Google ads

Rabu, 16 September 2015

Jamur Pelapuk putih (Panus tigrinus)


Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multi seluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan dan reproduksinya (Sigit, 2008).
Jamur pelapuk putih diketahui memiliki kemampuan unik yang secara efisien mendegradasi lignin menjadi CO2 dan air, dan meninggalkan warna putih dari selulosa. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh akses terhadap polimer-polimer karbohidrat yang terdapat pada dinding sel tanaman dan menggunakannya sekaligus sebagai sumber karbon dan energi. Jamur pelapuk kayu ini biasanya tidak hanya membentuk koloni pada sampah hasil hutan dan pohon-pohon yang tumbang, tetapi juga pada pohon yang masih hidup (Sigit, 2008).
Jamur pelapuk kayu sendiri dibagi menjadi jamur pelapuk putih, jamur pelapuk coklat dan jamur pendekomposisi sampah. Akan tetapi, satu-satunya jamur yang mampu secara efisien mendegradasi lignin ialah jamur pelapuk putih dari kelas basidiomikotina. Panus tigrinus tergolong dalam kelas basidiomycetes yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi lignin baik ligin yang terdapat pada kayu maupun non-kayu (Quaratino et al, 2006). Jamur Pelapuk Putih (JPP) dari kelas basidiomikotina, merupakan organisme yang bekerja efisien dan efektif dalam proses delignifikasi. Proses delignifikasi ini dimulai saat JPP menembus dan membentuk koloni dalam sel kayu lalu mengeluarkan enzim yang berdifusi melalui lumen dan dinding sel. Jamur ini menyerang komponen lignin dari kayu hingga menyisakan selulosa dan hemiselulosa yang tidak terlalu berpengaruh. Akibatnya, terjadi penurunan kekuatan fisik kayu dan pembengkakan jaringan kayu (Sigit, 2008).
Lignin modifying enzymes (LMEs) diproduksi oleh jamur pelapuk putih selama proses metabolisme sekundernya berjalan, sementara oksidasi lignin tidak menyediakan energi yang cukup bagi jamur. Proses sintesis dan sekresi enzim seringkali diinduksi oleh tingkat karbon atau nitrogen yang terbatas. Hal inilah yang mungkin menyebabkan JPP tergolong jamur yang sangat efisien dalam penggunaan nitrogen. Sebagai contoh kandungan nitrogen C. versicolcor saat ditumbuhkan pada media C:N dengan rasio 32:1 kira-kira sebesar 4 %, namun saat ditumbuhkan pada media C:N rasio 1600:1 diperoleh 0,2% nitrogen. Hal ini menunjukkan dalam kondisi sedikit nitrogen, jamur lebih mengalokasikan nitrogen untuk memproduksi enzim ekstraselular dan komponen esensial sel. Selain itu, jamur ini juga secara efisien mendaur ulang nitrogen di dalam miseliumnya (Sigit, 2008).
           Fungi pelapuk putih (white rot fungi) adalah mikroba pendegradasi kayu yang sebagian besar tergolong Basidiomycetes. Salah satunya adalah jamur Lentinus/Panus Tigrinus. Lentinus tigrinus adalah jamur  yang tergolong dalam keluarga Polyporaceae  dan termasuk pada order polyporales.

Tidak ada komentar:

Google Ads