Google ads

Kamis, 05 November 2015

Penamaan Senyawa Kimia



a)   Tata Nama Oksida Basa dan Oksida Asam
A.    Tata Nama Oksida Basa
T Oksida basa adalah oksida logam yatiu hasil reaksi logam dengan oksigen.
Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi satu macam, maka cara pemberian namanya yaitu dengan menyebutkan nama logamnya kemudian ditambah kata oksida.
Contoh:
Unsur
Bilangan Oksidasi
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
Na
+1
Na2O
Natrium Oksida
Ag
+1
Ag2O
Perak Oksida
Mg
+2
MgO
Magnesium Oksida
Ca
+2
CaO
Kalsium Oksida

Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, maka cara pemberian namanya dapat memakai nama sistematik (system Stock) atau memakai nama lama.

a.    Nama Sistematik (system Stock)
Nama logamnya disebutkan, kemudian disebutkan tingkat bilangan oksidasinya yang pada penulisannya memakai angka Romawi dalam kurung.
Contoh :
Unsur
Bilangan oksidasi
Rumus senyawa
Nama Senyawa
Fe
+2
FeO
Besi (II)Oksida

+3
Fe2O3
Besi (III) Oksida
Cu
+1
Cu2O
Tembaga (I) Oksida

+2
CuO
Tembaga (II) Oksida
Sn
+2
SnO
Timah (II) Oksida

+4
SnO2
Timah (IV) Oksida





b.    Nama lama (nama latin)
Nama logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi akhiran ‘o’ sedangkan logam yang bilangan oksidasinya tinggi diberi akhiran ‘i’.
Contoh:
Unsur
Bilangan Oksidasi
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
Fe
+2
FeO
Fero Oksida

+3
Fe2O3
Feri Oksida
Cu
+1
Cu2O
Kupro Oksida

+2
CuO
Kupri Oksida
Cr
+2
CrO
Kromo Oksida

+3
Cr2O3
Kromi Oksida

B.    Tata Nama Oksida Asam
Oksida asam adalah oksida nonlogam. Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam. Pemberian namanya adalah berdasarkan pada sistem awalan (nama latin).
Jumlah atom pada oksida asam tersebut disebutkan dengan angka Latin, sebagai berikut :
1 = mono                               6 = heksa
2 = di                                     7 = hepta
3 = tri                                     8 = okta
4 = tetra                                 9 = nona
5 = penta                               10 = deka

Contoh :
Unsur
Bilangan Oksidasi
Rumus Kimia
Nama Senyawa
Cl
+5
Cl2O5
Dikloro pentaoksida
P
+3
P2O3
Difosfor trioksida
N
+2
NO
Nitrogen monoksida
S
+6
SO3
Belerang trioksida

b)  Tata Nama Asam, Basa, dan Garam
A.   Tata Nama Asam
Asam menurut Arrhennius adalah senyawa yang mengandung ion H+ dan ion sisa asam yang bermuatan negatif (anion). Banyaknya ion H+ dalam suatu asam disebut valensi asam.
Senyawa asam ada yang mengandung oksigen dan ada pula yang tidak mengandung oksigen.

i.    Asam yang tidak mengandung oksigen
Pemberian nama asam yang tidak mengandung oksigen diberi akhiran ida.
Contoh :
HF (aq) = asam fluorida
HCl (aq) = asam klorida
HBr (aq) = asam bromida

ii.  Asam yang mengandung oksigen
Pada senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih sedikit diberi akhiran it, pada senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran at.
Contoh :
HNO2 = asam nitrit
HNO3 = asam nitrat
H2SO3 = asam sulfit
H2SO4 = asam sulfat

Awalan per diberikan kepada senyawa yang mengandung oksigen lebih dari senyawa umumnya. Sementara itu, awalan hipo diberikan pada senyawa yang mengandung oksigen kurang dari senyawa umumnya.
Contoh :
HClO = asam hipoklorit            HClO3 = asam klorat
HClO2 = asam klorit                           HClO4 = asam perklorat


B.    Tata Nama Basa
Basa adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif (kation) dan ion OH- (ion hidroksida) yang bermuatan negatif  (anion). Banyaknya ion OH- dalam suatu basa disebut valensi basa. Valensi basa sama dengan bilangan oksidasi logam dalam basa itu.

i.    Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi satu macam, maka tata namanya menyebutkan nama logamnya kemudian ditambahkan kata hidroksida.
Contoh :
NaOH    = Natrium hidroksida
KOH      = Kalium hidroksida
Mg (OH)2 = Magnesium hidroksida
Ca(OH)2     = Kalsium hidroksida

ii.  Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, maka tata namanya seperti pada tata nama oksida logam, namun kata oksida diganti dengan hidroksida.
Contoh :
(1)  Nama sistematik
Contoh:
CuOH = Tembaga (I)hidroksida
Fe (OH)2 = besi (II) hidroksida
Sn(OH)4 = Timah (IV) hidroksida

(2) Nama lama
Contoh :
Fe(OH)2 = fero hidroksida
Sn (OH)2 = stano hidroksida
HgOH = merkuro hidroksida

C.    Tata Nama Garam
Garam adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Ion sisa asam adalah asam yang telah melepaskan ion H+ nya. Garam merupakan senyawa yang terbentuk melalui reaksi asam dengan basa.
Penamaan garam adalah nama ion logam disebutkan terlebih dahulu kemudian nama sisa asamnya.
Rumus sisa asam
Nama sisa asam
Rumus Garam
Nama Garam
F-
Ion flourida
AgBr
Perak Bromida
ClO-
Ion hipoklorit
K2SO3
Kalium sulfit
NO2-
Ion nitrit
Na3SbO4
Natrium antimonat
CO32-
Ion karbonat
Cu3PO3
Tembaga (I) fosfit
SO42-
Ion sulfat
HgI2
Raksa(II)Iodida
PO43-
Ion fosfat
Ba(IO4)2
Barium Periodat

Tidak ada komentar:

Google Ads