Pendahuluan
Sebagian
besar metode analitik didasari pada sifat-sifat elektrokimia larutan . Teknik
analisis elektrokimia merupakan salah satu analisis instrumental, disamping
teknik analisis spektroskopi. Sistem pengukuran dalam analisis elektrokimia
didasarkan pada signal-signal listrik yang timbul sebagai hasil interaksi
antara materi dengan listrik baik berupa potensial maupun hantaran
listrik.Beragam teknik analisis elektrokimia telah banyak dipakai dalam laboratorium
sebagai alat-alat instrumen dasar. Berbagai metode elektroanalitik adalah
potensiometri,volltametri,Coulometri,Konduktometri,dan lain-lain.
B. Pembahasan
Potensiometri adalah suatu cara
analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel elektrokimia.
Metode potensiometri digunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu ion (ion
selective electrode), pH suatu larutan, dan menentukan titik akhir
titrasi.
Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri
adalah :
1.
elektrode pembanding (refference
electrode)
2.
elektroda
indikator ( indicator electrode )
3.
alat pengukur
potensial.
Komponen-komponen tersebut disusun membentuk
suatu sel potensiometri seperti gambar berikut ,
sel potensiometri disusun dari dua setengah sel yang dihubungkan dengan
jembatan garam yang berfungsi
penyeimbangkan muatan larutan pada masing-masing setengah sel, selain itu juga
berfungsi sebagai penghubung antara dua setengah sel tersebut.
Masing-masing setengah sel terdapat elektroda yang tercelup dalam
larutan elektrolit untuk ditentukan konsentrasinya oleh potensial
elektrodanya. Pemisahan elektrode ini diperlukan untuk mencegah
terjadinya reaksi redoks spontan dari laruan-larutan elektrolit yang digunakan
dalam sel potensiometri.
Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur
konsentrasi suatu
larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan konsentrasi
dapat dijelaskan melalaui persamaan Nerst
E = Eo
– RT ln Q
nF
Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi
reduksi
F : konstanta faraday
Q
: reaksi quosien.
Jika temperatur dalam
laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka diperoleh persamaan berikut
E = Eo – 0,05916 log Q
n
Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa
potensial dari sel elektrokimia potensiometri adalah
Ecell = Ec –
Ea
Elemen-elemen yang diperlukan
dalam potensiometri antara lain adalah
elektroda pembanding ( acuan ),elektroda Indikator,Jembatan garam dan
larutan yang dianalisis.
Ø Elektroda
pembanding
Di dalam beberapa penggunaan
analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode dengan harga potensial
setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap
komposisi larutan yang sedang diselidiki. Suatu elektrode yang memenuhi
persyaratan diatas disebut elektrode pembanding (refference electrode ).
Ada dua jenis elektrode pembanding akan diuraikan berikut ini.
1.
Elektroda pembanding primer
Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda
hidrogen standart.Elektroda ini terbuat dari platina hitam agar
penyerapan gas hidrogen pada permukaan elektroda dapat terjadi secara maksimal,
sehingga reaksi
H2 <====> 2 H+
+ 2 e
Dapat berlangsung dengan cepat dan reversible. Potensial setengah sel dari
elektroda pembanding primer adalah nol volt.
Elektroda standart hidrogen jarang digunakan
dalam proses analisis, tetapi hal ini penting karena elektroda standart yang
digunakan untuk menentukan standart potensial sel pada standart setengah sel
elektrokimia.
2. Elektroda
pembanding sekunder
Elektroda standart sekunder adalal elektroda yang
sering digunakan dan banyak terdapat di pasar,karena penggunaannya yang
lebih praktis. Ada dua macam elektroda standart sekunder yaitu elektroda
kalomel dan elektroda perak/perak klorida.
a.
Elektroda kalomel
Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik
dengan panjang ± 10cm dan garis tengah 0,5-1 cm yang dicelupkan ke dalam
air raksa yang kontak dengan lapisan pasta Hg/HgCl2 yang terdapat pada
tabung bagian dalam yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan
dihubungkan dengan larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.
b.
Elektroda perak
Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda
calomel,terdiri dari suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI
yang dijenuhkan dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan elektroda kalomel,
elektroda perak lebih unggul dalam temperatur yang tinggi. Namun, elektroda
perak/perak klorida mempunyai kecenderungan untuk bereaksi dengan larutan
membentuk kompleks perak yang tidak larut yang memungkinkan
menyumbat jembatan garam yang menghubungkan larutan dan elektroda.
Ø Elektroda
indikator
Elektroda indikator dibagi
menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam dan elektroda
membran. Elektroda
logam dapat dikelompokkan ke dalam elektroda jenis
pertama (first kind), elektroda jenis
kedua(second kind),elektroda jenis
ketiga(third kind)
1.
Elektroda logam
Potensial dari
elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika elektroda dan
larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu elektroda logam jenis
pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda logam jenis ketiga.
a.
Elektroda jenis pertama
Elektroda jenis pertama adalah elektroda
yang langsung berkeseimbangan dengan kation yang berasal dari logam
tersebut .Contoh,elektroda tembaga.
Cu2+ + 2e <==>
Cu(s)
b.
Elektroda jenis kedua
Elektroda
jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya bergantung pada
konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda endapan
suatu ion kompleks yang stabil.contoh
elektroda perak untuk halida,
reaksinya dapat ditulis,
AgCl(s) <==>
Ag(s) + Cl
c.
Elektroda jenis ketiga
Elektroda
jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga potensialnya bergantung pada
konsentrasi ion logam lain.
Contoh, elektroda Hg dapatdigunakan untuk menentukan konsentrasi Ca2+ , Zn2+
,atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan.
2.
Elektroda membran
Elektroda membran telah digunakan
dan dikembangakan cukup luas,karena dapat menentukan ion tertentu. Elektroda
membran biasa disebut dengan elektroda selektif ion (ion selective electrode).Elektroda membran juga digunakan
untuk penentuan pH dengan mengukur perbedaan potensial antara larutan
pembanding yang keasamannya tetap dan larutan yang dianalisis.Elektroda membran
dibagi empat macam yaitu elektroda membran kaca,elektroda membran cairan,
elektroda padatan dan elektroda penunjuk gas.
a. Elektroda membran kaca
Kualitas paling bagus yang dijual dipasaran untuk
elektroda membran kaca terbuat dari Corning 015, sebuah kaca yang terdiri dari
22% Na20, 6% CaO,dan 72% SiO. Ketika dicelupkan ke dalam larutan
berair, maka pada bagian luar dari membran akan terhidrat sampai 10nm
sampai beberapa jam. Hasil hidrasi dari membran menghasilkan muatan
negatif, hal ini merupakan bagian dari
fungsi kerja membran silika. Ion natrium, yang mampu bergerak menembus lapisan
hidrat berfungsi sebagai ion penghitung. Ion hidrogen dari larutan
berdifusi kedalam membran dan membentuk ikatan yang lebih kuat dengan membran
sehingga mampu menggeser keberadaan ion Na+ yang mengakibatkan konsentrasiion H+
meningkat pada membran .
Elektroda
membran kaca sering dijual dalam bentuk kombinasi antara indikator dan
elektroda pembanding. Penggunaan satu elektroda sangat bermanfaat untuk
pengukuran pH.
Kelebihan
elektroda kaca :
·
Larutan uji tidak terkontaminasi
·
Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi &
tereduksi tidak berinteferensi
·
Elektroda ini bisa dibuat cukup kecil untuk
disisipkan dalam volume larutan yang sangat kecil.
·
Tidak ada permukaan katalitis yang kehilangan
aktivitasnya oleh kontaminasi seperti platina pada elektroda hidrogen.
Kelemahan elektroda kaca yaitu Pada kondisi
pH yang sangat tinggi (misal NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat :
§ spesifisitas
untuk H+ hilang
§ Ketergatungan
tegangan pH berkurang
§ Potensial
menjadi tergantung pada aNa+
b.
Elektroda membran padat
Elektroda ini menggunakan polikristal yang terdiri dari
satuan kristal garam anorganik. Elektroda selektif ion polikristal ini
dibentuk dari pelet tipis Ag2S atau campuran dari Ag2S
dan garam perak atau logam sulfida.
c.
Elektroda membran cair
Elektroda membran cair adalah suatu fasa cair spesifik
yang dibatasi oleh suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut
terdiri atas senyawa organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut dalam
air dan memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya pertukaran ion antara
ion bebas dalam larutan yang diukur dengan ion-ion yang terletak pada pusat
kedudukan molekul cairan spesifik tersebut contoh: Na+ , K ,Ca2+
, Pb2+
d.
Elektroda penunjuk gas
Elektroda ini
dirancang untuk mendeteksi konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan.
Titrasi Potensiometri
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan
bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan
demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan grafik potensial
terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di
sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhir
titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok
untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau
bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir
titrasi dengan indikator .Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat
dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi perubahan potensial yang
relatif besar ketika ditambahkan titran.
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran
titrasi potensiometri yaitu reaksi pembentukan kompleks ,reaksi
netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks
dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari
larutan. Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam
dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa
dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.
KESIMPULAN
Potensiometri adalah satu cara
elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan pengukuran
potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan.
Potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi
Suatu ion,pH
larutan , dan titik akhir titrasi. Potensiometri digunakan sebagai salah satu
metode untuk mengukur konsentrasi suatu
larutan,yang dijelaskan melalaui
persamaan Nerst .
Elemen
yang digunakan dalam potensiometri adalah Elektroda pembanding,elektroda
Indikator,Jembatan garam dan larutan yang dianalisis.
Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu
elektroda pembanding primer dan elektroda pembanding skunder ( elektroda
kalomel dan elektroda perak ).
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda
Logam dan elektroda membran.elektroda Logam
terdiri dari tiga macam,antara lain
elektroda jenis pertama ,kedua dan ketiga .sedangkan elektroda membran
dibagi menjadi elektroda membran kaca,elektroda membran padat,elektroda membran
cair dan elektroda membran gas.
Proses
titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan
elektroda pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak
ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar