Google ads

Senin, 29 Februari 2016

ERGOT


I.     PENDAHULUAN
I.1 SEJARAH
Ergot adalah penyakit jamur di seluruh dunia yang tersebar dihampir 2/3 bagian Amerika Utara. Ergot dapat menyerang atau mempengaruhi rumput liar dan juga rumput yang dibudidayakan, serta tanaman butiran kecil seperti gandum, oat, barley dan terutama gandum.
Ergot alkaloid yang patogen dapat menghasilkan racun,yang  jika ditelan dapat mengakibatkan kejang-kejang, halusinasi, gangren, dan kematian. Menariknya, beberapa ergot racun, bila digunakan pada dosis rendah, memiliki aplikasi farmasi seperti mendorong tenaga kerja dan mengobati sakit kepala.
Pemberian fungisida tidak dianjurkan untuk mengendalikan ergot. Jika ergot terjadi, upaya-upaya yang dilakukan harus fokus pada menghilangkan sclerotia dari biji-bijian yang dipanen oleh pemanen, atau dengan merendam benih dalam air tercemar atau air garam (1,5 £ garam / gal) agar sclerotia hanyut. Toleransi untuk ergot sclerotia saat panen padi dapat kecil dari 0,05% dari beratnya.
Cara mengatasi ergot : Gunakan tanaman yang tidak rentan terhadap ergot (misalnya, kedelai, alfalfa, jagung). Cara lain mengatasi ergot yaitu pertimbangkan kebersihan. Kemudian pada saat membajak yang akan mengubur ergot sclerotia,hendaknya dengan kedalaman 3-4 inci,sehingga mencegah sclerotia dari pertumbuhan.

 Ergot pertama kali ditemukan sebagai epidemi ergotism yang terjadi mungkin pada 944 – 945 M ketika 20.000 orang dari wilayah Aquitane dari Prancis (sekitar ½ dari populasi ) meninggal karena efek keracunan ergot.Melalui ahli botani pada 1764,ergot diakui sebagai jamur oleh Von Von Munchhausen. Epidemi keracunan ergot sering disebut Ergotism dan kemudian memusnahkan benua eropa pada abad pertengahan dan ergotism terjadi di Jerman pada 1581,1587 dan 1596.
Epidemi ini terjadi karena gandum banyak tumbuh dalam jumlah yang lebih besar diabad pertengahan dan banyak orang (terutama mereka yang kurang kaya) mengkonsumsi tepung gandum yang terkontaminasi.Wabah ini di tandai oleh produksi  dari dua bentuk yang berbeda dari reaksi yang beracun,dengan reaksi – reaksi ini di pahami sebab efek dari alkaloid yang di hasilkan oleh jamur ergot parasit yang terkandung didalam tubuh jamur ergot (sclerotium). 
Sejarah mencatat keracunan-keracuna ergot di seluruh dunia. Pada tahun 1992 dilakukan anlisis terhadap tepung gandum di Kanada. Dari 128 sampel uji, 118 diantaranya (+) mengandung alkaloid ergot (70 – 414 mg/g).
Pada tahun 1884 dr. WILLIAM  H. THOMPSON memakai cairan ekstrak ergot untuk pengobatan migraine.

I.2. SIKLUS HIDUP
   Ergot dihasilkan oleh beberapa spesies dari jamur Claviceps, paling sering Claviceps purpurea. Siklus hidup dari jamur ergot di mulai pada musim semi deengan bantuan angin, ascopores akan mendarat di tanaman inang. Hipa menyerang dan menjajah ovarium yang akan menghasilkan cairan manis (disebut melon). Melon berisi spora aseksual dari jamur ergot. Lebih dari 40 spesies serangga tertarik pada melon tersebut dan dapat membawa spora yang telah terinfeksi ke tanaman yang sehat. Sehingga memungkinkan penyebaran jamur ergot di sebuah ladang. Ketika sclerotia mulai terbentuk, produksi melon dan condispora akan terhenti dan sclerotia dewasa yang akan berkembang. Jumlah dan ukuran yang dihasilkan pada setiap sclerotia Claviceps purpurea bervariasi. Sclerotia dianggap sebagai tahap awal deferensiasi seksual Claviceps.
Sclerotia jamur ini bertahan hidup di tanah dan ladang gandum. Sclerotia memerlukan waktu satu dua bulan pada suhu dingin (32 to 50 ° F) setelah itu tumbuh menjadi kecambah kecil, jamur seperti struktur yang menghasilkan spora seksual. Perkecambahan yang paling umum pada suhu sejuk, cuaca basah dan pertumbuhannya dapat terhambat pada suhu yang lebih tinggi. Spora seksual ditiup angin untuk mengembangkan butir kepala di mana infeksi terjadi.Pada suasana lembab (> 90% kelembaban relatif) memberikan kontribusi terhadap produksi melon.Produksi spora pada ergot akan memburuk pada saat musim salju.

I.3. KLASIFIKASI ERGOT :
  • KINGDOM : FUNGI
  • DIVISION :  ASCOMYCOTA
  • CLASS : EUASCOMYCETES
  • ORDO : HYPROCREALES
  • FAMILY :CLAVICIPITACEAE
  • GENUS: CLAVICEPS

II. PEMBAHASAN
II.1 ALKALOID ERGOT
Asal : Ergot of Rye adalah sclerotium kering jamur Claviceps purpurea Tulasne famili Clavicipitaceae; pada bakal biji gandum, Secale cereale .Alkaloid ergot merupakan senyawa indol yang biosintesanya berasal dari L – triptofan dan mewakili kelompok terbesar nitrogen metabolit jamur yang ditemukan di alam. Lebih dari 80 alkaloid ergot yang telah di isolasi,terutama dari berbagai spesies Caviceps (lebih dari 70 alkaloid), tetapi juga dari jamur lainnya dari tumbuhan tingkat tinggi.
Ergot sclerotia mengandung sekitar 0,15 % - 0,5 % alkaloid dengan senyawa bermanfaat. Obat dipisahkan menjadi dua kelas yaitu pertama yang larut dalam air  yang merupakan turunan amino alkaloid (sekitar 20% dari total alkaloid campuran) dan yang kedua yang tidak larut dalam air yang merupakan turunan peptida (hingga 20% dari total alkaloid). Sebuah bagian umum dari alkaloid ergot adalah sebuah sistem cincin tetrasiklik yang menegaskan nama ergolin yang merupakan dehidrogenasi sebagian indola kuinolin.
Alkaloid ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok struktural utama yaitu: clavines, amida asam lisergat dan peptida kadang – kadang disebut ergopeptider atau ergopeptiner.Alkaloid ergot berisi beberapa pusat khiral dari berbagai konfigurasi alkaloid ergot terdiri dari 2 isomer, bentuk levo dan bentuk dextro; yang aktip dan dapat dipakai untuk pengobatan hanya yang berbentuk levo. Ergot dapat diisolasi untuk pertama kali dengan ditemukannya ergotoxine dalam bentuk kristal aktip pada tahun 1906, disusul berturut-turut oleh ergotamine (1920), ergosine (1936) dan ergonovine (1937). Alkaloid ergot dapat berbentuk ergotamine,ergosine, ergocristine, ergokryptine dan ergonovine.

II.2 BIOSINTESA
Kerangka dasar untuk asam lisergat dari alkaloid ergot adalah asam amino triptofan dan di metilalil isoprena difosfat, yang terakhir berasal dari 3 alkil asam mevalonik. Alkil L-triptofan dengan dimetilalildifosfat menghasilkan 4-dimetilalil-L-triptofan yang merupakan N-termetilasi dengan S-adenosil-L-metionin. Penutupan cincin oksidatif diikuti oleh dekarbokselase, siklisasi, oksidasi dan menghasilkan alkil isomerisasi D-(+)-asam lisergat. Derivative alkil amida sederhana D-(+)-asam lisergat mudah dibentuk, termasuk ergine (D-(+)-assam lisergat amida) dan ergonovine (ergometrine).


II.3 KANDUNGAN
Kandungan lain selain alkaloid ergot yaitu:
 histamin, tiramin, amina lain, asam amino, asetilkolin, zat warna, turunan asam lisergat, sterol (ergosterol & fungisterol) & lemak (30%)

II.4. KEGUNAAN
  1. Sebagai sumber alkaloid
Sejumlah alkaloid terpenting yaitu ergotamine,ergosine, ergocristine, ergokryptine dan ergonovine.

Alkaloid semisintesa yang berguna diantaranya :
v   Ergotamine dan garam dehidroergotamine, yang berguna sebagau analgesik pada migrain
v   Asam lisergat dietilamida (LSD-25), yang berguna sebagai psikotomimetik yang spesifik dan poten
  1. Bersifat oxytoxic
Yaitu mempercepat persalinan → menghasilkan kontraksi rahim yang kuat tetapi sejak tahun 1824 ergot hanya dapat digunakan untuk mengendalikan pendarahan pasca melahirkan. Contohnya : ergometrine, metilergometrine maleat.
  1. Untuk sediaan galenika (dahulu)

ERGOTAMIN
Ergotamin merupakan bagian dari keluarga alkaloid ergot, secara struktural dan biokimia berhubungan erat dengan ergoline. Mempunyai aktivitas biologis sebagai vasokonstriktor.
Ergotamin banyak digunakan untuk pengobatan migrain akut (biasanya dikombinasikan dengan kafein), pada saat melahirkan,dan mencegah pendarahan pada saat melahirkan.
Ergotamin pertama kali diisolasi dari jamur ergot oleh Arthur Sandoz Stoll (1918) dan dipasarkan sebagai Gynergen pada tahun 1921.

MEKANISME KERJA ERGOTAMIN :
Mekanisme kerjanya sangat kompleks, karena memiliki kesamaan struktural dengan neurotransmiter seperti serotonin,dopamin,dan epinefrin sehingga dapat berikatan pada beberapa reseptor dan bertindak sebagai agonis.
Anti-efek migrain disebabkan oleh penyempitan dari pembuluh darah intrakranial extracerebral melalui reseptor 5-HT1B, dan dengan menghambat trigeminal neurotransmisi oleh 5-HT1D reseptor. Ergotamine juga memiliki efek pada reseptor dopamin dan norepinefrin.
          
      C33H35N5O5
Ergotamine tidak boleh digunakan bagi penderita hipertensi, jantung, liver, ginjal dan infeksi. Jika digunakan dalam jangka panjang akan dapat menyebabkan kecanduan seperti psikotropika. Karena ergotamine merupakan bahan dasar dalam pembuatan LSD (narkoba).




Tidak ada komentar:

Google Ads