Google ads

Senin, 14 September 2015

Ikatan Atom


Penyebab atom berikatan karena adanyan electron yang tidak berpasangan pada kulit terluar suatu atom dan kecendrungan atom untuk menyerahkan atau menerima electron dalam ikatan kimia dinyatakan oleh elektronegativitasnya. Atom yang sangat elektronegatif mudah menerima electron dan kemudian membentuk ion negative. Sedangkan atom yang sangat elektropositif cendrung melepaskan electron untuk membentuk ion positif.  Untuk ikatan ionic elektronnya berpindah,terbentuk diantara atom-atom yang selisih elektronnegativitasnya besar. Ikatan kovalen dengan electron-elektron yang digunakan bersamaan terbentuk diantara atom-atom yang selisih elektronegativitasnya kecil.
Hal-hal yang menyebabkan atom berikatan :
  • Elektronegativitas
Ikatan yang terbentuk diantara sepasang atom ditentukan oleh kemampuan setiap atom untuk menarik electron dari atom lainnya.
  • Energy ionisasi
Energy ionisasi suatu atom ( energy minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu electron dari atom netral dalam wjud gas )
·       Afinitas electron
Seberapa jauh atom dapat menerima electron tambahan dinyatakan oleh kstabilan anionnya dalam wujud gas. Kstabilan anion dapat diukur sebagai energy yang diperlukan untuk mengubah anion keatom netralnya dengan memindahkan electron tambhan tersbut.

2.  Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion dalam suatu ionic. Ion yang diikat oleh ikatan kimia terdiri dari kation dan juga anion. Kation terbentuk dari unsure  yang memiliki energy ionisasi rendah, contohnya logam-logam alkali dan alkali tanah. Ikatan ion terbentuk karena adanya transfer electron. Semakin besar beda elektronegatifnya maka ikatan ionic yang dihasilkan akan semakin kuat ikatan ionic tergolong ikatan kuat,karena adanya perbedaan keelektronegatifan ion penyususn.
Adapun sifat-sifat ikatan ionic adalah :
  • Bersifat polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar.
  • Memiliki titik leleh yang tinggi
  • Bersifat elektrolit.
3.  Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakain elekton bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan kimia.ikatan kovalen terbentuk dari unsure non logam.  Setiap electron dalam pasangan tertarik kedalam nucleus kedua atom. Tarik menarik electron yang menyebabkan kedua atom terikat bersama. Ikatana kovalen terjadi ketika msing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan octet,dengan pemakain electron bersama dalam ikatan kovalen,masing-masing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapatkan pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari yang tidak terlihat dalam ikatan kovalen disebut electron bebas.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasang electron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk satu pasangan electron. Ikatan rangkap dua merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasang electron. Begitu juga deengan ikatan rangkap tiga yang terdiri dari tiga pasang electron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek dari pada ikatan tunggal. Selain itu terdapat bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma,phi,delta dan lain-lain. 
Senyawa kovalen dapat dibagi menjadi dua,yaitu kovalen polar dan non polar.  Pada senyawa kovalen polar atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak ssama terhadap electron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom penyusun. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negative. Sementara itu pada senyawa kovalen non polar titik muatan electron persekutuan berhimpit karena adanya beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.

4.  Ikatan Polar Dan Non Polar Serta Perbedaannya
Senyawa polar adalah senyawa tang terbentu kareana adanya suatu ikatan antar electron pada unsure-unsurnya. Karena unsure yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektonegatifan yang beda.   
Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan yang electron pembentuk ikatan lebih banyak menghabiska waktunya untuk berputar disekitar salah satu atom.   
Senyawa Non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar electron pada unsure yang membentuknya. Karena unsure yang berikatan mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama.
Kovalen non polar adalah memiliki muatan negative electron persekutuan berhimpit sehingga pada moleku pembembtuk nya tak terjadi momen dipole.
Perbedaan ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar
Kovalen polar
  • Moment dipole =0
  • Dipengaruhi oleh medan magnet
  • Larut dalam pelarut polar
Kovalen nonpolar
  • Tidak larut dalam pelarut air
  • Momen dipole =0
  • Tidak dipengaruhi oleh medan magnet.  
5.  Ikatan hydrogen
Ikatan hydrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom hydrogen dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama . ikatan hydrogen mempunyai ikatan yang paling kuat disbanding kan dengan ikatan antar molekul namun ikatan ini masih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.  Ikatan hydrogen terjadi pada ikatan antara ato H dengan atom N,O,F yang memiliki pasangan electron bebas.
Hydrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan electron bebas ini membentuk suatu ikatan hydrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hydrogen ini dipengaruhi oleh beda keelktronegatifan dari atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya maka semakin besar pula ikatan hydrogen yang dibentuk. Kekuatan ikatan hydrogen mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar pula titik didih dari senyawa tersebut. Namun terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hydrogen tiap molekulnya. Akibatnya titik dididhnya paling besar dibandingkan senyawa dengan ikatan hydrogen lain bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.  
6.  Ikatan van der walls
Gaya van der walls digunakan untuk menunjukkan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul.Gaya-gaya yang timbul dar polarisasi molekul menjadi dipole seketika. Ikatan ini merupakanjenis ikatan antar molekul yang terlemah,namun sering dijumpai diantar semua zat kimia terutama gas.
Pada saat tertentu,molekul-molekul dapat berada dalam fase dipole eketika salah satu muatan negative berada disisi tertentu. Dalam keadaan dipole ini,molekul dapat menarik atau menolak electron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipole. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
7. Titik didih
Titik didih ialah suhu dimana cairan mendididh dan dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi atau pun lebih rendah dari titik dididh pelaruttergantung pada kemydahan zat terlarut tersebut menguap. Selisish titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih. Menurut hokum roult besarnya kenaikan titik dididh larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan ( m ) dengan kenaikan titik didih molal ( kb )
Setiap zat cair pada suhu tertentu mempunyai tekanan uap jenuh tertentu dan mempunyai harga yang tetap. Zat cair akan mendidih dalam keadaan terbuka jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer. Pada saat udara mempunyai tekanan 1 atm, air mendidih pada suhu 100 c, tetapi jika dalam zat itu dilarutkan suatu zat,maka tekanan uap jenuh air itu akan berkurang. Penurunan tekanan uap jenuh larutan yang lebih rendah disbanding tekanan uap jenuh pelarut murni menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarut murni.
Selisih antara titik didih suatu larutan dengan titik dididh pelarut murni disebut kenaikan titik didih larutan.

Tidak ada komentar:

Google Ads