Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol
dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif
adalah keadaan dimana produksi radikal bebas melebihi kemampuan antioksidan
dalam tubuh untuk meredamnya. Stres
oksidatif adalah kondisi yang disebabkan oleh meningkatnya produksi radikal
bebas. Produksi
radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif yang dapat
terjadi pada lipid, protein dan DNA. Hiperglikemia pada diabetes melitus terlibat
dalam pembentukan radikal bebas. Hiperglikemia menyebabkan autooksidasi
glukosa, glikasi protein, dan aktivasi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya
mempercepat pembentukan senyawa oksigen reaktif. Pembentukan senyawa oksigen
reaktif tersebut dapat meningkatkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada
berbagai jaringan. Modifikasi molekuler pada berbagai jaringan tersebut
mengakibatkan ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan
antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas. Hal ini merupakan awal
kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai stres oksidatif. Dampak negatif pada
membran sel akan terjadi reaksi rantai yang disebut peroksidasi lipid. Akibat
akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi
berbagai senyawa yang toksik terhadap sel, antara lain Malondialdehid (MDA),
etana, dan pentana (Bambang dan Eko, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar