Biosolid merupakan
limbah padat yang bersumber dari pengolahan air limbah industri dan limbah
rumah tangga secara aerob maupun anaerob. Biosolid ini menjadi permasalahan
bagi industri-industri mengingat jumlah biosolid yang dihasilkan cukup besar
kurang lebih mencapai 30-40 ton per hari tergantung industri. Pengelolaan yang
dilakukan saat ini hanya dipergunakan
sebagai tanah urug (land fill) dan dikirim ke Cilengsi untuk dilakukan
pengolahan lebih lanjut. Pengelolaan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan
tidak memberi nilai ekonomi pada biosolid tersebut.
Berdasarkan kajian
literatur dan analisis laboratorium diketahui biosolid mengandung berbagai
unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti : Nitrogen (N) : 2-3%, Phosphor
(P2O5) : 2-4%, Kalium (K2O) :0,5-1% dan Sulfur (S) : 0,2-0,4% serta Bahan
organik : 26-30%.Disamping mengandung unsur hara, biosolid dari limbah industri
dapat mengandung bakteri pathogen dan logam-logam berat. Kualitas biosolid yang
dihasilkan setiap jenis industri berbeda-beda tergantung jenis industri dan
teknologi pengolahan air limbahnya.( Sari K,2010)
Lumpur aktif (activated sludge)
adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi yang pertama kali dilakukan di
Inggris pada awal abad 19. Sejak itu proses ini diadopsi seluruh dunia sebagai
pengolah air limbah domestik sekunder secara biologi. Proses ini pada dasarnya
merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2
dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Udara disalurkan
melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba
membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.
keberhasilan pengolahan limbah secara
biologi dalam batas tertentu diatur oleh kemampuan bakteri untuk membentuk flok,
dengan demikian akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah. Lumpur aktif
adalah ekosistem yang komplek yang terdiri dari bakteri, protozoa, virus, dan
organisme-organisme lain.Herlambang dan Wahjono ( 1999 )
Proses lumpur aktif
adalah salah satuproses yang paling banyak dipakai untukpengolahan air limbah
secara biologis. Di dalam sistem ini bakteri disuspensikan untukterus bergerak
dan tidak mengendap melaluiadukan, arus resirkulasi, atau gerakan lain
yangditimbulkan oleh aerator. Dengandemikian lumpur aktif merupakan bahan
yangmengandung populasi bakteri aktif yangdigunakan dalam pengolahan air
limbah. Padaproses kontinyu, lumpur aktif yang terbawabersama air limbah hasil
pengolahan dipisahkandalam tangki pengenap dan sebagian lumpuraktifnya disirkulasikan
kembali ke tangkiaerasi, sedangkan bagian lainnya diambilsebagai hasil pekatan.
Beningan yangdihasilkan proses lumpur aktif relatif jernih danmemenuhi syarat
untuk dibuang.
Salah satu faktor
penting untuk unjukkerja proses lumpur aktif adalahdanpemampatan yang cepat.
McKinneymenghubungkan flokulasi dengan rasiomakanan, (F) terhadap
mikroorganisme (M)atau nilai F/M dan menunjukkan bahwamikroorganisme (bakteri)
secara normal ada didalam lumpur aktif yang menggumpal dengancepat pada kondisi
kelaparan. Lebih lanjuttelah ditunjukkan bahwa flokulasi diakibatkanoleh
pembentukan lapisan lumpur polisakaridayang lengket dimana
mikroorganismemenempel. Flagela juga terjerat dalam bahanlumpur
tersebut. Organisme bentuk filamenterdapat di dalam kebanyakan lumpur
aktifkecuali pada limbah dari industri kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar