Ada
4 fase kurva pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :
1. Fase Lag / Adaptasi
Jika
mikroorganisme dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula aan mengalami fase
adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Lamanya
fase ini dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu medium tumbuh dan jumlah inokulum
(Hamdiyati,2010).
2. Fase Log
Pada fase ini mikroorganisme membelah
dengan cepat. Kecepatan pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh medium tempat
tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient, juga termasuk suhu dan kelembaban.
Akhir dari fase ini terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan akibat nutrient di
dalam medium telah berkurang dan adanya hasil metabolism yang mungkin beracun
atau menghambat pertumbuhan (Hamdiyati,2010).
3. Fase Stasioner
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap
karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada
fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi
sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi
yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel
lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan
bahan-bahan kimia (Hamdiyati,2010).
4. Fase Kematian
Pada fase ini sebagian populasi mikroba
mulai mengalami kematian karena beberapa sebab yaitu nutrien di dalam medium
sudah habis dan energi cadangan di dalam sel habis (Hamdiyati,2010).
Suhu
Bakteri
dapat dikelompokkan berdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya, yaitu :
1. Psikrofil adalah bakteri yang
dapat tumbuh pada suhu 0 °C sampai 20 °C. Suhu optimumnya sekitar 15 °C.
Karakteristik istimewa dari semua bakteri psikrofiladalah akan tumbuh pada suhu
0 – 5 °C.
2. Mesofil adalah bakteri yang
dapat tumbuh pada suhu 20 °C sampai 45 °C. karakteristik istimewa dari semua
bakteri mesofil adalah kemampuannya untuk tumbuh pada suhu tubuh (37 °C) dan
tidak dapat tumbuh pada suhu di atas 45 °C.
3. Termofil adalah bakteri yang
dapat tumbuh pada suhu 35 °C atau lebih. Bakteri termofil dapat dibedakan
menjadi dua kelompok :
a. Fakultatif termofil adalah organisme
yang dapat tumbuh pada suhu 37 °C, dengan suhu pertumbuhan optimum 45 – 60 °C.
b. Obligat termofil adalah organisme
yang dapat tumbuh pada suhu di atas suhu 50 °C, dengan suhu pertumbuhan optimum
di atas 60 °C (Hamdiyati,2010).
pH
Pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak
kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH
maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum
6,5 – 7,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 –
9 dan pH optimumnya 4 – 6. Selama pertumbuhan pH dapat berubah, naik atau
turun, bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan. Bila ingin pH konstan
selama pertumbuhan harus diberikan larutan penyangga atau buffer yang sesuai
dengan media dan jenis mikroorganisme (Hamdiyati,2010).
Kebutuhan
oksigen
Oksigen tidak
mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan
oksigen bahkan oksigen merupakan racun bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi
atas empat kelompok berdasarkan kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob yang memerlukan oksigen sebagai
akseptor elektron dalam proses respirasi. Mikroorganisme anaerob adalah mikroorganisme yang
tidak memerlukan O2 karena oksigen akan membentuk H2O2 yang bersifat toksik dan
meyebabkan kematian. Mikroorganisme anaerob tidak memiliki enzim katalase yang
dapat menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen. Mikroorganisme fakultatif anaerob adalah
mikroorganisme yang tetap tumbuh dalam lingkungan kelompok fakultatif anaerob.
Mikroorganisme mikroaerofilik
adalah mikroorganisme yang memerlukan oksigen dalam jumlah terbatas karena
jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan
menimbulkan kematian (Hamdiyati,2010).
Salinitas
Berdasarkan
kebutuhan garam (NaCl) mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi :
1. Non halofil
2. Halotoleran
3. Halofil (NaCl 10-15%)
4. Halofil
ekstrim (Hamdiyati,2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar