Google ads

Kamis, 03 Maret 2016

ULKUS DEKUBITUS



PENGERTIAN
Ulkus dekubitus adalah lesi yang disebabkan oleh tekanan yang menimbulkan kerusakan jaringan di bawahnya.

DIAGNOSIS
Biasanya terdapat faktor-faktor risiko: imobilisasi, inkontinensia, fraktur, defisiensi nutrisi (terutama vitamin C dan albumin), kulit kering, peningkatan suhu tubuh, berkurangnya tekanan darah, usia lanjut.

Stadium Klinis:
1.      Stadium I: Respons inflamasi akut terbatas pada epidermis, tampak sebagai daerah eritema indurasi dcngan kulit masih utuh atau lecet.
2.      Stadium 2: Luka meluas ke dermis hingga lapisan lemak subkutan, tampak sebagai ulkus dangkal dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit, biasanya sembuh dalam waktu beberapa hari sampai beberapa minggu.
3.      Stadium 3: Ulkus lebih dalam, menggaung, berbatasan dengan fasia dan otot-otot. Stadium 4: Perluasan ulkus menembus otot hingga tampak tulang di dasar ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada tulang dan sendi.

Luka tekan biasa terjadi di daerah tulang yang menonjol seperti sakrum dan kalkaneus karena posisi terlentang, trokanter mayor dan maleolus karena posisi miring 90° dan tuberositas iskial karena posisi duduk.

DIAGNOSIS BANDING
Pada ulkus dekubitus stadium IV, bila luka tidak membaik, foto tulang terdapat kelainan, hitung lekosit > 15 x 1C*/liter, atau LED 120 mm/jam kemungkinan 70% sudah ada osteomielitis yang mendasari.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah perifer lengkap, kultur pus m.o resistensi, kadar albumin serum, Ro tulang di regio yang dengan ulkus dekubitus dalam.

TERAPI
Umum
·         Pengelolaan dekubitus diawali dengan kewaspadaan mencegah terjadinya dekubitus dengan mengenal faktor-faktor risiko untuk terjadinya dekubitus serta eliminasi faktor-faktor risiko tersebut.
·         Perhatikan status nutrisi pada semua stadium ulkus dekubitus. Pemberian Asam Askorbat 500 mg 2 kali sehari dapat mengurangi luas permukaan luka sebesar 84%. Asupan protein juga merupakan prediktor terbaik untuk membaiknya luka dekubitus.
·         Antibiotik sistemik diberikan bila terdapat bukti selulitis, sepsis, atau osieomielitis. Klindamisisn dan gentamisin dapat berpenetrasi ke dalam jaringan di sekitar ulkus. Pemberian antibiotik spektrum luas untuk batang gram negatif dan positif, anaerob, dan kokus gram positif dilakukan pada pasien sepsis karena ulkus dekubitus.
·         Debridement semua jaringan nekrotik harus dilakukan untuk membuang sumber bakteremia pada pasien tersebut.
·         Tempat Tidur Khusus: Penggunaan kasur dekubitus yang berisi udara serta reposisi 4 kali sehari ternyata menurunkan angka kejadian ulkus dekubitus dibandingkan penggunaan tempat tidur biasa dengan reposisi setiap 2 jam.
·         Perawatan Luka Tujuan perawatan luka adalah untuk mengurangi jumlah bakteri agar proses penyembuhan tidak terhambat. Hal ini dapat dilakukan dengan debridement jaringan nekrotik secara pembedahan atau dengan menggunakan kompres kasa dengan NaCl dua hingga tiga kali sehari. Antiseptik seperti povi-done iodine, asam asetat, hidrogen peroksida. dan sodium hipoklorit (larutan Dakin) bersifat sitotoksik terhadap fibroblas sehingga mengganggu proses penyembuhan. Antibiotik topikal seperti silver sulfadiazin dan gentamisin lidak menunjukkan sifat sitotoksik. Bila sangat diperlukan seperti pada luka dengan puas atau sangat bau, antiseptik dapat digunakan dalam waktu singkat dan segera dihcnlikan begitu luka bersih. Zat-zat pembersih enzimatik seperti kolagenase, fibrinolisin, dan deoksiribonuklease serta streplokinase-streptodor-nase bisa membantu untuk debridement jaringan nekrotik namun zat-zat ini juga akan merusak proses penyembuhan bila digunakan setelah luka bersih.
·         Bila luka telah bersih, harus dipelihara suasana luka yang lembab untuk merangsang penyembuhan. Dari penelitian diketahui bahwa kompres yang tertutup rapat dapat membantu penyembuhan pada luka superfisial tapi tidak pada luka yang dalam. Kompres ini harus dibiarkan selama beberapa hari untuk memfasilitasi migrasi epidermis (epitclisasi). Luka dalam yang bersih harus dikompres kasa steril yang dibasahi dengan larutan NaCl atau RL. Kasa lembab ini harus dijauhkan dari jaringan kulit sekitar luka agar jaringan normal tidak teriritasi.
·         Tindakan medik berdasarkan derajat ulkus:
a.        Dekubitus derajat 1: Kulit yang kemerahan dibersihkan dengan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimasase 2-3 kali/hari.
b.       Dekubitus derajat II: Perawatan luka memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Dapat diberikan salep topikal. Pergantian balut dan salep jangan terlalu sering karena dapat merusak pertumbuhan jaringan yang diharapkan.
c.        Dekubitus derajat III: Usahakan luka selalu bersih dan eksudat dapat mengalir ke luar. Balutan jangan terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga udara dapat masuk dan penguapan berjalan baik. Dengan menjaga luka agar tetap basah akan mempermudah regenerasi sel-sel kulit.
d.       Semua langkah di atas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik harus dibersihkan karena akan menghalangi epitelisasi.
·         Penilaian tindak lanjut diulang minimal seminggu sekati. Evaluasi yang diperlukan adalah mengenai lokasi, stadium, ukuran, dan karakteristik lainnya yang perlu dicatat. Dalam waktu 2 hingga 4 minggu ulkus harus menunjukkan perbaikan. Berkurangnya ukuran ulkus dalam waktu 2 minggu memberi gambaran akan terjadinya penyembuhan sempurna.


KOMPLIKASI
Sepsis

PROGNOSIS
Dubia ad bonam

Tidak ada komentar:

Google Ads