I. PENDAHULUAN
I.1 SEJARAH
Ergot adalah
penyakit jamur di seluruh dunia yang tersebar dihampir 2/3 bagian Amerika Utara.
Ergot dapat menyerang atau mempengaruhi rumput liar dan juga rumput yang
dibudidayakan, serta tanaman butiran kecil seperti gandum, oat, barley dan
terutama gandum.
Ergot
alkaloid yang patogen dapat menghasilkan racun,yang jika ditelan dapat mengakibatkan
kejang-kejang, halusinasi, gangren, dan kematian. Menariknya, beberapa ergot
racun, bila digunakan pada dosis rendah, memiliki aplikasi farmasi seperti
mendorong tenaga kerja dan mengobati sakit kepala.
Pemberian
fungisida tidak dianjurkan untuk mengendalikan ergot. Jika ergot terjadi,
upaya-upaya yang dilakukan harus fokus pada menghilangkan sclerotia dari biji-bijian
yang dipanen oleh pemanen, atau dengan merendam benih dalam air tercemar atau
air garam (1,5 £ garam / gal) agar sclerotia hanyut. Toleransi untuk ergot
sclerotia saat panen padi dapat kecil dari 0,05% dari beratnya.
Cara
mengatasi ergot : Gunakan tanaman yang tidak rentan terhadap ergot (misalnya,
kedelai, alfalfa, jagung).
Cara lain mengatasi ergot yaitu pertimbangkan kebersihan. Kemudian pada saat
membajak yang akan mengubur ergot sclerotia,hendaknya dengan kedalaman 3-4
inci,sehingga mencegah sclerotia dari pertumbuhan.
Ergot pertama kali ditemukan sebagai epidemi
ergotism yang terjadi mungkin pada 944 – 945 M ketika 20.000 orang dari wilayah
Aquitane dari Prancis (sekitar ½ dari populasi ) meninggal karena efek
keracunan ergot.Melalui ahli botani pada 1764,ergot diakui sebagai jamur oleh
Von Von Munchhausen. Epidemi keracunan ergot sering disebut Ergotism dan kemudian memusnahkan benua
eropa pada abad pertengahan dan ergotism terjadi di Jerman pada 1581,1587 dan
1596.
Epidemi
ini terjadi karena gandum banyak tumbuh dalam jumlah yang lebih besar diabad
pertengahan dan banyak orang (terutama mereka yang kurang kaya) mengkonsumsi
tepung gandum yang terkontaminasi.Wabah ini di tandai oleh produksi dari dua bentuk yang berbeda dari reaksi yang
beracun,dengan reaksi – reaksi ini di pahami sebab efek dari alkaloid yang di
hasilkan oleh jamur ergot parasit yang terkandung didalam tubuh jamur ergot (sclerotium).
Sejarah mencatat keracunan-keracuna ergot di seluruh
dunia. Pada tahun 1992 dilakukan anlisis terhadap tepung gandum di Kanada. Dari
128 sampel uji, 118 diantaranya (+) mengandung alkaloid ergot (70 – 414 mg/g).
Pada tahun 1884 dr.
WILLIAM H. THOMPSON memakai cairan
ekstrak ergot untuk pengobatan migraine.
I.2. SIKLUS HIDUP
Ergot
dihasilkan oleh beberapa spesies dari jamur Claviceps, paling sering Claviceps purpurea. Siklus hidup dari
jamur ergot di mulai pada musim semi deengan bantuan angin, ascopores akan mendarat
di tanaman inang. Hipa menyerang dan menjajah ovarium yang akan menghasilkan
cairan manis (disebut melon). Melon berisi spora aseksual dari jamur ergot.
Lebih dari 40 spesies serangga tertarik pada melon tersebut dan dapat membawa
spora yang telah terinfeksi ke tanaman yang sehat. Sehingga memungkinkan
penyebaran jamur ergot di sebuah ladang. Ketika sclerotia mulai terbentuk,
produksi melon dan condispora akan terhenti dan sclerotia dewasa yang akan
berkembang. Jumlah dan ukuran yang dihasilkan pada setiap sclerotia Claviceps purpurea bervariasi. Sclerotia
dianggap sebagai tahap awal deferensiasi seksual Claviceps.
Sclerotia jamur
ini bertahan hidup di tanah dan ladang gandum. Sclerotia
memerlukan waktu satu dua bulan pada suhu dingin (32 to 50 ° F) setelah itu
tumbuh menjadi kecambah kecil, jamur seperti struktur yang menghasilkan spora
seksual. Perkecambahan yang paling umum pada suhu sejuk, cuaca basah dan
pertumbuhannya dapat terhambat pada suhu yang lebih tinggi. Spora seksual
ditiup angin untuk mengembangkan butir kepala di mana infeksi terjadi.Pada
suasana lembab (> 90% kelembaban relatif) memberikan kontribusi terhadap
produksi melon.Produksi spora pada ergot akan memburuk pada saat musim salju.
I.3. KLASIFIKASI ERGOT :
- KINGDOM : FUNGI
- DIVISION : ASCOMYCOTA
- CLASS : EUASCOMYCETES
- ORDO : HYPROCREALES
- FAMILY :CLAVICIPITACEAE
- GENUS: CLAVICEPS
II. PEMBAHASAN
II.1 ALKALOID
ERGOT
Asal : Ergot of Rye adalah sclerotium kering jamur Claviceps
purpurea Tulasne famili Clavicipitaceae; pada bakal biji gandum, Secale
cereale .Alkaloid
ergot merupakan senyawa indol yang biosintesanya berasal dari L – triptofan dan
mewakili kelompok terbesar nitrogen metabolit jamur yang ditemukan di alam. Lebih
dari 80 alkaloid ergot yang telah di isolasi,terutama dari berbagai spesies Caviceps (lebih dari 70 alkaloid), tetapi
juga dari jamur lainnya dari tumbuhan tingkat tinggi.
Ergot sclerotia
mengandung sekitar 0,15 % - 0,5 % alkaloid dengan senyawa bermanfaat. Obat
dipisahkan menjadi dua kelas yaitu pertama yang larut dalam air yang merupakan turunan amino alkaloid (sekitar
20% dari total alkaloid campuran) dan yang kedua yang tidak larut dalam air
yang merupakan turunan peptida (hingga 20% dari total alkaloid). Sebuah bagian
umum dari alkaloid ergot adalah sebuah sistem cincin tetrasiklik yang
menegaskan nama ergolin yang merupakan dehidrogenasi sebagian indola kuinolin.
Alkaloid
ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok struktural utama yaitu: clavines, amida asam lisergat dan peptida
kadang – kadang disebut ergopeptider atau ergopeptiner.Alkaloid ergot berisi
beberapa pusat khiral dari berbagai konfigurasi alkaloid ergot terdiri dari 2
isomer, bentuk levo dan bentuk dextro; yang aktip dan dapat dipakai untuk
pengobatan hanya yang berbentuk levo. Ergot dapat diisolasi untuk pertama kali
dengan ditemukannya ergotoxine dalam bentuk kristal aktip pada tahun 1906,
disusul berturut-turut oleh ergotamine (1920), ergosine (1936) dan ergonovine
(1937). Alkaloid ergot dapat berbentuk ergotamine,ergosine, ergocristine, ergokryptine
dan ergonovine.
II.2 BIOSINTESA
Kerangka dasar untuk asam lisergat dari alkaloid ergot
adalah asam amino triptofan dan di metilalil isoprena difosfat, yang terakhir
berasal dari 3 alkil asam mevalonik. Alkil L-triptofan dengan
dimetilalildifosfat menghasilkan 4-dimetilalil-L-triptofan yang merupakan
N-termetilasi dengan S-adenosil-L-metionin. Penutupan cincin oksidatif diikuti
oleh dekarbokselase, siklisasi, oksidasi dan menghasilkan alkil isomerisasi
D-(+)-asam lisergat. Derivative alkil amida sederhana D-(+)-asam lisergat mudah
dibentuk, termasuk ergine (D-(+)-assam lisergat amida) dan ergonovine
(ergometrine).
II.3 KANDUNGAN
Kandungan lain selain alkaloid ergot yaitu:
histamin, tiramin, amina lain, asam
amino, asetilkolin, zat warna, turunan asam lisergat, sterol (ergosterol &
fungisterol) & lemak (30%)
II.4. KEGUNAAN
- Sebagai sumber alkaloid
Sejumlah alkaloid terpenting yaitu ergotamine,ergosine,
ergocristine, ergokryptine dan ergonovine.
Alkaloid semisintesa yang berguna diantaranya :
v Ergotamine dan garam dehidroergotamine, yang
berguna sebagau analgesik pada migrain
v Asam lisergat dietilamida (LSD-25), yang
berguna sebagai psikotomimetik yang spesifik dan poten
- Bersifat oxytoxic
Yaitu mempercepat persalinan → menghasilkan kontraksi rahim yang kuat
tetapi sejak tahun 1824 ergot hanya dapat digunakan untuk mengendalikan
pendarahan pasca melahirkan. Contohnya : ergometrine, metilergometrine maleat.
- Untuk sediaan galenika (dahulu)
ERGOTAMIN
Ergotamin
merupakan bagian dari keluarga alkaloid ergot, secara struktural dan biokimia
berhubungan erat dengan ergoline. Mempunyai aktivitas biologis sebagai
vasokonstriktor.
Ergotamin
banyak digunakan untuk pengobatan migrain akut (biasanya dikombinasikan dengan
kafein), pada saat melahirkan,dan mencegah pendarahan pada saat melahirkan.
Ergotamin
pertama kali diisolasi dari jamur ergot oleh Arthur Sandoz Stoll (1918) dan
dipasarkan sebagai Gynergen pada tahun 1921.
MEKANISME KERJA ERGOTAMIN :
Mekanisme kerjanya
sangat kompleks, karena memiliki kesamaan struktural dengan neurotransmiter
seperti serotonin,dopamin,dan epinefrin sehingga dapat berikatan pada beberapa
reseptor dan bertindak sebagai agonis.
Anti-efek
migrain disebabkan oleh penyempitan dari pembuluh darah intrakranial
extracerebral melalui reseptor 5-HT1B, dan dengan menghambat trigeminal
neurotransmisi oleh 5-HT1D reseptor. Ergotamine juga memiliki efek pada
reseptor dopamin dan norepinefrin.
C33H35N5O5
Ergotamine tidak
boleh digunakan bagi penderita hipertensi, jantung, liver, ginjal dan infeksi. Jika
digunakan dalam jangka panjang akan dapat menyebabkan kecanduan seperti
psikotropika. Karena ergotamine merupakan bahan dasar dalam pembuatan LSD (narkoba).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar