Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, rawan
sendi serta epifisie pada anak. Kerusakan tulang ini biasa disertai kerusakan
jaringan lunak dan pembuluhh darah, adakalanya menmbulkan lesi syaraf.
Tanda-tanda
klasik fraktur adalah sebagai berikut:
1. Adanya
riwayat trauma
2. Timbul
rasa nyeri
3. Pembengkakan
4. Deformitas
5. Nyeri
lokal dan sumbu
6. Krepitasi
7. Fungsi
laesa
A.
Etiologi
Fraktur
dapat disebabkan trauma atau suatu kondisi Pathologis seperti osteoporosis.
B.
Klasifikasi
Fraktur
1. Berdasarkan
terjadinya trauma
-
Trauma langsung
-
Trauma tidak langsung
2. Berdasarkan
besar kecilnya kerusakan
-
Fraktur sederhana
(fraktur tertutup)
-
Fraktur kominutif
3. Berdasarkan
bentuk garis fraktur sebagai akibat traumanya
-
Komplit atau incomplit
-
Transversal, oblique,
segmental dan spiral
-
kompresi
C.
Patofisiologi
Ketika tulang retak, pembuluh darah di periosteum
dan korteks, sumsum, dan jaringan lunak sekitarnya terganggu. Sebuah hematoma
membentuk antara ujung patah tulang dan bawah periosteum, dan jaringan
granulasi akhirnya
menggantikan hematoma. Kerusakan jaringan tulang memicu respon inflamasi yang
intens di mana sel-sel dari jaringan lunak sekitarnya dan rongga sumsum menyerang
daerah fraktur, dan aliran darah ke tulang seluruh meningkat. Osteoblas di
periosteum, endosteum, dan sumsum memproduksi osteoid (kolagen, tulang muda
yang belum kalsifikasi, juga disebut kalus), yang mengeras sepanjang
permukaan luar poros dan atas ujung patah tulang. Osteoklas menyerap kembali
materi dari sebelumnya membentuk tulang dan osteoblas untuk membangun kembali
tulang. Osteoblas kemudian berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
D.
Pemeriksaan
Pemeriksaan
yang dapat dilakukan antaralain sebagai berikut :
1. X-ray
2. Pemeriksaan
khusus
-
Tomography
-
CT
-
Radio isotop scaning
E.
Penatalaksanaan
Secara umum fraktur
dibedakan menjadi :
1.
Fraktur tertutup
Penatalaksanaan fraktur tertutup adalah
sebagai berikut:
Dilakukan eksplorasi dan release untuk
memperbaiki sirkulasi.
2.
Fraktur terbuka
Penatalaksanaan fraktur terbuka adalah sebagai
berikut:
1. Besihkan
luka
2. Antibakterial
3. Antitetanus
4. Debridement
5. Tatalaksana
untuk tulang yang fraktur
Untuk patah
tulang lengan atau kaki, perawatan darurat terdiri dari:
balut pada atas dan bawah bagian yang dicurigai fraktur
menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan edema
mengangkat dahan untuk mengurangi rasa sakit dan edema. Pengobatan patah tulang yang parah yang menyebabkan kehilangan darah meliputi: langsung tekanan untuk mengontrol perdarahan pengganti cairan sesegera mungkin untuk mencegah atau mengobati syok hipovolemik. Setelah benar- benar diketahui patah tulang, pengobatan dimulai dengan pengurangan. Pengurangan tertutup melibatkan:
balut pada atas dan bawah bagian yang dicurigai fraktur
menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan edema
mengangkat dahan untuk mengurangi rasa sakit dan edema. Pengobatan patah tulang yang parah yang menyebabkan kehilangan darah meliputi: langsung tekanan untuk mengontrol perdarahan pengganti cairan sesegera mungkin untuk mencegah atau mengobati syok hipovolemik. Setelah benar- benar diketahui patah tulang, pengobatan dimulai dengan pengurangan. Pengurangan tertutup melibatkan:
1. Anestesi
lokal (seperti lidokain)
2. Analgesik
(seperti morfin IM) relaksan otot (seperti diazepam [Valium] IV) atau obat
penenang (seperti midazolam)untuk memfasilitasi peregangan otot yang diperlukan
untuk meluruskan kembali tulang. Ketika tindakan tertutup tidak mungkin,
tindakan terbuka dengan operasi meliputi: imobilisasi fraktur dengan cara
pemasangan orif dan aplikasi gips
3. Profilaksis
tetanus
4. Profilaksis
antibiotik
5. Operasi
6. Debridemen
7. Fisioterapi
setelah pengangkatan cor untuk mengembalikan mobilitas ekstremitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar