I.
DEFINISI
Sistem lepas lambat adalah setiap
modifikasi obat atau sediaan obat yang memperpanjang aktivitas terapetik dari
obat. (Sumber: Lachman-Tablets, vol. 3, 150)
Tablet lepas
lambat adalah sediaan tablet yang dirancang untuk memberikan aktivitas
terapetik diperlama dengan cara pelepasan obat secara terus-menerus selama
periode tertentu dalam sekali pemberian. (Sumber: Powerpoint kuliah DR. Heny
R., Phd.)
Tablet lepas
lambat adalah tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan
tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. Istilah lepas
lambat digunakan untuk tujuan farmakope dan persyaratan pelepasan obat
dijelaskan dalam masing-masing monografi. (Sumber: FI. IV, 6)
II. KEUNTUNGAN
dan KERUGIAN
Keuntungan yang dimiliki tablet lepas
lambat, antara lain:
1.
Frekuensi
pemberian obat untuk mendapatkan efek tertentu berkurang
2.
Efek
terapetik yang diperoleh lebih lama
3.
Lebih disukai dibanding sediaan konvensional
karena lebih efisien
4.
Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena
berkurangnya frekuensi pemberian obat (tidak ada fluktuasi kadar obat dalam
darah)
Kerugian yang dimiliki tablet lepas lambat, antara lain:
1.
Biaya
produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
2.
Kemungkinan
terjadinya keracunan obat lebih besar dibandingkan sediaan konvensional. Hal
ini disebabkan karena absorpsi obat yang diperlama kadang-kadang diikuti dengan
eliminasi obat diperlambat.
3.
Kemungkinan
zat aktif gagal dilepaskan pada kondisi yang diinginkan sehingga mengakibatkan
kelebihan dosis untuk waktu yang lama dan efek toksik bahan obat yang sukar
diberi antidotum (penawar racun), maka konsentrasi toksik dari obat
dapat terlampaui.
4.
pelepasan
tidak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat sangat aktif dan
selanjutnya terjadi keadaan kurang dosis.
5.
Adanya
pengulangan dan keteraturan farmakologi tergantung pada pengosongan isi
lambung, sering terjadi perubahan skema pelepasan zat aktif, bila obat tidak
seluruhnya ditelan, melainkan dipecah, digerus, dikunyah dengan resiko terjadi over
dosis,
6.
Ukuran
tablet kemungkinan lebih besar. Hal ini menyulitkan terutama untuk pasien yang
tidak dapat menelan obat
III. ASPEK-ASPEK PEMBUATAN
Beberapa aspek yang harus dikaji
dalam pembuatan tablet lepas lambat antara lain:
a.
Aspek farmakodinamik
Tujuan utama pengembangan sediaan lepas lambat adalah untuk mempertahankan
konsentrasi zat aktif dalam darah pada konsentrasi efektif.
b.
Aspek biofarmasi
Informasi sifat biofarmasi zat
aktif merupakan hal penting dalam pengembangan sediaan lepas lambat. Aspek
biofarmasi meliputi:
·
Lokasi
utama di mana obat diabsorpsi,
·
Kecepatan absorpsi,
·
Waktu paruh eliminasi obat,
·
Apakah absorpsi non-linier dikarenakan
penjenuhan absorpsi obat, first pass effects, atau yang lain
·
Apakah eliminasi yang tidak linier disebabkan
penjenuhan metabolisme,
·
Inaktivasi atau metabolisme obat dalam tubuh
IV. MEKANISME
LEPAS LAMBAT
(Sumber: Lachman-Tablets, vol. 3,
157-162)
Pelepasan obat yang diperlukan
harus mengikuti pelepasan orde 0, yaitu kecepatan pelepasan obat tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi obat.
Kadang-kadang sulit mencapai
pelepasan obat konstan, dan seringnya yang terjadi adalah pelepasan lambat orde
1.
Untuk memperoleh orde
0, dilakukan modifikasi sediaan dan beberapa mekanisme pelepasan:
1.
Difusi
Beberapa produk tablet lepas
lambat bekerja dengan mekanisme difusi yang merupakan proses perpindahan
molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Hukum
pertama Fick tentang difusi menyatakan bahwa difusi obat melintas membran
sebanding dengan penurunan konsentrasi di luar membran difusi.
Jika polimer tidak larut air, maka
kelarutan obat dalam membran merupakan faktor penting yang mendorong terjadinya
difusi melintas membran.Sedangkan jika membran merupakan polimer larut air,
sebagian polimer akan terlarut membentuk saluran-saluran yang merupakan panjang
lintasan difusi yang bersifat konstan.
2.
Disolusi
Obat disalut
dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan kecepatan
pelepasan obat. Kontrol disolusi dari pelepasan obat ialah melalui ketebalan
barier membran salut dan kecepatan disolusi.
3.
Osmosis
Penempatan
membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel atau larutan obat, yang
menyebabkan terbentuknya perbedaan tekanan osmotik antara bagian dalam dan
bagian luar tablet sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet melalui
celah kecil dan memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama.
Faktor penentu
mekanisme ini adalah kemampuan larutan obat menarik air melalui membran
semipermeabel dengan cara osmosis. Karena larutan obat terkandung dalam sistem
yang cukup rigid, larutan obat tersebut dapat dipompa keluar dari tablet atau
partikel pada tetapan kecepatan yang terkendali. Jika lubang yang diciptakan
pada permukaan salut kecil maka aktivitas obat dapat dipertahankan selama waktu
tertentu.
V. JENIS SEDIAAN LEPAS LAMBAT
(Sumber: Lachman-Tablets,
vol. 1, 181-190, Powerpoint kuliah DR. Heny R., Phd., others information about
prolonged release or sustained release dosage form are available at: www. rohmhaas. com)
1. Tablet matriks
Sistem matriks
telah lama dipergunakan untuk membuat sediaan lepas lambat karena sistem
matriks dipertimbangkan sebagai metode yang sederhana dan relatif tidak mahal. (Sumber: Wicaksono, Y., E.
Hendrardi, Radjaram, A., Seminar Nasional MIPA 2005, 24-26 November 2005)
Dalam sistem matriks, obat dicampur dengan polimer
dalam keadaan kering. Kecepatan pelepasan obat ditentukan oleh jenis dan
konsentrasi polimer yang digunakan. Konsep sistem matriks terutama sesuai untuk
obat-obat dosis rendah. Eksipien bersifat hidrofilik maupun hidrofobik dapat
ditambahkan untuk mempengaruhi profil pelepasan obat melalui cara difusi atau
erosi. Contoh polimer yang digunakan dalam sistem matriks misalnya Eudragit®.
Konsentrasi yang biasa digunakan adalah antara 10-50%.
Zat aktif yang mudah larut lebih sulit dibuat
dalam bentuk tablet sustained release matrics dibandingkan zat aktif
yang sedikit larut karena prinsip sistem lepas lambat secara luas adalah efek
tahan air.
Tablet sistem matriks dapat dibuat dengan:
·
Kempa
langsung, dengan Eudragit® S 100 dan Eudragit® RS PO.
·
Granulasi
basah melalui dispesi polimer dalam air. Polimer yang dapat digunakan misalnya Eudragit® L 30 D-55 dan
Eudragit® NE 30 D.
Metode granulasi basah digunakan untuk zat aktif dosis tinggi dan yang
larut cepat dalam air.
Pelepasan zat aktif dari tablet matriks dalam
cairan lambung mula-mula terjadi melalui difusi melalui pori, dimana secara
bertahap tablet ter-erosi (terkikis) dan selanjutnya hancur secara
perlahan-lahan. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pelepasan obat adalah ukuran
partikel, dosis, kelarutan obat, jenis dan konsentrasi matriks, porositas dan
perilaku penghancuran tablet.
Beberapa matriks yang digunakan untuk tablet
matriks
Karakteristik
Matriks
|
Bahan
|
Inert dan tidak larut
|
Polietilen, PVC, Kopolimer metil
akrilat-metakrilat, Etilselulosa
|
Erosif dan tidak larut
|
Lemak karnauba
- Stearilalkohol, as.stearat, PEG lemak
kastor
- PEG monostearat trigliserida
|
Hidrofilik
|
Metilselulosa, HEC, HPMC,
Na-CMC, Karboksipolimetilen,
Galaktomanosa, Na-alginat
|
2. Sediaan
partikel ganda (multiparticulate dosage form)
Yaitu sediaan
lepas lambat yang bahan aktifnya terbagi ke dalam banyak satuan individu, yang
disebut sub-unit. Sepanjang obat yang tidak terlarut masih ada dalam inti, maka
pelepasan obat akan berlangsung pada kecepatan tetap, mengikuti reaksi orde 0.
Setelah seluruh obat terlarut, maka kecepatan pelepasan berubah ke orde 1.
Keuntungan sediaan
multipartikel adalah dapat mempertahankan ketersediaan hayati dan pelepasan
obat sesuai yang diinginkan (mikroenkapsulasi merupakan proses di mana partikelpartikel
kecil atau tetesan-tetesan diselimuti oleh salut homogen (mikrokapsul) atau
dengan matrik polimer (mikrofer).
Bahan penyalut yang digunakan misalnya polimer
golongan metakrilat: Eudragit® NE 30 D, Eudragit® RL 30
D, Eudragit® RS 30 D.
Persyaratan khusus tablet lepas lambat
sistem multipartikel
·
Memerlukan
pengaturan yang teliti tentang parameter fisikokimia dari bahan inti, formulasi
salut dan eksipien untuk tablet
·
Salut
film harus cukup elastis terhadap gaya kompresi
·
Eksipien
yang ditambahkan untuk pencetakan tablet harus punya kompresibilitas tinggi dan
harus mampu mengisi antar-ruang antara partikel-partikel dalam masa tablet dan
mempertahankan bagian-bagian yang menyebabkan penggabungan salut
VI. BAHAN POLIMER
Beberapa polimer untuk tablet lepas lambat yang
umum digunakan adalah sebagai berikut:
1. Eudragit
Sinonim polymeric methacrylates, Eastacryl 30D; Kollicoat
MAE 30 D; Kollicoat MAE 30 DP.
Kegunaan
pembentuk film; pengikat dan pelincir dalam
tablet.
Aplikasi Eudragit secara umum digunakan dalam formulasi
tablet sebagai bahan salut film. Karakteristik kelarutan dan salut film yang
terbentuk tergantung dari jenis polimer yang digunakan. penggunaan Eudragit
kering untuk mengontrol pelepasan zat aktif pada tablet matriks adalah sekitar
5-20%. Sedangkan pada metode kempa langsung sekitar 10-50%.
Jenis - Eudragit E digunakan untuk membentuk film tipis;
larut dalam cairan lambung pH < 5. Jenis polimer lain memiliki kelarutan
pada pH berbeda seperti Eudragit L 100 larut
> pH 6, Eudragit S 100 larut
> pH 7.
Eudragit RL, RS, dan NE
30 D digunakan untuk salut film sediaan lepas lambat tidak larut air. Eudragit
RL lebih permeabel dibanding Eudragit RS, dan pencampuran keduanya
menghasilkan permeabilitas berbeda. Eudragit L 30 D-55 digunakan dalam
salut film enterik untuk sediaan tablet. Salut ini resisten terhadap cairan
lambung tetapi larut > pH 5,5. Eudragit L 100-55 merupakan pilihan
lain dari Eudragit L 30 D-55. umumnya berbentuk serbuk tabur.
Eastacryl 30D, Kollicoat MAE
30 D, dan Kollicoat MAE 30 DP, merupakan dispersi aqueous dari methacrylic
acid atau ethyl acrylate copolymers. Juga dapat digunakan dalam salut
enterik untuk sediaan tablet.
2.
Carnauba Wax
Sinonim Brazil wax; caranda wax.
Kegunaan
penyalut
Aplikasi Carnauba wax (10-50% w/w) digunakan sebagai
bahan tunggal atau kombinasi dengan HPC, alginat atau gelatin-pektin, Eudragit,
dan steril-alkohol dalam formulasi sediaan padat lepas lambat.
(Sumber: HOPE, 2nd ed., 352, HOPE 5th ed 809)
3.
Hydroxypropylcellulose
Sinonim Cellulose, hydroxypropyl ether; Methocel; HPC;
oxypropylatecellulose.
Kegunaan penyalut;
emulsifier; stabilizing agent; suspending agent; pengikat dalam tablet; peningkat viskositas.
Aplikasi konsentrasi hydroxypropyl cellulose 2-6% w/w
digunakan sebagai pengikat dalam pembuatan tablet metode granulasi basah atau
granulasi kering atau metode kempa langsung. Konsentrasi hydroxypropyl
cellulose 15-35% w/w digunakan untuk pembuatan tablet lepas lambat.
(Sumber: HOPE, 2nd ed., 223, HOPE 5th ed 333, 336, 342,348, 352)
Mekanisme Pelepasan obat Terkendali (controlled drug
release) Menggunakan polimer
1. Delayed
Dissolution
Polimer bekerja dengan menunda
disolusi obat sehingga memperlambat kontak obat dengan lingkungan berair.
Mekanisme ini diperoleh dengan menggunakan polimer penyalut atau matrix yang
terlarut pada laju yang lebih rendah daripada obat
2. Diffusion
Controlled
Difusi molekul obat di dalam
larutan air dihambat oleh matriks polimer tidak larut (insoluble polymer
matrix).Mekanisme ini terjadi pada sistem yang menggunakan polimer
sambung-silang (crosslinked) hidrogel sebagai penghalang difusi. Penghalang
difusià
menurunà
dengan mengembangnya hidrogel à terbentuk kekosongan dalam struktur gel. Hidrogel
ini memiliki keuntungan à bioadhesive dalam sal.cerna pada periode tertentu.
3. Drug
Solution Flow Control
Perangkat pada sistem ini dimana
pengendalian aliran larutan obat menggunakan potensial osmotik gradien yang
melewati suatu polimer penghalang yang bersifat semipermeable yang
membangkitkan tekanan. Tekanan diperoleh dari aliran larutan obat keluar dari
perangkat sistem.Kecepatan aliran dikendalikan dengan adanya pori-pori dalam
skala mikrometer.
VII. FAKTOR-FAKTOR PENGEMBANGAN SEDIAAN
(Sumber: Lachman-Tablets, vol. 3,
156-157)
Pertimbangan sifat merugikan dari
obat yang mempengaruhi sediaan lepas lambat.
a. Sifat fisikokimia
Ukuran dosis
Jika dosis oral > 0,5 g, maka
obat tersebut bukan merupakan kandidat yang baik untuk dibuat sediaan lepas
lambat karena ukuran produk akan sangat besar.
Kelarutan dalam air
Obat yang
sangat mudah larut dalam air sangat tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
sedangkan obat yang sangat sukar larut air akan sulit dimasukkan ke dalam
sistem lepas lambat. Batas bawah kelarutan obat adalah 0,1 mg/ mL.
Koefisien partisi
Obat yang
sangat lipofilik atau hidrofilik (koefisien partisinya sangat ekstrim) akan
memberikan fluks ke dalam jaringan sangat lambat atau sangat cepat (selanjutnya
terjadi penumpukan obat dalam jaringan) merupakan golongan obat yang tidak
sesuai untuk lepas lambat.
Stabilitas obat
Obat yang tidak stabil dalam GI
akan menyulitkan jika dibuat lepas lambat karena obat tersebut harus berada
dalam GI pada waktu cukup lama.
b. Sifat biologi
Absorpsi
Obat yang absorpsinya lambat atau diabsorpsi dengan kecepatan absorpsi
yang bervariasi merupakan kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Untuk sediaan lepas lambat oral, batas bawah tetapan kecepatan reaksi adalah
0,25/ jam dengan anggapan waktu transit dalam GI 10-12 jam).
Distribusi
Obat dengan volume distribusi
nyata tinggi, yang selanjutnya mempengaruhi kecepatan eliminasi obat, merupakan
kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Metabolisme
Sistem lepas lambat yang dimetabolisme selama kecepatan metabolisme
merupakan golongan yang tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat.
Lama aksi
Waktu paruh
biologi (lama aksi obat) merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan jika
akan merancang sediaan lepas lambat. Obat dengan waktu paruh panjang (>12
jam) dan dosis efektif besar atau waktu paruh pendek (<1 jam) tidak sesuai
untuk sediaan lepas lambat.
Terapetik
Obat dengan rentang terapetik
pendek memerlukan kontrol dosis dalam darah tepat tidak sesuai untuk sediaan
lepas lambat, karena berisiko tinggi terjadinya efek toksik.
Karakteristik
Tidak efektif diabsorpsi di
usus bagian bawah Diabsorpsi dan diekskresi cepat, t1/2 pendek
(<1 jam)
t1/2 panjang
(>12 jam)
Dosis besar
Aksi kumulatif & ES
yg tak diinginkan, indeks terapetik rendah Tidak jelas keuntungan dengan
sistem lepas lambat
VIII. PERHITUNGAN DOSIS
Secara umum dosis dalam sediaan
lepas lambat terdiri dari:
1.
Dosis awal (initial dose), Di
2. Dosis
pemeliharaan (maintenance dose), DM
IX. CONTOH FORMULA
Formulasi per tablet
Ferrous sulfat
Laktosa
Methocel E 15 LV
Larutan HPC 15% dalam etanol 95% Mg-stearat
Cab-O-Sil
Pembuatan
Campurkan besi (II) sulfat dan
laktosa kemudian granulasi dengan larutan HPC dan keringkan pada suhu 120-130oC;
lakukan granulasi beberapa kali untuk memperoleh dosis 25 mg HPC per tablet. Tambahkan Cab-O-Sil dan aduk
selama 5 menit kemudian tambahkan pula Mg-stearat dan aduk selama 2 menit. Kempa dengan punch 13/32 inci kemudian salut dengan
larutan ftalat selulosa asetat dalam alkohol dan etil asetat.
(Sumber: Lachman-Tablets, vol. 1, 183)
X. EVALUASI
Evaluasi
tablet lepas lambat tidak diatur dalam Farmakope Indonesia. Parameter yang
dievaluasi mengacu pada evaluasi tablet konvensional. (lihat Teori Sediaan
TABLET: Tablet Umum)
Daftar Pustaka
1.
Lieberman,
H.A., L. Lachman and J. B. Schwartz, Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet,
Vol. 1, 2nd edition, Marcel
Dekker, Inc., New York, 1989, 181-190.
2.
Lieberman,
H.A., L. Lachman and J. B. Schwartz (Editor), Pharmaceutical Dosage Forms:
Tablet, Vol. 3, 2nd edition,
Marcel Dekker, Inc., New York, 1989, 150, 156-162.
4.
Wade, Ainley
and Paul J. Weller (Editor), The Handbook of Pharmaceutical Excipients 2nd edition, The Pharmaceutical Press, London, 1994, 223, 352, 362-370.
5.
DepKes
RI-DirJen POM, Farmakope Indonesia, Edisi IV, DepKes, Jakarta, 1995, 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar