Google ads

Minggu, 24 Januari 2016

BAHAN PEMBANTU (EksiPien) PEMBUATAN TABLET





A. PENGISI
Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan. Pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk. Pada obat yang berdosis dukup tinggi bahan pengisi tidak diperlukan (misal aspirin, antibiotik tertentu). Tablet oral biasanya berukuran 3/16 sampai ½ inci. Tablet yang lebih kecil dari 3/16 inci sukar dipegang oleh orang lanjut usia, sedangkan yang lebih besar dari ½ inci sukar ditelan. Berat tablet berkisar antara 120-700 mg untuk kerapatan standar zat organik. Tablet bentuk oval, lebih mudah ditelan, berat tablet dapat lebih besar atau sama dengan 800 mg. Pengisi dapat juga ditambah karena alasan kedua yaitu memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran. (Lachman; 697)
Bahan pengisi harus memenuhi beberapa kriteria yaitu: (Lachman; 698)
          Harus non toksik dan dapat memenuhi peraturan-peraturan dari negara-negara dimana produk akan dipasarkan.
          Harus tersedia dalam jumlah yang cukup di sesuai negara tempat produk itu dibuat.
          Harganya harus cukup murah.
          Tidak boleh saling berkontraindikasi (misalnya sukrosa), atau karena komponen (misalnya, natrium) dalam tiap segmen/bagian dari populasi.
          Secara fisiologis harus inert/netral.
          Harus stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau komponen tablet lain.
          Harus bebas dari segala jenis mikroba yang patogen atau yang ditentukan.
          Harus color compatible (tidak boleh mengganggu warna).
          Bila obat itu termasuk sebagai makanan (produk-produk vitamin tertentu), pengisi dan bahan pembantu lainnya harus mendapat persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan.
          Tidak boleh mengganggu bioavailabilitas obat.
Pada pengolahan jumlah obat yang sangat sedikit (misalnya alkaloida, hormon, vitamin dan sebagainya) diperlukan bahan pengisi, untuk akhirnya memungkinkan suatu pencetakan. Bahan pengisi mengurus untuk itu, bahwa tablet mengandug ukuran atau massa yang dibutuhkan (0,1-0,8 g). Disamping netral secara kimia dan fisiologis sebaiknya konstituensia seperti ini dapat dicerna baik. Digunakan jenis pati (pati kentang, pati gandum, dan pati jagung) dan laktosa (penggunaannya misalnya pada tablet homeopati, keburukan kehancurannya rendah). Sifat tablet yang lebih baik diberikan laktosa dikeringsemburkan, setelah penambahan dari bahan pelincir dan pelicin jika perlu memungkinkan tabletasi langsung. Beberapa farmakope mengarahkan suatu campuran granul dari pati kentang dan laktosa sebagai granulatum simpleks. (R. Voight, tekfar)
Biasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.
Jenis -jenis pengisi yang lazim digunakan:
1. Avicel (mikrokristalin selulosa) (HOE h.84)
-          Bentuk 103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101, 102 karena volume spesifiknya kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat.
-          Insoluble, non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%.
-          Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan friabilitas tablet rendah, waktu stabilitas panjang.
-          Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan penggranul ke seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.
-          Bertindak sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan sedikit fines.
-          Bisa bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan.
-          Berfungsi sebagai self lubrikan sehingga lubrikan yang diperlukan lebih sedikit.
-          Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan laktosa, manitol, starch, kalsium sulfat.
-          Membantu mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti “clay” yang sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi. Contoh: kaolin, kalsium karbonat.
-          Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas tablet.
-          Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam.
-          Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan.
-          60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta 10% membuat massa lembab mudah
digranulasi, membentuk granul yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta
yang hanya terbuat dari amilum.
-          Bentuk PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk
2. Kalsium sulfat dihidrat
-        Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.
-        Sinonim: terra alba, snow white filler.
-        Insoluble, non-higroskopis.
-        Semakin tinggi grade-nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat aktif asam, netral, basa; punya kapasitas absorbsi yang tinggi untuk minyak.
-        Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste
3. Kalsium fosfat dibasic
-        Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki ukuran
paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam
-        Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat
digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel
-        Paling baik ditambah avicel
-        Tablet dengan pengisi ini biasanya rapuh
-        Sifat fragmentasi tinggi sehingga tidak sensitif terhadap lubrikan
-        Sifat partikel kurang baik karena partikel sangat halus
(Lachman Tablet ,157):
-        bisa digunakan dengan garam dari basa organik seperti anti histamin dan vitamin larut minyak.
-        Tidak larut di air, sedikit larut di asam
-        Non higroskopis, netral, serbuk putih
-        Menghasilkan tablet yang baik dan membutuhkan penghancur yang baik dan lubrikan yang efektif.
-        Pengikat yang disarankan seperti pasta pati, PVP, metilselulosa, mikrokristalin selulosa.
4. Laktosa
(Lachman Tablet)
-        Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa, asam askorbat, salisilamid, pyrilamine maleat, phenilephrine HCl
-        Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%
-        Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin primer (-NH2) menghasilkan reaksi Maillard
-        Isomer: dan (dalam campuran berada dalam kesetimbangan kedua bentuk)
(Lachman Industri h.699)
-        Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat
-        Jarang bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)
-        Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat tidak mengalami reaksi Maillard (dengan
zat aktif mengandung amina dengan adanya logam stearat), tetapi menyerap lembab.
-        Secara umum tablet menunjukkan release rate yang baik, granulnya cepat kering, disintegrasi
tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan
(HOE h.252)
-        Keburukan: laktosa dpt berubah warna dengan adanya basa amin dan Mg-stearat
-        Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100 mesh), granul spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat
-        Dikenal sebagai gula susu.
-        Nilai kontaminasi bakteri rendah
-        Stabilitas warna baik, kompatibilitas tinggi, derajat kemurnian tinggi
-        Laktosa monohidrat tidak sesuai untuk kempa langsung karena fluiditas dan kompresibilitas kurang
-        Untuk kempa langsung pake laktosa spray dried
-        Punya sifat fragmentasi rendah (ikatan antar partikel akan putus selama proses rearrangement pada tekanan punch rendah)
-        Inkompatibel dengan asam askorbat, salisil-amida, pyrilamin maleat, dan fenileprin hidroklorida.
5. Spray-dried Laktosa (Lachman Industri h.699)
-        Untuk pengisi kempa langsung, umumnya digabung dengan Avicel. Jika tunggal digunakan dalam konsentrasi 40-50% sebagai pembawa
-        Sifat aliran baik
-        Tablet menunjukkan disintegrasi yang cepat, friabilitas baik, dan variasi berat rendah dengan hilangnya masalah sticking dan capping.
-        Sifat direct compression-nya berkurang jika kadar air < 3%; dapat dicampur dengan 20-25% zat aktif tanpa kehilangan sifat direct compression-nya
-        Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif; punya aliran baik dan karakteristik pengikatan yang lebih baik dibandingkan laktosa biasa
-        Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang mengandung furaldehid
-        Gunakan lubrikan netral atau asam
6. Sukrosa (HOE h.446)
-        Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat
-        Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa membentuk granul yang keras dan tablet lebih cenderung terdisolusi daripada terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi dengan pengisi insoluble lain
-        Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi dengan pengikat larut air atau hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah pengikat yang digunakan. Campuran air dan alkohol akan menghasilkan granul yang lebih lunak.
-        Memiliki banyak bentuk, paling sering digunakan bentuk “confectioner” untuk GB yang mengandung 3% pati jagung untuk mencegah caking
-        Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat untuk memperbaiki kekerasan tablet
-        Kelemahan: tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan mengeras pada penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi dengan bahan bersifat basa menjadi coklat pada penyimpanan.
-        Bersifat higroskopis
-        Turunan sukrosa yang dapat digunakan untuk kempa langsung:
a.       Sugartab : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b.      Di Pac        : 97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c.       Nu Tab       : 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
7. Dekstrosa
-        Penggunannya terbatas pada GB sebagai pengisi dan pengikat
-        Digunakan mirip dengan sukrosa, cenderung menghasilkan tablet yang keras terutama jika menggunakan dekstrosa anhidrat
-        Menjadi coklat pada penyimpanan dengan bahan bersifat basa.
8. Manitol
-        Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus, dingin (negatif heat solution)
-        Inert, non-higroskopis, aliran jelek, membutuhkan lebih banyak cairan pengikat daripada sukrosa dan laktosa tetapi menghasilkan granul yang lebih lembut daripada sukrosa dan dekstrosa.
-        Dapat digunakan untuk formulasi vitamin
-        Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa, dekstrosa, dan manitol setelah pengeringan semalam pada 140-150 °F adalah 0,2% kecuali untuk granulasi dekstrosa dengan 10 % gelatin dan 50 % glukosa.
-        Hanya sedikit yang terabsorbsi di saluran cerna, jika digunakan banyak dapat bersifat laksatif
9. Emdex dan Celutab (Lachman Industri)
-        Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan kelembaban tinggi
-        Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung, mengandung 8-10% lembab, kekerasan tablet dapat meningkat setelah pengempaan
-        Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltosaDapat digunakan sebagai pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan berasa halus.
10. Starch 1500 (penjelasan ada di bagian Pengikat)
Ringkasan pengisi: Lachman tablet h.152
Pengisi tidak larut air
Pengisi larut air
Kalsium sulfat, dihidrat
Laktosa
Kalsium fosfat, dibasic
Sukrosa
Kalsium fosfat tribasic
Dextrosa
Kalsium karbonat
Manitol
Starch yang dimodifikasi
(karboksimetil starch)
Sorbitol
Avicel

B. ADSORBEN
        Adsorben harus memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh tinggi setelah terjadi lelehan pertama akan terbentuk massa yang bertitik leleh lebih tinggi.
        Manfaat adsorben: mencegah tablet basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah maka tablet akan lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.
Contoh: Avicel, Bolus alba, Kaolin, bentonit, Mg silikat, MgO, trikalsium fosfat, Aerosil.

C. PENGIKAT
        Fungsi : untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung (Lachman Industri, 701)
        Pengikat bisa berupa gula dan polimer.
        Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)
        Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa, hidroksipropilselulosa
        Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan pengikat.
        Penambahan plasticizer ( propilenglikol, PEG 400, gliserin, heksilonglikol) ke dalam larutan
pengikat dapat meningkatkan kekerasan, mengurangi efek capping dan friabilitas tablet.
        Jumlah larutan pengikat yang dibutuhkan untuk 3 kg pengisi tercantum pada tabel
Pengikat
Volume larutan granulasi yang dibutuhkan (ml) untuk beberapa Pengisi
Sukrosa
Laktosa
Dextrosa
Manitol
10% Gelatin
200
290
500
560
50% Glukosa
300
325
500
585
2% Metilselulosa (400 cps)
290
400
835
570
Air
300
400
660
750
10% Akasia
220
400
685
675
10% Musilago Amili
285
460
660
810
50% Alkohol
460
700
1000
1000
10% PVP (dlm air)
260
340
470
525
10% PVP (dlm alkohol)
780
650
825
900
10% sorbitol (dlm air)
280
440
750
655
(Lachman Tablet, 160-161) 1. Starch (amylum) (Lachman Tablet)
-        Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
-        Dalam bentuk musilago amili 5-25% (HOE h.603)
(Lachman Tablet 161):
-        Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan dengan air dingin sampai konsentrasi yang diinginkan.
-        Cara lain: mensuspensikan starch pada air dingin dan panaskan sampai mendidih di atas penangas dengan pengadukan konstan.
-        Mengandung kadar air 11-14% (Lachman Industri,699)


-        Starch akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat (Lachman Tablet, 161)
-        Dosis zat aktif besar, starch diganti dengan penghancur yang lebih baik, yaitu avicel.
-        Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang rapuh
dan sukar dikeringkan
-        Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan dalam jumlah besar (HOE h.603).
2. Starch 1500
-        Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran
-        Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
-        Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama (Lachman Tablet, 161-63)
-        Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
-        Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.
(Lachman Industri, 700, HOE h.609):
-        Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
-     Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan tambahan, meskipun Mg Stearat 0,25 % biasanya digunakan untuk tujuan ini, konsentrasi yang lebih besar daripada ini berefek negatif pada kekuatan tablet dan disolusi tablet. Oleh karena itu biasanya dipilih asam stearat sebagai lubrikan.
-     Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat
3. Gelatin (Lachman Tablet, 163)
-        Digunakan pada konsentrasi 2-10% sebanyak 1-5% dari formula
-        Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras dan memerlukan disintegran yang aktif
-        Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
-        Kelemahan: rentan bakteri dan jamur  butuh pengawet
-        Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2‑
10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam
kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai
digunakan karena akan menj adi gel pada pendinginan
4. Larutan sukrosa (Lachman Tablet, 163-164)
-        Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
-        Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam
-        Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan pelindung ferrosulfat dr oksidasi
-        Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen, meprobamate
5. Larutan akasia (Lachman Tablet, 164)
-        Digunakan pada konsentrasi 10-25%; sebagai pengikat pada obat dgn dosis besar dan sukar digranulasi (c/ mefenesin)
-        Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpananini bedanya dengan gelatin
-        Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba
-        Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan disintegrasi tablet
6. PVP (Lachman Tablet, 164-65)
-        Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
-        Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)


-        Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan isopropanol anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.
-        Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.
-        PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH)2
7. Selulosa
a. Metil selulosa (Lachman Tablet, 165)
-        1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang mirip dengan 10% musilago amili
-        Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang larut/ tidak larut; pengikat yang baik untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula
-        Keuntungan: dapat dikompres segera, tidak mengeras pada penyimpanan
b. CMC Na (Lachman Tablet, 166)
-        Konsentrasi 5-15% dapat digunakan menggranulasi serbuk yang larut/ tidak larut
-        Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
-        Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP, memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan; umumnya tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama
c. Etil selulosa (Lachman Tablet, 166)
-        Tidak larut dalam air; dalam bentuk larutan alkohol. Low-viscosity grades digunakan sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
-        Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi(c/ asetaminofen, kafein, meprobamat, ferofumarat), dan dapat digunakan sebagai pengikat non air untuk serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat
-        Dapat memperlambat disintegrasi disolusi bila digunakan granulasi basah (Lachman Industri, 702)
8. Polivinil alkohol (Lachman Tablet, 166-67)
-          Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
-        Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi lebih cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan
9. PEG 6000 (Lachman Tablet, 167)
-          Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan
-          PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan mengeras pada 56-630C
10. N-HPC (Nisso-HPC)
- Merupakan pengikat dengan toughness tinggi (kemampuan menyerap energi tanpa terjadi fraktur) dan derajat aliran plastik tinggi (friabilitas yang baik < 1%, memudahkan proses pencetakan dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa masalah capping) dibanding metil selulosa, PVP, starch (cat bu.Henny)
-          Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida, aseton dan kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilarutkan dalam air atau alkohol.
-          Cara:
a. Melarutkan dalam air
-        N-HPC ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk kuat
-        20-30% air dipanaskan sampai 600C dan N-HPC ditambahkan perlahan-lahan sambil
diaduk. Setelah itu ditambahkan sisa air. Dengan cara ini pelarutan lebih cepat.
b. Melarutkan dalam pelarut organik

Pengikat yang biasa digunakan dalam granulasi basah
Pengikat
Konsentrasi
Cornstarch
Pregelatinized cornstarch
Starch 1500
Gelatin
5-10% musilago
5-10%
5-10% musilago
2-10%


(Lachman Tablet, 162)

D. FLAVOUR (Lachman Industri, 704)
          Digunakan untuk tablet kunyah atau tablet lainnya yang ditujukan untuk larut di dalam mulut
          Flavour yang larut dalam air j arang dipakai karena stabilitasnya kurang baik
          Flavour larut minyak yang ditambahkan ke dalam pelarut penggranul, didispersikan dalam kaolin atau adsorben lainnya, atau diemulsikan dalam larutan penggranul
          Jumlah yang digunakan maksimal 0,5-0,75%
          Penambahan pewangi dapat dilakukan dalam keadaan kering, biasanya sebagai fasa luar, sedangkan yang cair ditambahkan dengan menyemprotkan ke dalam massa cetak

E. DISINTEGRAN
Fungsi: untuk memudahkan hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran cerna (Lachman Industri, 702). Enam klasifikasi disintegran : starches, clays, gums, cellulose, algins, dll
Cara pakai/penambahan disintegran:
-          internal addition (saat granulasi) : disintegran dicampur dengan bahan lainnya sebelum ditambah dengan larutan penggranul
-          external addition : disintegran ditambahkan setelah granul terbentuk
Yang paling baik adalah menambahkan disintegran secara kombinasi (internal & external)
1. Starch (amylum) (Lachman Tablet, 175)
-          Pemakaian: 3-15 %, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
-          Mekanisme kerja disintegrasi oleh starch :
-          dengan membentuk pathways dalam matriks tablet sehingga air dapat masuk melalui pori (kapiler) sehingga menghancurkan tablet
-          starch mengembang ketika terekspos oleh air
-          saat pengempaan, terjadi distorsi pada bentuk starch; ketika terekspos oleh air, terjadi rekoveri bentuk starch
-          Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air massa cetak
-          Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90°C untuk menghilangkan air yang terabsorpsi
2. Starch 1500
-          Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda granulasi basah)
-          Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah

3. Sodium starch glycolate (primogel, explotab)
-          Pemakaian: 1-8% dengan konsentrasi optimum 4% (Lachman Tablet, 175)
-          Keuntungan menggunakan pati termodifikasi adalah waktu disintegrasi bisa tergantung pada gaya kempa. Suhu tinggi dan kondisi lembab bisa meningkatkan waktu dan menurunkan disolusi tablet yang mengandung pati
-          Digunakan sebagai penghancur pada pembuatan tablet dengan metode kempa langsung atau granulasi basah.
-          Meskipun keefektifan penghancur kebanyakan dipengaruhi oleh eksipien hidrofobik seperti lubrikan, tetapi efek primogel tidak dipengaruhi.
-          Meningkatkan tekanan kompresi tablet juga tidak mempengaruhi waktu hancur.


-        Merupakan serbuk yang alirannya baik. (HOE h.581)
4. Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Ac-Di-Sol, HPC)
-        Avicel jika dikombinasi dengan starch lebih efektif daya disintegrasinya
-        Avicel inkompatibel terhadap zat sensitif lembab (c/ aspirin, penisilin, vitamin), kecuali avicel dikeringkan sampai kandungan lembabnya kurang dari 1 % dan diperlakukan di ruangan kelembaban rendah.
-        Kekurangan avicel adalah kecenderungannya untuk membentuk muatan listrik dan meningkatkan kandungan lembab, terkadang menyebabkan pemisahan pada saat granulasi. Hal ini dapat diatasi dengan mengeringkan avicel untuk menghilangkan lembab.
-        Pada saat digranulasi basah, dikeringkan, kemudian dikompres, tablet yang terbentuk tidak hancur secepat saat tidak terbasahi. (Lachman Tablet, 175)
-        Ac-Di-Sol merupakan ikatan silang dari CMC-Na dan sangat baik untuk digunakan sebagai disintegran dalam konsentrasi rendah (Lachman Industri, 703) karena larut air dan memiliki afinitas yang besar pada air.
-        Acdisol ini digolongkan pada super disintegran. Penggunaan 2-5%.
5. Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
-        Nama dagang guar gum : Jaguar
-        Guar Gum berupa polimer, aliran baik, digunakan dalam makanan, tidak sensitif terhadap pH, kelembaban. Warnanya tidak benar-benar putih; hilang warnanya pada tablet yang bersifat basa saat penyimpanan. (Lachman Tablet, 176)
-        Pemakaian: 1-10%
-        Bukan merupakan disintegran yang baik, karena kapasitas pengembangannya yang relatif rendah
6. Solka floc (selulosa kayu murni) (Lachman Tablet, 175)
-        Putih, berserat, inert, dapat digunakan tunggal atau kombinasi dengan starch untuk aspirin, penisilin, dan obat yang sensitif terhadap pH dan lembab.
-        Efektif jika dikombiansi dengan clays (c/ kaolin, bentoni seperti amonium klorida, natrium salisilat, dan vitamin.
7. Clays (Veegum, bentonit, kaolin) (Lachman Industri, 702)
-        Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi
-        Penggunaan terbatas hanya pada tablet berwarna, karena warnanya tidak benar-benar putih
-        Daya hancur kaolin lebih lemah daripada polimer-polimer berwarna.
8. Alginat (asam alginat dan Na-alginat) (Lachman Tablet, 175)
-        Pemakaian: 1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)
-        Memiliki afinitas yang besar terhadap air
-        Tidak larut dalam air, sedikit asam dalam reaksi, dan sebaiknya hanya digunakan pada granulasi netral atau asam.
-        Jika digunakan bersama garam alkali atau garam asam organik dapat membentuk gel dan menunda disintegrasi tablet
-        Kompatibel untuk aspirin, analgesik, asam askorbat, formulasi multivitamin, dan garam asam.
9. Polyclar AT (polyplasdone XL, polyplasdone XL10) (Lachman Tablet, 176-77)
-        Crosslinked, homopolimer dari vinilpirolidon
-        Polyplasdone XL meningkatkan disintegrasi dan disolusi, tidak menurunkan kekerasan
10. Amberlite IPR 88 (ion exchange resin) (Lachman Tablet, 177)
-        Dapat mengembang dalam air
-        Harus hati-hati memilih karena dapat mengabsorbsi obat

Disintegran yang biasa digunakan
Disintegran
Konsentrasi (% w/w)
Starch
5-20
Starch 1500
5-15
Avicel PH 101, PH 102
Solka floc
5-15



Asam alginat
5-10
Explotab
2-8
Guar gum
2-8
Polyclar AT (PVP, crosslinked PVP)
0.5-5
Amberlite IPR 88
0.5-5
Metilselulosa, CMC-Na, HPC
5-10
(Lachman Tablet, 174)

F. LUBRIKAN
        Fungsi utama dari lubrikan adalah untuk mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara permukaan tablet dengan dinding die selama proses pengempaan dan penarikan tablet. (Lachman Tablets, 110)
        Setiap lubrikan memiliki konsentrasi optimum (tidak lebih dari 1%) untuk menghasilkan kecepatan aliran yang optimum. (Lachman Tablets, 112)
        Klasifikasi: (Lachman Tablets, 112)
a.         Water soluble
Banyak digunakan untuk tablet yang harus larut sempurna di dalam air, seperti tablet/ serbuk effervescent.
b.         Water insoluble
Lubrikan ini umumnya lebih efektif dan digunakan pada konsentrasi rendah.
        Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 111)
a.         Fluid type lubricant
Membentuk lapisan cair kontinu antara massa cetak dengan logam cetakan. Dapat menyebabkan tablet mengandung bercak-bercak minyak.
Contoh: minyak hidrokarbon.
b.         Boundary type lubricant
Ada interaksi atau gaya adheren antara bagian polar dari lubrikan dengan permukaan logam pada dinding die.
Tipe ini memiliki gaya adheren terhadap cetakan yang lebih baik.
        Penggunaan lubrikan cenderung meratakan distribusi tekanan pada saat pengempaan tablet dan juga meningkatkan kepadatan partikel sebelum dikempa. (Lachman Tablets, 111).
        Semakin kecil ukuran partikel granul, maka tablet membutuhkan jumlah lubrikan yang lebih banyak (%). (Lachman Tablets, 111)
        Oleh karena kebanyakan lubrikan bersifat hidrofobik, maka dengan adanya lubrikan akan meningkatkan waktu disintegrasi dan menurunkan kecepatan disolusi obat. (Lachman Tablets, 111)
        Lubrikan akan membentuk lapisan di sekitar granulat pada saat granulasi yang akan mengurangi resiko kerusakan tablet pada saat dikempa. Oleh karena kekuatan tablet tergantung pada area kontak di antara partikel, maka adanya lubrikan juga dapat mengganggu ikatan antar partikel dan menyebabkan berkurangnya daya kohesif sehingga tablet menjadi rapuh. (Lachman Tablets, 111)
        Pada penggunaan lubrikan, pembuatan tablet dengan teknik mixing memberikan hasil yang lebih baik daripada metode inkorporasi pada kekerasan tablet. (Lachman Tablets, 111)
        Caping dan laminating serta lemahnya ikatan antar partikel granul dapat terjadi pada tablet yang kelebihan lubrikan seperti stearat. (Lachman Tablets, 112)
        Lubrikan seringkali ditambahkan dalam keadaan kering ketika semuanya telah tercampur homogen. Biasanya lubrikan dicampurkan pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10-30 menit.
Pencampuran yang berlebihan dapat mengurangi karakteristik disintegrasi-disolusi dan matriks tablet akan kehilangan ikatannya. (Lachman Tablets, 114)
       Metode penambahan lubrikan di akhir (sebagai fasa luar-setelah granul dibentuk) memberikan hasil yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahannya untuk dikeluarkan dibandingkan dengan metode penambahan lubrikan saat dilakukan granulasi. (Lachman Tablets, 114)
       Sebagai lubrikan tunggal, Mg-lauril sulfat pada konsentrasi yang lebih rendah dapat dikombinasi dengan Mg-stearat. (Lachman Tablets, 113)


        Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam bentuk larutan alkohol atau dalam bentuk suspensi dan emulsi dari bahan lubrikan. (Lachman Tablets, 114)
        PERHATIAN!!!
Aspirin tidak stabil dengan adanya senyawa alkalin, misalnya lubrikan alkalin stearat. Penggantinya dapat digunakan lubrikan talk. (Lachman Tablets, 113)
Water Soluble Lubricant
Water Insoluble Lubricant
Jenis
Kadar (%)
Jenis
Kadar (%)
Asam borat
1
Logam (Mg, Ca, Na) stearat
¼-2
Sodium klorida
5
Asam stearat
¼-2
DL-leusin
1-5
Sterotex
¼-2
Carbowax 4000/6000
1-5
Talk
1-5
Sodium oleat
5
Waxes
1-5
Sodium benzoat
5
Stearowet
1-5
Sodium asetat
5
Gliseril behapate (Compritol
888); dapat pula sebagai
pengikat; dikombinasi dengan
Mg-stearat untuk mengurangi
resiko sticking dan caping.

Sodium lauril sulfat
1-5

Mg-lauril sulfat
1-2
Sodium benzoat+sodium asetat
1-5
(Lachman Tablets, 113-114)

G. GLIDAN
        Fungsi utama dari glidan adalah menunjang karakteristik aliran dari granul atau meningkatkan aliran granul dari hopper ke dalam die. (Lachman Tablets, 110)
        Glidan dapat meminimalisasi kecenderungan granul untuk memisah selama tahap vibrasi yang berlebihan (Lachman Tablets, 115)
        Efektivitas starch sebagai glidan telah banyak digunakan dalam formulasi tablet dan kapsul. (Lachman Tablets, 115)
        Secara umum, fine silica > Mg stearat > talk murni.
Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif yang penguraiannya dikatalisis oleh Fe. (Lachman Tablets, 116)
        Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 116)
1.      Dispersi muatan elektrostatik pada permukaan granul.
2.      Distribusi glidan pada granul.
3.      Adsorpsi gas pada permukaan atas glidan atau granul.
4.      Minimalisasi gaya Van der Walls dengan pemisahan granul.
5.      Reduksi friksi antara partikel dengan permukaan yang kasar dengan penempelan glidan pada permukaan granul.
        Starch sebagai glidan sering dikombinasikan dengan lubrikan dengan perbandingan 1:1 hingga 1:4. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sifat hidrofobik dari lubrikan yang akan mempengaruhi disintegrasi dan disolusi tablet. (Lachman Tablet, 116)
        Golongan silika adalah glidan yang paling efisien, kemungkinan karena ukuran partikelnya yang kecil. Golongan silika dapat menunjang aliran granul dengan meningkatkan bobot tablet dan menurunkan variasi bobot tablet.
Contoh glidan silika adalah silika dioksida. (Lachman Tablets, 177)
Jenis
Kadar (%)
Talk
5
Cornstarch
5-10
Cab-O-sil
0,1-0,5
Siliod
0,1-0,5
Aerosil
1-3


H. ANTI ADHEREN
          Fungsi utama dari anti adheren adalah mencegah penempelan tablet pada punch atau pada dinding die. (Lachman Tablets, 110)
          Bahan yang paling baik adalah yang larut air dan yang paling efisien adalah DL-leusin. (Lachman Tablets, 114)
          Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis tinggi karena cenderung terjadi picking. (Lachman Tablets, 114)
Jenis
Kadar (%)
Talk
1-5
Cornstarch
3-10
Cab-O-Sil
0,1-0,5
Siloid
0,1-0,5
DL-leusin
3-10
Sodium lauril sulfat
<1
Metalik stearat
<1
(Lachman Tablets, 115)



4 komentar:

Unknown mengatakan...

Terimakasih ..
Sangat membantu

Anonim mengatakan...

GB itu apa ya ka?

Anonim mengatakan...

GB : granulasi basah

Anonim mengatakan...

Kak, HOE itu buku Handbook of Pharmaceutical Exipient?

Google Ads