Herbal Medicine atau Obat
Herbal adalah obat alami yang umumnya berasal dari tanaman, mengandung lebih
dari satu komponen aktif. Jadi pemanfaatan obat herbal bersama dengan obat
modern (drugs) harus hati-hati karena dapat
terjadi interaksi diantara keduanya (herbal-drug)
yang lebih rumit dibandingkan interaksi yang terjadi antara sesama obat modern
( drug-drug) karena hanya mengandung senyawa tunggal. Oleh karena itu pada
penggunaan klinis, pada beberapa kasus disarankan agar pada saat mengkonsumsi
obat herbal dilarang untuk mengkonsumsi obat modern secara bersamaan.
Obat herbal dan obat
modern dapat berinteraksi baik secara farmakokinetik atau farmakodinamik. Obat
herbal mengikuti prinsip-prinsip farmakologi modern, jadi terjadinya interaksi
antara herbal-drug berdasarkan tata cara pada interaksi drug-drug baik dari
aspek farmakokinetik maupun
farmakodinamik. Beberapa kasus interaksi herbal-drug seperti contoh berikut:
v Terjadinya pendarahan pada pemberian warfarin bersama-sama dengan obat
herbal Ginkgo biloba, bawang putih ( Allium sativum).
v Penurunan bioavaibilitas dari obat
digoxin, theophylin, siklosporin, bila obat-obat ini dikombinasikan dengan obat
Herbal dari Hypericum perforatum.
v Peningkatan resiko hipertensi pada
penggunaan secara bersama obat antidepresan trisiklis dengan obat herbal
Yohimbin ( Pausinystalia yohimbe)
v Terjadinya potensiasi baik pada penggunaan
oral atau topikal dari obat predinisolon yang digunakan bersama dengan radix
Liquiritae ( Glycyrrhiza glabra)
Lebih lanjut, tumbuhan yang mengandung senayawa
glikosida anthraquinon, termasuk daun Senna ( Cassia senna) dsan Cascara (Rhamnus
purshiana ), juga tumbuhan yang mengandung serat terlarut ( soluble fiber)
seperti gum dapat menurunkan tingkat absorbsi dari obat modern (drug) di
saluran pencernan
Fakta-fakta :
1. Sedikitnya informasi
tentang efek obat herbal pada janin, oleh karena itu penggunaan obat herbal pada janin harus dihindari
(kontra indikasi).
2. Sedikitnya informasi
tentang transfer komponen aktif dari obat herbal ke bayi melalui susu Ibu ,oleh karena itu obat-obat herbal
tidak dibenarkan diberikan pada wanita yang
lagi menyusui.
3. Tidak adanya
pengetahuan yang khusus tentang interaksi obat herbal dengan obat- obat modern yang ditulis pada resep dokter.
4. Sedikitnya informasi
tentang efek obat herbal terhadap fertilitas, yang berkaitan dengan sifat-sifat estrogenik dan androgenik.
5. Oral Anticoagulant Theraphy (OACT) selalu menimbulkan interaksi
antara drug- drug, demikian juda
interaksi antara herbal-drug. Hasil
penelitian menunjukkan ada lebih
30 tanaman Herbal berinteraksi dengan warfarin, baik melalui uji laboratorium maupun melalui study kasus.
6. Sedikitnya informasi
tentang efek samping yang timbul pada penggunaan yang lama dari obat herbal. Herb holydays yang diterapkan merupakan ide yang baik, tetapi tidak dapat menjelaskan berapa lama harus
berhenti makan obat.
7. Ada fakta yang
menunjukkan hubungan antara terjadinya resiko setelah operasi, karena sebelumnya telah mengkonsumsi obat
herbal. Disarankan agar pasien tidak mengkonsumsi
obat herbal minimal 7-10 hari sebelum operasi.
8. Pemberian obat herbal
pada anak-anak kurang baik, karena mereka masih dalam pertumbuhan dengan enzym2 biotranformasi yang aktif, dengan
pembelahan sel yang sangat tinggi,
sehingga sangat memungkinkan akan terjadinya mutagenesis.
Beberapa contoh interaksi obat Herbal – Drug
1. Biji Pinang :
Adalah biji dari buah Pinang ( Areca catechu ) suku Palmae, mengadung senyawa
alkaloid arecoline bersifat kolinergik. Biji pinang biasanya dikunyah bersama
dengan daun sirih (Piper betle) dan
ditambah kapur. Arecolin mempunyai aktivitas terhadap jaringan lunak, sistem
kardiovaskuler, saluran pencernaan dan adanya efek terhadap susunan saraf
pusat. Sensasi yang ditimbulkan pada saat mengunyah sirih dengan biji pinang
adalah euphoria, salivasi, perasaan panas pada tubuh dan meningkatnya kapasistas dan semangat
untuk bekerja. Namun
memberikan efek negatif berupa: kebiasaan (habituasi),
ketagihan (adiksi) dan withdrawal symptoms. Efek serius yang tidak diinginkan adalah karsinogenesis,
yang menyebabkan kanker mulut. Dengan penambahan tembakau maka efek ini akan
meningkat Interaksi terjadi dengan obat Fluphenazin akan menimbulkan gejala
tremor, dengan Flupenthixol menimbulkan bradykinesia dan jaw tremor. Efek extrapyramidal ini akan hilang setelah pemberhentian makan
sirih bersama dengan obat-obat tersebut.
2. Buah Cabai
Adalah
buah dari tanaman Cabai (Capsicum annuum
) suku Solanaceae dan jenis cabai
lainnya. mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas dan panas. Secara
tradisional digunakan per oral sebagai karminatifum dan sebagai
rubifacient pada pemberian topikal. Efak farmakologi timbul karena capsaicin
melepaskan P-faktor dari neuron, sehingga dapat menghilangkan rasa sakit. Bagi
pasien dengan gangguan lambung (ulser), pemberian capsaicin harus dihindari.
Penggunaan bersama dengan obat-obat ACE inhibitor akan terjadi interaksi
obat yang menimbulkan batuk, sedang pemberian bersama dengan obat Teophylin akan meningkatkan absorbsi dan
bioavaibilitas dari obat ini..
.
3. Daun Ginkgo
Adalah
daun dari tanaman Ginkgo ( Ginkgo biloba
) suku Ginkoaceae. Digunakan sejak lama untuk mengatasi gangguan pernafasan.
Saat ini diklaim dapat memperbaiki aliran darah serebral dan darah perifer
serta untuk melawan geriatri depressi.
Mengandung senayawa flavonoid Querstein,
Kaempherol, Isorhamnetin. Mempunyai sifat antioksidan dan sifat menginhibisi
agregasi platelet. Hasil penelitian pada
kasus penyakit Alzheimer, terjadi perobahan yang signifikan pada fungsi
kognitif, memori dan fungsi sosial dibandingkan dengan plasebo. Interaksi herbal-drug
terjadi pada pemberian bersama aspirin yang akan menimbulkan hyphema secara spontan. Dengan parasetamol
dan ergotamin akan menimbulkan hematoma,
dengan warfarin akan menimbulkan intraserebral
hemorraghic.
4 Akar manis
Adalah akar dari tanaman Glycyrrhiza
glabra suku Leguminosae.Digunakan sebagai ekspektoransia dan untuk
melegakan tenggorokan, juga pada peptik ulser. Mengadung senyawa asam glycyrrhetinat
yang tergolong senyawa triterpenoid dalam bentuk glikosida, yang dapat
menginhibisi sekresi cairan lambung. Bersama dengan Obat Karboxolon sodium
suksinat digunakan secara luas untuk
pengobatan peptik ulcer. Pemberian
bersama dengan obat Predisolon akan
meningkatkan konsentrasi plasma dari prednisolon. Dengan hidrokortison akan
menimbulkan respon vasokontriksi pada permukaan kulit. Dengan obat Oral
kontraseptik akan terjadi hipertensi, edema dan hipokalemia. Memberikan
efek potensiasi pada pemberian bersama adrenokortikotropik
hormon
pada kasus rheumatoid arthritis.
5 Buah Asam Jawa
Adalah daging buah yang telah dikeringkan
dengan sinar matahari dari tanaman Tamarindus indica suku Leguminosae. Bersifat
laksan lemah, dan bersifat antisptik.
Mengandung asam tartrat, gula, pektin, pyrazine, dan thiazole. Interaksi herbal-drug
terjadi bila diberikan bersama dengan aspirin akan meningkatkan
bioavaibilitas dari obat ini, yang pada akhirnya menyebabkan pendarahan. Buah
asam jawa juga banyak digunakan sebagai bahan makanan.
6. Akar Valerian
Adalah
akar yang telah dikeringkan dari tanaman Valeriana
officinalis, telah digunakan sejak lama sebagai sedatif-hypnotik.pada
keadaan insomnia.atau pada kasus susah
tidur. Mengandung senyawa aktif valepotriat dan seskuiterpene. Keduanya
mempunyai sifat sedativum, valepotriat bersifat cytotoksis, sedang senyawa
seskuiterpene tidak. Ekstrak air dari akarnya mengandung senyawa GABA yang
dapat menginduksi sedasi. Ada satu kasus withdrawal symptoms pada penghentian
penggunaan herbal ini. Interaksi Herbal-drug dapat terjadi pada pemberian.
senyawa valepotriat dengan alkohol , valepotriat akan mereduksi efek yang tidak
diinginkan dari alkohol.
7 Kulit
batangYohimbin
Adalah
kulit batang yang telah dikeringkan dari tanaman Pausinystalia yohimbi, mengandung sejumlah alkaloid salah satunya
yohimbin yang juga ditemukan pada akar dari Rauwolfia
serpentina, strukturnya mirip dengan reserpin. Digunakan selama
bertahun-tahun untuk pengobatan disfungsi ereksi pada pria, meningkatkan libido
terutama pada laki-laki usia lanjut. Yohimbin secara farmakologik adalah suatu presynap alpa adrenergik blocking
agent dan suatu serotonin antagonis.
Interaksi terjadi bila diberikan bersama dengan sediaan obat dari senyawa trisiklik
antidepresant. yang akan menimbulkan hipertensi . Yohimbin sendiri akan
menimbulkan efek hipertensi pada dosis terafi, namun dengan penggunaan secara
bersamaan,maka yohimbin pada dosis
rendah telah menimbulkan efek hipertensi yang kuat.
8.
Daun
Inggu
Adalah
daun dari tanaman Inggu (Ruta graveolens ) suku Rutaceae, dalam
bentuk rebusan digunakan untuk kasus insomnia, sakit kepala, nervous, abdominal
cramps, dan gangguan ginjal. Minyak atsiiri dari daun Inggu bersifat lokal
iritan dan dapat menimbulkan dermatitis.Dahulu digunakan sebagai abortifacient,yang
akan menginduksi pendarahan pada uterus serta menimbulkan kontraksi uterus yang
cukup kuat. Mengandung senyawa aktif rutin glikosida, furokumarine (psoralens), alkaloid, tannin,
minyak atsiri dll. Furokumarin bertanggung jawab atas sifat toksisnya seperti
fotosensitifitas dan dermatitis, hepatotoksis dan nephrotoksis. Pada dosis
tinggi akan menimbulkan mual (vomiting),
sakit epigastrik, salivasi , CNS eksitasi.
Juga terjadi hipotensi dan bradycardia. Adanya psoralen akan menimbulkan
keadaan phytophotodermatitis, yang merupakan reaksi photokimia dan bukan timbul
karena reaksi allergi berdasarkan reaksi
antigen-antibodi. Tidak ada laporan tentang interaksi herbal-drug karena
sifat-sifat toksikologik maka pemberian bersama dengan obat-obat sejenis harus
hati-hati,
Herbal yang mengandung senyawa bersifat
antikoagulan
Beberapa
natural produk mengandung komponen aktif bersifat antikoagulan seperti kumarin,
salisilat atau senyawa yang bersifat anti platelet. Jadi produk alami harus
hati-hati pada pemberian bersama dengan warfarin, karena akan menimbulkan interaksi berupa
potensiasi Beberapa tanaman yang mengandung kumarin (coumarine) atau derivatnya adalah :
-
Bawang putih (Allium
sativum) : bekerja dengan efek terhadap cardiovaskuler seperti menurunkan tekanan
darah dan lemak darah serta mempunyai aktivitas antithrombotik. Bawang putih diinformasikan dapat
menghambat sintesis thromboksan , sehingga menginhibisi fungsi platelet.
-
Jahe ( Zingiber
officinale) : digunakan untuk mabuk perjalanan, mual dan arthritis (radang
sendi).Dilaporkan dapat mengurangi aggregasi dari platelet melalui inhibisis
kerja enzim thromboksan syntetase. Jahe akan meningkatkan resiko pendarahan
bila diberikan bersama dengan warfarin.
-
Ginkgo ( Ginkgo
biloba) : produk herbal ini dipromosikan sebagai obat untuk meningkatkan
daya ingat ( fungsi kognitif). Salah satu komponennya Ginkgolide B dapat menginhibisi
platelet-activating faktor
melalui persaingan pada penempatan reseptor, sehingga menurunkan aggregasi
pletelet, akibatnya terjadi pendarahan.
-
Ginseng ( Panax
quinquefolium, Panax ginseng): digunakan sebagai tonikum meningkatkan energi
vitalitas, mengurangi stress menimbulkan kenyamanan. Salah satu komponen aktif adalah ginsenoside telah diidentifikasi lebih
dari 20 jenis. Aktivitas senyawa ini sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan
metode yang digunakan pada saat isolasi. Senyawa ginsenoside ini diyakini dapat
meningkatkan sintesis adrenal hormon, menurunkan kadar glukose darah dan
meningkatkan imunomodulasi. Oriental
ginseng (Panax ginseng ) mempunyai
sifat yang berlawanan (antagonis) dengan warfarin. Senyawa aktif apa yang
bertanggung jawab masih perlu penelitian.
-
Papain : adalah campuran enzim proteolitik dari buah
pepaya ( Carica papaya) suku
Caricaceae. Penggunaan secara oral akan mengurangi oedema , inflamasi, herpes zoster
syndrom dan diare. Efek farmakologi lain berupa koagulasi darah, walau
mekanismenya belum diketahui, oleh karena itu dihindari pemberian warfarin
bersama dengan papain.
-
Teh hijau (Green Tea): diperoleh dari tanaman teh (
Camellia sinensis), atau disebut juga teh Cina. Berbeda dengan teh
hitam (black tea), teh hijau tidak
mengalami fermentasi pada proses pembuatannya. Enzim yang terdapat pada daun
teh segar, di nonaktifkan dengan perendaman air panas atau dengan pemberian uap
air selama beberapa menit. Dilaporkan bahwa pemberian green tea sangat
berpotensi antagonis dengan pemberian warfarin.
Kesimpulan
1, Herbal Medicine yang merupakan obat bahan alam mengandung lebih
dari satu komponen , sebagaimana obat modern terjadi interaksi drug-drug, maka
pada pemakaian secara bersama akan menimbulkan interaksi Herbal-Drug .
2 Adverse effek yang ditimbulkan oleh interaksi herbal-drug sangat
beragam bahkan pada beberapa kasus memberikan efek fatal, apalagi pada
pemberian bersama dengan obat-obat yang bersifat antikoagulan seperti warfarin.
3. Untuk menghindarkan adverse efek yang tidak diduga dan tidak
diinginkan, sebaiknya pemberian obat Herbal pada pengobatan, tidak diberikan
bersama dengan obat modern (drugs). Juga harus dihindari pemberian obat herbal
pada wanita hamil dan menyusui serta pada anak-anak, karena data penelitian
tentang ini masih belum lengkap.
PUSTAKA:
1. Philp,Richard B., 2004 Herbal -Drug Interactions and Adverse Effects., New York, Mc
Graw Hill..
2. Ebadi,
Manuchair., 2007., Pharmacodynamic Basic
of Herbal Medicine, second Ed.,London,
Taylor & Francis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar