Beberapa sifat unsur-unsurnya diberikan dalam
tabel (1) dibawah ini.
unsur
|
Konfigurasi
elektron
|
Titik
leleh 0C
|
Jari-jari
kovalen , 0A
|
Energi
ikatan diri, kJ/mol
|
C
Si
Ge
Sn
Pb
|
[He]2s22p2
[Ne]3s23p2
[Ar]3d104s24p2
[Kr]4d105s25p2
[Xe]4f145d106s26p2
|
>350
1410
940
232
327
|
0,77
1,17
1,22
1,40
1,44
|
356
210-250
190-210
105-145
?
|
Tidak ada contoh yang lebih tepat bagi ketidaksinambunganyang besar
dalam sifat-sifat antara unsur-unsur deret pertama dan kedua, diikuti oleh
perubahan relatif yang halus terhadap sifat logam, seperti dalam golongan 14
atau disebut juga golongan IVB. Karbon adalah bukan logam, silikon juga bukan
logam tapi kimiawi Si sedikit dapat disimpulkan dari karbon. Germanium banyak
kemiripannya dengan silikon, meskipun lebih banyak menunjukkan perilaku sebagai
logam dalam kimiawinya. Timah dan timbal adalah logam dan keduanya mempunyai
kimiawi mirip logam, khususnya dalam keadaan dwivalensi.
Kimiawi yang utama dari tingkat oksidasi IV untuk semua unsur pada
dasarnya adalah yang menyangkut ikatan kovalen dan senyawaan molekular. Contoh
yang khas adalah GeCl4 dan PbEt4. Terdapat menurunnya
kecenderungan mengalami katenasi,
yang merupakan ciri kimiawi karbon dengan urutan C > Si > Ge ≈ Sn≈ Pb.
Hal ini sebagian disebabkan oleh menurunnya kekuatan ikatan C—C, Si—Si, dan
seterusnya ( tabel (1) ). Kekuatan ikatan kovalen terhadap atom-atom lain
umumnya juga menurun dari C ke Pb.
§
Karbon (C)
Grafit, intan, fuleren, dan
karbon amorf adalah aloptrop karbon. Biasanya atom karbon membentuk empat
ikatan dengan menggunakan empat elektron valensi yang dimilikinya.
Grafit
Grafit berstruktur lapisan
yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6 yang mirip cincin benzen
yang terkondensasi tanpa atom hidrogen (Gambar 4.4). Jarak karbon-karbon
dalam lapisan adalah 142 pm dan ikatannya memiliki karakter ikatan rangkap
analog dengan senyawa aromatik. Karena jarak antar lapisan adalah 335 pm dan
lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah yakni gaya van der
Waals, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling menggelincir bila dikenai
gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit. Berbagai
molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa organik dapat
menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa interkalasi. Grafit
memiliki sifat semi-logam, konduktivitasnya (10-3Ω cm paralel dengan lapisan
dan hantarannya sekitar 100 kali lebih kecil dalam arah tegak lurus lapisan).
Intan
Strukturnya disebut
struktur intan. Sel satuan intan terdiri atas 8 atom karbon dan
setiap atom karbon berkoordinasi 4 berbentuk tetrahedral. Intan adalah zat
terkeras yang dikenal, dengan kekerasan 10 Mhos. Intan dengan hantaran panas
sangat tinggi walaupun secara listrik bersifat insulator. Walaupun dulunya
sumber padatan yang berharga ini hanya yang terbentuk secara alami, intan
industrial kini secara komersial banyak dihasilkan dengan proses pada suhu
tinggi (1200o C atau lebih tinggi) dan tekanan tinggi (5 GPa atau
lebih) dari grafit dengan katalis logam. Akhir-akhir ini, lapis tipis intan
telah dibuat dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relatif rendah (sekitar 900oC)
dan tekanan yang juga relatif rendah (sekitar 102 Pa), dan digunakan untuk
penggunaan sebagai pelapis, dsb.
Fuleren
Fuleren
adalah nama generik untuk alotrop karbon 3 dimensi, dengan molekul C60
yang berbentuk bola sepak merupakan contoh khas (Gambar 4.6). R. E. Smalley, H.
W. Kroto dkk mendeteksi C60 dalam spektrum massa produk pemanasan
grafit dengan laser pada tahun 1985, dan isolasi fuleren dari apa yang disebut
jelaga “soot” dilaporkan pada 1991. Strukturnya adalah ikosahedral
terpancung (di sudut-sudutnya) dan antar atom karbonnya ada karakter ikatan
rangkap. Fuleren larut dalam pelarut organik, dalam benzen larutannya bewarna
ungu. Biasanya, fuleren diisolasi dan dimurnikan dengan
kromatografi. Berbagai riset dalam kereaktifan dan sifat fisik fuleren
misalnya sifat superkonduktornya sangat populer. Selain C60, C70
dan karbon nanotube kini juga menarik banyak minat riset.
§
Silikon (Si)
Silikon adalah unsur yang
paling melimpah kedua di kerak bumi setelah oksigen. Sebagian besar silikon ada
sebagai komponen batu silikat dan unsur bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh
karena itu, silikon dihasilkan dengan mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon
berkualitas tinggi dengan menggunakan tungku listrik. Silikon dengan kemurnian
tinggi dihasilkan dengan reduksi SiHCl3 dengan menggunakan hidrogen.
SiHCl3 dihasilkan dengan melakukan hidrokhlorasi silikon
berkemurnian rendah diikuti dengan pemurnian. Silikon yang digunakan
untuk semikonduktor dimurnikan lebih lanjut dengan metoda pelelehan berzona
kristal Czochralski. Kristal silikon (mp 1410o C) memiliki
kilap logam dan mengkristal dengan struktur intan.
Ada tiga isotop silikon, 28Si
(92.23%), 29Si (4.67%), dan 30Si (3.10%). Sebab
spin intinya I = 1/2, 29Si digunakan dalam studi NMR senyawa silikon
organik atau silikat (NMR padatan).
Silikat dan senyawa
organosilikon menunjukkan variasi struktur. Bab 4.3 (c) mendeskripsikan sifat
silikat. Kimia organosilikon merupakan area riset dalam kima anorganik yang
sangat aktif. Kimia silikon berkembang dengan pesat sejak perkembangan proses
industri untuk menghasilkan senyawa organosilikon dengan reaksi langsung metil
khlorida CH3Cl dengan kehadiran katalis tembaga. Proses historis ini
ditemukan oleh E. G. Rochow tahun 1945. Resin silikon, karet silikon, dan
minyak silikon digunakan di banyak aplikasi. Akhir-akhir ini, senyawa silikon
telah digunakan dengan meluas dalam sintesis organik selektif.
Walaupun silikon adalah
unsur tetangga karbon, sifat kimianya sangat berbeda. Contoh yang sangat
terkenal kontras adalah antara silikon dioksida SiO2 dengan struktur
3-dimensi, dan gas karbon dioksida, CO2. Senyawa pertama dengan
ikatan ganda silikon-silikon adalah (Mes)2Si=Si(Mes)2 (Mes adalah mesitil C6H2(CH3)3)
dilaporkan tahun 1981, kontras dengan ikatan rangkap karbon-karbon yang sangat
banyak dijumpai. Senyawa seperti ini digunakan untuk menstabilkan ikatan yang
tidak stabil dengan substituen yang meruah (kestabilan kinetik).
§
Germanium
(Ge)
Sejarah
(Latin:
Germania, Jerman). Mendeleev memprediksikan keberadaan unsur ini pada tahun1871
dengan nama ekasilikon yang kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886.
Sumber
Logam ini ditemukan di :
Logam ini ditemukan di :
- argyrodite, sulfida germanium dan perak
- germanite, yang mengandung 8% unsur ini
- bijih seng
- batubara
- mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara
komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk
sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat
reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Sifat-sifat
Unsur ini logam yang putih
keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh.
Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining
techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi.
Kegunaan
Ketika germanium didoping
dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai
transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan
dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk
pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat
dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle
dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap
jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen
kemoterapi.
§
Timah
(Sn)
Dari 10 isotop timah (Sn), 118Sn
(24,22%) dan 120Sn (33,59%) adalah yang paling melimpah. Timah logam
ada sebagai α timah (timah abu-abu), yang stabil dibawah 13.20C dan
β timah yang stabil pada suhu yang lebih tinggi. Pada suhu rendah transisi
fasanya cepat. Senyawa timah divalen dan tetravalen umumnya dijumpai, dan
senyawa-senyawa divalennya merupakan bahan reduktor.
§
Timbal
(Pb)
Sejarah
(Anglo-saxon: lead, Latin:
plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para
alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan
planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Sumber
Timbal didapatkan dari
galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite, cerussite, dan minim adalah
mineral-mineral timbal yang lazim ditemukan.
Sifat-sifat
Timbal merupakan logam
putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah
dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki
resistasi tinggi terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman Romawi masih
digunakan sampai sekarang. Unsur ini juga digunakan dalam kontainer yang
mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan dapat dibuat lebih kuat
dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.
Bentuk
Timbal alami adalah
campuran 4 isotop: 204Pb (1.48%), 206Pb (23.6%), 207Pb
(22.6%) dan 208Pb (52.3%). Isotop-isotop timbal merupakan produk
akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb untuk seri
uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb untuk seri
torium. Dua puluh tujuh isotop timbal lainnya merupakan radioaktif.
Campuran logam timbal
termasuk solder dan berbagai logam antifriksi. Jumlah timbal yang banyak
digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai. Logam ini juga digunakan
sebagai selimut kabel, pipa, amunisi dan pembuatan timbal tetraetil.
Kegunaan
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
Penanganan
Timbal yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi lingkungan.
Timbal yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar