Google ads

Rabu, 02 Maret 2016

Total Parentral Nutrition



1.      Definisi
Total Parentral Nutrition merupakan suatu bentuk nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluhdarah (IV) tanpa melalui saluran pencernaan yang dapat mengandung; garam, glukosa, asam amino, lipid dan menambahkan vitamin.

2.      Keuntungan dan Kerugian Obat Parentral
Keuntungan:
a.       Obat memiliki onset (mula kerja) yang cepat.
b.      Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
c.       Bioavailabilitas sempurna atau hamper sempurna
d.      Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinalis dapat dihindarkan
e.       Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau yang sedang dalam keadaan koma.
Kerugian:
a.       Rasa pada saat disuntik, apalagi kalau harus diberikan berulang kali.
b.      Memberikan efek psikologis pada penderita yang takut disuntik.
c.       Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki, terutama sesudah pemberian intravena.
d.      Obat hanya dapat diberikan  kepada penderita di rumah sakit atau di tempat praktik dokter oleh dokter dan perawat yang kompeten.



3.      Persyaratan Sediaan Parentral
a.       Sesuai antara kandungan bahan obat yang ada di dalam sediaan dengan pernyataan tertulis pada etiket dan tidak terjadi pengurangan kualitas selama penimpanan akibat perusakan obat secara kimiawi dan lain sebagainya.
b.      Penggunaan wadah yang cocok, sehingga tidak hanya memungkinkan sediaan tetap steril, tetapi juga mencegah terjadinyaa interaksi antara bahan obat dan material dinding wadah.
c.       Tersatukan tanpa terjadi reaksi.
d.      Bebas kuman
e.       Bebas pirogen
f.       Isotonis
g.      Isohidris
h.      Bebas partikel melayang.

4.      Cara Pemberian dan Absorbsi Obat Parentral

A.    Subkutan atau di bawah kulit (s.c.)
yaitu disuntikannya obat ke dalam tubuh melalui bagian yang sedikit lemaknya dan masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, dimana  volume yang diberikan tidak lebih dari 1 ml.
Absorpsinya dapat dipercepat dengan memberikan Hyaluronidase yang merupakan suatu enzim yang dapat merusak mukopolisakarida dari matriks jaringan ikat yang mengakibatkan penyebaran obat terlarut dan mempercepat absorbsi.
Sebaliknya, absorpsi obat dapat diperlambat dengan penambahan adrenalin (ephinefrin) karena terjadi kontriksi pembuluh darah oleh adrenalin.
B.     Intramuskular (i.m.)
yaitu disuntikannya obat ke dalam jaringan otot, yang pada umumnya di otot paha atau pantat.
Kecepatan absorpsi tergantung pada vaskularitas tempat suntikan dengan kecepatan darah antara 0,02-0,07 ml/menit. Molekul kecil langsung diabsorpsi ke dalam kapiler, sedangkan molekul yang besar masuk ke sirkulasi melalui saluran getah bening.
C.     Intravena (i.v.)
yaitu disuntikannya obat ke dalam pembuluh darah dan obat langsung masuk ke peredaran sistemik dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
                        Cara-cara pemberian intravena:
·         Secara bolus, yaitu injeksi diberikan secara langsung dengan kadar tinggi dan pada waktu yang pendek.
·         Secara intermitant infus, yaitu injeksi intravena diberikan melalui infus dengan periode waktu pemberian 20 menit sampai 4 jam dalam sehari.
·         Secara continous infus, yaitu injeksi intravena melalui infus dengan waktu pemberian lebih dari 6 jam sampai 24 jam.
D.    Cara parentral lainnya:
§  Intraspinal, yaitu disuntikan ke dalam sumsum tulang belakang.
§  Peritoneal, yaitu disuntikan ke dalam rongga perut.
§  Intraartikular, yaitu disuntikkan ke dalam sendi.
§  Intradermal, yaitu disuntikan ke dalam kulit (epidermis) yang biasanya pada bagian dalam lengan bawah dengan volume hanya 0,1 ml

5.      Farmakokinetik Obat Parentral
1.      Absorpsi
Obat-obat yang disuntikan secara ekstravaskular (i.m, s.c, i.p) mengalami absorpsi, sedangkan secara i.v. tidak mengalami absorpsi. Molekul obat diabsorpsi dalam bentuk bebas (tidak terikat atau teragregasi dengan zat lain) dan utuh dari jaringan ke dalam darah atau peredaran sistemik.
Absorpsi merupakan langkah pertama dimana obat memberikan efek terapeutik, apabila mencapai kadar minimal (MEC) dalam darah atau plasma. Kecepatan absorpsi mempengaruhi cepat atau lambatnya obat mencapai kadar MEC, yang merupakan mula kerja obat ( onset of action). Kadar obat dalam darah terus naim sampai mencapai puncak, yang merupakan konsentrasi maksimum yang dicapai Cmaks.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai Cmaks tergantung pada kecepatan dan waktu yang disebut tmaks. Obat akan berangsur-angsur mengalami eliminasi dengan cara ekskresi atau biotransformasi atau kombinasi keduanya.
2.      Distribusi
Pada pemberian intravaskular, obat langsung masuk ke dalam peredaran darah. Bila pemberian ekstravaskular, molekul obat bercampur dengan cairan tubuh atau jaringan, lalu masuk ke dalam peredaran darah kemudian didistribusikan ke jaringan tempat obat bekerja dan berinteraksi dengan reseptor-reseptornya.
            Distribusi merupakan mula kerja obat. Efek atau respons farmakologis atau respons klinis sangat dipengaruhi oleh distribusi obat.
3.      Metabolisme
Terbentuknya senyawa yang lebih polar dan lebih mudah larut dalam air menyebabkan aktivitas farmakologis senyawa berkurang serta cepat di ekskresi tubuh. Pada umumnya , produk metabolit suatu obat kurang toksik dari produk induknya, sehingga metabolisme obat disebut dengan detoksifikasi obat. Tempat utama metabolisme obat parentral ialah di hati, tetapi dapat juga terjadi di ginjal dan jaringan otot.

4.      Ekskresi
Molekul obat yang masuk ke dalam tubuh dikeluarkan kembali melalui beberapa saluran bersama dengan berbagai cairan tubuh. Ginjal merupakan organ utama untuk mengeliminasi obat bersama urin. Organ lain yang dapat mengeksresikan obat yaitu; empedu, paru, air ludah, ASI dan kulit.
TPN diberikan kepada orang dewasa dengan kasus-kasus seperti:
Ø  Sebelum atau sesudah operasi berat
Ø  Keadaan yang membahayakan jiwa
misalny: kanker, tetapi bukan di saat operasi
Ø  Penyakit pada usus ( di belakang pinggul)
Ø  Pankreastitis
Ø  Trauma berat (psikis)
misalnya: kecelakaan
Ø  Luka bakar
Ø  Serangan dari mikroorganisme karena kondisi tubuh melemah
Ø  Gagal ginjal dan gagal hati
Ø  Masalah berat pada usus.
Pada pemberian TPN ini dapat juga menimbulkan beberapa efek samping (side of effect):
·         Sariawan                                                         
·         Perubahan kulit
·         Demam atau menggigil
·         Sakit perut
·         Sesak nafas
·         Penambahan BB yang cepat atau rugi
·         Kesemutan di tangan atau di kaki
·         Reflex gelisah
·         Kejang-kejang, dll.     


Tidak ada komentar:

Google Ads