Spektrokopi IR
Spektroskopi
inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1,00
µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1.
Metode
spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi tekhnik serapan
(absorption), tekhnik emisi (emission), tekhnik fluoresensi (fluorescence).
Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi
umumnya hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi,
pementulan, pembiasan, dan penyerapan.
Penemuan
inframerah pertama ditemukan pertama kali oleh WilliamHerschel pada tahun 1800.
Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer, Lambert, dan Julius
melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah. Pada
tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur
molekul degan inframerah, dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu molekul
akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan
molekulnya.
Penyerapan
gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat
energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau
rotasi.
Contoh
aplikasi sederhana untuk far infra red adalah terdapat pada alat –
alat kesehatan. Sedangkan untuk mid infra red ada pada alat ini untuk
sensoralarm biasa, sedangkan near infra red digunakan untuk
pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra
merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai perlatan
seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC. Media infra
merah ini dapat digunakan baik untuk kontrol aplikasi lain maupun transmisi
data.
Karakteristik
1. tidak dapat dilihat oleh manusia
4. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan
yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka
panjang gelombang mengalami penurunan.
2.1.1 Prinsip Kerja Spektroskopi IR
Jika
radiasi inframerah dikenakan pada sampel senyawa organik, beberapa frekuensi
bisa diserap oleh senyawa tersebut. Jumlah frekuensi yang melewati senyawa
diukur sebagai transmitansi.
Sebuah
persentase transmitansi bernilai 100 jika semua frekuensi diteruskan senyawa
tanpa diserap. Dalam prakteknya, hal itu tidak pernah terjadi. Dengan kata lain
selalu ada serapan kecil, dan transmitansi tertinggi hanya sekitar 95%. Dalam
spektrum inframerah, akan terdapat suatu grafik yang menghubungkan bilangan
gelombang dengan persen transmitansi. Berikut adalah contoh spektrum IR senyawa
2-heksanol.
Untuk
tujuan determinasi gugus fungsi, pengamatan pertama kali ditujukan pada puncak
yang berada di daerah bilangan gelombang 4000-1500 cm-1. Daerah
sebelah kanan 1500cm-1 disebut dengan daerah sidik jari (fingerprint
region). Daerah sidik jari akan sangat khas untuk masing-masing senyawa.
Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan
oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom
yang digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti
tampak pada gambar disamping ini. Jika pegas direntangkan atau ditekan
pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim tersebut
akan naik.
Setiap
senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu :
1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari
satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada
porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada
tempatnya.
Bila
ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik
berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi
total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya
( k ) dari pegas dan massa ( m1 dan m2 ) dari dua
atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat
untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Dalam
spektroskopi infra merah panjang gelombang dan bilangan gelombang adalah nilai
yang digunakan untuk menunjukkan posisi dalam spektrum serapan. Panjang
gelombang biasanya diukur dalam mikron atau mikro meter ( µm ). Sedangkan
bilangan gelombang ( ) adalah frekwensi dibagi dengan
kecepatan cahaya, yaitu kebalikan dari panjang gelombang dalam satuan cm-1.
Berdasarkan
pembagian daerah panjang gelombang (Tabel 1), sinar inframerah dibagi atas tiga daerah yaitu:
- a. Daerah infra merah dekat
- b. Daerah infra merah pertengahan
- c. Daerah infra merah jauh
Tabel 1. Daerah panjang gelombang
Jenis
|
Panjang
gelombang
|
Interaksi
|
Bilangan
gelombang
|
< 10
nm
|
Emisi
Inti
|
||
0,01 -
100 A
|
Ionisasi
Atomik
|
||
Ultra ungu (UV) jauh
|
10-200 nm
|
Transisi Elektronik
|
|
Ultra ungu (UV) dekat
|
200-400
nm
|
Transisi
Elektronik
|
|
400-750
nm
|
Transisi
Elektronik
|
25.000 -
13.000 cm-1
|
|
Inframerah
dekat
|
0,75 -
2,5 µm
|
Interaksi
Ikatan
|
13.000 -
4.000 cm-1
|
Inframerah
pertengahan
|
2,5 - 50
µm
|
Interaksi
Ikatan
|
4.000 -
200 cm-1
|
Inframerah
jauh
|
50 -
1.000 µm
|
Interaksi
Ikatan
|
200 - 10
cm-1
|
0,1 - 100
cm
|
serapan
inti
|
10 - 0,01
cm-1
|
|
1 - 1.000
meter
|
Serapan
Inti
|
Dari pembagian
daerah spektrum
elektromagnetik tersebut
di atas, daerah panjang gelombang yang digunakan pada alat spektroskopi
inframerah adalah pada daerah inframerah pertengahan, yaitu pada panjang
gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm-1
. Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Daerah inframerah yang jauh (400-10cm-1, berguna
untuk molekul yang mengandung atom berat, seperti senyawa anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus
percobaan.
Metode Spektroskopi
inframerah ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang belum
diketahui,karena spektrum yang dihasilkan spesifik untuk senyawa
tersebut. Metode ini banyak digunakan karena:
- a. Cepat dan relatif murah
- b. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul (Tabel 2)
- c. Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.
Tabel 2. Serapan Khas Beberapa Gugus fungsi
Gugus
|
Jenis
Senyawa
|
Daerah
Serapan (cm-1)
|
C-H
|
2850-2960,
1350-1470
|
|
C-H
|
3020-3080,
675-870
|
|
C-H
|
3000-3100,
675-870
|
|
C-H
|
3300
|
|
C=C
|
alkena
|
1640-1680
|
C=C
|
aromatik
(cincin)
|
1500-1600
|
C-O
|
1080-1300
|
|
C=O
|
1690-1760
|
|
O-H
|
3610-3640
|
|
O-H
|
alkohol,
fenol (ikatan H)
|
2000-3600
(lebar)
|
O-H
|
asam
karboksilat
|
3000-3600
(lebar)
|
N-H
|
3310-3500
|
|
C-N
|
amina
|
1180-1360
|
-NO2
|
nitro
|
1515-1560,
1345-1385
|
2.1.3.
Jenis Spektroskopis IR
Berdasarkan
pembagian daerah panjang gelombang, sinar inframerah dibagi atas tiga daerah,
yaitu:
a. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 –
1.5 µm
b. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang
1.50 – 10 µm
c. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 –
100 µm
2.2.
Jenis – Jenis Vibrasi Spektroskopi IR
Molekul
kimia terutama molekul organik mempunyai ikatan antar atom. Ikatan antar atom
tersebut tidak hanya diam, melainkan bervibrasi (bergetar). Molekul organik
dapat menerima radiasi inframerah. Molekul yang dapat menerima radiasi
inframerah disebut dengan molekul aktif inframerah.
Molekul
dapat bervibrasi dengan berbagai cara yang disebut dengan modus vibrasi. Untuk
molekul dengan jumlah atom N, molekul linier mempunyai modus vibrasi 3N-5
derajat, sedangkan molekul non linier mempunyai modus vibrasi sebesar 3N-6
derajat. Sebagai contoh adalah H2O (molekul non linier) akan mempunyai
kebebasan atau modus vibrasi sebesar 3x3-6=3 derajat.
Molekul
diatomik hanya mempunyai satu ikatan dan hanya mempunyai satu jenis vibrasi.
Jika molekul simetris (seperti N2) maka tidak akan terdeteksi dalam spektrum
IR. Jika molekul diatom non simetri seperti CO, maka akan terdeteksi dalam
spektrum IR.
Suatu
molekul CH2X2 dapat bervibrasi dengan berbagai cara. Macam-macam vibrasi yang
dapat terjadi adalah sebagai berikut:
a. Vibrasi Ulur (Stretching Vibrations)
Vibrasi
ulur merupakan suatu vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu
molekul, memanjang atau memendek (tarik ulur) dalam satu bidang datar. Dibagi
menjadi dua yaitu simetri dan asimetri.
1. Simetri
Vibrasi
uluran simetri adalah ikatan antar atom bergerak bersamaan dalam satu bidang
datar.
2. Asimetri
Vibrasi
uluran simetri adalah ikatan antar atom bergerak tidak bersamaan dalam satu
bidang datar.
b. Vibrasi Bengkok (Bending Vibrations)
Selain
memanjang dan memendek, ikatan antara atom dalam molekul organik dapat bergerak
mengayun secara beraturan. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan sudut ikatan,
sehingga ikatan menjadi bengkok. Vibrasi bengkok dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Goyangan (rocking)
Modus
goyangan yaitu jika ikatan antar atom mengayun searah dalam satu bidang datar
2. Guntingan (scissoring)
Modus
guntingan yaitu jika ikatan antar atom mengayun berlawanan arah dalam satu
bidang datar.
3. Kibasan (wagging)
Modus kibasan
yaitu jika ikatan antar atom mengayun searah tidak dalam satu bidang datar.
4. Pelintiran (twisting)
Modus
pelintiran yaitu jika ikatan antar atom mengayun berlawanan arah tidak dalam
satu bidang datar.
2.3
Alat dan Sistem Kerja
Spektrometer
infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda dan terdiri dari 4
bagian utama yaitu sumber radiasi, daerah cuplikan, kisi difraksi
(monokromator), dan detektor.
2.3.1. Sumber Radiasi
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan
oleh pemijar Nernst dan Globar. Pemijar Globar merupakan batangan silikon
karbida yang dipanasi sekitar 1200°C, sehingga memancarkan radiasi kontinyu
pada daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi yang sangat stabil. Pijar
Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium oksida yang dipanasi
sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara
0,4-20 µm dan kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.
2.3.2. Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem
celah masuk dan celah keluar, alat pendespersi yang berupa kisi difraksi atau
prisma, dan beberapa cermin untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang
digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium bromida
dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk
monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-16
µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
2.3.3. Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan
detektor panas. Detektor fotolistrik tidak dapat digunakan untuk menggunakan
infra merah karena energi foton infra merah tidak cukup besar untuk membebaskan
elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk
mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel Golay. Ketiga
detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar
infra merah.
2.3.4. Daerah Cuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari
3 jenis yaitu cuplikan yang berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya
intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan ke cairan ke gas dan spektrum
infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk
pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada
spektrum cara pengolahan cuplikan ynag dilakukan.
2.4
Sistem Kerja
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas
yang sama, satu berkas melalui cuplikan dan satu berkas lainnya sebagai baku.
Fungsi model berkas ganda adalah mengukur perbedaan intensitas antara 2 berkas
pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada ”chopper” yang
berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas baku
dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat,
setiap frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi energi
listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah. Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak-balik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah. Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak-balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan
untuk menjalankan suatu motor yang dihubungkan dengan suatu alat penghalang
berkas sinar yang disebut baji optik. Baji optik ini oleh motor dapat
digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan mengurangi
intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan
sedemikian jauh ke dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan
jumlah yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas
cuplikan, jika cuplikan melakukan penyerapan. Gerakan baji ini dihubungkan
secara mekanik dengan pena alat rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan
pita serapan pada spektrum tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti
ini sebuah cuplikan ynag ditempatkan di dalam spektrofotometer infra merah dan
dikenai radiasi infra merah yang berubah panjang gelombangnya secara
berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk bersesuaian dengan
energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah memayar daerah
rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan menghasilkan
sebuah spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam daerah gugus
fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk pasti bahwa
beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula,
tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah
spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada
daerah itu tidak ada.
2.5
Daerah-Daerah Sidik Jari
Spektrum infra merah mengandung banyak
serapan yang berhubungan dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu
molekul memberikan pita-pita serapan yang berkarakteristik dalam spektrumnya.
Corak pita ini disebut sebagai daerah sidik jari.
2.5.1 Alkana
2.5.1 Alkana
Pita yang nampak di dalam spektra infra
merah alkana disebabkan oleh stecthing C-H di daerah 2850-3000 cm-1, scissoring
CH2 dan CH3 di daerah 1450-1470 cm-1, rocking CH pada kurang lebih 1370-1380
cm-1, dan pita rocking pada 720-725 cm-1.
2.5.2
Alkena
Alkena biasanya mengabsorbsi di daerah
3050-3150 cm-1. bentuk C=C alkena terjadi di daerah 1645-1670 cm-1. Vibrasi
bonding C-H di luar bidang terjadi di antara 650-1000 cm-1. Untuk alkena ujung
vibrasi-vibrasi ini jelas sekali dan nampak diantara 890-990 cm-1.
2.5.3 Alkuna
2.5.3 Alkuna
Alkuna ujung memperlihatkan pita
stretching C-H yang tajam pada 3300-3320 cm-1 dan bentuk bonding C-H yang jelas
pada 600-700 cm-1. Streching C≡C
pada alkuna ujung nampak pada 2100-2140 cm-1 dengan intensitas sedang. Untuk
streching C≡C
alkuna dalam berupa pita lemah yang terjadi pada 2200-2260 cm 1.
2.5.4
Alkil halida
Ciri absorbsi alkil halida adalah pita
yang disebabkan oleh C-X. Posisi untuk pita-pita ini adalah 1000-1350 cm_1
untuk C-F,750-850 cm-1 untuk C-Cl, 500-680 cm-1 untuk C-Br, dan 200-500 cm-1
untuk C-I.
2.5.5
Alkohol dan Eter
Alkohol dan eter mempunyai ciri
absorbsi infra merah karena streching C-O di daerah 1050-1200 cm-1. Dan
streching O-H alkohol terjadi di daerah 3200-3600 cm-1. Sedangkan pada t-butil
alkohol streching O-H sangat kuat yang berpusat pada 3360 cm-1.
2.4.6 Asam etanoat
2.4.6 Asam etanoat
Ikatan karbon-karbon mempunyai
penyerapan cahaya yang terjadi pada gelombang dalam jangkauan yang luas didalam
'Area sidik jari' sehingga sangat sulit untuk membedakan spektrum
infra-merahnya.
Ikatan tunggal karbon-oksigen juga
mempunyai penyerapan dalam 'Area sidik jari', yang berkisar antara 1000 -
1300cm-1,tergantung pada molekul yang mempunyai ikatan tersebut. Ikatan-ikatan
lainnya dalam asam etanoat ini dapat diketahui secara mudah dengan
memperhatikan penyerapan di luar area sidik jari.
Ikatan C-H (dimana hidrogen tersebut
menempel pada karbon yang mempunyai ikatan tunggal dengan unsur-unsur lainnya)
menyerap sinar pada jangkauan sekitar 2853-2962 cm-1. Karena ikatan ini
terdapat pada sebagian besar senyawa ornganik, maka ini sangatlah tidak bisa
diandalkan. Ikatan rangkap antara karbon-oksigen, C=O, adalah salah satu
penyerapan yang sangat berguna, yang bisa anda temukan pada daerah sekitar
1680-1750 cm-1. Posisinya sedikit terpengaruh oleh jenis senyawa yang mempunyai
ikatan tersebut.
Ikatan lainnya yang sangat berguna
adalah ikatan O-H. Ikatan ini menyerap sinar yang berbeda-beda, tergantung pada
kondisi lingkungannya. Ikatan ini akan sangat mudah dikenali dalam sebuah asam
karena akan menghasilkan lembah yang sangat luas pada daerah sekitar 2500-3300
cm-1.
2.4.7
Propanon
Anda akan berpikir bahwa grafik ini
sangat mirip dengan spektrum infra-merah etil etanolat dan ester. Karena tidak
ada lembah yang disebabkan oleh ikatan O-H, dan karena adanya penyerapan tegas
yang disebabkan oleh ikatan C=O pada daerah sekitar 1700cm-1. Golongan aldehid
akan mempunyai spektrum infra-merah yang sama dengan golongan keton.
2.4.8 Asam 2-hidroksipropanoat (asam laktat)
2.4.8 Asam 2-hidroksipropanoat (asam laktat)
Grafik ini sangat menarik, karena
mempunyai dua macam ikatan O-H dimana yang satu terikat pada asam dan yang
satunya lagi merupakan 'alkohol' yang terikat pada rantai golongan -COOH.
Ikatan O-H dalam golongan asam timbul
pada daerah sekitar 2500-3300, sedangkan yang terikat pada rantai pada daerah
sekitar 3230-3550cm-1. Bila digabungkan, akan menjadi lembah dengan jangkauan
yang sangat besar meliputi daerah 2500-3550cm-1. Perhatikan juga bahwa
keberadaan ikatan C=O yang kuat pada daerah sekitar 1730cm-1.
2.4.9 1-aminobutan
2.4.9 1-aminobutan
Amine primer ini mempunyai group -NH2
yang juga termasuk ikatan N-H. Penyerapan group ini timbul pada daerah sekitar
3100-3500cm-1.Dua lembah tersebut (ciri khas amine primer) bisa dilihat secara
jelas pada spektrum sebelah kiri dari penyerapan oleh C-H.
Keguanaan Spektroskopi IR
Kegunaan
Inframerah dalam kehidupan:
a. Kesehatan
1.
Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.
Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggalyang dapat
meningkatkan cairan tubuh.
2.
Meningkatkan
sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
3.
Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh
meningkat, racun dapat
dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi
beban liver dan ginjal.
4.
Mengembangkan
Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam
urat yang tinggi.
5.
Inframerah
jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang berupa pancaran
sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut.
Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosiskondisi pasien sehingga ia dapat membuat
keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu,
pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat
digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang
menjadi trend saat ini adalah adanya gelang kesehatan Bio Fir. Dengan
memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut dapat berperang dalam
pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri.
1.
Adanya
sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini
pada dasarnya menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan
antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat
sebagai pengendali jarak jauh, alarmkeamanan, dan otomatisasi pada sistem.
Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED (Lightemitting
Diode)infra merah yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu
membangkitkan data untuk
dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya
terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi]] infra
merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh
pemancar.
2.
Adanya kamera tembus pandang yang
memanfaatkan sinar
inframerah. Sinar inframerah
memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar
inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan
adanya suatuteknologi yang berupa filter iR
PF yang berfungi sebagai penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera
atau video tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan
ke kamera handphone
3.
Untuk
pencitraan pandangan seperti nightscoop
4.
Inframerah
digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk
dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap,
serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterfensi oleh cahaya matahari.
5.
Sebagai
alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak
yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang)
6.
Sebagai
salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat dikatakan
sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan
atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain. Penggunaan
inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin
mengirim file ke
handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul infra merah pada PC.
Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang
menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan
melalui teknologi IrDA (Infra red Data Acquition).
IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi via
inframerah.
c. Bidang keruangan
Inframerah
yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu objek, dapat menghasilkan foto infra merah.
Foto inframerahyang bekerja berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat
digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau
objek. Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan
tidak. Suatu lukisan panas dari suatu gedung dapat digunakan untuk mengetahui
dari zona bagian
mana dari gedung itu yang menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
1.
Lampu
inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas ±2500°K. hal ini menyebabkan sinar infra merah
yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar bisa. Lampu infra
merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan di bidang
industri.
2.
Pemanasan
inframerah. Merupakan suatu kondisi ketika energi inframerah menyerang sebuah objek
dengan kekuatan energi elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C
(0°K dalam suhu mutlak). Pemanasan inframerah banyak digunakan pada alat-alat
seperti, pemanggang danbola lampu (90% panas – 10% cahaya)
e. Kedokteran
NIRS
umum dipakai dalam diagnostik medis, terutama dalam pengukuran kadar oksigen
darah, atau juga kadar gula darah. Meskipun bukan tekhnik yang sangat sensitif,
NIRS “tidak menakutkan” pasien/subjek karena tidak memerlukan pengambilan
sampel (non-invansif) dan dilakukan langsung dengan menempelkan sensor di
permukaan kulit.
Tekhnik ini
juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan senyawa tertentu dalam suatu
organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin disuatu bagian otak akibat aktivitas
saraf tertentu. Dalam penggunaan fisiologis semacam ini, NIRS dapat dikombinasi
dengan tekhnik lain, seperti T-scan.
f. Penginderaan jauh
Pencitraan
(imaging) NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang/balon udara atau satelit
digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan vegetasi
penutup permukaan tanah. Ini adalah aplikasi di bidang tata ruang, kehutanan,
serta geografi.
g. Ilmu Pangan dan Kimia Pertanian
Spektroskopi
menggunakan NIRS dalam bidang ini disukai karena tidak memerlukan persiapan
sampel yang rumit. Selain itu, seringkali sampel bisa digunakan lagi untuk
keperluan lain: misalnya, benih bisa langsung ditanam setelah diukur kandungan
asam lemaknya. Instrumentasi NIRS yang berkembang pesat dengan penggunaan
komputer membuat alat ini populer.
Walaupun
demikian, kalibrasi NIRS sangat kritis dalam bidang ini mengingat bahan sampel
mengandung campuran berbagai macam zat. Proses adjusment dalam analisis untuk
menghasilkan informasi dapat memberikan nilai-nilai yang kuarng akurat.
Kelebihan dan Kekurangan
IR
Kelebihan
dan kekurangan spektrskopi inframerah adalah dalam pengiriman data .
a. Kelebihan inframerah dalam pengiriman
data
·
Pengiriman
data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan
inframerah tidak membutuhkan sinyal.
·
Pengiriman
data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang
sederhana.
b. Kelemahan inframerah dalam pengiriman
data
·
Pada
pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan
satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena
caranya yang merepotkan.
·
Inframerah
sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah
mengenai mata
·
Pengiriman
data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan rekannya
Bluetooth.
Penyiapan Cuplikan untuk
Spektrofotometer Infra Merah
Spektrofotometer
infra merah dapat digunakan untuk menganalisis cuplikanyang berupa cairan, zat
padat, maupun gas. Cara penyiapan cuplikan dalam bentuk sel tempat cuplikan
harus terbuat daribahan tembus sinar infra merah (tidak bolehmenyerapnya).
Bahan demikian itu antara lain ialah NaCl dan Kbr. Cuplikan yangberbentuk
cairan dapat berupa larutan suatu senyawa atau berupa senyawa murniyang cair
(pure and neat liquid).
1. Cuplikan Berupa Larutan
Disini
diperlukan pelarut yang mempunyaidaya yang melarut cukuptinggi terhadap senyawa
yang akan dianalisis, tetapi tak ikut melakukan penyerapan didaerah infra merah
yang dianalisi. Selain itu, tidak boleh terjadi reaksi antara pelarut dengan
senyawa cuplikan.
Pelarut-pelarut
yang biasa digunakan adalah:
a.
Carbon Disulfide (CS2) Untuk daerah spektrum 1330 – 625 per cm.
b.
Carbon Tertachloride (CCl4) Untuk daerah spektrum 4000 – 1330 per cm.
c.
Pelarut – pelarut polar Misalnya kloroform, dioksan, dimetil formamida.
2.
Cuplikan Berupa Cairan Murni (neat liquid)
Cuplikan
murni dipakai bila jumlah cuplikam sedikit sekali atau bila tidak ditemukan
pelarut yang memadai. Dalam hal ini, biasanya setetes cairan itu diapit dan
ditekan diantara dua lempeng hablur NaCl, sehingga merupakan lapisan yang
tebalnya 0,01 mm atau kurang.
·
Sel infra
Merah Untuk Cuplikan Yang Berupa Larutan Atau Cairan
Sel
untuk larutan dan cairan terdiri dari dua lempeng yang terbuatdari bahan tembus
infra merah, misalnya hablur NaCl. Diantara kedualempeng itu ditempatkan
specer, sehingga ada jarak diantara kedualempeng itu. Biasanya, jarak itu
antara 0,1 dan 1 mm. Karena bahan pembuatsel infra merah harus kebanyakan
bersifat higroskopik, maka sel-sel infra merah harus disimpan dalam desikator
dan pengerjaannya dilakukandalam ruangan yang udaranya kering (gunakan alat
dehumidifier).
3.
Cuplikan
Padat
Zat
padat yang tidak dapat dilarutkan dalam pelarut yang tembus infra merah, dapat
dicampurkan dengan medium cairan yang tembus IR, sehingga membentuk suatu
campuran yang terdiri dari dua fase yang disebut mull. Cairan yang kerap
digunakan adalah nujol dan flouruble. Selain itu, sampel padatan dapat pula
dicampur dengan senyawa garam anorganik tembus infra merah, misalnya KBr.
Campuran itu selanjutnya dibentuk pelet pipih tembus IR dengan bantuan suatu
alat perekam.
4.
Cuplikan
Gas
Sampel gas
ditiempatkan dalam sebuah bejana gelas atau plastik yang kedua ujungnya ditutup
oleh lempengan NaCl atau KBr. Pengisian gas ke dalam bejana itu dilakukan
setelah bejana itu divakumkan terlebih dahulu.
2.9. Cara menganalisis Spektrum IR
Dalam
usah untuk menganalisis sp. IR suatu senyawa yang tak diketahui, sebagai pemula
harus mengutamakan penentuan ada atau tidaknya gugus – gugus fungsional utama.
Puncak – puncak spektra dari ikatan C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, C-C dan C-N adalah
puncak – puncak yang menonjol dan memberikan informasi kemungkinan struktur
apabila ikatan – ikatan tersebut ada didalam senyawa yang di
identifikasi. Sebagai pemula, dianjurkan untuk tidak menganalisa secara
detail terhadap penyerapan ikatan C-H didekat daerah 3000 cm-1 (3,33µ) karena
hampir seluruh senyawamempunyai serapan C-H.
Berikut
ini 7 (tujuh) langkah-langkah umum sebagai pemula untuk memerikasa pita-pita
serapan tersebut.
1.
Apakah terdapat Gugus Karbonil?
Gugus C=O
terdapat pada daerah 1820-1660 cm-1 (5,6-6,1µ), puncak ini biasanya yang
terkuat dengan lebar madium dalam spektrum. Serapan tersebut sangat
karateristik.
2.
Bila gugus C=O ada, ujilah daftar berikut, bila tidak ada langsung pada nomor
3.
Asam
: Apakah ada -OH (asam karboksilat) ?
Serapan
melebar didekat 3400-2400 cm-1 (biasanya tumpang tindih dengan C-H yang muncul pada
daerah 3000 cm-1.
Tumpang
tindihnya gugus O-H dengan gugus C-H ini mengakibatkan sulitnya membedakan
antarakarboksilat alifatik dan karboksilat aromatik (lihat keterangan langkah
4).
Amida
: Apakah ada N-H?
Serapan
medium didekat 3500 cm-1 (2,85µ) kadang – kadang puncak rangkap dengan ukuran
yang sama.
Ester
: Apakah ada C-O?
Serapan
kuat didekat 1300 – 1000 cm-1 (7,7-10µ).
Anhidrida
: Mempunyai dua serapan C=O didekat 1810 dan 1760 cm-1
(5,5dan5,7µ).
Aldehida
: Apakah ada CH aldehida?
Serapan
lemah didekat 1850 dan 2750 cm-1 (3,5 dan 3,65µ) yaitu disebelah kanan serapan
CH.
Keton
: Apabila kelima kemungkinan diatas tidak ada, maka spektra tersebut
adalah senyawa keton.
3.
Jika tidak terdapat gugus C=O perikasa gugus-gugus fungsional berikut:
Alkohol/Fenol
: Adakah gugus O-H?
Gugus O-H
merupakan puncak dengan serapan kuat dan lebar(tetappi lebih sempit dari
serapan O-H karboksilat) pada daerah3600-3300 cm-1 (2,8-3,0µ). Pastikan gugus
O-H ini denga nmelihat puncak gugus alkohol (C-O) didekat 1300-1000 cm-1
(7,7-10µ).
Amina
: Ujilah untu N-H
Merupakan
puncak dengan serapan medium didekat 3500 cm-1 (2,85µ).
Ester
: Ujilah serapan C-O (serapan O-H tidak ada) didekat 1300 – 1000
cm-1 (7,7-10µ).
4.
Ikatan rangkap dua dan cincin aromatik.
C=C
memiliki serapan lemah didekat 1650 cm-1 (6,1µ). Serapan medium tinggi kuatpada
daerah 1650 – 1450 cm-1 (6,7µ) sering menunjukkan adanya cincin aromatic.
Buktikanlah kemungkinan diatas dengan memperhatikan serapan di daerah CH.
Aromatik dan Vinil CH terdapat disebelah kiri 3000 cm-1 (3,3µ), sedangkan CH
alifatik terjadi disebelah kanan daerah tersebut.
5.
Ikatan rangkap tiga
C≡N memiliki serapan medium dan tajam
didekat 2250 cm-1 (4,5µ). C – C memiliki serapan lemah tapi tajam didekat 2150
cm-1 (4,65µ). Ujilah C-H asetilenik didekat 3300 cm-1.
6.
Gugus Nitro
Dua serapan
kuat pada 1600 – 1500 cm-1 (6,25 - 66,7µ) dan 1390 – 1300 cm-1 (7,2 - 7,7µ)
7.
Hidrokarbon
Bila keenam
serapan di atas tidak ada Serapan utama untuk CH di dekat 3000 cm-1 (3,3µ),
spektrumnya sangat sederhana hanya terdapat serapan lain-lain didekat 1450 cm-1
(6,9µ) dan 1375 cm-1 (7,27µ).
1 komentar:
Intensitas radiasi elektromagnetik yang dapat diabsorbsi oleh suatu molekul tergantung pada jumlah molekul tersebut dalam larutan dan sifat-sifatnya. Ketika jumlah molekul dalam larutan meningkat, kemungkinan interaksi antara radiasi dan molekul juga meningkat, sehingga meningkatkan kemungkinan absorbsi radiasi. Ini dapat tercermin dalam spektrum absorpsi, di mana puncak intensitas absorpsi akan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi molekul dalam larutan yang dilewati.
Posting Komentar