Penyebab
atom berikatan karena adanyan electron yang tidak berpasangan pada kulit
terluar suatu atom dan kecendrungan atom untuk menyerahkan atau menerima
electron dalam ikatan kimia dinyatakan oleh elektronegativitasnya. Atom yang
sangat elektronegatif mudah menerima electron dan kemudian membentuk ion
negative. Sedangkan atom yang sangat elektropositif cendrung melepaskan
electron untuk membentuk ion positif.
Untuk ikatan ionic elektronnya berpindah,terbentuk diantara atom-atom yang
selisih elektronnegativitasnya besar. Ikatan kovalen dengan electron-elektron
yang digunakan bersamaan terbentuk diantara atom-atom yang selisih
elektronegativitasnya kecil.
Hal-hal
yang menyebabkan atom berikatan :
- Elektronegativitas
Ikatan
yang terbentuk diantara sepasang atom ditentukan oleh kemampuan setiap atom
untuk menarik electron dari atom lainnya.
- Energy ionisasi
Energy
ionisasi suatu atom ( energy minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu
electron dari atom netral dalam wjud gas )
· Afinitas
electron
Seberapa
jauh atom dapat menerima electron tambahan dinyatakan oleh kstabilan anionnya
dalam wujud gas. Kstabilan anion dapat diukur sebagai energy yang diperlukan
untuk mengubah anion keatom netralnya dengan memindahkan electron tambhan
tersbut.
2. Ikatan ion
Ikatan
ion merupakan sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion dalam suatu
ionic. Ion yang diikat oleh ikatan kimia terdiri dari kation dan juga anion.
Kation terbentuk dari unsure yang
memiliki energy ionisasi rendah, contohnya logam-logam alkali dan alkali tanah.
Ikatan ion terbentuk karena adanya transfer electron. Semakin besar beda
elektronegatifnya maka ikatan ionic yang dihasilkan akan semakin kuat ikatan
ionic tergolong ikatan kuat,karena adanya perbedaan keelektronegatifan ion
penyususn.
Adapun
sifat-sifat ikatan ionic adalah :
- Bersifat polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar.
- Memiliki titik leleh yang tinggi
- Bersifat elektrolit.
3. Ikatan
kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari
pemakain elekton bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan kimia.ikatan kovalen
terbentuk dari unsure non logam. Setiap
electron dalam pasangan tertarik kedalam nucleus kedua atom. Tarik menarik
electron yang menyebabkan kedua atom terikat bersama. Ikatana kovalen terjadi
ketika msing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan octet,dengan
pemakain electron bersama dalam ikatan kovalen,masing-masing atom memenuhi
jumlah oktetnya. Hal ini mendapatkan pengecualian untuk atom H yang
menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari yang tidak terlihat dalam ikatan
kovalen disebut electron bebas.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung
pada jumlah pasang electron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal
merupakan ikatan kovalen yang terbentuk satu pasangan electron. Ikatan rangkap
dua merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasang electron. Begitu
juga deengan ikatan rangkap tiga yang terdiri dari tiga pasang electron. Ikatan
rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek dari pada ikatan tunggal.
Selain itu terdapat bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan
sigma,phi,delta dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi menjadi dua,yaitu kovalen polar
dan non polar. Pada senyawa kovalen
polar atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak ssama terhadap electron
pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara
atom penyusun. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negative.
Sementara itu pada senyawa kovalen non polar titik muatan electron persekutuan
berhimpit karena adanya beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.
4.
Ikatan Polar Dan Non Polar Serta Perbedaannya
Senyawa polar adalah senyawa tang terbentu kareana adanya
suatu ikatan antar electron pada unsure-unsurnya. Karena unsure yang berikatan
tersebut mempunyai nilai keelektonegatifan yang beda.
Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan yang electron
pembentuk ikatan lebih banyak menghabiska waktunya untuk berputar disekitar
salah satu atom.
Senyawa
Non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
electron pada unsure yang membentuknya. Karena unsure yang berikatan mempunyai
nilai keelektronegatifan yang sama.
Kovalen
non polar adalah memiliki muatan negative electron persekutuan berhimpit
sehingga pada moleku pembembtuk nya tak terjadi momen dipole.
Perbedaan
ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar
Kovalen
polar
- Moment dipole =0
- Dipengaruhi oleh medan magnet
- Larut dalam pelarut polar
Kovalen nonpolar
- Tidak larut dalam pelarut air
- Momen dipole =0
- Tidak dipengaruhi oleh medan magnet.
5.
Ikatan hydrogen
Ikatan hydrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom
hydrogen dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu
molekul dari senyawa yang sama . ikatan hydrogen mempunyai ikatan yang paling kuat
disbanding kan dengan ikatan antar molekul namun ikatan ini masih lemah
dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hydrogen terjadi pada ikatan antara
ato H dengan atom N,O,F yang memiliki pasangan electron bebas.
Hydrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan
electron bebas ini membentuk suatu ikatan hydrogen dengan besar ikatan
bervariasi. Kekuatan ikatan hydrogen ini dipengaruhi oleh beda
keelktronegatifan dari atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya maka
semakin besar pula ikatan hydrogen yang dibentuk. Kekuatan ikatan hydrogen
mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka akan semakin besar pula titik didih dari senyawa
tersebut. Namun terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua
ikatan hydrogen tiap molekulnya. Akibatnya titik dididhnya paling besar
dibandingkan senyawa dengan ikatan hydrogen lain bahkan lebih tinggi dari HF
yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.
6.
Ikatan van der walls
Gaya van der walls digunakan untuk
menunjukkan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul.Gaya-gaya yang timbul dar polarisasi molekul menjadi dipole
seketika. Ikatan ini merupakanjenis ikatan antar molekul yang terlemah,namun
sering dijumpai diantar semua zat kimia terutama gas.
Pada saat tertentu,molekul-molekul dapat berada dalam fase
dipole eketika salah satu muatan negative berada disisi tertentu. Dalam keadaan
dipole ini,molekul dapat menarik atau menolak electron lain dan menyebabkan
atom lain menjadi dipole. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan
gaya Van der Walls.
7. Titik didih
Titik didih ialah suhu dimana cairan mendididh dan dimana
tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan.
Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi atau pun lebih rendah dari titik
dididh pelaruttergantung pada kemydahan zat terlarut tersebut menguap. Selisish
titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih. Menurut hokum roult besarnya
kenaikan titik dididh larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas
larutan ( m ) dengan kenaikan titik didih molal ( kb )
Setiap zat cair pada suhu tertentu mempunyai tekanan uap
jenuh tertentu dan mempunyai harga yang tetap. Zat cair akan mendidih dalam
keadaan terbuka jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer. Pada
saat udara mempunyai tekanan 1 atm, air mendidih pada suhu 100 c, tetapi jika
dalam zat itu dilarutkan suatu zat,maka tekanan uap jenuh air itu akan
berkurang. Penurunan tekanan uap jenuh larutan yang lebih rendah disbanding
tekanan uap jenuh pelarut murni menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi
dari pada titik didih pelarut murni.
Selisih antara titik didih suatu
larutan dengan titik dididh pelarut murni disebut kenaikan titik didih larutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar