A.Golongan
Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA dalam tabel sistem periodik unsur, yang
mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen
berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo
genes yang artinya ‘pembentuk
garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam. secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil seperti
struktur elektron gas mulia, atom-atom ini cenderung menerima satu elektron
dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat
mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion
negative ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Halogen digolongkan sebagai
pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk ion negatif.
1.
Sifat-sifat
Fisika Halogen
Semua unsur halogen ada dalam bentuk molekul diatomik,
yang berwujud gas, cair, dan padat.F berwujud gas dan berwarna kuning pucat, Cl
berwujud gas dan berwarna hijau kekuningan, Br berwujud cair dan berwarna merah
coklat dan I berwujud padat dan berwarna
ungu hitam. Tapi I dapat berubah wujud pada suhu kamar menjadi gas berwarna
ungu-biru.
2. Sifat-sifat
Kimia Halogen
Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan
penarikan satu elektron dari luar, maupun secara kovalen. Umumnya unsur-unsur
halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen dapat pula
memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin. Semua unsur
halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang
dari fluorin ke iodin. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan
kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan
kenaikan nomor atom. Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama
unsur halogen membenuk senyawa antar halogen.
Sifat-sifat
yang dipengaruhi jari-jari atom
a. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak,sehingga
dalam system periodik semakin ke bawah
maka jari-jari atom tambah besar.
b. Dengan bertambahnya jari-jari atom berarti jarak orbital
elektron terluar makin jauh letaknya dari inti atomnya. Elektron pada orbital
terluar akan semakin mudah melepaskan diri. Oleh karena itu, sifat keelektronegatifan halogen senantiasa
berkurang seiring dengan penambahan jari-jari atomnya.
c. Halogen dapat menarik elektron
sesamanya atau menarik elektron satu golongan yang keelektronegatifannya lebih
rendah (berada di bawahnya dalam sistem periodik).
d. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen
sebanding dengan naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan
banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara
molekul-molekul zat, contohnya gaya van
der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain.
Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak
elektron.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam
dan beberapa unsur non logam.
a) Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan
menghasilkan senyawa garam/halida logam.
Contoh
:
2Na + Cl2
→ NaCl
2Fe + 3Cl2
→ 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
Halida
logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan logamnya
memiliki biloks rendah. Hampir semua
halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+.
Sedangkan yang bersifat semi ionok
adalah AlCl3.
b) Reaksi dengan Non logam
Halogen bereaksi dengan non-logam akan
membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain.
Contoh
:
Xe +
F2 →
XeF2
2Kr +
2F2 →
KrF4
v
FLUOR ( F )
Fluor
pertama kali diisolasi oleh ilmuwan prancis yang bernama henri Moissan pada
tahun 1886. Nama fluor pertama kali diambil dari kata fluo yang berarti
mengalir dalam bahasa Latin. Fluor sangat reaktif sehingga jarang ditemukan
dalam keadaan bebas, fluor biasa dijumpai berikatan dengan unsur atau senyawa
lain, sehingga biasanya berbentuk dalam senyawa seperti fluorit , kriolit, dan
apatit.
Fluor yang juga dikenal dengan nama fluorin
merupakan unsur kimia yang berupa gas pada suhu kamar (25oc),
bewarna kuning kehijauan dan merupakan unsur yang sangat reaktif juga
dilambangkan dengan huruf F. Letaknya dalam tabel periodik adalah pada golongan
VIIA dan periode 2, jadi dapat dikatakan bahwa terdapat pada kelompok unsur
halogen. Nomor atomnya adalah 9, dengan massa atom relatifnya adalah 19 gr/mol.
Titik leburnya adalah pada suhu -219,6oc, sedangkan titik didihnya
adalah pada suhu -188,13oc. Flour merupakan unsur nonlogam yang
paling elektronegatif, oleh sebab itu juga merupakan unsur yang paling reaktif.
Jika didekatkan dengan bahan-bahan yang terbuat dari minyak dan gas maka akan
dapat menimbulkan api. Fluor bersifat racun, korosif dan sangat berbau. Fluor
yang berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa fluorida, yang terdapat
dalam mineral yang terlarut dalam air sungai dan air laut.
Sumber
Fluor
Fluor terdapat pada udara, air, tanah, tumbuhan dan hewan. Konsentrasi fluor di udara/atmosfer kurang dari 0,1 µg/m3 . Di air, terbanyak sebagai ion atau berikatan dengan aluminium. Konsentrasi fluor ini tergantung lokasinya. Air dipermukaan laut mengandung fluor 0,01-0,3mg/L. Air laut lebih banyak mengandung fluor daripada air tawar yaitu sebanyak 1,2-1,5 mg/L . Air minum, baik yang berasal dari air tanah, air PAM, dan air kemasan mempunyai kadar fluor yang sangat rendah (jauh di bawah 0,3 ppm). Air yang diperdagangkan sebagai air mineral atau air kemasan (lebih dari 12 merek dagang) telah diteliti, ternyata kadar fluoridanya rata-rata 0.07 ppm. Dengan meningkatnya penggunaan air kemasan untuk keperluan sehari-hari, maka perlu dipikirkan penambahan fluor secara sistematik untuk pencegahan karies. Pada ASI, kandungan fluor lebih sedikit bila dibandingkan dengan susu formula yaitu mencapai 5-10 µg/L. Di tanah mengandung fluor sebanyak 20-1000 µg/g. Fluor disimpan pada lapisan tanah paling luar, tengah maupun dalam. Komponen yang paling penting untuk tumbuhan dan manusia adalah fluor yang soluble . Selain terdapat di air tanah, fluor juga terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, daging dan lain-lainnya. Hampir semua makanan mengandung fluor, namun kadar fluor tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh.
Fluor terdapat pada udara, air, tanah, tumbuhan dan hewan. Konsentrasi fluor di udara/atmosfer kurang dari 0,1 µg/m3 . Di air, terbanyak sebagai ion atau berikatan dengan aluminium. Konsentrasi fluor ini tergantung lokasinya. Air dipermukaan laut mengandung fluor 0,01-0,3mg/L. Air laut lebih banyak mengandung fluor daripada air tawar yaitu sebanyak 1,2-1,5 mg/L . Air minum, baik yang berasal dari air tanah, air PAM, dan air kemasan mempunyai kadar fluor yang sangat rendah (jauh di bawah 0,3 ppm). Air yang diperdagangkan sebagai air mineral atau air kemasan (lebih dari 12 merek dagang) telah diteliti, ternyata kadar fluoridanya rata-rata 0.07 ppm. Dengan meningkatnya penggunaan air kemasan untuk keperluan sehari-hari, maka perlu dipikirkan penambahan fluor secara sistematik untuk pencegahan karies. Pada ASI, kandungan fluor lebih sedikit bila dibandingkan dengan susu formula yaitu mencapai 5-10 µg/L. Di tanah mengandung fluor sebanyak 20-1000 µg/g. Fluor disimpan pada lapisan tanah paling luar, tengah maupun dalam. Komponen yang paling penting untuk tumbuhan dan manusia adalah fluor yang soluble . Selain terdapat di air tanah, fluor juga terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, daging dan lain-lainnya. Hampir semua makanan mengandung fluor, namun kadar fluor tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh.
Untuk
mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour
ini adalah unsure yang bebas dan sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor
dapat dibuat dengan cara elektrolisis dari leburan garam kalium florida (KF),
dan asam flourida (HF). Sedangkan untuk memperoleh fluor cair dapat dilakukan
dengan cara melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah tabung logam atau
karet yang dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat diperoleh
dari pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai untuk
mengelektrolitkan gas fluor.
Kegunaan
Fluor
§ pembuatan
Teflon
§ pembuatan sulfur heksafluorida
§ Asam
flourida digunakan untuk mengukir (mengetsa) gelas.
Reaksi : CaSiO3 + 8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
Reaksi : CaSiO3 + 8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
§ Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 )
digunakan untuk bahan campuran pasta gigi.
§ Natrium
fluorida ( NaF ) untuk mengawetkan kayu.
§ Belerang
hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.
§ Kriolit
( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.
§ Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada
kulkas dan AC.
B. GAS MULIA
Gas mulia
merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi
luar penuh, sehingga menjadi golongan yang paling stabil. dalam sistem periodik
unsur Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama.di
kondisi standar, gas mulia tidak berbau, tidak berwarna, dan
monoatomik dengan reaktivitas yang sangat rendah. enam gas mulia tersebut terdapat di alam dengan
bentuk helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr),xenon (Xe), dan radon(Rn) .
1. Sifat-sifat fisik Gas Mulia
Helium
|
Neon
|
Argon
|
Kripton
|
Xenon
|
Radon
|
|
Nomor atom
|
2
|
10
|
18
|
32
|
54
|
86
|
Elektron valensi
|
2
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
Jari-jari atom(Ǻ)
|
0,50
|
0,65
|
0,95
|
1,10
|
1,30
|
1,45
|
Massa atom (gram/mol)
|
4,0026
|
20,1797
|
39,348
|
83,8
|
131,29
|
222
|
Massa jenis (kg/m3)
|
0.1785
|
0,9
|
1,784
|
3,75
|
5,9
|
9,73
|
Titik didih (0C)
|
-268,8
|
-245,8
|
-185,7
|
-153
|
-108
|
-62
|
Titikleleh (0C)
|
-272,2
|
-248,4
|
189,1
|
-157
|
-112
|
-71
|
Bilangan oksidasi
|
0
|
0
|
0
|
0;2
|
0;2;4;6
|
0;4
|
Keelekronegatifan
|
-
|
-
|
-
|
3,1
|
2,4
|
2,1
|
Entalpi peleburan (kJ/mol)
|
*
|
0,332
|
1,19
|
1,64
|
2,30
|
2,89
|
Entalpi penguapan (kJ/mol)
|
0,0845
|
1,73
|
6,45
|
9,03
|
12,64
|
16,4
|
Afinitas elektron (kJ/mol)
|
21
|
29
|
35
|
39
|
41
|
41
|
Energi ionisasi (kJ/mol)
|
2640
|
2080
|
1520
|
1350
|
1170
|
1040
|
Gas
mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat
di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya
bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya
berkurang.
Dari
data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom,
massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan
selalu bertambah dari He ke Rn.
Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari
sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada
entalpi peleburan dan entalpi penguapan.Elektron valensi gas mulia sudah
memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn.
Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan
bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui
hingga sekarang.
2. Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik.
3.
v
HELIUM
Helium
merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta setelah Hidrogen. Helium
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas
helium.Secara spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di
bintang-bintang,. Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi
proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan
bintang-bintang lainnya.
a)
Sifat-sifat
Helium
memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan
dalam suhu rendah (cyrogenic) karena titik
leburnya dekat dengan 0oK. unsure juga ini sangat vital untuk penelitian
superkonduktor.Helium memiliki sifat-sifat , yaitu sebagai satu-satunya benda
cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan
menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0oK
pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara
dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat
berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.Specifikasi
panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga
sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan
ke suhu ruangan. Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga
memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya.
b)
Isotop
Ada 7 isotop helium yang diketahui:
helium cair (He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik
transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di
bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium
mengembang ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan
konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.
c)
Kegunaan
§ Campuran
helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para
pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara
He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang
berbeda-beda.
§ Helium
sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen yang lebih
berbahaya. Salah satu kegunaan helium yang lain adalah untuk menekan bahan
bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi-misi Apollo,
memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
§ Helium
juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan
perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang
dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang
terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas
helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab
menipisnya lapisan ozon.
KESIMPULAN
Materi kimia yang sering kali di gunakan dalam kehidupan
manusia adalah unsur-unsur halogen dan Gas mulia.
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA
dalam tabel sistem periodik unsure. Halogen digolongkan sebagai
pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk ion negatif. Semua unsur halogen ada dalam bentuk molekul
diatomik, yang berwujud gas, cair, dan padat. Semua unsur halogen dapat
bereaksi dengan semua unsur logam dan
beberapa unsur non logam. Fluor yang juga dikenal dengan nama fluorin
merupakan unsur kimia yang berupa gas pada suhu kamar (25oc),
bewarna kuning kehijauan dan merupakan unsur yang sangat reaktif. Fluor
terdapat pada udara, air, tanah, tumbuhan dan hewan. Untuk mendapat unsur fluor
yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour ini adalah unsure yang
bebas dan sangat reaktif.F;uor sering digunakan sebagai zat pendingin pada Ac
dan kulkas,pembuatan Teflon,insulator,bahan campuran pasta gigi,pengawet kayu
dan lain-lain.
Gas
mulia merupakan golongan kimia yang
unsur-unsurnya paling stabil. gas
mulia tersebut terdapat di alam dengan bentuk helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr),xenon (Xe), dan radon(Rn) . Jari-jari, titik
leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor
atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang. Helium
merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium memiliki titik lebur
paling rendah di antara unsur-unsur.helium banyak digunakan untuk tabung
oksigen penyelam,balon udara dan balon raksasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar