Google ads

Kamis, 24 September 2015

TUJUH BINTANG FARMASIS (The seven-star pharmacist) plus





1. Care-giver, yaitu seorang farmasis yang menyediakan dan memberikan pelayanan. Pelayanan ini meliputi pelayanan klinik, teknologi, dan regulasi. Untuk itu diperlukam farmasis yang dapat berinteraksi dengan baik bersama dengan individu dan masyarakat. Farmasis haruslah melihat prakteknya terintegrasi, bermutu tinggi dan secara kontinyu sejalan dengan sistem pelayanan kesehatan dan termasuk dengan farmasis lainnya.
2.  Decision Maker, yaitu yang menjadikan penggunaan sumber daya (personalia, produk farmasi, bahan, perlengkapan / alat, prosedur dan praktek) yang tepat, bermanfaat, “cost-effective” sebagai dasar kerja dan pengambilan keputusan. Pencapaian dari sasaran ini membutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesis, dan memutuskan kegiatan apa yang paling tepat.
3. Communicator, yaitu seorang farmasis yang berada dalam posisi yang ideal diantara dokter / atau pengambil keputusan dengan pasien / masyarakat. Untuk itu farmasis haruslah mempunyai pengetahuan dan kepercayaan diri tinggi jika berinteraksi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya dan dengan masyarakat. Komunikasi menyangkut keterampilan secara verbal, non verbal, mendengarkan dan tulisan.
4. Leader, yaitu seorang farmasis yang menemukan dirinya sebagai pimpinan dalam situasi multi disiplin, atau didaerah dimana ada tenaga profesional lain. Kepemimpinan meliputi sikap empati / keharuan terhadap orang lain sejalan dengan kemampuanya, untuk berkomunikasi, mengambil keputusan dan mengelola secara efektif.
5. Manager, yaitu seorang farmasisi yang mengelola secara efektif sumber daya (SDM, fisik dan finansial) dan informasi. Farmasis juga dapat dengan mudah dan tenang dikelola orang lain, misalnya oleh pemilik atau atasannya.
6. Long life learner, yaitu seorang farmasis yang menerapkan konsep, prinsip, dan komitmen untuk selalu belajar sepanjang karirnya. Tentunya farmasis juga harus belajar bagaimana belajar.
7. Teacher, adalah farmasis yang bertanggung jawab untuk membantu melalui pendidikan dan pelatihan calon farmasis atau tenaga kesehatan lainnya. Partisipasi tidak hanya sebagai pengajar / pelatih, namun juga memberikan peluang untuk praktisi lain untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan penyesuaian keterampilan yang ada.
       8. Researcher

          Tanggung jawab untuk menyediakan segala data/informasi yang akurat, terkini, dan cukup untuk pekerjaan/pelayanan kefarmasian berdasarkan hasil penelitian yang baik.

Dengan tujuh bintang tersebut diatas, maka farmasis dapat memilih dan menentukan akan memainkan peran, dan disesuaikan dengan bidang yang ada.











Tidak ada komentar:

Google Ads