Google ads

Minggu, 15 November 2015

Fraktur



Fraktur  adalah terputusnya kontinuitas tulang, rawan sendi serta epifisie pada anak. Kerusakan tulang ini biasa disertai kerusakan jaringan lunak dan pembuluhh darah, adakalanya menmbulkan lesi syaraf.
Tanda-tanda klasik fraktur adalah sebagai berikut:
1.      Adanya riwayat trauma
2.      Timbul rasa nyeri
3.      Pembengkakan
4.      Deformitas
5.      Nyeri lokal dan sumbu
6.      Krepitasi
7.      Fungsi laesa
A.    Etiologi
Fraktur dapat disebabkan trauma atau suatu kondisi Pathologis seperti osteoporosis.
B.     Klasifikasi Fraktur
1.      Berdasarkan terjadinya trauma
-          Trauma langsung
-          Trauma tidak langsung
2.      Berdasarkan besar kecilnya kerusakan
-          Fraktur sederhana (fraktur tertutup)
-          Fraktur kominutif
3.      Berdasarkan bentuk garis fraktur sebagai akibat traumanya
-          Komplit atau incomplit
-          Transversal, oblique, segmental dan spiral
-          kompresi
C.    Patofisiologi
Ketika tulang retak, pembuluh darah di periosteum dan korteks, sumsum, dan jaringan lunak sekitarnya terganggu. Sebuah hematoma membentuk antara ujung patah tulang dan bawah periosteum, dan jaringan granulasi akhirnya menggantikan hematoma. Kerusakan jaringan tulang memicu respon inflamasi yang intens di mana sel-sel dari jaringan lunak sekitarnya dan rongga sumsum menyerang daerah fraktur, dan aliran darah ke tulang seluruh meningkat. Osteoblas di periosteum, endosteum, dan sumsum memproduksi osteoid (kolagen, tulang muda yang belum kalsifikasi, juga disebut kalus), yang mengeras sepanjang permukaan luar poros dan atas ujung patah tulang. Osteoklas menyerap kembali materi dari sebelumnya membentuk tulang dan osteoblas untuk membangun kembali tulang. Osteoblas kemudian berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
D.    Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dapat dilakukan antaralain sebagai berikut :
1.      X-ray
2.      Pemeriksaan khusus
-          Tomography
-          CT
-          Radio isotop scaning
E.     Penatalaksanaan
Secara umum fraktur dibedakan menjadi :
1.         Fraktur tertutup
Penatalaksanaan fraktur tertutup adalah sebagai berikut:
Dilakukan eksplorasi dan release untuk memperbaiki sirkulasi.
2.         Fraktur terbuka
Penatalaksanaan fraktur terbuka adalah sebagai berikut:
1.      Besihkan luka
2.      Antibakterial
3.      Antitetanus
4.      Debridement
5.      Tatalaksana untuk tulang yang fraktur
Untuk patah tulang lengan atau kaki, perawatan darurat terdiri dari:
balut pada atas dan bawah bagian yang dicurigai  fraktur
menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan edema
mengangkat dahan untuk mengurangi rasa sakit dan edema. Pengobatan patah tulang yang parah yang menyebabkan kehilangan darah meliputi: langsung tekanan untuk mengontrol perdarahan pengganti cairan sesegera mungkin untuk mencegah atau mengobati syok hipovolemik. Setelah benar- benar diketahui patah tulang, pengobatan dimulai dengan pengurangan. Pengurangan tertutup melibatkan:
1.      Anestesi lokal (seperti lidokain)
2.      Analgesik (seperti morfin IM) relaksan otot (seperti diazepam [Valium] IV) atau obat penenang (seperti midazolam)untuk memfasilitasi peregangan otot yang diperlukan untuk meluruskan kembali tulang. Ketika tindakan tertutup tidak mungkin, tindakan terbuka dengan operasi meliputi: imobilisasi fraktur dengan cara pemasangan orif dan aplikasi gips
3.      Profilaksis tetanus
4.      Profilaksis antibiotik
5.      Operasi
6.      Debridemen
7.      Fisioterapi setelah pengangkatan cor untuk mengembalikan mobilitas ekstremitas.

Tidak ada komentar:

Google Ads