Google ads

Senin, 18 Januari 2016

Jenis – jenis Media Untuk Pertumbuhan Mikroba

    Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi.campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna.Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.
            Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar).PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :
1. Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi.
2. Dextrose : sebagai sumber gula dan energy
3. Agar : Untuk memadatkan medium PDA.
4. Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.
Komposisi Medium Potato Dextrose Agar (PDA) untuk 1000 ml
·         Kentang : 200 gram
·         Dextrose : 15 gram
·         Agar : 15 gram
·         Aquadest : 1000mL

 Salmonella Shigella Agar (SSA)
Adalah Untuk menumbuhkan bakteri Salmonela dan Sigela
Komposisi (gram/liter) ;
Laktosa                                           10.00
Sacarosa                                          10.00
Garam empedu N º 3                      5.00
Natrium Sitrat                                 5.00
Pepsic Jaringan Hewan Digest       4.00
Kasein Pankreas Diges                   4.00
Ekstrak daging sapi                        3.00
Natrium tiosulfat                            2.00
Ferri Amonium Sitrat                     1.00
Netral Merah                                  0.02
Bromocresol Purple                        0.01
Agar bakteriologis                          15.00

GNA (Glukose Nutrien Agar)
            Glukose Nutrient Agar berfungsi sebagai tempat mikroorganisme menyusun molekul-molekul kecil menjadi sebuah sel.
Komposisi untuk 1000 ml :
Glukosa                       10 g
Ektrak ragi                  5 g
Pepton                         10 g
NaCL                          12,5 g
Agar                            15 gram
Aquadest                     1000 ml

VJA (Vogel Johnson Agar)
Adalah media selektif untuk bakteri Stapphylococcus aureus.
Komposisi gram/liter :
Glycine                                 10.00
Trypton                                10.00
Lithium Klorida                   5.00
Fenol Merah             0,025
Manitol                                 10.00
Fosfat Dipotassium              5.00
Ekstrak Ragi                        5.00
Agar bakteriologis                15.00

Vogel-JOHNSON AGAR digunakan untuk mendeteksiStaphylococcus aureus, dengan mengidentifikasi koagulase-positif dan-fermentasi manitol strain. Merupakan medium yang sangat baik untuk mendeteksi StaphylococciStaphylococcus dan sanitasi.S. aureusmenghasilkan pertumbuhan koloni hitam
Peptone merupakan sumber karbon, nitrogen, vitamin dan mineral.Ekstrak ragi persediaan vitamin B-kompleks yang merangsang pertumbuhan bakteri.Manitol merupakan karbohidrat.Penghambatan organisme nonstaphylococcal dengan kalium menghambat beberapa spesies dari kedua gram positif dan gram negatif bakteri, oleh lithium klorida dan glisin tinggi.
EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, danSalmonella.Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam.Sedangkan mikroba lain dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut.
Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah  E.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.
EMB yang menggunakan eosin dan metilin blue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang mempermentasikan laktosa dan yang tidak.Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemampuan bakteri E.coli yang lebih cepat mempermentasikansukrosa daripada laktosa.
Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.
Nutrient Agar
            Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.
            NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
 Komposisi Nutrien Agar :
ü  eksrak beef 10 g,
ü  pepton 10 g,
ü  NaCl 5 g,
ü  air desitilat 1.000 ml dan
ü  15 g agar/L.
Kemudian Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
Nutrient agar (NA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (daging) dan bahan sintesis (pepton dan agar).
Fungsi bahan yang digunakan pada medium NA :
ü  Daging : sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon.
ü  Pepton : sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi
ü  Agar : Untuk memadatkan medium NA.
ü  Aquadest : Untuk melarutkan agar, pepton, dan daging.

SCB (Salenite Cystein Broth)
Adalah media untuk bakteri Salmonella sp.
Komposisi/Liter :
ü   Kasein     5.0 g
ü  Laktosa                                        4.0 g
ü  Natrium Fosfat                            10,0 g
ü  Sodium Selenite                         4,0 g
ü  L-sistin                                         0,01 g
Pepton menyediakan asam amino dan lainnya nitrogen zat.Laktosa menyediakan sumber energi, dan natrium fosfat buffer medium untuk mempertahankan pH.Sodium Selenite menghambat bakteri gram positif dan menekan pertumbuhan enterics gram-negatif yang paling lain selain Salmonella.L-sistin didirikan untuk meningkatkan pemulihan Salmonella. Selenite cystine Broth digunakan sebagai pengayaan selektif media untuk isolasi Salmonella dari kotoran, makanan, artikel farmasi, air dan bahan lainnya sanitasi penting.
Leifson menemukan Selenite yang menghambat streptokokus kotoran dan koli selama 8-12 jam pertama inkubasi, sehingga memungkinkan dari anggota lain dari  usus.
BSA (Bismut Sulfit Agar)
Adalah media selektif untuk bakteri Salmonella sp.
Komposis /Liter :
·         kasein                                      5 g
·         Enzimatik                                5 g
·         Ekstrak daging sapi                 5 g
·         Dekstrosa                                5 g
·         Dinatrium Fosfat                     4 g
·         Ferrous Sulfate                        0,3 g
·         Bismuth sulfit Indikator         8 g
·         Brilliant Green                        0,025 g
·         Agar                                        20 g

              Merupakan jenis media agar digunakan untuk mengisolasi Salmonella spesies. Menggunakan glukosa sebagai sumber utama karbon. Sulfit Bismuth agar-agar tes kemampuan untuk memanfaatkan ferro sulfat dan mengubahnya menjadi hidrogen sulfida .
Salmonellosis terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia.Salmonella sering menyebabkan penyakit..pedoman federal memerlukan berbagai produk unggas secara rutin dipantau sebelum distribusi. Bismuth sulfite Agar merupakan modifikasi dari Wilson dan formula Blair.
Organisme tifus tumbuh subur pada medium, membentuk koloni hitam yang khas.Bakteri Gram-positif dan koli terhambat di Agar bismut sulfit.Tindakan hambat Bismuth sulfite Agar memungkinkan penggunaan inokulum besar, meningkatkan kemungkinan pemulihan patogen yang mungkin ada dalam jumlah kecil.Bismuth sulfit Agar secara umum diterima untuk mendeteksi Salmonella spp rutin.Bismuth sulfite Agar digunakan untuk isolasi S.typhi dan Salmonella spp. dari makanan, kotoran, urine, kotoran, dan lain menular bahan. Bismuth sulfite Agar adalah metode standar medium untuk aplikasi industri dan klinis

Ø  Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut.
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.
Medium Nutrien Broth (NB)
Menimbang dengan teliti masing-masing bahan, melarutkan dalam air suling 500 ml, melakukan pemanasan sambil mengaduk hingga homogen. Menutup wadah dengan baik menggunakah kapas dan aluminium foil, mensterilkan dengan menggunakan otoklaf pada tekanan 2 atm, suhu 121°C selama 15 menit.

Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform.Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
 Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.Komposisi yang dibutuhkan antara lain :
peptone 5 gr/L,
ekstrak daging (sapi) 3 gr/L,
laktosa 5 gr/L.
Lactose Broth (LB)campurkan 13 gr atau lebih
dalam 1 L air,
Kemudian didihkan 1 menit, tuangkan dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham, autoklaf 15 menit pada suhu 121oC. pHnya 6,9 ± 0,2 pada 25oC. Lactose broth ini akan berwarna kekuningan dan jernih.Menimbang seluruh bahan dengan teliti kemudian melarutkan dalam aquadest 500 ml. mengaduk hingga homogen (melakukan pemansan bila perlu). Menutup wadah dengan kapas dan aluminium foil, lalu mensterilkan dalam otoklaf.

Tidak ada komentar:

Google Ads