Beberapa sifat unsur-unsurnya diberikan pada tabel (2). Seperti
Nitrogen, fosfor pada dasarnya kovalen dalam semua kimiawinya. Tetapi arsen, antimon,
dan bismuth menunjukkan kecenderungan perilaku kationik.
Tabel (2).
Beberapa sifat unsur-unsur golongan 15/ VB
Unsur
|
Konfigurasi
elektron
|
Titik
leleh 0C
|
Jari-jari
kovalen, 0A
|
Jari-jari
ionik, 0A
|
P
As
Sb
Bi
|
[Ne]3s23p3
[Ar]3d4s224p3
[Kr]
[Xe]
|
44
814
(36 atm)
603
271
|
1,10
1,21
1,41
1,52
|
2,12
(P3-)
0,92
(Sb3+)
1,08
(Bi3+)
|
Meskipun penggabungan elektron untuk
mencapai struktur elektronik dari gas mulia berikutnya adalah mungkin seperti
dalam (N3-), terdapat energi yang perlu diperhitungkan sehingga
senyawaan anionik sangatlah jarang. Demikian juga, pelepasan elektron valensi
sukar karena energi pengionan yang tinggi. Tidak ada ion-ion +5, dan ion-ion +3
pun tidaklah sederhana, seperti SbO+ dan BiO+. BiF3 tampaknya lebih
bersifat ionik.
Kenaikan sifat logam ditunjukkan oleh oksidanya yang berubah dari
bersifat asam untuk fosfor ke basa untuk bismuth, dan halidanya bertambah sifat
ioniknya.
§
Nitrogen
Nitrogen adalah gas tak
bewarna dan tak berasa yang menempati 78.1% atmosfer (persen volume). Nitrogen
dihasilkan dalam jumlah besar bersama oksigen (bp -183.0o C) dengan
mencairkan udara (bp -194.1o C) dan diikuti proses memfraksionasi
nitrogen (bp -195.8o C). Nitrogen adalah gas inert di suhu
kamar namun dikonversi menjadi senyawa nitrogen oleh proses fiksasi biologis
dan melalui sintesis menjadi amonia di industri. Sebab dari keinertannya adalah
tingginya energi ikatan rangkap tiga N≡N. Dua isotop nitrogen adalah 14N
(99.634%) dan 15N (0.366%). Kedua isotop ini aktif NMR.
§
Fosfor
Fosfor diproduksi dengan
mereduksi kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan
batuan kuarsa dan batu bara. Alotrop fosfor meliputi fosfor putih, fosfor
merah, dan fosfor hitam.
Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4
(Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C)
dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih piroforik dan
sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
Fosfor
merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak
jelas. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan
polimerisasi molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P.
Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah
yang sangat banyak untuk memproduksi korek, dsb.
Fosfor
hitam adalah isotop yang paling stabil dan
didapatkan dari fosfor putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam
memiliki kilap logam dan berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat
semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada
tekanan tinggi (10 GPa).
Senyawa fosfor sebagai ligan
Fosfin
tersier, PR3, dan fosfit tersier, P(OR)3,
merupakan ligan yang sangat penting dalam kimia kompleks logam transisi.
Khususnya trifenilfosfin, P(C6H5)3, trietil
fosfin, P(C2H5)3, dan turunannya merupakan
ligan yang sangat berguna dalam banyak senyawa kompleks, sebab dimungkinkan
untuk mengontrol dengan tepat sifat elektronik dan sterik dengan memodifikasi
substituennya (rujuk bagian 6.3 (c)). Walaupun ligan-ligan ini adalah donor
sigma, ligan-ligan ini dapat menunjukkan karakter penerima pi dengan mengubah
substituennya menjadi penerima elektron Ph (fenil), OR, Cl, F, dsb.
Urutan karakter penerima
elektron diperkirakan dari frekuensi uluran C-O dan pergeseran kimia 13C
NMR senyawa logam karbonil fosfin atau fosfit tersubstitusi adalah sbb
(Ar adalah aril dan R adalah alkil).
PF3 > PCl3
> P(OAr)3 > P(OR)3 > PAr3 > PRAr2
> PR2Ar > PR3
Di pihak lain, C. A. Tolman
telah mengusulkan sudut pada ujung kerucut yang mengelilingi substituen ligan
fosfor pada jarak kontak van der Waals dapat digunakan sebagai parameter untuk
mengukur keruahan sterik fosfin atau fosfit. Parameter ini, disebut
sudut kerucut, dan telah digunakan secara meluas (Gambar 4.8). Bila
sudut kerucut besar, bilangan koordinasi akan menurun karena halangan sterik,
dan konstanta kesetimbangan disosiasi dan laju disosiasi ligan fosfor menjadi
lebih besar (Tabel 4.2). Ungkapan numerik efek sterik sangat bermanfaat dan
banyak studi telah dilakukan untuk mempelajari hal ini.
§
Arsenik
(As)
Sejarah
(Latin: arsenicum, Yunani: arsenikon, orpiment kuning, identik
dengan arenikos, lelaki, dari kepercayaan Yunani bahwa logam memiliki kelamin
yang berbeda; Arab: Az-zernikh, orpiment dari Persia zerni-zar, emas). Unsur
arsen muncul dalam dua bentuk padat: kuning dan abu-abu atau metalik, dengan
berat jenis masing-masing 1.97 dan 5.73. Dipercayai Albertus Magnus menerima
unsur ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Schroeder menerbitkan dua metode untuk
mempersiapkan unsur ini. Mispickel, arsenopyrite, (FeSAs) merupakan
mineral yang paling banyak ditemukan, yang jika dipanaskan, sublimasi arsen
meninggalkan besi sulfida.
Sifat-sifat
Logam ini bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda
padat. Ia berubah warna dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida sangat
cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang. Arsen dan senyawa-senyawanya
sangat beracun.
Kegunaan
Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api. Senyawanya
yang paling penting adalah arsen putih, sulfida, Paris hijau, dan arsen timbal;
tiga yang terakhir telah digunakan sebagai insektisida dan racun di bidang
pertanian. Tes Marsh menggunakan formasi arsine. Arsen juga mulai banyak
digunakan sebagai agen pendoping dalam peralatan solid-state seperti
transistor. Galium arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi
listrik ke cahaya koheren secara langsung.
§
Antimon
(Sb)
Sejarah
(Yunani: anti plus monos, logam yang tidak ditemukan sendiri).
Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman kuno. Ia juga
diketahui sebagai logam pada awal abad ke-17.
Sumber
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.
Kadang-kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide
stibnite.
Sifat-sifat
Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Antimon dan banyak senyawanya sangat beracun.
Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Antimon dan banyak senyawanya sangat beracun.
Kegunaan
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor
inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect. Ia dapat meningkatkan kekerasan
dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer
bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor
lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang diproduksi. Senyawa-senyawa
yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida, natrium antimonat, dan
antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, enamel
cat keramik, gelas dan pot.
- Bismuth (Bi)
Sejarah
(Yunani:
Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan Bisemutum).
Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal. Calude
Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan timbal pada tahun
1753.
Sifat-sifat
Unsur
ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna
merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan logam paling
diamagnetik, dan konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali
raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi
di antara logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi listrik jika
diletakkan di medan magnet).
Sumber
Bijih
yang terpenting adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite.
Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia
dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai
hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
Kegunaan
“Bismanolâ€
adalah magnet permanen yang terbuat dari MnBi dan diproduksi oleh US Naval
Surface Weapons Center. Bismut mengembang 3.22% jika dipadatkan. Sifat ini
membuat campuran logam bismut cocok untuk membuat cetakan tajam barang-barang
yang dapat rusak karena suhu tinggi. Dengan logam lainnya seperti seng,
kadmium, dsb. bismut membentuk campuran logam yang mudah cair yang banyak
digunakan untuk peralatan keselamatan dalam deteksi dan sistim penanggulangan
kebakaran. Bismut digunakan dalam memproduksi besi yang mudah dibentuk. Logam
ini juga digunakan sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi
sebagai pembawa bahan bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir. Garamnya yang
mudah larut membentuk garam basa yang tidak terlarut jika ditambah air, suatu
sifat yang kadang-kadang digunakan dalam deteksi. Bismut oksiklorida banyak
digunakan di kosmetik. Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang
kedokteran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar