Google ads

Jumat, 08 Januari 2016

Komplikasi Akibat Kelebihan Kolesterol (Hiperkolesterol) dan Cara Menanggulangi Hiperkolesterol



1.    Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah molekul sejenis lipid dalam aliran darah. Kolesterol diproduksi oleh hati berguna  untuk  proses  metabolisme tubuh. Namun jika makanan yang mengandung kolesterol dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkan penumpukan lemak yang menyumbat pembuluh darah atau mengakibatkan pengapuran dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) (Hardjono, 2009). Kolesterol dalam di dalam tubuh terutama  diperoleh  dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah yang disintesis bergantung  pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan (Almatsier, 2004).
Kolesterol merupakan salah satu elemen lemak dan pasti terdapat di setiap tubuh manusia. Dalam kondisi normal senyawa ini tidak berbahaya. Bersifat merugikan (menjadi penyakit) serta dianggap sebagai penyebab berbagai penyakit mematikan, seperti jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, dan diabetes saat jumlahnya melebihi batas normal (Herliana dan Sitanggang, 2009).

Tabel 2.1. Kadar Kolesterol dalam darah

Normal
Ambang Normal
Tinggi
LDL kolesterol (mg/dl)
< 130
130-159
160
HDL kolesterol(mg/dl)
> 45
35-45
<35
Trigliserida (mg/dl)
< 200
200-399
400
Total kolesterol (mg/dl)
< 200
200-239
240
   Sumber : Arumdati, 2009 (PERKENI , Persatuan Endokrin Indonesia 1995)
Kadar kolesterol dalam tubuh dinyatakan normal pada saat kadar kolesterol total kurang 200 mg/dl. Sementara, kolesterol HDL 35-65 mg/dl dan kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl (Herliana dan Sitanggang, 2009).
2.   Manfaat Kolesterol Dalam Tubuh
Freeman dan Junge 2008, kolesterol menjalankan fungsi utama:
1.      Kolesterol membantu membentuk selubung luar sel.
2.      Kolesterol membentuk asam empedu yang mencerna makanan di usus.
3.      Kolesterol memungkinkan tubuh membentuk vitamin D dan hormon-hormon, seperti estrogen pada wanita dan testosteron pada pria.
Kolesterol diperlukan oleh semua sel tubuh untuk membangun membran yang berguna sebagai pelindung sel dari zat-zat perusak dari luar tubuh yang bertahan di dalam tubuh. Kolesterol juga berperan dalam pembentukan hormon-hormon anak ginjal, buah pelir (testis) dan indung telur (ovarium) (Yatim, 2010)
3.   Kandungan Kolesterol Dalam Makanan
Makanan yang mengandung tinggi kolesterol yaitu minyak dan lemak hewan, antara lain daging sapi/kambing/babi, kulit ayam, jerohan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur (Oetoro, 2008).                  
4.    Jenis Kolesterol
Menurut Arumdati (2009), Jenis kolesterol ada 3 yaitu :
a)      Low-density lipoprotein (LDL)
LDL mengandung 75% kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kelebihan LDL dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.
b)      High density lipoprotein (HDL)
HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20% hingga 30% kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati.
c)      Triglicerides
Berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol yang menyebabkan kolesterol tinggi serta m
eningkatkan pembentukan gumpalan darah.

                 Ada dua macam kolesterol dalam tubuh, yaitu low density   lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). LDL bersifat     aterogenik, karena mudah melekat di pembuluh darah dan menyebabkan    penumpukan lemak yang lama kelamaan mengeras (membentuk plak). Akibatnya, terjadi penyumbatan dan kekakuan. Pada akhirnya dapat menimbulkan arterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri) (Herliana dan Sitanggang, 2009). Akibatnya, jantung kesulitan memompa darah dan timbul rasa nyeri di dada, pusing-pusing, dan berlanjut kegejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan terjadi di otak maka yang diderita adalah stroke dan bisa juga menyebabkan kelumpuhan (Mahdiana, 2010).
Sebaliknya, HDL  bersifat anti-aterogenik. Fungsinya mengangkut kolesterol bebas atau LDL dari pembuluh darah dan jaringan lain menuju hati. Selanjutnya, mengeluarkannya melalui empedu (Herliana dan Sitanggang, 2009).
5.    Komplikasi Akibat Kelebihan Kolesterol (Hiperkolesterol)
Menurut Siswono (2001), kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan :
1.       Penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan
serangan jantung.
2.       Penyumbatan pada pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan
serangan stroke.
Menurut Herliana dan Sitanggang (2009), komplikasi akibat hiperkolesterol bisa muncul di organ tubuh. Bahkan, beberapa penyakit disebabkan oleh hiperkolesterol.
a.       Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi biasa disebut darah tinggi. Faktor risiko penyakit ini terjadi karena kolesterol menempel pada pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Gejala-gejala penderita penyakit hipertensi sangat umum pusing, leher terasa kaku dan tidak semua orang bisa merasakan gejala tersebut (Hardjono, 2009).
b.      Diabetes
Pembuluh darah yang menyempit dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
c.       Jantung Koroner
Penyakit   jantung   koroner   adalah   penyakit   yang   mematikan. Penyakit ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang menyediakan darah dan oksigen ke jantung. Darah yang mengandung oksigen sulit mengalir melalui pembuluh darah arteri yang menyempit sehingga beberapa bagian dari jantung tidak cukup pasokan oksigen. Bagian otot jantung ini sangat lemah hingga tidak bisa menjalankan fungsinya. Sebagian  otot  jantung  yang  lain  bekerja lebih keras untuk     menjalankan     fungsinya     sehingga    melelahkan    jantung.
Terjadi jantung koroner bila arteri tersumbat, tersumbatnya koroner mengakibatkan darah terhenti dan pada akhirnya berakibat jantung rusak. Karena jantung rusak maka sebagian otot-otot jantung tidak dapat bekerja dengan sempurna sehingga jantung hanya dapat memompa darah dalam jumlah kecil ke bagian tubuh lainnya (Hardjono, 2009).
d.      Stroke
Hiperkolesterol menyebabkan dan memperburuk aterosklerosis. Akibatnya, terjadi penebalan dan kerusakan dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur. Sehingga makanan yang banyak mengandung kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan munculnya penyakit stroke (Herliana dan Sitanggang, 2009).
e.       Katarak atau kebutaan. Akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah mata.
f.       Gagal ginjal. Terjadi penyempitan pembuluh darah di ginjal akibat penumpukan kolesterol sehingga kerja ginjal menjadi lebih keras. Karena itu, penderita harus cuci darah seumur hidup.
6.    Cara Menanggulangi Hiperkolesterol
Menurut Hardjono (2009), untuk usaha pencegahan dan pengendalian kolesterol dan trigliserida tinggi diperlukan perbaikan gaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat, diantaranya yaitu :
a.         Mengontrol berat badan : pengurangan berat badan mampu membantu menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
b.         Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar HDL.
c.         Mengatur pola makan: Membatasi makanan berlemak dan kolesterol tinggi, serta membiasakan banyak buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C dan serat larut dapat membantu membuang kolesterol. Banyak makan ikan laut yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk akan membantu menurunkan kolesterol.
d.        Mengubah kebiasaan : meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol dan perilaku tidak sehat lainnya.
Herliana dan Sitanggang 2009, anjuran yang harus dipatuhi penderita hiperkolesterol sebagai berikut :
a)         Tidak mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi secara berlebihan. Misalnya daging berlemak, jeroan, kuning telur, dendeng, dan gorengan.
b)        Banyak mengkonsumsi makanan berserat yang larut dalam air. Misalnya buah segar, sayur (wortel, buncis, bayam, dan sayuran berwarna hijau gelap hingga jingga), serta kacang-kacangan.
c)         Mengurangi konsumsi fast food. Fast food umumnya banyak mengandung lemak, tinggi karbohidrat, dan rendah serat. Sebagian ayam ras yang digunakan untuk fast food  misalnya, diperoleh dari mutasi genetik serta diberi pakan yang mengandung banyak hormon. Akibatnya, sistem metabolisme terbebani dan tubuh dipaksa bekerja berat mencerna bahan yang tidak berguna bahkan berbahaya bagi tubuh.
d)        Menurunkan berat badan (jika mengalami kegemukan). Antara lain melalui diet makanan dan berolahraga secara teratur.
e)         Berolahraga secara teratur. Olahraga atau latihan fisik harus     dilakukan secara rutin oleh penderita hiperkolesterol. Olahraga harus   dilakukan secara rutin seumur hidup. Kadar kolesterol serta kadar gula dan tekanan darah akan menjadi normal dengan rutin berolahraga. Keuntungan lainnya adalah berat badan terjaga dan mencegah terjadinya osteoporosis (keropos tulang).
f)         Berhenti merokok. Merokok dapat memicu penebalan atau penyempitan pembuluh darah.
g)        Menghindari stress. Stress dapat meningkatkan kolesterol dalam pembuluh darah. Pada  saat stres, adrenalin dan hormon tiroid yang diproduksi menjadi berlebih. Akibat rangsangan adrenalin, tekanan darah menjadi meningkat. Begitu juga dengan kolesterol. Jika stres terjadi berulang-ulang tekanan darah dan kolesterol akan terus meningkat yang akhirnya menyebabkan hiperkolesterol dan stroke.
h)        Memeriksakan diri secara rutin ke dokter Check up (pemeriksaan kesehatan)   harus    dilakukan,   meskipun   tidak  menderita  penyakit.
Jika seseorang telah menderita penyakit, penderita harus memeriksakan diri secara rutin ke dokter atau laboratorium untuk mengetahui secara pasti kondisi tubuhnya (melalui pemeriksaan laboratorium).

Tidak ada komentar:

Google Ads