A. PENGISI
Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk
membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan. Pengisi diperlukan bila
dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk. Pada obat yang berdosis dukup tinggi
bahan pengisi tidak diperlukan (misal aspirin, antibiotik tertentu). Tablet
oral biasanya berukuran 3/16 sampai ½ inci. Tablet yang lebih kecil dari 3/16
inci sukar dipegang oleh orang lanjut usia, sedangkan yang lebih besar dari ½
inci sukar ditelan. Berat
tablet berkisar antara 120-700 mg untuk kerapatan standar zat organik. Tablet
bentuk oval, lebih mudah ditelan, berat tablet dapat lebih besar atau sama
dengan 800 mg. Pengisi dapat juga ditambah karena alasan kedua yaitu
memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memacu
aliran. (Lachman; 697)
Bahan pengisi harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu: (Lachman; 698)
Harus non toksik dan dapat memenuhi
peraturan-peraturan dari negara-negara dimana produk akan dipasarkan.
Harus tersedia dalam jumlah yang cukup di sesuai
negara tempat produk itu dibuat.
Harganya harus cukup murah.
Tidak boleh saling berkontraindikasi (misalnya
sukrosa), atau karena komponen (misalnya, natrium) dalam tiap segmen/bagian
dari populasi.
Secara fisiologis harus inert/netral.
Harus stabil secara fisik dan kimia, baik dalam
kombinasi dengan berbagai obat atau komponen tablet lain.
Harus bebas dari segala jenis mikroba yang
patogen atau yang ditentukan.
Harus color compatible (tidak boleh mengganggu
warna).
Bila obat itu termasuk sebagai makanan (produk-produk
vitamin tertentu), pengisi dan bahan pembantu lainnya harus mendapat
persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan.
Tidak boleh mengganggu bioavailabilitas obat.
Pada pengolahan
jumlah obat yang sangat sedikit (misalnya alkaloida, hormon, vitamin dan
sebagainya) diperlukan bahan pengisi, untuk akhirnya memungkinkan suatu
pencetakan. Bahan pengisi mengurus untuk itu, bahwa tablet mengandug ukuran
atau massa yang dibutuhkan (0,1-0,8 g). Disamping netral secara kimia dan
fisiologis sebaiknya konstituensia seperti ini dapat dicerna baik. Digunakan
jenis pati (pati kentang, pati gandum, dan pati jagung) dan laktosa
(penggunaannya misalnya pada tablet homeopati, keburukan kehancurannya rendah).
Sifat tablet yang lebih baik diberikan laktosa dikeringsemburkan, setelah
penambahan dari bahan pelincir dan pelicin jika perlu memungkinkan tabletasi
langsung. Beberapa farmakope mengarahkan suatu campuran granul dari pati
kentang dan laktosa sebagai granulatum simpleks. (R. Voight, tekfar)
Biasanya tablet yang mengandung zat
aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar
maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.
Jenis -jenis pengisi yang lazim digunakan:
1. Avicel (mikrokristalin
selulosa) (HOE h.84)
-
Bentuk
103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101, 102 karena volume spesifiknya
kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat.
-
Insoluble,
non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%.
-
Menghasilkan
tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan friabilitas
tablet rendah, waktu stabilitas panjang.
-
Menghasilkan
pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan penggranul ke
seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.
-
Bertindak
sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan sedikit fines.
-
Bisa
bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan.
-
Berfungsi
sebagai self lubrikan sehingga lubrikan yang diperlukan lebih sedikit.
-
Penggunaannya
membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan laktosa, manitol,
starch, kalsium sulfat.
-
Membantu
mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti
“clay” yang sukar digranulasi dan ketika
kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi. Contoh:
kaolin, kalsium karbonat.
-
Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada
pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas tablet.
-
Avicel membantu obat larut dengan air agar
homogen, mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat
dan seragam.
-
Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan
sebagai pengisi dan pengikat tambahan.
-
60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta
10% membuat massa lembab mudah
digranulasi, membentuk granul
yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta
yang hanya terbuat dari amilum.
-
Bentuk
PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk
2. Kalsium sulfat dihidrat
-
Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan
jumlah zat aktif 20-30%.
-
Sinonim: terra alba, snow white filler.
-
Insoluble, non-higroskopis.
-
Semakin tinggi grade-nya semakin
putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat aktif asam, netral, basa;
punya kapasitas absorbsi yang tinggi untuk minyak.
-
Pengikat
yang disarankan: PVP, MC, starch paste
3. Kalsium fosfat dibasic
-
Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk
kempa langsung dengan memiliki ukuran
paling kecil, tidak mahal, tidak
dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam
-
Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu
banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat
digranul sehingga solusinya
dikombinasi dengan starch/Avicel
-
Paling baik ditambah avicel
-
Tablet dengan pengisi ini biasanya rapuh
-
Sifat fragmentasi tinggi sehingga tidak sensitif
terhadap lubrikan
-
Sifat
partikel kurang baik karena partikel sangat halus
(Lachman Tablet ,157):
-
bisa
digunakan dengan garam dari basa organik seperti anti histamin dan vitamin
larut minyak.
-
Tidak
larut di air, sedikit larut di asam
-
Non higroskopis, netral, serbuk putih
-
Menghasilkan tablet yang baik dan membutuhkan penghancur
yang baik dan lubrikan yang efektif.
-
Pengikat
yang disarankan seperti pasta pati, PVP, metilselulosa, mikrokristalin
selulosa.
4. Laktosa
(Lachman Tablet)
-
Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa,
asam askorbat, salisilamid, pyrilamine maleat, phenilephrine HCl
-
Granul
laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%
-
Laktosa
adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin primer (-NH2) menghasilkan reaksi
Maillard
-
Isomer: dan (dalam campuran berada dalam
kesetimbangan kedua bentuk)
(Lachman Industri h.699)
-
Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat
dan anhidrat
-
Jarang
bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)
-
Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat
tidak mengalami reaksi Maillard (dengan
zat aktif mengandung amina dengan
adanya logam stearat), tetapi menyerap lembab.
-
Secara umum tablet menunjukkan release rate yang
baik, granulnya cepat kering, disintegrasi
tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan
(HOE h.252)
-
Keburukan: laktosa dpt berubah warna dengan
adanya basa amin dan Mg-stearat
-
Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80
mesh), granul halus (80-100 mesh), granul spray dried (100-200 mesh),
dan laktosa anhidrat
-
Dikenal sebagai gula susu.
-
Nilai kontaminasi bakteri rendah
-
Stabilitas warna baik, kompatibilitas tinggi,
derajat kemurnian tinggi
-
Laktosa monohidrat tidak sesuai untuk kempa
langsung karena fluiditas dan kompresibilitas kurang
-
Untuk kempa langsung pake laktosa spray dried
-
Punya
sifat fragmentasi rendah (ikatan antar partikel akan putus selama proses
rearrangement pada tekanan punch rendah)
-
Inkompatibel
dengan asam askorbat, salisil-amida, pyrilamin maleat, dan fenileprin
hidroklorida.
5. Spray-dried Laktosa
(Lachman Industri h.699)
-
Untuk pengisi kempa langsung, umumnya digabung
dengan Avicel. Jika tunggal digunakan dalam konsentrasi 40-50% sebagai pembawa
-
Sifat aliran baik
-
Tablet menunjukkan disintegrasi yang cepat,
friabilitas baik, dan variasi berat rendah dengan hilangnya masalah sticking
dan capping.
-
Sifat direct compression-nya berkurang
jika kadar air < 3%; dapat dicampur dengan 20-25% zat aktif tanpa kehilangan
sifat direct compression-nya
-
Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif;
punya aliran baik dan karakteristik pengikatan yang lebih baik dibandingkan
laktosa biasa
-
Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab,
amin, atau senyawa lain yang mengandung furaldehid
-
Gunakan lubrikan netral atau asam
6. Sukrosa (HOE h.446)
-
Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat
-
Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa
membentuk granul yang keras dan tablet lebih cenderung terdisolusi daripada
terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi dengan pengisi insoluble
lain
-
Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi
dengan pengikat larut air atau hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah
pengikat yang digunakan. Campuran air dan alkohol akan menghasilkan granul yang
lebih lunak.
-
Memiliki banyak bentuk, paling sering digunakan
bentuk “confectioner” untuk GB yang mengandung 3% pati jagung untuk mencegah caking
-
Sukrosa
digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat
untuk memperbaiki kekerasan tablet
-
Kelemahan:
tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan mengeras pada
penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi dengan bahan bersifat basa
menjadi coklat pada penyimpanan.
-
Bersifat higroskopis
-
Turunan sukrosa yang dapat digunakan untuk kempa
langsung:
a.
Sugartab : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b.
Di Pac :
97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c. Nu Tab :
95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
7. Dekstrosa
-
Penggunannya terbatas pada GB sebagai pengisi
dan pengikat
-
Digunakan mirip dengan sukrosa, cenderung
menghasilkan tablet yang keras terutama jika menggunakan dekstrosa anhidrat
-
Menjadi
coklat pada penyimpanan dengan bahan bersifat basa.
8. Manitol
-
Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena
rasanya enak, sedikit manis, halus, dingin (negatif heat solution)
-
Inert, non-higroskopis, aliran jelek,
membutuhkan lebih banyak cairan pengikat daripada sukrosa dan laktosa tetapi
menghasilkan granul yang lebih lembut daripada sukrosa dan dekstrosa.
-
Dapat digunakan untuk formulasi vitamin
-
Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa,
dekstrosa, dan manitol setelah pengeringan semalam pada 140-150 °F adalah 0,2%
kecuali untuk granulasi dekstrosa dengan 10 % gelatin dan 50 % glukosa.
-
Hanya sedikit yang terabsorbsi di saluran cerna,
jika digunakan banyak dapat bersifat laksatif
9. Emdex dan
Celutab (Lachman Industri)
-
Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan
kelembaban tinggi
-
Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung,
mengandung 8-10% lembab, kekerasan tablet dapat meningkat setelah pengempaan
-
Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa
dan 3-5% maltosaDapat digunakan sebagai
pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan berasa halus.
10. Starch 1500 (penjelasan ada di bagian
Pengikat)
Ringkasan pengisi: Lachman tablet h.152
Pengisi tidak larut air
|
Pengisi larut air
|
Kalsium sulfat, dihidrat
|
Laktosa
|
Kalsium fosfat, dibasic
|
Sukrosa
|
Kalsium fosfat tribasic
|
Dextrosa
|
Kalsium karbonat
|
Manitol
|
Starch yang dimodifikasi
(karboksimetil starch)
|
Sorbitol
|
Avicel
|
B. ADSORBEN
Adsorben harus
memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh tinggi setelah terjadi
lelehan pertama akan terbentuk massa yang bertitik leleh lebih tinggi.
Manfaat
adsorben: mencegah tablet basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah maka
tablet akan lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.
Contoh:
Avicel, Bolus alba, Kaolin, bentonit, Mg silikat, MgO, trikalsium fosfat,
Aerosil.
C. PENGIKAT
Fungsi : untuk
membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak
langsung (Lachman Industri, 701)
Pengikat bisa berupa gula dan polimer.
Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia,
tragacanth, gelatin)
Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP,
metilselulosa, etilselulosa, hidroksipropilselulosa
Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit
membutuhkan bahan pengikat.
Penambahan
plasticizer ( propilenglikol, PEG 400, gliserin, heksilonglikol) ke dalam
larutan
pengikat
dapat meningkatkan kekerasan, mengurangi efek capping dan friabilitas tablet.
Jumlah larutan
pengikat yang dibutuhkan untuk 3 kg pengisi tercantum pada tabel
Pengikat
|
Volume larutan granulasi yang dibutuhkan (ml)
untuk beberapa Pengisi
|
|||
Sukrosa
|
Laktosa
|
Dextrosa
|
Manitol
|
|
10% Gelatin
|
200
|
290
|
500
|
560
|
50% Glukosa
|
300
|
325
|
500
|
585
|
2% Metilselulosa (400 cps)
|
290
|
400
|
835
|
570
|
Air
|
300
|
400
|
660
|
750
|
10% Akasia
|
220
|
400
|
685
|
675
|
10% Musilago Amili
|
285
|
460
|
660
|
810
|
50% Alkohol
|
460
|
700
|
1000
|
1000
|
10% PVP (dlm air)
|
260
|
340
|
470
|
525
|
10% PVP (dlm alkohol)
|
780
|
650
|
825
|
900
|
10% sorbitol (dlm air)
|
280
|
440
|
750
|
655
|
(Lachman
Tablet, 160-161) 1. Starch (amylum)
(Lachman Tablet)
-
Dapat digunakan
sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
-
Dalam bentuk musilago amili 5-25% (HOE h.603)
(Lachman Tablet 161):
-
Cara:
suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih
dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang
dapat diencerkan dengan air dingin sampai konsentrasi yang diinginkan.
-
Cara lain:
mensuspensikan starch pada air dingin dan panaskan sampai mendidih di atas
penangas dengan pengadukan konstan.
-
Mengandung kadar air 11-14% (Lachman Industri,699)
-
Starch akan menyebabkan tablet terdisintegrasi
dengan cepat (Lachman Tablet, 161)
-
Dosis zat aktif besar, starch diganti dengan
penghancur yang lebih baik, yaitu avicel.
-
Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi
tinggi menunjukkan tablet yang rapuh
dan sukar dikeringkan
-
Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai
sifat kompresibilitas yang baik dan mempunyai friabilitas yang besar, dan akan
terjadinya capping pada tablet jika digunakan dalam jumlah besar (HOE h.603).
2. Starch 1500
-
Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering,
dan disintegran
-
Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut
air yang berfungsi sebagai pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai
disintegran
-
Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak
daripada musilago amili untuk menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama (Lachman Tablet, 161-63)
-
Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada
GB karena akan menghasilkan gel yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat
kuat
-
Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering,
pada fasa luar.
(Lachman Industri, 700, HOE h.609):
-
Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
-
Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur
dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan tambahan, meskipun Mg Stearat 0,25 %
biasanya digunakan untuk tujuan ini, konsentrasi yang lebih besar daripada ini
berefek negatif pada kekuatan tablet dan disolusi tablet. Oleh karena itu
biasanya dipilih asam stearat sebagai
lubrikan.
-
Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet
menjadi lunak jika dikombinasi dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti
digunakan asam stearat
3. Gelatin (Lachman
Tablet, 163)
-
Digunakan pada konsentrasi 2-10% sebanyak 1-5%
dari formula
-
Sudah
jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras
dan memerlukan disintegran yang aktif
-
Dapat
digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
-
Kelemahan: rentan bakteri dan jamur butuh
pengawet
-
Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat,
dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2‑
10%, yang dibuat dengan menghidrasi
gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam
kemudian dipanaskan sampai
mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai
digunakan karena akan menj adi gel pada pendinginan
4. Larutan sukrosa (Lachman
Tablet, 163-164)
-
Membentuk
granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
-
Sangat
baik sebagai pembawa soluble dyes dan
menghasilkan warna beragam
-
Digunakan
untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang lebih
kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai
pengikat dan pelindung ferrosulfat dr oksidasi
-
Senyawa
lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin,
asetaminofen, meprobamate
5. Larutan akasia (Lachman
Tablet, 164)
-
Digunakan pada konsentrasi 10-25%; sebagai
pengikat pada obat dgn dosis besar dan sukar digranulasi (c/ mefenesin)
-
Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak
mengeras pada penyimpananini bedanya dengan gelatin
-
Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba
-
Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk
membantu pencetakan tablet dan disintegrasi tablet
6. PVP (Lachman Tablet,
164-65)
-
Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
-
Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam
konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak mengeras selama penyimpanan (baik
untuk tablet kunyah)
-
Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP
dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan isopropanol anhidrat karena
meninggalkan bau pada granul.
-
Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang
baik dari serbuk Natrium bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi
cepat dan disolusi cepat.
-
PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk
alumunium hidroksida, Mg(OH)2
7. Selulosa
a. Metil selulosa (Lachman Tablet, 165)
-
1-5%
larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang mirip dengan 10% musilago
amili
-
Dapat
digunakan untuk menggranulasi serbuk yang larut/ tidak larut; pengikat yang
baik untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula
-
Keuntungan:
dapat dikompres segera, tidak mengeras pada penyimpanan
b.
CMC Na (Lachman Tablet, 166)
-
Konsentrasi 5-15% dapat digunakan menggranulasi
serbuk yang larut/ tidak larut
-
Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
-
Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP,
memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan; umumnya tablet
mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama
c. Etil selulosa (Lachman
Tablet, 166)
-
Tidak
larut dalam air; dalam bentuk larutan alkohol. Low-viscosity grades digunakan
sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
-
Dapat
digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi(c/ asetaminofen,
kafein, meprobamat, ferofumarat), dan dapat digunakan sebagai pengikat non air
untuk serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat
-
Dapat
memperlambat disintegrasi disolusi bila digunakan granulasi basah (Lachman Industri, 702)
8. Polivinil alkohol (Lachman Tablet, 166-67)
-
Larut
air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
-
Membentuk
granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi
lebih cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan
9. PEG 6000 (Lachman
Tablet, 167)
-
Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan
alkohol tidak dapat digunakan
-
PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh
pada 70-750C dan mengeras pada 56-630C
10. N-HPC (Nisso-HPC)
- Merupakan pengikat
dengan toughness tinggi (kemampuan menyerap energi tanpa terjadi fraktur) dan
derajat aliran plastik tinggi (friabilitas yang baik < 1%, memudahkan proses
pencetakan dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa masalah capping) dibanding
metil selulosa, PVP, starch (cat bu.Henny)
-
Larut dalam air dan pelarut organik alkohol,
propilen glikol, metilen klorida, aseton dan kloroform. Jika digunakan sebagai
pelarut pada granulasi basah N-HPC dilarutkan dalam air atau alkohol.
-
Cara:
a. Melarutkan dalam air
-
N-HPC ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam
air sambil diaduk kuat
-
20-30% air dipanaskan sampai 600C dan
N-HPC ditambahkan perlahan-lahan sambil
diaduk. Setelah itu ditambahkan
sisa air. Dengan cara ini pelarutan
lebih cepat.
b. Melarutkan dalam pelarut organik
Pengikat yang biasa digunakan dalam granulasi basah
Pengikat
|
Konsentrasi
|
Cornstarch
Pregelatinized cornstarch
Starch 1500
Gelatin
|
5-10% musilago
5-10%
5-10% musilago
2-10%
|
(Lachman Tablet, 162)
D. FLAVOUR (Lachman Industri, 704)
Digunakan untuk tablet kunyah atau tablet
lainnya yang ditujukan untuk larut di dalam mulut
Flavour
yang larut dalam air j arang dipakai karena stabilitasnya kurang baik
Flavour
larut minyak yang ditambahkan ke dalam pelarut penggranul, didispersikan dalam
kaolin atau adsorben lainnya, atau diemulsikan dalam larutan penggranul
Jumlah yang digunakan maksimal 0,5-0,75%
Penambahan pewangi dapat dilakukan dalam keadaan
kering, biasanya sebagai fasa luar, sedangkan yang cair ditambahkan dengan
menyemprotkan ke dalam massa cetak
E. DISINTEGRAN
Fungsi: untuk memudahkan hancurnya tablet ketika berkontak
dengan cairan saluran cerna (Lachman
Industri, 702). Enam klasifikasi disintegran : starches, clays,
gums, cellulose, algins, dll
Cara pakai/penambahan disintegran:
-
internal
addition (saat granulasi) : disintegran dicampur dengan bahan
lainnya sebelum ditambah dengan larutan penggranul
-
external addition : disintegran ditambahkan setelah granul terbentuk
Yang paling baik adalah menambahkan disintegran secara kombinasi (internal
& external)
1. Starch (amylum) (Lachman Tablet, 175)
-
Pemakaian: 3-15 %, merupakan disintegran yang
paling umum digunakan
-
Mekanisme
kerja disintegrasi oleh starch :
-
dengan
membentuk pathways dalam
matriks tablet sehingga air dapat masuk melalui pori (kapiler) sehingga
menghancurkan tablet
-
starch mengembang ketika terekspos oleh air
-
saat pengempaan, terjadi distorsi pada bentuk
starch; ketika terekspos oleh air, terjadi rekoveri bentuk starch
-
Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch,
tekanan pengempaan, dan kandungan air massa cetak
-
Perhatian: sebelum digunakan, starch harus
dikeringkan pada suhu 80-90°C untuk menghilangkan air yang terabsorpsi
2. Starch 1500
-
Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan
dalam campuran kering (dalam fasa dalam dan atau fasa luar pada metoda
granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda
granulasi basah)
-
Perhatian:
tidak boleh diberikan pada massa basah
3. Sodium starch glycolate (primogel, explotab)
-
Pemakaian: 1-8% dengan konsentrasi optimum 4% (Lachman Tablet, 175)
-
Keuntungan
menggunakan pati termodifikasi adalah waktu disintegrasi bisa tergantung pada
gaya kempa. Suhu tinggi dan kondisi lembab bisa meningkatkan waktu dan
menurunkan disolusi tablet yang mengandung pati
-
Digunakan sebagai penghancur pada pembuatan
tablet dengan metode kempa langsung atau granulasi basah.
-
Meskipun keefektifan penghancur kebanyakan
dipengaruhi oleh eksipien hidrofobik seperti lubrikan, tetapi efek primogel
tidak dipengaruhi.
-
Meningkatkan
tekanan kompresi tablet juga tidak mempengaruhi waktu hancur.
-
Merupakan
serbuk yang alirannya baik. (HOE
h.581)
4. Selulosa
(selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Ac-Di-Sol, HPC)
-
Avicel
jika dikombinasi dengan starch lebih efektif daya disintegrasinya
-
Avicel
inkompatibel terhadap zat sensitif lembab (c/ aspirin, penisilin, vitamin),
kecuali avicel dikeringkan sampai kandungan lembabnya kurang dari 1 % dan
diperlakukan di ruangan kelembaban rendah.
-
Kekurangan
avicel adalah kecenderungannya untuk membentuk muatan listrik dan meningkatkan
kandungan lembab, terkadang menyebabkan pemisahan pada saat granulasi. Hal ini
dapat diatasi dengan mengeringkan avicel untuk menghilangkan lembab.
-
Pada
saat digranulasi basah, dikeringkan, kemudian dikompres, tablet yang terbentuk
tidak hancur secepat saat tidak terbasahi. (Lachman Tablet, 175)
-
Ac-Di-Sol merupakan ikatan silang dari CMC-Na
dan sangat baik untuk digunakan sebagai disintegran dalam konsentrasi rendah (Lachman Industri, 703) karena larut air
dan memiliki afinitas yang besar pada air.
-
Acdisol ini digolongkan pada super disintegran.
Penggunaan 2-5%.
5. Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
-
Nama dagang guar gum : Jaguar
-
Guar Gum berupa polimer, aliran baik, digunakan
dalam makanan, tidak sensitif terhadap pH, kelembaban. Warnanya tidak
benar-benar putih; hilang warnanya pada tablet yang bersifat basa saat
penyimpanan. (Lachman Tablet, 176)
-
Pemakaian: 1-10%
-
Bukan merupakan disintegran yang baik, karena
kapasitas pengembangannya yang relatif rendah
6. Solka floc (selulosa kayu
murni) (Lachman Tablet, 175)
-
Putih, berserat, inert, dapat digunakan tunggal
atau kombinasi dengan starch untuk aspirin, penisilin, dan obat yang sensitif
terhadap pH dan lembab.
-
Efektif jika dikombiansi dengan clays (c/
kaolin, bentoni seperti amonium klorida, natrium salisilat, dan vitamin.
7. Clays (Veegum, bentonit,
kaolin) (Lachman Industri, 702)
-
Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi
-
Penggunaan
terbatas hanya pada tablet berwarna, karena warnanya tidak benar-benar putih
-
Daya
hancur kaolin lebih lemah daripada polimer-polimer berwarna.
8. Alginat (asam alginat dan Na-alginat) (Lachman Tablet, 175)
-
Pemakaian:
1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)
-
Memiliki afinitas yang besar terhadap air
-
Tidak larut dalam air, sedikit asam dalam
reaksi, dan sebaiknya hanya digunakan pada granulasi netral atau asam.
-
Jika digunakan bersama garam alkali atau garam
asam organik dapat membentuk gel dan menunda disintegrasi tablet
-
Kompatibel untuk aspirin, analgesik, asam
askorbat, formulasi multivitamin, dan garam asam.
9. Polyclar AT (polyplasdone
XL, polyplasdone XL10) (Lachman
Tablet, 176-77)
-
Crosslinked, homopolimer dari vinilpirolidon
-
Polyplasdone
XL meningkatkan disintegrasi dan disolusi, tidak menurunkan kekerasan
10. Amberlite IPR 88 (ion
exchange resin) (Lachman Tablet,
177)
-
Dapat mengembang dalam air
-
Harus
hati-hati memilih karena dapat mengabsorbsi obat
Disintegran yang
biasa digunakan
Disintegran
|
Konsentrasi (% w/w)
|
Starch
|
5-20
|
Starch 1500
|
5-15
|
Avicel PH 101, PH 102
Solka floc
|
5-15
|
Asam alginat
|
5-10
|
Explotab
|
2-8
|
Guar gum
|
2-8
|
Polyclar AT (PVP, crosslinked PVP)
|
0.5-5
|
Amberlite IPR 88
|
0.5-5
|
Metilselulosa, CMC-Na, HPC
|
5-10
|
(Lachman Tablet, 174)
F. LUBRIKAN
Fungsi utama dari lubrikan adalah untuk
mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara permukaan tablet dengan
dinding die selama proses
pengempaan dan penarikan tablet. (Lachman
Tablets, 110)
Setiap
lubrikan memiliki konsentrasi optimum (tidak lebih dari 1%) untuk menghasilkan
kecepatan aliran yang optimum. (Lachman
Tablets, 112)
Klasifikasi: (Lachman Tablets, 112)
a.
Water
soluble
Banyak digunakan untuk tablet yang harus larut sempurna di dalam air,
seperti tablet/ serbuk effervescent.
b.
Water
insoluble
Lubrikan ini umumnya lebih
efektif dan digunakan pada konsentrasi rendah.
Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 111)
a.
Fluid
type lubricant
Membentuk lapisan cair kontinu antara massa cetak dengan logam
cetakan. Dapat menyebabkan tablet mengandung bercak-bercak minyak.
Contoh: minyak hidrokarbon.
b.
Boundary
type lubricant
Ada interaksi atau gaya adheren antara bagian polar dari lubrikan
dengan permukaan logam pada dinding die.
Tipe ini memiliki gaya adheren
terhadap cetakan yang lebih baik.
Penggunaan lubrikan cenderung meratakan
distribusi tekanan pada saat pengempaan tablet dan juga meningkatkan kepadatan
partikel sebelum dikempa. (Lachman
Tablets, 111).
Semakin kecil ukuran partikel granul, maka
tablet membutuhkan jumlah lubrikan yang lebih banyak (%). (Lachman Tablets, 111)
Oleh karena kebanyakan lubrikan bersifat hidrofobik,
maka dengan adanya lubrikan akan meningkatkan waktu disintegrasi dan menurunkan
kecepatan disolusi obat. (Lachman Tablets,
111)
Lubrikan akan membentuk lapisan di sekitar
granulat pada saat granulasi yang akan mengurangi resiko kerusakan tablet pada saat
dikempa. Oleh karena kekuatan tablet tergantung pada area kontak di antara
partikel, maka adanya lubrikan juga dapat mengganggu ikatan antar partikel dan
menyebabkan berkurangnya daya kohesif sehingga tablet menjadi rapuh. (Lachman Tablets, 111)
Pada penggunaan lubrikan, pembuatan tablet
dengan teknik mixing memberikan
hasil yang lebih baik daripada metode inkorporasi pada kekerasan tablet. (Lachman Tablets, 111)
Caping dan
laminating serta lemahnya
ikatan antar partikel granul dapat terjadi pada tablet yang kelebihan lubrikan
seperti stearat. (Lachman Tablets, 112)
Lubrikan seringkali ditambahkan dalam keadaan
kering ketika semuanya telah tercampur homogen. Biasanya lubrikan dicampurkan
pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10-30 menit.
Pencampuran yang berlebihan dapat
mengurangi karakteristik disintegrasi-disolusi dan matriks tablet akan
kehilangan ikatannya. (Lachman Tablets,
114)
Metode penambahan lubrikan di akhir (sebagai
fasa luar-setelah granul dibentuk) memberikan hasil yang lebih baik terhadap
kekerasan tablet dan kemudahannya untuk dikeluarkan dibandingkan dengan metode
penambahan lubrikan saat dilakukan granulasi. (Lachman Tablets, 114)
Sebagai lubrikan tunggal, Mg-lauril sulfat pada
konsentrasi yang lebih rendah dapat dikombinasi dengan Mg-stearat. (Lachman Tablets, 113)
Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam
bentuk larutan alkohol atau dalam bentuk suspensi dan emulsi dari bahan
lubrikan. (Lachman Tablets, 114)
PERHATIAN!!!
Aspirin tidak
stabil dengan adanya senyawa alkalin, misalnya lubrikan alkalin stearat. Penggantinya
dapat digunakan lubrikan talk. (Lachman
Tablets, 113)
Water Soluble Lubricant
|
Water Insoluble
Lubricant
|
||
Jenis
|
Kadar (%)
|
Jenis
|
Kadar (%)
|
Asam borat
|
1
|
Logam (Mg, Ca, Na) stearat
|
¼-2
|
Sodium klorida
|
5
|
Asam stearat
|
¼-2
|
DL-leusin
|
1-5
|
Sterotex
|
¼-2
|
Carbowax 4000/6000
|
1-5
|
Talk
|
1-5
|
Sodium oleat
|
5
|
Waxes
|
1-5
|
Sodium benzoat
|
5
|
Stearowet
|
1-5
|
Sodium asetat
|
5
|
Gliseril behapate (Compritol
888); dapat pula sebagai
pengikat; dikombinasi dengan
Mg-stearat untuk mengurangi
resiko sticking dan caping.
|
|
Sodium lauril sulfat
|
1-5
|
||
Mg-lauril sulfat
|
1-2
|
||
Sodium benzoat+sodium asetat
|
1-5
|
(Lachman Tablets, 113-114)
G. GLIDAN
Fungsi utama dari glidan adalah menunjang
karakteristik aliran dari granul atau meningkatkan aliran granul dari hopper ke dalam die. (Lachman Tablets, 110)
Glidan dapat meminimalisasi kecenderungan granul
untuk memisah selama tahap vibrasi yang berlebihan (Lachman Tablets, 115)
Efektivitas starch sebagai glidan telah banyak
digunakan dalam formulasi tablet dan kapsul. (Lachman Tablets, 115)
Secara umum, fine silica > Mg stearat >
talk murni.
Talk mengandung sejumlah
kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif yang penguraiannya
dikatalisis oleh Fe. (Lachman
Tablets, 116)
Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 116)
1.
Dispersi muatan elektrostatik pada permukaan
granul.
2.
Distribusi glidan pada granul.
3.
Adsorpsi
gas pada permukaan atas glidan atau granul.
4.
Minimalisasi gaya Van der Walls dengan pemisahan
granul.
5. Reduksi friksi antara partikel dengan
permukaan yang kasar dengan penempelan glidan pada permukaan granul.
Starch
sebagai glidan sering dikombinasikan dengan lubrikan dengan perbandingan 1:1
hingga 1:4. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sifat hidrofobik dari lubrikan
yang akan mempengaruhi disintegrasi dan disolusi tablet. (Lachman Tablet, 116)
Golongan silika adalah glidan yang paling
efisien, kemungkinan karena ukuran partikelnya yang kecil. Golongan silika
dapat menunjang aliran granul dengan meningkatkan bobot tablet dan menurunkan
variasi bobot tablet.
Contoh glidan silika adalah silika dioksida. (Lachman Tablets, 177)
Jenis
|
Kadar (%)
|
Talk
|
5
|
Cornstarch
|
5-10
|
Cab-O-sil
|
0,1-0,5
|
Siliod
|
0,1-0,5
|
Aerosil
|
1-3
|
H. ANTI ADHEREN
Fungsi utama dari anti adheren adalah mencegah
penempelan tablet pada punch atau pada dinding die. (Lachman Tablets,
110)
Bahan yang paling baik adalah yang larut air dan
yang paling efisien adalah DL-leusin. (Lachman Tablets, 114)
Biasa digunakan pada produk yang mengandung
vitamin E dosis tinggi karena cenderung terjadi picking. (Lachman Tablets,
114)
Jenis
|
Kadar (%)
|
Talk
|
1-5
|
Cornstarch
|
3-10
|
Cab-O-Sil
|
0,1-0,5
|
Siloid
|
0,1-0,5
|
DL-leusin
|
3-10
|
Sodium lauril sulfat
|
<1
|
Metalik stearat
|
<1
|
(Lachman Tablets, 115)
4 komentar:
Terimakasih ..
Sangat membantu
GB itu apa ya ka?
GB : granulasi basah
Kak, HOE itu buku Handbook of Pharmaceutical Exipient?
Posting Komentar