Pencernaan
Protein
Sumber protein dapat
berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu,
ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein
nabati. Contohnya adalah kedelai,
kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi
sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan
dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi
fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia
sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses
pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di
dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan
enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh
tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan
energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.
Enzim pengubah
protein, menurut penelitian para pakar, ternyata tidak terkandung pada saliva,
dengan demikian perombakan terhadap protein tidak terjadi di dalam mulut.
Perombakan protein baru dimulai di dalam lambung dengan media cairan lambung
yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin untuk bekerja merombak
rantaian spesifik ikatan peptida dari asam amino yang rantainya lebih pendek
yang disebut pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk ke
dalam usus, di sini ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah
dinetralisasi menjadi sedikit alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan
pancreas mengandung 2 macam enzim pengubah protein, yaitu:
a. Protease pankreaatik ( tripsin dan
khimotripsin sekitar 30 % protein
dirombak menjadi asam amino
sederhana yang langsung dapat
diserap oleh usus. Sekitar 70 % lagi protein dipecah menjadi dipeptida,
tripeptida atau terdiri atas lebih dari 3 asam amino.
b. Enzim proteolitik yang lain yang berkemampuan
memecah protein yaitu Karboksi peptidase, amino peptidase . Protein komplek dipeptida asam amino + asam amino. Enzim pengubah
protein besifat hidrolik sehingga memerlukan air pada proses perombakan atau
pelepasan asam amino.
Sumber lemak dapat berasal dari hewan
dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut
lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi
dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit.
Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38
kilojoule.
Lemak yang didapat dari makanan terdiri dari dua
bentuk:
·
Sebagai
lemak yang telah diemulsikan (emulsified fat)
·
Sebagai
lemak yang belum diemulsikan (unemulsified fat)
Proses pencernaan
lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya, dan dicampur dengan
air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam
kelenjar air liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan didalam
esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian ke lambung, di dalam
lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai
proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses
ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah
terbatas. Lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu
dari kontong empedu mengemulsi lemak. Enzim lipase yang berasal dari pankreas
dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi
digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak. Fosfolipida yang berasal
dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan
lisofosfolipida. Kolesteo=rolesterase berasal dari pankreas menghidrolisis
ester kolesterol. Lalu pencernaan masih berlanjur ke dalam usus besar, sedikit
lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui
feses.
Dan
dari usus halus lemak yang telah mengalami proses hidrolisis akan masuk ke
dalam proses metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar berikut :
Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida,
dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. tubuh akan menyimpannya
dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam
jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu
lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan
lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel.
Jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak
akan menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepaskan ke dalam pembuluh darah. Pada sel yang membutuhkan, komponen ini
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O. Pada tahap akhir
hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari
glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak
tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat.
Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa
bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan ketosis.
Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh
membutuhkan karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang
banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang
banyak juga.
Pencernaan Karbohidrat
Karbohidrat terdapat dalam beras,
jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat
digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat
dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori
= 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8
kilojoule.
Pencemaan karbohidrat sudah dimulai
sejak makanan masuk ke dalam mulut. Makanan dikunyah agar dipecah menjadi
bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan makanan lebih luas kontak dengan
enzim-enzim pencenaan.
Di dalam mulut makanan bercampur dengan
air ludah yang mengandung enzim amilase (ptyalin). Enzim amilase bekerja
memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai
menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa. Sedangkan air ludah berguna
untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Hanya sebagian kecil amilum
yang dapat dicerna karena makanan sebentar berada di dalam rongga mulut. Dengan
proses mekanik makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan
memasuki lambung.
Pencernaan dalam lambung
Proses pemecahan amilum diteruskan di
dalam lambung, selama makanan belum bereaksi dengan asam lambung.
Pencernaan dalam usus
Di usus halus, maltosa, sukrosa dan
laktosa yang berasal dari makanan maupun dari hasil penguraian karbohidrat
kompleks akan diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang
terdapat di usus halus.
Maltase = maltose, 2 (dua) molekul glukosa
Lactase =
laktosa, galaktosa dan glukosa
Sukrase = sukrosa, fruktosa dan glukosa
Setelah melalui dinding usus halus,
glukosa akan menuju ke hepar melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat ini
diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah
dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).
Karbohidrat yang terdapat dalam darah,
praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena fruktosa dan galaktosa akan diubah
terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.
Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan
melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan
selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam bentuk glikogen
ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak
dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali energi tersebut,
simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi
lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan energi dalam bentuk lemak
jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen.
Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan
memerlukan banyak energi, mendapatkan energi dari hasil pembakaran glukosa yang
di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari cadangan
glikogen yang ada di dalam hati. Kalau energi yang diperlukan lebih banyak
lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan
lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar