Google ads

Senin, 12 Oktober 2015

Hubungan Hiperglikemia dan Tekanan Oksidatif


            Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan dimana produksi radikal bebas melebihi kemampuan antioksidan dalam tubuh untuk meredamnya. Stres oksidatif adalah kondisi yang disebabkan oleh meningkatnya produksi radikal bebas. Produksi radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif yang dapat terjadi pada lipid, protein dan DNA. Hiperglikemia pada diabetes melitus terlibat dalam pembentukan radikal bebas. Hiperglikemia menyebabkan autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan aktivasi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya mempercepat pembentukan senyawa oksigen reaktif. Pembentukan senyawa oksigen reaktif tersebut dapat meningkatkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada berbagai jaringan. Modifikasi molekuler pada berbagai jaringan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas. Hal ini merupakan awal kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai stres oksidatif. Dampak negatif pada membran sel akan terjadi reaksi rantai yang disebut peroksidasi lipid. Akibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang toksik terhadap sel, antara lain Malondialdehid (MDA), etana, dan pentana (Bambang dan Eko, 2005).

Tidak ada komentar:

Google Ads