Google ads

Senin, 21 September 2015

Isolasi Bakteri

Bakteri
Bakteri termasuk ke dalam kelompok organisme prokariotik. Bakteri terdiri atas semua organisme prokariotik patogen dan nonpatogen yang terdapat di daratan dan perairan, serta organisme prokariotik yang bersifat fotoautotrof.Spesies bakteri dapat dibedakan berdasarkan morfologi (bentuk), komposisi kimia (umumnya dideteksi dengan reaksi biokimia), kebutuhan nutrisi, aktivitas biokimia, dan sumber energi (sinar matahari atau bahan kimia) (Pratiwi, 2008).  
        Bakteri bereproduksi dengan pembelahan biner sederhana yaitu proses aseksual. Bakteri menimbulkan berbagai perubahan kimiawi pada substansi yang ditumbuhinya, mereka mampu menghancurkan banyak zat. Organisme ini amat penting untuk memelihara lingkungan kita yaitu dengan menghancurkan bahan yang tertumpuk di daratan dan lautan. Beberapa macam menimbulkan penyakit pada binatang termasuk manusia, tumbuhan, dan protista lainnya. Organisme ini sangat luas penyebarannya pada permukaan bumi, atmosfer, dan lingkungan kita sehari-hari (Pelczar dan Chan, 2006).
Bakteri selulolitik
Bakteri selulolitik adalah bakteri heterotrof yang termasuk golongan saprofit yang memiliki kemampuan menghidrolisis selulosa menjadi monomer glukosa. Bakteri saprofit adalah bakteri yang dapat memanfaatkan sisa-sisa tumbuhan yang telah mati untuk memenuhi kebutuhan sel (Lamid dkk., 2011). Bakteri saprofit akan menjadikan glukosa yang dihasilkannya sebagai sumber karbon, serta memerlukan nitrogen organik, fosfor dan garam-garam mineral sebagai sumber energi, beberapa asam amino, vitamin, sterol dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan sel (Song dkk., 2013).
Beberapa genus bakteri selulolitik adalah Clostridium, Cellulomonas, Bacillus, Thermomonospora, Ruminococcus, Bacteroides, Acetivibrio, Misrobispora, dan Streptomyces memiliki kemampuan mendegradasi komponen dinding sel tumbuhan dengan memproduksi enzim selulase secara efektif(Saratale dkk., 2012; Gupta dkk., 2012), sedangkan Clostridium thermocellum adalah salah satu bakteri anaerob yang mendegradasi selulosa (Lo dkk., 2011).
Isolasi Bakteri
Pada kondisi alaminya populasi bakteri terdiri dari campuran berbagai macam sel. Hanya dalam keadaan tertentu populasi ini ditemukan dalam keadaan murni, sehingga untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap bakteri yang diinginkan diperlukan teknik untuk memisahkan populasi bakteri yang kompleks atau kultur campuran menjadi spesies yang berbeda-beda sebagai kultur murni yaitu dengan teknik isolasi. Kultur murni terdiri dari populasi sel yang seluruhnya berasal dari satu sel induk (Pelczar dan Chan, 2006).
Isolasi harus memperhatikan beberapa hal penting yaitu, spesies mikroba yang akan diisolasi, tempat hidup atau asal mikroba, medium untuk pertumbuhan yang sesuai, cara menanam mikroba, cara inkubasi mikroba, dan cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa biakan murni serta sesuai dengan yang dimaksud (Waluyo, 2010).
        Isolasi bakteri untuk memperoleh kultur murni dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu sebagai berikut:
1. Metode cawan gores (streak plate method)
        Metode ini bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Pada metode ini medium agar yang sudah disterilisasi dituangkan ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan sampai menjadi padat, kemudian dengan menggunakan jarum ose yang sudah berisi biakan campuran, goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa teknik penggoresan yaitu goresan sinambung, goresan T, dan goresan kuadran (Pelczar dan Chan, 2006).
2. Metode cawan tuang (pour plate method)
Metode ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri, kemudian dihomogenkan, dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam dalam agar sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya oksigen dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen (Pelczar dan Chan, 2006).
3. Metode cawan sebar (spread plate method)
Pada metode ini suspensi bakteri diinokulasikan dengan menyebar suspensi tersebut diatas permukaan agar yang sudah memadat untuk mendapatkan kultur murni (Pelczar dan Chan, 2006).

Tidak ada komentar:

Google Ads