Suatu
barel minyak mentah menghasilkan beragam produk, tetapi tidak semuanya
mempunyai nilai yang sama bagi kita. Bensin adalah produk minyak bumi yang
paling banyak dibutuhkan. Fraksi bensin siap pakai yang langsung berasal dari
minyak mentah dapat meringankan permintaan akan bensin.
Berdasarkan
model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode
jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per
hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan
pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph
dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Dengan
permintaan bensin yang tinggi, seseorang mendapatkan gagasan yang cerdik, yaitu
jika kamu mengambil suatu fraksi hidrokarbon yang bobot molekulnya lebih tinggi
dan memecahkannya menjadi rantai-rantai yang lebih kecil,
hidrokarbon-hidrokarbon dengan bobot molekul yang lenih rendah dapat digunakan
untuk bensin. Gagasan perengkahan
katalitik (catalytic cracking) telah lahir.
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah
pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama
ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin).
Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan
(2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan
bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang
buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan
n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul
hidrokarbon.
Terdapat 3
cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu
tinggi dan tekanan yang rendah.
b. Cara katalis (catalytic
cracking),
yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau
Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan
ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke
molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan
terbentuknya ion karbonium
c. Hidrocracking, merupakan kombinasi antara
perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi
tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini
adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.
Dalam
suatu pabrik perengkahan katalitik (di Texas disebut “cat crackers”),
fraksi-fraksi yang terletak dalam kisaran C12 sampaiC20dipanaskan
dengan kondisi tanpa udara dengan menggunakan katalis. Proses ini menyebabkan
alkana-alkana (senyawa-senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen dengan hanya
mempunyai ikatan tunggal karbon-karbon) berantai panjang pecah menjadi alkana
dan alkena (hidrokarbon yang memiliki paling sedikit satu ikatan rangkap dua
karbon-karbon) yang lebih kecil.
Sebagai contoh,
misalkan C20H42 dan
“merengkahnya” :
CH3 – (CH2 )18 – CH3 → CH3
– (CH2 )8 – CH3
+ CH3 ꞊ CH – (CH2 )7 – CH3
Proses ini menghasilkan hidrokarbon-hidrokarbon
yang berguna dalam pembuatan bensin. Pada kenyataanya, ikatan-ikatan rangakap
dua memberikannya nilai oktana yang lebih tinggi.
Perengkahan katalitik dilakukan
pada fraksi yang digunakan untuk kerosen dan bahan bakar jet. Tetapi agar dapat
menghasilkan lebih banyak bensin, perengkahan katalitik juga dilakukan pada
fraksi yang digunakan untuk minyak bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar