Google ads

Selasa, 14 Februari 2012

Filsafat

Jenis manusia menurut pengetahuannya:
-          Oarng yang tahu ditahunya
-          Orang yang tahu di tidak tahunya
-          Orang yang tidak tahu tahunya
-          Orang yang tidak tahu ditidktahunya
-          Cara mendapatkan pengetahuan yang benar: ketahuilah apa yang kamu tahu dan apa yang kamu tidak tahu
-          Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahun kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya
Filsafat :
-          - mendoong kita untuk mengetahui apa yang kita belum
-           tahu dan apa yang kita telah ketahui
-          -berarti menyadari tidak mungkin kita dapat mengetahu
-           semua semesta alam ini
-          -mengkoraksi diri untuk berterus terang seberapa jauh
-           kebenaran yang kita jangkau (i, 16092011)
-          -apa sebenarnya yang kita ketahui tentang ilmu?
-          -apa yang membedakan ilmu dengan pengetahuan lainnya
-          -dimana kita tahu bahwa ilmu itu suatu pengetahuan yg benar
-          -kriteria apa yang dipakai untuk menentukan yg benar
-           secara ilmiah
-          -mengapa kita mempelajari ilmu
-          -apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yg
-           semestinya saya ketahui dalam hidup ini
-          -dibatas mana ilmu dimulai dan dimana ia berhenti
-          -kemana kita berpaling dibatas ketidaktahuan ini
-          -apa kelebihan dan kekurangan ilmu
-          Berfikir filsafati
-          Menyeluruh (memandang ilmu tidak dari segi ilmu itu sendiri, tetapi melihat juga dari sudut pengetahuan lainnya, kaitan ilmu dengan moral, agama, apakah ilmu memberi kemaslahatan dll)
-          Mendasar (tidak menerima begitu saja ilmu itu ‘benar’ mengapa benar, apakah kriteria itu sendiri benar, benar itu apa? Berputar…)
-          Spekulatif (mengukur sebuah lingkaran kita harus berspekulatif yg bisa diandalkan, apa yg disebut logis, benar, sahih, apakah alam ini teratur atau kacau, apa yang mengatur alam ini..
Tanpa menetapkan kriteria baik dan buruk kita tidak mungkin bicara sola moral, tanpa kriteria indah dan jelek tidak mungkin kita berbicara tentang kesenian
Bidang telaah filsafat
         Segala masalah yg mingkin dapat difikirkan manusia
         I. Mempermasalahkan persoalan yg  
       pokok (dipengaruhi zaman)
         Siapa manusia itu, (manusia mahluk ekonomi, mencari kenikmatan sebesar-besarnya dan menjauhi ketidaknyamanan: hub manusia dgn benda, menusia juga memerlukan kerja sama demi tujuan bersama:managemant, hub manusia dgn manusia
         Ii. Hidup dan eksistensi manusia 11112011
        apakah hidup ini sebenarnya? (peluang dgn nasib, tanpa arah dan tanpa bentuk? Atau ada maksud? Atau anda akan berkata ini bukan bidang kajian saya? Atau ahli genetika ingin menciptakan manusia semua iq 160, etika dan moral28
Iii. Tugas filsafat : menyatakan sebuah pernyataan sejelas mungkin (‘penalaran ilmiah’ masalah, hipotesis, kerangka pemikiran, kesimpulan)
diperlukan bahasa, matematika, (bukan pemborong bahan bangunan tetapi arsitek yg canggih)

oleh sebab itu epistimologi (cara mendapatkan pengetahuan yg benar) dan memerlukan bahasa serta matematika(bahasa nonverbal).

Jadilah seorang arsitek! Jangan menjadi pemborong bahan bangunan. Seorang ilmuan harus membangun kerangka dengan bahan-bahan tersebut. Kerangka pemikiran yg orisinal dan meyakinkan, disemen oleh penalaran dan pembuktian yg tidak meragukan..
Filsafat ilmu
         Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan, yang mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah).
         Ilmu adalah cabang pengetahuan yg memiliki ciri dan dikelompokan kepada filsafat ilmu alam dan filsafat ilmu sosial, namun di antara keduanya tidak terdapat perbedaan yg prinsip.
         Telaahan untuk menjawab beberap pertanyaan: obyek apa yg ditelaah ilmu, wujud obyek tersebut, hubungannya dengan daya tangkap manusia (berfikir, merasa dan mengindra shgg dihasilkan pengetahuan? (ontologi=hakikat apa yg dikaji)
Bagaimana prosedurnya, bagaimana mendapatkan pngetahuan yg benar, apa yg disebut dengan kebenaran itu sendiri, apa kriteria benar, sarana apa yg diperlukan (epistimologi=cara mendapatkan pengetahuan)
untuk apa pengetahuan yg berupa ilmu digunakan, bagaimana kaitan penggunaan ilmu dengan moral, bagaimana penentuan obyej yg dikaji berdasarkan pilihan-pilihan moral, bagaimana kaitan prosedur (metode ilmiah)dengan norma-norma moral. (aksiologi=kegunaan ilmu)
jadi untuk membedakan pengetahuan yg satu dengan yg lainnya pertanyaan yg dapat diajukan adalah: apa yg dikaji pengetahuan itu (ontologi), bagaimana cara mendapatkannya(epistimologi) dan untuk apa pengetahuan itu digunakan (aksiologi)
dengan demikian kita dapat mengenali berbagai pengetahuan spt seni, agama, dan ilmu serta meletakan mereka ditempatnya masing-masing iii, 16122011
Dasar pengtahuan
         Penalaran:dgn kemampuan nalar manusia dpt mengembangkan pengetahuan yg merupakan rahasia tuhan, dpt membedakan benar dan salah , baik dn buruk, indah dan jelek. Secara terus menerus manusia di suruh memilih dua kriteria ini, untuk itu manusia berpaling ke pengetahuan.
         Manusia satu-satunya mahluk yg mengembangkan pengetahuan dengan sungguh-sungguh (kera tau jambu yg enek, anak kucing tahu kucing yg galak ‘hal kelangsungan hidup’, 
         Manusia mengembangkan pengetahuan mengatasi kebutuhan kelangsungan hidup, kebudayaan, seni, dll.
         Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena: 1.mempunyai bahasa (beruk mampu mengkomunikasinkan bahaya, tak ada anjing yg mau bertukar tulang). 2. Mampu berfikir menurut alur tertentu dan teratur (bernalar). Binatang mampu berfikir tapi tidak mampu bernalar. Insting binatang lebih dari insinyur geologi, namun binatang tidak mampu bernalar tentang gejala-gejala gempa: mengapa gunung meletus, faktor apa yg menyebabkannya, apa yg dapat dilakukan untuk mencegahnya dll
         Lebih dari tiu manusia adalah mahkluk yg berfikir, merasa, mengindra (sumber pengetahuan) disamping wahyu, yg merupakan komunikasi hamba dengan sang pencipta


penalaran merupakan proses berfikir (bukan perasaan) untuk menarik sebuah kesimpulan berupa pengetahuan/menemukan kebenaran.
Berfikir suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yg benar. Benar bisa berbeda bagi setiap orang (kriteria kebenaran) sehingga setiap penelaran memiliki kriteria kebenaran sendiri, atau dapat dikatakan penalaran merupakan proses berfikir 1.logis (menurut pola/logika tertentu).
Suatu kegiatan berfikir dapat dikatakan logis menurut logika tertentu, dan mungkin tidak logis menurut logika lainnya (kekacauan penalaran).
Manusia melakukan proses berfikir, merasa         bersikap dan bertindak.
Penalaran merupakan proses berfikir 2.analitis dengan mempergunakan logika ilmiah.
Perasaan, intuisi merupakan penarikan kesimpulan yg bukan berdasarkan penalaran.
Wahyu merupakan merupakan kebenaran yg bukan berasal dari usaha manusia
pengetahuan yg dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio (rasionalisme)dan fakta (empirisme).
Penalaran ilmiah adalah usaha untuk mengembangkan mutu ilmu dan teknologi.
Penalaran ilmiah adalah gabungan penalaran dedukti (terkait dengan rasionalisme)dan penalaran induktif (terkait dengan empirisme)
Logika
         Adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah
         Pengetahuan adalah hasil aktivitas mengetahui, yaitu tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.
         Seorang anak mengetahui bahwa pelampung kailnya terapung di air dan ia akan membantah bila dikatakan pelampung itu tenggelam (pengeathaun) tetapi bila dia mengetahui bahwa bj pelampung lebih kecil dari air sehingga terapung maka itu jadi ilmu baginya.
         Ilmu bukan onggokan sembarang pengetahuan, melainkan seumpama barang yang tersusun rapi di dept store, dimna barang sejenis dikelompokan dan ditempatkan secara spesifik.
         Ilmu ekonomi, membicarakan tentang usaha manusis untuk mencapai kemakmuran. Geometri membicarakan pengetahuan bidang garis, ilmu falak membicarakan tentang bendalangit dll.
         Ilmu a posteriori: yang diperoleh dari pengalaman indrawi manusia spt ilmu kimia, ilmu alam, ilmu hayat, ilmu kesehatan, yang bersumber pada pengalaman dan eksperimen.
         Ilmu a priori: ilmu yang tidak diperoleh dari pengalaman dan percobaan tetapi bersumber pada akal itu sendiri, termasuk didalamnya logika.
         Logika mempeljari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berfikir, untuk menilai benar atau salah
         Psikologi: juga membicarakan aktivitas berfikir tanpa menyinggung benar atau salah
         Jalan fikiran dipengaruhi olah keyakinan, pola fikir kelompok, kecenderungan pribadi, luapan emosi, pujian, keheranan, kekaguman, argumentasi agar kelihatan benar dengan memutar balikan fakta.
         Logika menyelidiki, menyaring, dan menilai dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan
Arti benar
         Benar adalah persesuaian antara fikiran dan kenyataan (batu tenggelam di air, batu lebih ringan dari kapuk: mana preposisi yang yang sesuai dengan kenyataan?)
         Benar penyataan yang tidak bertentangan dari awal hingga akhir( dia adalah orang jujur yang suka menipu)
Asas pemikiran
          adalah pengetahuan dimana pengetahuan lain muncul dan dimengerti
         Asas identitas: dasar dari semua pemikiran (‘bila proposisi benar maka benarlah ia’)
         Asas kontradiksi:pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya (jika kita mengakui bahwa sesuatu itu bukan a, maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah a). Dua kenyataan yang kontradiktif tidak mungkin bersama-sama secara simultan atau tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah
         Asas penolakan kemungkinan ke tiga: antara pengakuan dan pengingkaran kebenaran terletak pada salah satunya. (suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah)
         Proses berfikir untuk membuahkan pengetahuan
         Agar pengetahuan yg di dapat itu benar maka penarikan kesimpulannya harus logis/ memakai logika (induktif/deduktif)
         Logika induktif: menarik kesimpulan dari kasus individual memjdi kesimpulan umum (lbh ekonomis)
         Logika deduktif: dari umum ke khusus (individual), menggunakan pola berfikir silogismus,
         Silogismus: disusun dari dua buah pernyataan (premis mayor dan minor) dan sebuah kesimpulan.
         Logika sendiri dapat di artikan suatu pengkajian untuk berfikir secara sahih
Sumber pengetahuan
         Pengtahuan dimulai dengan rasa ragu, kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu.
         Cara mendapatkan pengetahuan yg benar: berdasarkan rasio (rasionalisme, metode deduktif) dan pengalaman (empirisme, metode induktif), alat: panca indra,persepsi, sensasi?
         Sumber pengetahuan yang lainnya: intuisi (tanpa penalaran) bersifat personal dan tidak tidak bisa diramalkan dan wahyu dari tuhan dan dimulai dengan rasa percaya
Ontologi (hakikat yang dikaji)
         Hakikat dapat dipahami sebagai inti sari, sifat-sifat umum, pribadi atau jati diri dari sesuatu.
         Ontologi: pemikiran mengenai yang ada atau keberadaannya
         Ontologi: cabang filsafat yang mempelajari tata dan struktur, realitas seperti ada, menjadi, aktualitas, potensialitas, nyata, penampakan, esensi, eksistensi, kesempurnaan, ruang, waktu perubahan dsb.
ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia
ilmu tidak mempelajari sebab musabab kejadian terciptanya manusia (spt hari akhir dll)

kerena ilmu berfungsi sebagai alat pembantu manusia dalam mengatasi masalah sehari-hari.

Ilmu tanpa moral dalah petaka, pemanfaatan ilmu tidak lagi untuk kemaslahatan manusia tetapi justru sebaliknya (perang nuklir).
 
Awalnya ilmu bersal dari dua cabang utama: ilmu alam dan ilmu sosial. Ilmu alam bercabang lagi menjadi ilmu fisika dan ilmu biologi….., fisika, kimia, bioligi, astronomi dll.
Setiap cabang saat ini juga memiliki ranting dst.

Selain itu pengetahuan juga mencakup humaniora (seni, filsafat, agama, bahasa) dan matematika (cara berfikir deduktf, sarana berikir)
tujuan ontologi
         Para filosof berusaha memecahkan masalah-masalah penting manusia baik secara langsung maupun tidak
         Melalui pengujian yang kritis para filosof mencoba mengevaluasi informasi dan kepercayaan yg kita miliki tentang alam serta kesibukan dunia  manusia
         Filosof mencoba membuat generalisasi, sistematika dan gambaran-gambaran yg konsisten tentang semua hal yg kita ketahui dan pikirkan
         Dari latar belakan para filosof dapat dilihat bahwa mereka berasal dari berbagai profesi dan latar belakang yg berbeda: seperti ibnu taimiah (dikukuhkan sebagai bapak kedokteran oleh pbb), imam al bukhari, st. Augustine, berkeley (filsafat dari sudut agama), rene descartes (teori dan penemuan ilmiah), john locke, thomas hobbes, karl marx (tentang organisasi politik masyarakat) dll
         Tanpa melihat latar belakangnya para pilosof tersebut telah berusaha menyumbangkan suatu keyakinan mengenai pentingnya suatu pengujian dan analisis yg kritis terhadap pandangan-pandangan manusia baik yg berasal dari pengalaman sehari-hari, panamuan ilmiah, maupun yg bersumber dari kepercayaan agama
         Filosof ingin menemukan apa ide dasar atau konsep yg kita miliki, apa dasar pengetahuan kita dan standar (ukuran) apa yg dipakai untuk membuat pertimbangan yg baik. Dengan demikian para filosof merasa dapat mencapai pemahaman yg lebih bermakna tentang alam semesta, dunia dan manusia
         Filsafat mencoba untuk memadukan hasil-hasildari berbagai ilmu berbeda kedalam satu pandangan dunia yg konsisten dan menyeluruh tidak menjadi spesialis
         Filsafat berusaha memformulasikan makna dan nilai-nilai dalam cara yg paling dapat diterima oleh akal. Mencoba menentukan kebenaran dgn pengujian secara kritis asumsi-asumsi serta konsep semua ilmu. Mgg v 1312012
Asumsi dalam ilmu
  1. Menganggap objek tertentu menpunyai keserupaan, seperti dalam hal bentuk, struktur, sifat dsb. Sehingga beberapa objek serupa dapat dikelompokan dalam satu golongan. Klasifikasi sepeti taksonomi (penggolongan hewan dan tetumbuhan) yg mula-mula dikembangkan. Selanjutnya konsep perbandingan atau komparatif hanya dapat dilakukan bila ada taksonomi yg baik.
  2. Anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu objek dalam suatu keadaan tertentu, tetpi sulit bila objek tersebut selalu berubah. Tetapi tidak mungkin adanya kelestarian absolut. Maka benda selalu berubah dalam jangka yg berbeda-beda.
  3. 3. Selanjutnya determinasi: suatu gejala bukan merupakan kejadian yg kebetulan. Setiap kejadian mempunyai pola tertentu yg bersifat tetap (sate dipanaskan menghasilkan bau meransang, setelah mendung akan ada hujan.
Determinisme pada ilmu berkonotasi peluang (probalistik, statistik) bukan hubungan sebab akibat.
Kelebihan dan kekurangan ilmu
         Dibandingkan pengetahuan lainnya, ilmu berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dikarnakan faktor sosial dan komunikasi ilmiah yg membuat penemuan individual segera diketahui dan dikaji oleh masyarakat ilmuan lainnya. Suatu penemuan di suatu negara dengan mudah diketahui oleh ilmuan-ilmuan lainnya. Penemuan ini segera diteliti (prosedur yg sahih) penemuan ilmiah harus dapat diulang, dan jika benar maka masyarakat ilmiah akan menerimanya.
         Sesuatu penemuan ilmiah yg telah diakui  akan menelorkan penemuan-penemuan lain atau suatu hipotesis yg telah teruji akan menjadi premis dalam pengembangan hipotesis selanjutnya.
         Namun sampai saat ini belum satupun ilmu, disiplin keilmuan yg berhasil menyusun teori yg konsisten dan menyeluruh. Teori ilmiah masih merupakan penjelasan yg bersifat sebagian dan tentatif sesuai tahap perkembangannya yg masih berjalan. Suatu yg saat ini dianggap benar, mungkin dengan penemuan berikutnya hal tersebut menjadi salah. Sifat pragmatis inilah yg menjadi kelebihan dan sekaligus kekurangan ilmu. Hal ini sesuai dengan perkembangan peradaban manusia.
         Terlepas dari kekurangan ilmu, ianya telah dapat memberikan jawaban positif terhadap berbagai persoalan yg dihadapi manusia. Oleh sebab itu penilaian terhadap ilmu tidak terletak pada kesahihannya, malainkan terletak dalam jawaban yg diberikan terhadap permasalahan manusia (saat itu).
         Penemuan pestisida awalnya merupakan terobosan baru dalam dunia pertanian, namun sejalan dengan perkembangannya diketahui pula akumulasi pestisida yg sulit didegradasi menjadi masalah lingkungan yg serius.
         Dalam halmana ilmu tidak bisa memberi jawaban yg mutlak (tidak berubah dari waktu ke waktu) terhadap pertanyaan atau persoalan yg timbul, maka manusia harus berpaling suber lain seperti agama. Karena ilmu terbatas pada ruang lingkup pengetahuan manusia dan tidak memberikan kebenaran yg mutlak, karena pancaindra manusia jauh dari sempurna.
         Namun kekurangan ini bukan merupakan alasan untuk menolak eksistensi ilmu dalam kehidupan. Kelebihan dan kekurangan ilmu harus digunakan sebagai pedoman untuk meletakan ilmu pada tempat yg sewajarnya.
         Mereka yg sungguh-sungguh berilmu adalah mereka mengetahui kelebihan dan kekurangan ilmu dan menerima sebagai mana adanya. Bersama pengetahuan lainnya (seni dan agama) ilmu melengkapi kehidupan dan memenuhi kebahagian kita.
         Tidak semua permasalahan yg dipersoalkan manusia dalam hidup dan kehidupannya dapat dijawab dengan tuntas oleh ilmu pengetahuan
         Nilai kebenaran ilmu pengetahuan itu bersifat positif dalam arti sampai saat sekarang ini dan juga bersifat relatif atau nisbi dalam arti tidaklah mutlak kebenarannya
         Batas dan relatifitas ilmu pengetahuan bermuara pada filsafat dalam arti bahwa semua permasalahan yg berada di luar atau diatas jangkauan dari ilmu pengetahuan itu diserahkan kepada filsafat untuk menjawabnya.
Dengan demikian kita memasuki lapangan filsafat dengan mencoba merenungkan semua permasalahan manusia yg belum tuntas dijawab oleh ilmu pengetahuan itu
Epistimologi
‘cara mendapatkan pengetahuan yg benar’
         Pada masyarakat primitif, perbedaan antara berbagai organisasi belum tampak (ketua suku, tabib, prof…. Saat main gaplek)
         Pada abad penalaran: perbedaan berbagai pengetahuan yg menghasilkan spesialisasi
         Metode keilmuan sangat berbeda dgn ‘ngelmu’ dan ilmu dapat dibedakan dari apa yg ditelaah dan untuk apa digunakan
         Sy doktor ahli burung betet betina? Bukan ahli zoologi atau ahli burung, ahli betet ?vi. 27012012
         Pengetahuan merupakan jawaban dari berbagai petanyaan dlm kehidupan (anak sakit, menagis atau meninggal)
         Manusia memerlukan jawaban yg benar, (orang bertanya agar tidak tersesat) ‘metode ialmiah’
         Pengetahuan yg benar untuk meramalkan dan mengontrol gejala alam, untuk itu ‘harus tau / jawawaban mengapa sesuatu terjadi’ (tanah longsor, kekurangan pangan dll)
Metode ilmiah
         Prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu
         Metode ilmiah menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif dalam membangun pengetahuan
         Pengetahuan ilmiah disusun setahap demi setahap untuk menghasilkan ilmu
         ‘salju berwarna putih’ tidak berarti bagi orang yang sudah pernah melihatnya, tetapi bermakna bagi yang belum melihat. Bagaimana dengan pernyataan ‘ada partikel x dalam sebuah cuplikan’
         Esensi penemuan ilmiah untuk mengetahui sesuatu yang belum pernah di kenali sebagai kesimpulan penalaran deduktif
         Penemuan yang satu akan mengakibatkan penemuan yang lain dengan penarikan kesimpulan secara deduktif
         Dalam memecahkan masalah ilmu berpaling ke fikiran berdasarkan penalaran bukan perasaan.
         Ilmu dimuali dengan fakta dan diakhiri dengan fakta pula.
         Sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional hanya bersifat sementara (hipotesis)
         Langkahnya: perumusan masalah, penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan
Struktur penelitian
         Perumusan masalah:, sebuah mobil yang diparkir di garasi mungkin tidak menimbulkan masalah, tetapi jika mobil mogok di jalan protokol yang ramai? Suatu temuan tenologi parkir otomatis menimbukan masalah akan menyebabkan penambahan pengangguran atau membutuhkan operator dengan keahlian khusus. ‘identifikasi masalah’ merupakan suatu tahapan awal dari suatu riset.
         Setelah identifikasi, lalu rumuskan dengan batasan yang jelas.
         Tetapkan tujuan penelitian
         Keunggulan penelitian atau manfaat yg didapat dari pemecahan masalah penelitian
         Urutannya: latar belakang masalah; identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat/kegunaan penelitian

Tidak ada komentar:

Google Ads