- Replikasi adalah proses pembentukan/pembelahan 1 (satu) DNA menjadi 2 dengan rumus 2n.
- Transkipsi adalah sintesis molekul RNA yang komplemen dengan DNA (DNA sebagai cetakan).
- Translasi adalah sintesis protein dengan m RNA sebagai cetakan. Berlangsung dir RNA dan tRNA sebagai molekul pembawa asam amino (urutan m RNA “ditranslate” menjadi urutan asam amino).
- Sistem Regulasi Operon Laktosa
Laktosa adalah gula bisakarida,
yaitu gula yang tersusun atas dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan
galaktosa. Laktosa dapat diuraikan menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan
enzim ß-galaktosidase.
Kemampuan bakteri untuk memilih
laktosa dan glukosa sebagai sumbe karbon telah memunculkan pertanyaan apakah
bakteri akan tetap mensintesis ß-galaktosidase seandainya glukosa yang jadi
pilihan. Jawabannya ialah bahwa bakteri mampu mengatur ekspresi gen penyandi
ß-galaktosidase sesuai dengan pilihan sumber karbon yaitu laktosa atau glukosa.
Pengaturan ekspresi gen ini disebut
sistem regulasi ekspresi gen; dan sistem ini pertama kali dijelaskan oleh Jacob
dan Monod. Sistem regulasi yang ditemukan oleh mereka sekarang dikenal sebagai
sistem regulasi operon laktosa, Sistem regulasi ini merupakan sitem
regulasi pada tingkat inisiasi transkripsi atau regulasi pada tingkat promotor.
Gen-gen pada satu operon akan
diekspresikan secara bersamaan melalui inisiasi transkripsi pada promotor yang
sama dan berakhir pada terminator yang sama. Pada operon laktosa terdapat tiga
gen yaitu lac-Z, lac- Y, dan Lac A, yang masing-masing
menyandikan ß-galaktosidase permease, dan transasetilase. Gen-gen yang berada
pada satu operon mempunyai hubungan fungsi dalam metabolisme Pengaturan
ekspresi operon laktosa dilakukan oleh suatu protein regulator yang akan
berinteraksi dengan promotor. Protein regulator tersebut akan menentukan
inisiasi translasi yang dilakukan oleh transkriptase. Protein pengatur
dihasilkan oleh gen regulator, yaitu gen yang produk ekspresinya berperan
mengatur ekspresi gen lain. Dalam kasus operon laktosa terdapat dua gen
regulator yaitu gen lac-i dan gen crp. Gen Lac i
berhubungan dengan kehadiran laktosa, sedangkan gen crp berhubungan
dengan kehadiran glukosa. Gen yang diatur tersebut dinamakan gen struktural,
sebagai contoh gen lac Z, Lac Y, dan Lac A pada operon
laktosa. Jadi gen regulator berperan mengatur ekspresi gen struktural.
Gen Lac-i akan menghasilkan
suatu polipeptida, yang kemudian setiap empat polipeptida akan membentuk satu
molekul protein tetramer yang berperan sebagai regulator. Dalam proses regulasi
protein tetramer ini akan menempel pada suatu wilayah promotor yang disebut
operator. Penempelan itu terjadi karena ada kecocokan tertentu antara runtunan
basa operator dengan protein regulator. Akibat adanya protein regulator yang
menempati wilayah operator maka transkriptase tidak dapat melakukan inisiasi
translasi, sehingga gen-gen yang terdapat di belakang promotor menjadi tidak
terekspresi. Protein regulator seperti di atas bersifat menghalangi atau
menekan terjadinya transkripsi, maka disebut inhibitor Lawan sifat dari
represor disebut aktivator, yaitu yang bersifat mendorong terjadinya ekspresi
gen.
Kehadiran laktosa pada media tumbuh
akan mendorong terjadinya ekspresi operon laktosa atau terjadi sintesis
ß-galaktosidase. Berarti kehadiran laktosa harus mampu melepaskan protein
regulator dari promotor agar terjadi ekspresi gen lac-Z, untuk
menghasilkan ß-galaktosidase. Dalam sistem regulasi ini laktosa yang diambil
oleh bakteri dapat berinteraksi dengan protein regulator dan asosiasi yang akan
mengubah konfigurasi molekul protein regulator. Perubahan konfigurasi pada
protein represor menyebabkan protein tersebut menjadi tidak mampu berasosiasi
dengan operator. Dengan tidak adanya inhibitor pada promotor maka transkriptase
menjadi tidak terhalang untuk melakukan inisiasi transkripsi dan terjadi
ekspresi gen-gen pada operon laktosa.
Selain oleh kehadiran laktosa
ekspresi operon Lac juga diatur oleh keberadaan glukosa. Bila bakteri
telah mengkonversi laktosa menjadi glukosa, dan bila kuantitas glukosa sudah
mencukupi maka ß-galaktosidase harus dihentikan sintesisnya. Regulasi oleh
glukosa ini disebut represi katabolit atau represi glukosa. Proses regulasi ini
melibatkan tiga komponen yaitu glukosa, cAMP (cyclic AMP), dan CAP (protein
aktivator/ represor). CAP merupakan protein yang berperan mengaktifkan enzim
transkriptase, protein ini disandikan oleh gen regulator crp Asosisasi
antara CAP dengan transkriptase menyebabkan transkriptase menjadi aktif dan
mampu mengkatalisis proses transkripsi, tanpa CAP transkriptase menjadi tidak
aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar