A. Prinsip-prinsip penyalutan tablet
Tujuan
untuk menyalut tablet biasanya di dasarkan atas salah satu atau beberapa tujuan
berikut :
1. untuk menutupi rasa, bau, atau
warna obat
2. untuk memberikan perlindungan fisik atau kimia pada obat
3. untuk mengendalikan pelepasan obat dari tablet
4. untuk melindungi obat dari suasana asam lambung, dengan menyalutnya
dengan salut enterik tahan asam
5. untuk menggabungkan obat lain atau membantu formula dalam penyalutan
untuk menghindari tidak tercampurnya obat secara kimia, atau untuk menjamin
terselenggaranya pelepasan obat secara berurutan
6. untuk memperbaiki penampilan obat dengan menggunakan warna khusus
B. Komponen
utama penyalutann tablet
1. sifat-sifat tablet
a. tablet harus tahan
terhadap abrasi atau gumpil, agar mampu menahan benturan sesama tablet atau
benturan tablet dengan dinding panci karena dalam proses penyalutan
tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan di dalam aliran udara
dari suatu penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung
b. tablet harus memiliki
permukaan yang halus
c. bentuk fisik tablet
idealnya bulat yang memungkinkan tablet tersebut bergulir bebas di dalam panci
penyalut, dengan kontak sekecil mungkin antara sesama tablet
d. permukaan tablet yang
hidrofobik sukar disalut dengan penyalut yang bahan dasarnya air, karena
penyalut tersebut tidak membasahi permukaan tablet. Walaupun demikian, susunan
formulasi penyalut dapat disesuaikan dengan penambahan surfaktan yang tepat
untuk mengurangi tegangan permukaan dari campuran penyalut, dan untuk
memperbaiki adhesi bahan penyalut
2. Proses penyalutan
Prinsip penyalutan tablet adalah pemakaian suatu
campuran penyalut pada sejumlah tablet yang bergerak dengan menggunakan udara
panas untuk mempermudah penguapan pelarut.
Peralatan
(1) Panci penyalut standar
(2) Panci penyalut berlubang à dipakai secara luas di industri karena merupakan
sistem pengering yang efisien dengan kapasitas penyalutan yang besar, dan dapat
dibuat otomatis seluruhnya, baik untuk penyalutan gula maupun untuk penyalutan
dengan lapisan tipis.
(3) Penyalut bahan cair (Suspensi udara)
Tolok ukur proses penyalutan
(1) Kapasitas udara
Menggambarkan jumlah air atau pelarut yang
dapat dihilangkan selama proses penyalutan, yang tergantung pada jumlah aliran
udara melalui tumpukan tablet, temperatur udara, dan jumlah air yang terkandung
dalam udara masuk.
(2) Komposisi penyalut
Penyalut mengandung bahan yang akan
dilekatkan ke permukaan tablet, dan juga menhandung pelarut yang bertindak
sebagai pembawa bahan-bahan tersebut. Pelarut ini harus dihilangkan selama
proses penyalutan.
(3) Luas permukaan tablet
(4) Efisiensi peralatan
C.
Proses-proses penyalutan tablet
Jenis proses yang dipilih tergantung pada jenis
penyalut yang akan dipakai, kekerasn inti tablet, dan kehematan proses.
(1) Penyalutan Gula (Salut Gula)
Proses dasar penyalutan gula :
(a) Seal Coating (Penyalutan lapisan penutup)
Untuk mencegah penyusupan air ke dalam inti
tablet, perlu diberikan suatu lapisan penutup. Contoh Formula larutan lapisan
penutup (Sealant) : Selulosa asetat ftalat, Zein, asam oleat, propilen glikol,
propilen glikol 4000, metilen klorida, alkohol.
(b) Sub Coating (Pelapisan dasar)
Digunakan untuk membulatkan tepi tablet dan
meningkatkan ukuran tablet. Tahap pelapisan dasar ini terdiri dari pemakaian
larutan pengikat yang lekat, diikuti dengan penaburan bubuk pelapis dasar
secara bergantian, disusul oleh pengeringan. Contoh formula larutan pelapis
dasar : gelatin, akasia, gula, sirup jagung, sirup, air.
(c) Syrup Coating (Smoothing/Color)
Tujuan untuk menutupi dan mengisi cacat pada
permukaan tablet yang disebabkan oleh tahap pelapisan dasar, dan untuk
memberikan warna yang diinginkan bagi tablet. Pelapisan dengan sirup biasanya
terdiri dari tiga fase dasar: sirup kasar, sirup kental, sirup biasa
(d) Polishing (Pengkilapan)
Tablet dapat dikilapkan di dalam panci penyalut
standar yang bersih, atau di dalam panci pengkilap berlapis kanvas dengan
memakai bubuk lilin (lilin lebah atau karnauba) secara hati-hati ataupun dengan
memakai larutan yang hangat dari lilin-lilin ini di dalam pelarut yang mudah
menguap dan sesuai. Contoh formula larutan pengkilap : wax carnauba yellow,
beeswax white, wax parrafin, naphtha
(2) Penyalutan dengan Lapisan Tipis (Salut
Film)
(a)
Metode
Panci Tuang
(b)
Metode
Panci Semprot
(c)
Proses
Fluidized Bed
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penyalutan lapis tipis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
(1) larut dalam pelarut yang digunakan untuk
persiapan penyalutan
(2) larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud
misalnya kelarutan yang mudah dalam air, lambat larut dalam air, atau kelarutan
yang tergantung pada pH (lapisan enterik)
(3) kemampuan untuk menghasilkan produk yang
tampak anggun
(4) stabilitas dalam keadaan panas, cahaya,
kelembapan, udara dan substrat yang akan di salut. Sifat-sifat lapisan tipis
harus tidak berubah dengan berlalunya waktu
(5) tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau
(6) serasi dengan aditif larutan penyalut pada
umumnya
(7) tidak toksis, tidak mempunyai kegiatan
farmakologis, dan mudah dipakai ke partikel atau tablet
(8) tahan retakan dan dilengkapi dengan
pelindung obat terhadap kelembapan, cahaya, dan bau bila perlu
Komponen Penyalutan dengan Lapisan Tipis
(1) Pembentuk lapisan tipis
Klasifikasi Pembentuk
Lapisan Tipis:
(a) Bahan non enterik
HPMC, MHC, Etil selulosa, HPC, Povidon, Na-CMC,
PEG, Polimer-polimer akrilat (Eudragit®)
(b) Bahan enterik
Selulosa asetat ftalat, polimer-polimer akrilat,
HPMC ftalat, PVA ftalat
(2) Pelarut
Fungsi : melarutkan atau mendispersikan
polimer-polimer dan zat tambahan lain, serta membawanya ke permukaan substrat.
Contoh : air, etanol, metanol, isopropanol, kloroform, aseton, metiletilketon,
dan metilen klorida.
(3) Plastisizer
Suatu bahan pembentuk plastik eksternal dapat
berupa cairan yang tidak mudah menguap, atau polimer lain, yang apabila
dicampur dengan pembentuk lapisan tipis polimer utama, mengubah fleksibilitas,
kekuatan tegangannya, atau sifat adhesi dari lapisan yang dihasilkan. Contoh
minyak jarak, , Propilen Glikol, gliserin, PEG 200-400 dengan berat molekul
yang kecil, dan surfaktan-surfaktan seperti tween, span, ester-ester asam
organik.
(4) Colorants (Bahan pewarna)
(5) Opaquant-extenders (zat yang memperluas
keburaman)
Untuk mendapatkan warna-warna yang lebih buram dan
meningkatkan penutupan lapisan tipis. Contoh titanium dioksida, silikat (talk,
aluminium silikat), karbonat (magnesium karbonat), sulfat (kalsium sulfat),
oksida (magnesium oksida), dan hidroksida (aluminium hidroksida)
(6) Bahan-bahan khusus dalam larutan penyalut
Pemberi aroma dan pemberi rasa manis (untuk
menutupi bau yang tidak disukai atau untuk mendapatkan rasa yang diinginkan),
surfaktan (untuk melarutkan bahan yang tidak dapat bercampur atau yang tidak
dapat larut, atau untuk memudahkan pelarutan penyalut dengan lebih cepat),
antioksidan (untuk kestabilan sistem zat warna terhadap oksidasi dan perubahan
warna), antimikroba (untuk mencegah tumbuhnya bakteri dalam komposisi penyalut
selama pembuatan dan penyimpanan, dan pada tablet-tablet yang di salut)
D. Kerusakan yang terjadi pada salut film
(1)
Perlekatan dan penggumpalan
Keadaan lapisan tipis terlalu
basah atau terlalu lengket menyebabkan tablet melekat satu dengan yang lainnya,
atau melekat pada panci penyalut
Solusi : jumlah cairan yang
digunakan dikurangi, sehingga dapat mempercepat atau meningkatkan temperatur
udara pengering dan volume udara.
(2)
Kekasaran
Terjadi apabila larutan
penyalut digunakan dengan penyemprotan
(3)
Efek kulit jeruk
Penyebaran larutan penyalut
yang tidak seimbang sebelum pengeringan menyebabkan suatu lekukan-lekukan seperti
”kulit jeruk” pada penyalut. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran dihalangi
oleh pengeringan yang terlalu cepat atau oleh viskositas larutan yang tinggi.
Solusi : Mengencerkan larutan
dengan larutan tambahan
(4)
Bridging dan pengisian
(5)
Melepuh
(6)
Pengabutan
(7)
Variasi warna
(8)
Pemecahan
Pustaka : Teori dan praktek Farmasi industri,
Edisi ketiga jilid 2, Leon Lachman, hal 738-791
Tidak ada komentar:
Posting Komentar