Potato Dextrose Agar
(PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast dan kapang.Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast
dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik
untuk pertumbuhan bakteri.
Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g
media dalam 1 liter air yang telah didestilasi.campur dan panaskan serta aduk.
Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna.Sterilisasi pada
suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan
petri dengan pH akhir 5,6+0,2.
Potato
dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan
alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar).PDA digunakan untuk
menumbuhkan jamur.Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :
1. Kentang : sumber karbon
(karbohidrat), vitamin dan energi.
2. Dextrose : sebagai sumber gula
dan energy
3. Agar : Untuk memadatkan medium PDA.
4. Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.
Komposisi Medium Potato Dextrose Agar (PDA) untuk 1000 ml
·
Kentang
: 200 gram
·
Dextrose
: 15 gram
·
Agar
: 15 gram
·
Aquadest
: 1000mL
Salmonella
Shigella Agar (SSA)
Adalah Untuk menumbuhkan bakteri Salmonela dan Sigela
Komposisi
(gram/liter) ;
Laktosa 10.00
Sacarosa 10.00
Garam empedu N º 3 5.00
Natrium Sitrat 5.00
Pepsic Jaringan Hewan Digest 4.00
Kasein Pankreas Diges 4.00
Ekstrak daging sapi 3.00
Natrium tiosulfat 2.00
Ferri Amonium Sitrat 1.00
Netral Merah 0.02
Bromocresol Purple 0.01
Agar bakteriologis 15.00
GNA
(Glukose Nutrien Agar)
Glukose
Nutrient Agar berfungsi sebagai tempat mikroorganisme menyusun molekul-molekul
kecil menjadi sebuah sel.
Komposisi untuk 1000 ml :
Glukosa 10
g
Ektrak ragi 5 g
Pepton 10 g
NaCL 12,5 g
Agar 15 gram
Aquadest 1000 ml
VJA
(Vogel Johnson Agar)
Adalah media selektif untuk bakteri Stapphylococcus aureus.
Komposisi
gram/liter :
Glycine 10.00
Trypton 10.00
Lithium Klorida 5.00
Fenol Merah 0,025
Manitol 10.00
Fosfat Dipotassium 5.00
Ekstrak Ragi 5.00
Agar bakteriologis 15.00
Vogel-JOHNSON AGAR digunakan untuk mendeteksiStaphylococcus
aureus, dengan mengidentifikasi koagulase-positif dan-fermentasi manitol
strain. Merupakan medium yang sangat baik untuk mendeteksi StaphylococciStaphylococcus
dan sanitasi.S. aureusmenghasilkan pertumbuhan koloni hitam
Peptone merupakan sumber karbon, nitrogen, vitamin dan
mineral.Ekstrak ragi persediaan vitamin B-kompleks yang merangsang pertumbuhan
bakteri.Manitol merupakan karbohidrat.Penghambatan organisme nonstaphylococcal
dengan kalium menghambat beberapa spesies dari kedua gram positif dan gram
negatif bakteri, oleh lithium klorida dan glisin tinggi.
EMBA (Eosin Methylene
Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai
keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang
memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, danSalmonella.Mikroba
yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap
dengan kilap logam.Sedangkan mikroba lain dapat tumbuh koloninya tidak
berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan
tersebut.
Namun demikian, jika media ini digunakan pada
tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan
Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik
untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar
EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis
bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.
EMB yang menggunakan eosin dan metilin blue
sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang
mempermentasikan laktosa dan yang tidak.Medium tersebut mengandung sukrosa
karena kemampuan bakteri E.coli yang lebih cepat mempermentasikansukrosa
daripada laktosa.
Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya
digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable
number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat
digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml
contoh air.
Nutrient Agar
Nutrien
agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.NA juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari
ekstrak beef, pepton, dan agar.
NA
merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi
seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur,
untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme
dalam kultur murni.
Komposisi Nutrien Agar :
ü eksrak beef 10 g,
ü pepton 10 g,
ü NaCl 5 g,
ü air desitilat 1.000 ml
dan
ü 15 g agar/L.
Kemudian Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi
dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang
dibutuhkan.
Nutrient agar (NA) termasuk medium semi alamiah karena
tersusun atas bahan alami (daging) dan bahan sintesis (pepton dan agar).
Fungsi
bahan yang digunakan pada medium NA :
ü Daging : sebagai sumber vitamin B,
mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon.
ü Pepton : sebagai sumber utama
nitrogen organic dan sumber nutrisi
ü Agar : Untuk memadatkan medium NA.
ü Aquadest : Untuk melarutkan agar,
pepton, dan daging.
SCB
(Salenite Cystein Broth)
Adalah
media untuk bakteri Salmonella sp.
Komposisi/Liter
:
ü Kasein 5.0
g
ü Laktosa 4.0 g
ü Natrium Fosfat 10,0 g
ü Sodium Selenite 4,0 g
ü L-sistin 0,01 g
Pepton menyediakan asam amino dan lainnya nitrogen
zat.Laktosa menyediakan sumber energi, dan natrium fosfat buffer medium untuk
mempertahankan pH.Sodium Selenite menghambat bakteri gram positif dan menekan
pertumbuhan enterics gram-negatif yang paling lain selain Salmonella.L-sistin
didirikan untuk meningkatkan pemulihan Salmonella. Selenite cystine Broth
digunakan sebagai pengayaan selektif media untuk isolasi Salmonella dari
kotoran, makanan, artikel farmasi, air dan bahan lainnya sanitasi penting.
Leifson menemukan Selenite yang menghambat streptokokus
kotoran dan koli selama 8-12 jam pertama inkubasi, sehingga memungkinkan dari
anggota lain dari usus.
BSA
(Bismut Sulfit Agar)
Adalah media selektif untuk bakteri Salmonella sp.
Komposis
/Liter :
·
kasein
5 g
·
Enzimatik 5 g
·
Ekstrak
daging sapi 5
g
·
Dekstrosa
5 g
·
Dinatrium
Fosfat 4 g
·
Ferrous
Sulfate 0,3 g
·
Bismuth
sulfit Indikator 8 g
·
Brilliant
Green 0,025 g
·
Agar
20 g
Merupakan
jenis media agar digunakan untuk mengisolasi Salmonella spesies. Menggunakan glukosa sebagai sumber utama karbon. Sulfit
Bismuth
agar-agar tes kemampuan untuk memanfaatkan ferro sulfat dan mengubahnya menjadi hidrogen sulfida .
Salmonellosis terus menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang penting di seluruh dunia.Salmonella sering menyebabkan penyakit..pedoman
federal memerlukan berbagai produk unggas secara rutin dipantau sebelum
distribusi. Bismuth sulfite Agar merupakan modifikasi dari Wilson dan formula
Blair.
Organisme tifus tumbuh subur pada medium, membentuk koloni
hitam yang khas.Bakteri Gram-positif dan koli terhambat di Agar bismut
sulfit.Tindakan hambat Bismuth sulfite Agar memungkinkan penggunaan inokulum
besar, meningkatkan kemungkinan pemulihan patogen yang mungkin ada dalam jumlah
kecil.Bismuth sulfit Agar secara umum diterima untuk mendeteksi Salmonella
spp rutin.Bismuth sulfite Agar digunakan untuk isolasi S.typhi dan Salmonella
spp. dari makanan, kotoran, urine, kotoran, dan lain menular bahan. Bismuth
sulfite Agar adalah metode standar medium untuk aplikasi industri dan klinis
Ø Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk
mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient
broth dibuat dengan cara sebagai berikut.
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air
distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan
yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.
Medium
Nutrien Broth (NB)
Menimbang dengan teliti masing-masing bahan, melarutkan
dalam air suling 500 ml, melakukan pemanasan sambil mengaduk hingga homogen.
Menutup wadah dengan baik menggunakah kapas dan aluminium foil, mensterilkan
dengan menggunakan otoklaf pada tekanan 2 atm, suhu 121°C selama 15 menit.
Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk
mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai
kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari
fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef
menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.Laktosa menyediakan
sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform.Pertumbuhan
dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3%
ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.Komposisi yang dibutuhkan antara
lain :
peptone 5 gr/L,
ekstrak daging (sapi) 3 gr/L,
laktosa 5 gr/L.
Lactose Broth (LB)campurkan 13 gr atau lebih
dalam 1 L air,
Kemudian
didihkan 1 menit, tuangkan dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham,
autoklaf 15 menit pada suhu 121oC. pHnya 6,9 ± 0,2 pada 25oC.
Lactose broth ini akan berwarna kekuningan dan jernih.Menimbang seluruh bahan
dengan teliti kemudian melarutkan dalam aquadest 500 ml. mengaduk hingga
homogen (melakukan pemansan bila perlu). Menutup wadah dengan kapas dan
aluminium foil, lalu mensterilkan dalam otoklaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar