A.
UJI ENUMERASI MIKROBA
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan
tentang pengujian kuantitatif untuk bakteri mesofil dan kapang yang dapat
tumbuh pada kondisi aerob. Pengujian ini dirancang untuk menentukan suatu bahan
atau sediaan memenuhi spesifikasi mutu secara mikrobiologi yang telah
ditetapkan, termasuk jumlah sampel yang akan digunakan dan interpretasi hasil
uji. Metode ini tidak dapat diaplikasikan untuk produk yang mengandung mikroba
viabel sebagai bahan aktif. Prosedur mikrobiologi lain termasuk metode otomatisasi
dapat digunakan setelah dibuktikan kesetaraannya dengan metode farmakope.
Prosedur Umum
Pengujian dilakukan
pada kondisi aseptik sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari kontaminasi mikroba
dari luar produk, tetapi tidak mempengaruhi mikroba yang diuji. Jika produk
mempunyai aktifitas antimikroba sebelum diuji lakukan netralisasi menggunakan
inaktivator yang telah dibuktikan tidak toksik terhadap mikroba yang diuji.
Metode
Penghitungan
Pengujian dilakukan
dengan metode Penyaringan Membran atau salah satu Metode Angka
Lempeng yang sesuai. Metode lain adalah Angka Paling Mungkin (APM) yang
umum digunakan untuk produk dengan tingkat kontaminasi rendah. Pemilihan metode
pengujian berdasarkan beberapa faktor antara lain jenis produk yang diuji,
persyaratan yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk memperkirakan
kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian metode yang dipilih harus ditetapkan
Metode Penghitungan
Pengujian dilakukan
dengan metode Penyaringan Membran atau salah satu Metode Angka
Lempeng yang sesuai. Metode lain adalah Angka Paling Mungkin (APM) yang
umum digunakan untuk produk dengan tingkat kontaminasi rendah. Pemilihan metode
pengujian berdasarkan beberapa faktor antara lain jenis produk yang diuji,
persyaratan yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk memperkirakan
kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian metode yang dipilih harus ditetapkan.
UJI FERTILITAS,
KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
Ketentuan Umum
Kemampuan metode untuk
mendeteksi mikroba pada produk harus ditetapkan. Jika terjadi perubahan kinerja
pengujian pada produk yang mempengaruhi hasil uji, maka harus dilakukan verifikasi
terhadap kesesuaian metode.
Penyiapan Galur Mikroba
Uji
Gunakan suspensi
mikroba uji terstandar yang stabil. Galur mikroba uji dipelihara dengan Teknik
Biakan Lot Benih tidak lebih dari 5 pasase dari master lot benih asli.
Biakkan tiap galur bakteri dan kapang uji secara terpisah seperti tertera pada Tabel
1. Untuk membuat suspensi mikroba uji gunakan Dapar Natrium
Klorida-Pepton pH 7,0 atau Dapar fosfat pH 7,2; untuk memisahkan
spora Aspergillus brasiliensis tambahkan polisorbat 80 P 0,05%
pada dapar. Gunakan dapar dalam waktu 2 jam atau dalam 24 jam jika disimpan
pada 2º – 8º. Setelah dipilih untuk menyiapkan suspensi segar sel vegetatif A.brasiliensis
atau B.subtilis, siapkan suspensi spora yang stabil dan gunakan
untuk inokulum dalam pengujian dengan volume yang sesuai. Suspensi spora yang
stabil dipelihara pada 2º – 8º untuk jangka waktu yang tervalidasi.
Kontrol Negatif
Untuk membuktikan
kesesuaian kondisi pengujian, kontrol negatif dilakukan menggunakan pengencer
yang sesuai seperti pada penyiapan larutan uji. Tidak boleh terjadi pertumbuhan
mikroba. Kontrol negatif dilakukan pada saat pengujian seperti tertera pada Pengujian
Sediaan. Kegagalan kontrol negatif memerlukan investigasi.
Fertilitas Media
Uji setiap bets media
jadi dan setiap bets media yang dibuat dari media kering atau dari bahan yang
tertera pada formula. Inokulasi sejumlah kecil mikroba (tidak lebih dari 100
koloni per plate) ke dalam Soybean-Casein Digest Broth, Soybean-Casein Digest
Agar dan Sabouraud Dextrose Agar seperti tertera pada Tabel 1. Inkubasi sesuai
dengan kondisi yang tertera pada Tabel 1. Untuk media padat, pertumbuhan
yang diperoleh tidak boleh berbeda dua kali dari nilai hitung inokulum standar.
Pertumbuhan mikroba dan hasil uji fertilitas pada inokulum yang dibuat segar
harus sebanding dengan bets sebelumnya. Media cair dapat digunakan jika
pertumbuhan mikroba uji terlihat jelas dan sebanding dengan inokulum yang telah
sesuai dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
Kesesuaian Metode
Penghitungan Mikroba dalam Sediaan
PENYIAPAN SAMPEL
Metode penyiapan sampel
disesuaikan dengan sifat fisik sediaan yang diuji. Jika dengan prosedur yang diuraikan
di bawah ini tidak ada yang memuaskan maka harus dikembangkan prosedur lain
yang sesuai.
Sediaan Larut Air
Larutkan atau encerkan
sediaan yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan Dapar Natrium Klorida-Pepton
pH 7,0, atau Larutan Dapar Fosfat pH 7,2, atau Soybean-Casein
Digest Broth bila perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika perlu encerkan dengan
pelarut yang sama. Sediaan Bukan Lemak yang Tidak Larut dalam Air
Suspensikan atau
encerkan sediaan yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan Dapar
Natrium Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan Dapar Fosfat pH 7,2,
atau Soybean-Casein Digest Broth. Dapat ditambahkan surfaktan seperti Polisorbat
80 1 g per L untuk membantu mensuspensikan bahan yang sulit dibasahi, jika
perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika perlu encerkan dengan pelarut yang sama.
Sediaan Berlemak
Larutkan atau encerkan
sediaan yang akan diuji dalam isopropil miristat steril yang disterilkan
dengan cara penyaringan atau campurkan sediaan yang akan diuji dengan sesedikit
mungkin surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan noninhibitor lain
steril, jika perlu hangatkan dalam tangas air pada suhu tidak lebih dari 40º
atau pada kasus tertentu tidak lebih dari 45º. Aduk perlahan-lahan dan jika
perlu pertahankan suhu dalam tangas air. Tambahkan secukupnya pengencer yang
telah dihangatkan hingga diperoleh pengenceran 1 dalam 10. Aduk perlahan-lahan
dan jika perlu pertahankan suhu dengan waktu sesingkat mungkin untuk
pembentukan emulsi. Lakukan pengenceran bertingkat dengan pengencer yang sesuai
mengandung surfaktan Polisorbat 80 P dengan kadar sesuai atau surfaktan
non-inhibitor lain steril.
Cairan atau Padatan
dalam bentuk Aerosol
Pindahkan seluruh isi
sediaan dengan cara aseptic dalam penyaring membrane atau wadah steril yang sesuai
untuk pengambilan sampel. Gunakan seluruh isi atau sejumlah tertentu sediaan
dari tiap wadah yang diuji.
“Transdermal
Patches”
Lepaskan lapisan,
letakkan bagian berperekat menghadap ke atas pada lempeng kaca steril atau baki
plastik. Agar tidak saling menempel tutup permukaan berperekat dengan bahan
berpori steril yang sesuai (misal kasa steril), kemudian pindahkan lembaran
transdermal dalam wadah berisi pengencer yang mengandung polisorbat 80 P atau
lesitin dengan volume yang sesuai. Kocok kuat selama tidak kurang dari 30
menit.
INOKULASI DAN
PENGENCERAN
Tambahkan suspensi
mikroba uji pada sampel dan suspensi kontrol (pengencer tanpa sampel) seperti
tertera di atas, untuk mendapatkan inokulum dengan jumlah tidak lebih dari 100
koloni. Volume suspensi inokulum tidak lebih dari 1% dari volume sediaan yang diencerkan.
Untuk menunjukkan perolehan kembali mikroba uji yang dapat diterima dari
sediaan, faktor pengenceran terendah dari sampel yang disiapkan harus digunakan
untuk pengujian. Jika hal tersebut tidak memungkinkan karena adanya aktifitas
antimikroba atau kelarutan sediaan yang rendah, perlu dikembangkan protokol uji
yang sesuai. Jika sifat penghambatan pertumbuhan dari sampel tidak dapat
dihindari, maka jumlah total suspensi mikroba uji mungkin harus ditambah
setelah proses netralisasi dengan pengenceran atau penyaringan.
NETRALISASI/PENGHILANGAN
AKTIFITAS ANTIMIKROBA
Jumlah perolehan
kembali mikroba uji dari sampel yang disuspensikan seperti tertera pada Inokulasi
dan Pengenceran, diinkubasi mengikuti prosedur yang tertera pada Perolehan
kembali mikroba uji dalam sediaan, dibandingkan dengan jumlah mikroba uji
yang diperoleh kembali dari suspensi kontrol. Jika pertumbuhan terhambat
(dengan faktor reduksi lebih besar dari 2), maka lakukan perubahan prosedur untuk
penghitungan khusus untuk meyakinkan validitas hasil. Beberapa contoh perubahan
prosedur yaitu dengan : (1) Penambahan jumlah volume pengencer atau media
biakan; (2) Penambahan larutan penetral khusus atau umum pada pengencer; (3)
Penyaringan membran; atau (4) Kombinasi perubahan di atas.
Zat Penetral
Zat penetral digunakan
untuk menetralkan aktifitas senyawa antimikroba. (seperti tertera pada Tabel
2). Zat tersebut dapat ditambahkan pada pengencer atau media yang sesuai
sebelum disterilkan. Jika digunakan metode tersebut, efikasi dan hilangnya
toksisitas terhadap mikroba harus dibuktikan dengan melakukan penambahan zat
penetral pada blangko tanpa sediaan Jika tidak dapat ditemukan metode
netralisasi yang sesuai, dapat diartikan bahwa kegagalan isolasi mikroba yang
diinokulasikan disebabkan oleh aktivitas antimikroba dari sediaan. Hal ini
menunjukkan bahwa sediaan tidak terkontaminasi mikroba uji. Ulangi pengujian
dengan pengenceran yang lebih tinggi yang sesuai dengan pertumbuhan mikroba uji
dan kriteria penerimaan khusus.
PEROLEHAN KEMBALI
MIKROBA UJI DALAM SEDIAAN
Untuk tiap mikroba yang
terdaftar, lakukan uji terpisah. Hanya mikroba yang ditambahkan yang dihitung.
Penyaringan Membran
Gunakan penyaring membran
dengan porositas tidak lebih dari 0,45 μm. Jenis bahan penyaring dipilih
sedemikian rupa sehingga kemampuan menahan bakteri tidak dipengaruhi oleh kandungan
sampel uji. Gunakan satu jenis membran penyaring untuk tiap mikroba uji. Pindahkan
sejumlah suspensi sampel yang disiapkan seperti tertera pada Penyiapan
Sampel, Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/ Penghilangan
Aktifitas Antimikroba (minimal mengandung 1 g sediaan, atau kurang jika
diperkirakan jumlah koloni besar) saring segera dan bilas penyaring membran
dengan sejumlah tertentu volume pengencer. Untuk menentukan angka lempeng total
mikroba aerob (ALT), pindahkan penyaring membran ke permukaan lempeng media
Soybean-Casein Digest Agar (SCDA). Untuk menentukan Angka Kapang Khamir (AKK),
pindahkan membran ke permukaan lempeng media Sabouraud Dextrose Agar. Inkubasi
cawan seperti tertera pada Tabel 1. Lakukan pengamatan dan penghitungan.
Metode Angka Lempeng
Total
Metode angka lempeng
total dilakukan setidaknya duplo untuk tiap media, dan hasil merupakan rata-rata
hitung jumlah koloni.
Metode Tuang
Gunakan cawan Petri
berdiameter 9 cm, inokulasikan 1 ml suspensi sampel seperti tertera pada Preparasi
Penyiapan Sampel, Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/Penghilangan
Aktifitas Antimikroba ke dalam tiap cawan dan kemudian tambahkan 15 - 20 ml
Soybean-Casein Digest Agar atau Sabouraud Dextrose Agar pada suhu tidak lebih
dari 45°. Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar, sesuaikan jumlah media.
Lakukan duplo untuk tiap mikroba uji yang tercantum pada Tabel 1. Inkubasi
cawan seperti tertera pada Tabel 1. Hitung jumlah koloni rata-rata dari
tiap cawan media dan jumlah koloni inokulum awal.
Metode Sebar
Untuk lempeng media
gunakan cawan Petri diameter 9 cm, diisi 15-10 ml Soybean-Casein Digest Agar
atau Sabouraud Dextrose Agar pada suhu lebih kurang 45° pada tiap cawan Petri,
dan biarkan memadat. Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar, sesuaikan
jumlah media. Keringkan permukaan lempeng media dalam lemari laminar-airflow
atau dalam inkubator. Lakukan duplo untuk tiap mikroba uji yang tertera pada Tabel
1. Inokulasikan 0,1 ml suspensi sampel yang disiapkan seperti pada Penyiapan
Sampel, Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/ Penghilangan
Aktifitas Antimikroba dengan menyebarkan pada permukaan lempeng media.
Inkubasi dan hitung jumlah koloni seperti telah dijelaskan pada Metode Tuang.
Metode Angka Paling
Mungkin (APM)
Presisi maupun akurasi
Metode APM kurang dibandingkan dengan Metode Penyaringan Membran atau Metode
Angka Lempeng Total. Hasilnya tidak dapat diandalkan terutama untuk
penghitungan khamir. Metode APM dapat digunakan untuk menghitung ALT jika tidak
ada metode lain yang sesuai dan jika telah ditetapkan sebagai metode pilihan. Siapkan
minimal tiga seri pengenceran (10-1, 10-2, 10- 3) suspensi sediaan dengan cara
seperti tertera pada Penyiapan Sampel, Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/Penghilangan
Aktifitas Antimikroba. Dari tiap tingkat pengenceran suspensi sediaan
inokulasikan masing-masing 1 ml ke dalam tiga seri tabung berisi 9 – 10 ml
media Soybean-Casein Digest Broth. Jika perlu tambahkan surfaktan
seperti polisorbat 80 P atau inaktivator zat antimikroba ke dalam media.
Jika dibuat tiga tingkat pengenceran, maka diperoleh 9 tabung terinokulasi.
Inkubasi semua tabung yang telah diinokulasi pada suhu 30° - 35° selama tidak
lebih dari 3 hari. Jika terdapat kesulitan dalam membaca hasil, atau ketidakyakinan
terhadap sifat dari sediaan yang diuji, lakukan sub-kultur pada media yang sama
atau Soybean Casein Digestic Agar selama satu sampai 2 hari pada suhu yang
sama, gunakan hasil ini. Dengan menggunakan Tabel 3 dapat ditentukan
angka paling mungkin (APM) per g atau ml sediaan uji.
HASIL DAN INTERPRETASI
Jika ada kesesuaian
antara Metode Penyaringan Membran atau Metode Angka Lempeng,
hitung jumlah rata-rata mikroba uji dengan nilai penerimaan tidak lebih dari
faktor 2 suspensi kontrol tanpa sediaan seperti tertera pada Inokulasi dan
Pengenceran. Jika ada kesesuaian dengan Metode APM nilai inokulum yang
dihitung harus dalam batas kepercayaan 95% dari nilai suspensi kontrol. Jika
kriteria tersebut di atas tidak dapat dipenuhi untuk satu atau lebih mikroba
yang diuji dengan metode tersebut di atas, maka metode dan kondisi uji harus mendekati
kriteria yang digunakan untuk menguji sediaan.
PENGUJIAN SEDIAAN
Jumlah Sediaan yang
Digunakan untuk Pengujian
Jika tidak dinyatakan
lain gunakan 10 g atau 10 ml sediaan uji yang diambil dengan cara seperti di
atas. Untuk sediaan cairan atau padatan dalam aerosol gunakan 10 wadah sampel,
demikian juga untuk sampel “transdermal patches”. Jumlah yang diuji
dapat dikurangi untuk sediaan dengan bahan aktif yang dibuat dalam tiap unit
dosis (contoh tablet, kapsul, injeksi) kurang dari atau sama dengan 1 mg, atau
jumlah per g atau ml (untuk penyiapan sampel tidak dalam unit dosis) kurang
dari 1 mg. Dalam hal ini jumlah sampel yang diuji tidak kurang dari 10 unit
dosis atau 10 g atau 10 ml sediaan. Untuk bahan aktif dengan jumlah sampel
terbatas atau ukuran bets sangat kecil (misalnya kurang dari 1000 ml atau 1000
g) jumlah sampel yang diuji harus 1% dari bets kecuali jumlah yang lebih kecil
ditentukan atau dinyatakan dan disetujui. Untuk sediaan dengan total
keseluruhan bets kurang dari 200 unit (misal sampel untuk uji klinis), ukuran sampel
dapat dikurangi menjadi dua unit atau satu unit jika kurang dari 100 unit. Ambil
sampel secara acak dari ruahan sediaan atau dari wadah yang tersedia pada saat
pengerjaan. Untuk mendapatkan jumlah yang diperlukan, campurkan sejumlah isi
wadah hingga mencapai jumlah sampel yang cukup.
Pemeriksaan Sediaan
PENYARINGAN MEMBRAN
Gunakan alat penyaring
yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemindahan membran penyaring
ke media. Siapkan sampel menggunakan metode yang tertera pada Uji Fertilitas
dan Kesesuaian Metode Penghitungan, pindahkan sejumlah yang sesuai pada dua
penyaring membran, saring segera. Bilas tiap penyaringan sesuai dengan
prosedur. Untuk menentukan ALT, pindahkan satu penyaring membran ke permukaan
Soybean-Casein Digestic Agar. Untuk menentukan AKK, pindahkan satu penyaring membran
yang lain ke permukaan Sabouraud Dextrose Agar. Inkubasi cawan Soybean-Casein
Digest Agar pada suhu 30° - 35° selama 3 - 5 hari dan cawan Sabouraud Dextrose
Agar pada suhu 20° - 25° selama 5 - 7 hari. Hitung jumlah koloni per g atau per
ml sediaan. Untuk pengujian sampel “transdermal patches”, secara
terpisah saring 10% dari volume larutan seperti tertera pada Penyiapan
Sampel, gunakan dua penyaring membran steril. Pindahkan satu membran pada
Soybean- Casein Digest Agar untuk ALT dan membran lainnya pada Sabouraud
Dextrose Agar untuk AKK.
METODE ANGKA LEMPENG
TOTAL Metode Tuang
Siapkan sampel
menggunakan metode yang sesuai seperti tertera pada Uji Fertilitas dan Kesesuaian
Metode Penghitungan. Siapkan untuk masing-masing media sekurang-kurangnya
dua cawan Petri untuk tiap tingkat pengenceran. Inkubasi cawan Soybean-Casein
Digest Agar pada suhu 30° - 35° selama 3 - 5 hari dan cawan Sabouraud Dextrose
Agar pada suhu 20° - 25° selama 5-7 hari. Pilih cawan dari satu tingkat
pengenceran dengan jumlah koloni tertinggi yang kurang dari 250 untuk ALT dan
50 koloni untuk AKK. Hitung jumlah rata-rata koloni dalam media biakan dan jumlah
koloni per g atau per ml sediaan. Metode Sebar Siapkan sampel dengan
metode yang sesuai seperti tertera pada Uji Fertilitas dan Kesesuaian cawan
Petri untuk tiap media dan tiap tingkat pengenceran. Untuk inkubasi dan
penghitungan jumlah koloni, lakukan seperti tertera pada Metode Tuang.
METODE ANGKA PALING
MUNGKIN (APM)
Siapkan dan encerkan
sampel dengan metode sesuai seperti tertera pada Uji Fertilitas dan
Kesesuaian Metode Penghitungan. Inkubasi semua tabung selama 3-5 hari pada
suhu 30° - 35°. Jika perlu lakukan subkultur, gunakan metode yang sesuai. Catat
jumlah tabung yang menunjukkan pertumbuhan mikroba pada tiap tingkat
pengenceran. Tentukan APM mikroba per g atau ml sediaan berdasarkan Tabel 3.
Interpretasi Hasil
Angka Lempeng Total
(ALT) dianggap sama dengan angka koloni yang ditemukan pada Soybean-Casein Digest
Agar; jika koloni jamur ditemukan pada media ini, dihitung sebagai bagian dari
jumlah ALT. Total jumlah kapang dan khamir (AKK) dianggap sama dengan jumlah
koloni yang ditemukan pada Sabouraud Dextrose Agar; jika koloni bakteri
ditemukan pada media ini, maka dihitung sebagai bagian dari AKK. Jika AKK
diperkirakan melebihi kriteria penerimaan berdasarkan pertumbuhan bakteri,
dapat digunakan Sabouraud Dextrose Agar yang mengandung antibiotik. Jika
penghitungan dilakukan menggunakan metode APM, maka nilai penghitungan yang
diperoleh merupakan angka total mikroba aerobik (ALT). Jika telah ditetapkan
kriteria penerimaan untuk mutu mikrobiologi, maka di-interpretasikan sebagai
berikut: - 101 koloni: maksimal penghitungan yang dapat diterima = 20; - 102
koloni: maksimal penghitungan yang dapat diterima = 200; - 103 koloni: maksimal
penghitungan yang dapat diterima = 2000; dan seterusnya. Larutan dan media yang
disarankan tertera pada Uji Mikroba Khusus.
B. PENGUJIANMIKROBA
SPESIFIK
PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan
dijelaskan tentang Uji Batas Mikroba Spesifik yang mungkin terdeteksi
dengan kondisi dan metode yang sesuai. Metode uji dirancang untuk menetapkan
suatu produk memenuhi kriteria mutu secara mikrobiologi. Untuk pelaksanaan
pengujian ikuti petunjuk di bawah ini, termasuk jumlah sampel dan interpretasi
hasil uji. Metode pilihan termasuk metode otomatik dimungkinkan untuk digunakan
setelah dibuktikan kesetaraannya dengan metode farmakope.
PROSEDUR UMUM
Penyiapan sampel
dilakukan seperti tertera pada Uji enumerasi mikroba. Jika produk yang
akan diuji memiliki aktifitas antimikroba, sebaiknya sifat antimikroba
dihilangkan atau dinetralkan seperti tertera pada Uji enumerasi mikroba.
Jika digunakan bahan aktif permukaan (surfaktan) untuk penyiapan sampel, harus
dapat dibuktikan sesuai dan tidak toksik bagi mikroba dan sesuai dengan inaktivator
yang digunakan dalam produk yang diuji seperti tertera pada Uji enumerasi
mikroba.
FERTILITAS DAN DAYA
HAMBAT MEDIA, KESESUAIAN UJI DAN KONTROL NEGATIF
Kemampuan metode
deteksi mikroba yang terdapat dalam produk yang diuji harus ditetapkan. Jika
ada perubahan kemampuan dalam pengujian atau ada perubahan dalam produk yang
dapat mempengaruhi hasil uji, harus dilakukan konfirmasi metode.
Penyiapan Galur Uji
Gunakan suspensi galur
uji baku yang stabil. Galur uji dipelihara dengan Teknik Biakan Lot Benih tidak
lebih dari 5 pasase dari master lot benih asli.
MIKROBA AEROB
Biakkan masing-masing
galur bakteri di bawah ini, pisahkan masing-masing dalam wadah berisi media Soybean-Casein
Digest Broth atau Soybean-Casein Digest Agar, pada suhu 30⁰ - 35⁰ selama 18 - 24 jam. Biakkan
galur uji Candida albicans dalam Sabouraud Dextrose Agar atau Sabouraud
Dextrose Broth, pada suhu 20⁰ - 25⁰ selama 2 - 3 hari Gunakan Dapar
Natrium Klorida–Pepton pH 7 atau Dapar Fosfat pH 7,2 untuk membuat
suspensi uji. Gunakan suspensi tersebut dalam waktu 2 jam atau jika digunakan
sampai 24 jamharus disimpan pada suhu 2° - 8°.
CLOSTRIDIA
Gunakan Clostridium
sporogenes seperti ATCC 11437 (NBRC 14293, NCIMB 12343, CIP 100651) atau ATCC
19404 (NCTC 532 atau CIP 79.3). Biakkan galur uji Clostridia dalam
keadaan anaerob pada Reinforce Medium for Clostridia pada suhu 30° - 35°
selama 24 - 48 jam. Sebagai pilihan lain, siapkan dan encerkan sel vegetatif
dalam bentuk suspensi segar. Suspensi spora stabil pada suhu 2° - 8° selama
periode yang tervalidasi.
Kontrol Negatif
Untuk verifikasi
kesesuaian kondisi pengujian, kontrol negatif dilakukan menggunakan pelarut
yang sesuai menggantikan sediaan uji. Tidak boleh terjadi pertumbuhan mikroba.
Kontrol negatif juga dilakukan pada saat dilakukan uji terhadap sediaan seperti
tertera pada Pengujian Sediaan. Apabila terjadi kegagalan pada kontrol
negatif diperlukan investigasi.
Fertilitas dan Daya
hambat Media
Uji setiap bets media
siap-pakai, media yang disiapkan dari media kering atau dari komponen media. Verifikasi
sifat seperti tertera pada Tabel 1.
Uji Fertilitas Media Cair
Inokulasikan ke dalam media
yang sesuai, mikroba uji dalam jumlah sedikit (tidak lebih dari 100 koloni),
inkubasi pada suhu tertentu, tidak lebih dari periode terpendek yang tertera pada
prosedur uji. Untuk media cair, pertumbuhan mikroba uji harus terlihat jelas
dan harus sama dengan inokulum yang telah sesuai dengan hasil uji fertilitas bets
media sebelumnya.
Uji Fertilitas Media
Padat
Gunakan Metode Sebar
seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji enumerasi mikroba.
Inokulasikan masing-masing cawan dengan sejumlah mikroba uji yang sesuai (tidak
lebih dari 100 koloni). Inkubasikan pada suhu tertentu tidak lebih dari periode
terpendek seperti tertera dalam prosedur uji. Pertumbuhan mikroba sama dengan
inokulum yang telah sesuai dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
Uji Daya Hambat Media
Cair atau Padat
Inokulasikan sejumlah
mikroba uji paling sedikit 100 koloni pada sejumlah media yang diinkubasi pada
suhu tertentu tidak kurang dari periode terpanjang seperti tertera pada Prosedur
uji. Tidak boleh ada pertumbuhan mikroba uji.
“Test for
Indicative Properties”
Gunakan Metode Sebar
seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji enumerasi mikroba. Inokulasikan
masing-masing cawan dengan mikroba sesuai (tidak boleh lebih dari 100 koloni).
Inkubasikan pada suhu tertentu dalam batas uji. Ciri koloni mikroba uji harus
terlihat jelas dan harus sama dengan inokulum yang sebelumnya.
Kesesuaian Metode Uji
Untuk masing-masing
sediaan baru yang diuji lakukan penyiapan sampel, seperti tertera pada Pengujian
Sediaan. Pada saat inokulasi suspensi sampel, tambahkan masing-masing galur
mikroba uji tidak lebih dari 100 koloni dalam media pertumbuhan yang telah ditentukan.
Lakukan uji seperti tertera pada Pengujian Sediaan dengan masa inkubasi
terpendek. Mikroba uji spesifik harus dapat dideteksi dengan reaksi dan
sifat-sifat seperti dijelaskan dalam Pengujian Sediaan. Modifikasi
prosedur uji untuk menetralkan aktifitas antimikroba harus dilakukan (tertera
pada Netralisasi/Penghilangan Aktifitas Antimikroba dalam Uji
Enumerasi Mikroba). Untuk sediaan yang telah diberi penetral aktivitas antimikroba
dengan mengacu pada prosedur yang sesuai, dan ternyata aktivitas antimikroba
tidak dapat dinetralkan, maka diasumsikan bahwa tidak ada mikroba yang
terhambat dalam sediaan.
PENGUJIAN SEDIAAN Uji
Toleransi Empedu Bakteri Gram-negatif Penyiapan sampel dan pra-inkubasi
Siapkan sampel 1 dalam
10 volume pengencer dimana tidak lebih dari 1 g sampel diuji seperti tertera
pada Uji Enumerasi Mikroba, gunakan Soybean-Casein Digest Broth sebagai
pengencer, campur, dan inkubasi pada suhu 20° - 25° selama waktu yang cukup
untuk menumbuhkan bakteri tetapi tidak cukup untuk memicu multiplikasi mikroba (biasanya
2 jam tapi tidak boleh lebih dari 5 jam).
Uji negatif
Kecuali dinyatakan lain
dalam masingmasing monografi, gunakan 1 g sediaan seperti tertera pada Penyiapan
Sampel dan Pra-inkubasi, dalam media cair pengkaya Enterobacteriaceae
Mossel. Inkubasi pada suhu 30° - 35° selama 4 - 48 jam. Lakukan subkultur pada
cawan Violet Red Bile Glucose Agar. Inkubasi pada suhu 30° - 35° selama
18 - 24 jam. Sampel memenuhi syarat bila tidak ada pertumbuhan koloni.
Uji Kuantitatif
Seleksi dan subkultur Inokulasi
sejumlah suspensi dengan penyiapan sampel langsung ke dalam media Enterobacteria
Enrichment Broth Mossel Encerkan suspensi sampel hingga mengandung 0,1 g,
0,01 g dan 0,001 g (atau 0,1 ml, 0,01 ml dan 0,001 ml), dan inkubasi pada suhu
30° - 35° selama 24 - 48 jam. Lakukan subkultur dengan menginokulasi
masing-masing biakan pada cawan media Violet Red Bile Glucose Agar,
inkubasi pada suhu 30° - 35° selama 18 - 24 jam. Interpretasi Hasil
positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni. Catat hasil positif pada
jumlah terkecil sediaan dan hasil negatif pada jumlah terbesar sediaan.
Tentukan Angka PalingMungkin (APM) dari bakteri menggunakan Tabel 2.
Kesesuaian Metode Uji, campur dan inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18 - 24 jam.
Seleksi dan Subkultur
Kocok wadah, pindahkan
1 ml biakan Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 100 ml MacConkey
Broth, inkubasi pada suhu 42° - 44 selama
24 - 48 jam. Inokulasi biakan MacConkey Broth pada cawan media Mac
Conkey Agar, suhu 30° - 35 selama 18 - 72 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni
menunjukkan adanya E.Coli yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan
memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni yang tumbuh atau jika hasil uji
konfirmasi identifikasi negatif.
Salmonella Penyiapan
sampel dan Pra-inkubasi
Siapkan sediaan uji
seperti tertera pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan jumlah yang sesuai,
tidak kurang dari 10 g atau 10 ml, inokulasi ke dalam sejumlah volume Soybean-Casein
Digest Broth yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian Metode Uji),
campur dan inkubasi pada suhu 30° - 35 selama
18-24 jam.
Seleksi dan Subkultur
Pindahkan 0,1 ml biakan
Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 10 ml media Rappaport Vasiliadis
Salmonella Enrichment Broth, inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18 - 24 jam. Subkultur pada cawan Xylose
Lysine Deoxycholate Agar, inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18 - 48 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni
berwarna merah, dengan atau tanpa titik hitam di bagian tengah menunjukkan
karakteristik Salmonella yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan
memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh tidak seperti diuraikan di atas atau
jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
Pseudomonas
aeruginosa Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sampel
menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak lebih dari 1 g sediaan
diuji seperti tertera pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau jumlah
yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam media Soybean-Casein
Digest Broth, dengan jumlah yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian
Metode Uji), campur dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam. Untuk
menguji “transdermal patches”, gunakan membran penyaring steril, saring
sejumlah volume sampel yang sesuai dengan satu “patch” (lihat “Transdermal
Patches” pada Penyiapan Sampel dalam Uji Enumerasi Mikroba)
dan masukkan penyaring membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein Digest Broth.
Inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18-24 jam.
Seleksi dan Subkultur
Lakukan subkultur pada
cawan media Cetrimide Agar dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 72 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni
menunjukkan adanya P.aeruginosa yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh tidak seperti diuraikan di atas
atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
Staphylococcus aureus
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sampel
menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak kurang dari 1 g sediaan
diuji seperti tertera pada Uji Enumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml atau jumlah
yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam media Soybean-Casein
Digest Broth, dengan jumlah yang sesuai (seperti tertera pada Kesesuaian
Metode Uji) campur dan inkubasi pada suhu 30 -
35 selama 18 - 24 jam. Untuk menguji “transdermal
patches”, gunakan membran penyaring steril, saring sejumlah volume sampel
yang sesuai dengan satu “patch” (lihat “Transdermal Patches” pada
Penyiapan Sampel dalamUji Enumerasi Mikroba) dan masukkan
penyaring membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein Digest Broth. Inkubasi
pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam.
Seleksi dan Subkultur
Lakukan subkultur pada
cawan media Mannitol Salt Agar dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 72 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni
berwarna kuning atau putih dikelilingi zona kuning menunjukkan adanya S.aureus
yang di konfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji
jika pertumbuhan koloni tidak seperti diuraikan atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi
negatif.
Clostridia Penyiapan
Sampel dan Perlakuan Panas
Siapkan sampel
menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer (dengan total volume minimum 20 ml)
tidak kurang dari 2 g atau 2 ml sediaan untuk diuji seperti tertera pada Uji
Enumerasi Mikroba. Pisahkan sampel menjadi dua bagian, sekurang-kurangnya
10 ml. Panaskan satu bagian pada 80 selama
10 menit, dinginkan dengan cepat. Satu bagian lainnya tidak dipanaskan.
Seleksi dan Subkultur
Gunakan 10 ml atau
jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml kemudian keduanya diinokulasi ke dalam
sejumlah Reinforced Medium for Clostridia yang sesuai, (seperti tertera
pada Kesesuaian Metode Uji). Inkubasi pada kondisi anaerob pada suhu 30 - 35 selama 48 - 72 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni
anaerob bentuk batang (dengan atau tanpa endospora) memberikan reaksi katalase
negatif, menunjukkan adanya Clostridia yang dikonfirmasi dengan uji
identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni yang tumbuh
atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
Candida albicans
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sediaan yang
akan diuji seperti tertera pada Uji Endumerasi Mikroba. Gunakan 10 ml
atau jumlah yang sesuai tidak kurang dari 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam 100
ml media Sabouraud Dextrose Broth, campur dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 3 - 5 hari.
Seleksi dan Subkultur
Lakukan subkultur pada
cawan Sabouraud Dextrose Agar, dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 24 - 48 jam.
Interpretasi
Adanya pertumbuhan
koloni berwarna putih menunjukkan adanya C.albicans. yang dikonfirmasi dengan
uji identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada pertumbuhan koloni
seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
LARUTAN DAN MEDIA
KULTUR YANG DISARANKAN [Catatan Bagian ini sebagai
informasi.] Larutan dan media kultur berikut
memenuhi tujuan seperti tertera pada uji kontaminasi mikroba dalam Farmakope.
Media lain mungkin dapat digunakan setelah kesesuaiannya dibuktikan.
Larutan Dapar
Persediaan
Timbang 34 g Kalium Dihidrogen
Fosfat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000ml, larutkan dalam 500 ml air,
atur pH menjadi 7,2 0,2, tambahkan air
murni sampai tanda, dan campur homogen. Masukkan ke dalam wadah, dan
sterilisasi. Simpan pada suhu 2° - 8.
Larutan Dapar Fosfat pH
7,2
Siapkan campuran air murni
dan Larutan Dapar persediaan (800:1 v/v), kemudian sterilisasi. Atur pH
sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 0,2
pada suhu 25.
Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
Daftar Pustaka : Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar