A. Percobaan
berdasarkan reaksi warna:
1) Percobaan
kadar-N
Kapur natron, yaitu campuran NaOH dan
Ca(OH)2 dalam tabung reaksi
dengan larutan protein dipanaskan. Keluarlah Amoniak dan Amina.Lakmus merah
yang dibasahi menjadi biru.
2) Reaksi
Xantoprotein
Larutan asam
nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah
dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah menjadikuning apabila
dipanaskan.. reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti Benzen yang terdapata
pada molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk protein, fenilalanin dan
triptofan. Kulit kita bila kena asam nitrat berwarna kuning, itu juga karena
terjadi reaksi xantoprotein ini.
3) Reaksi
Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro
dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, apabila pereaksi ini ditambahkan pada
larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi
merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein
yang mengandung tirosin akan memberikan reaksi positif.
4)
Reaksi Biuret
Molekul
protein sendiri merupakan rantai panjang yang tersusun oleh matarantai
asam-asam amino. Asam amino adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih gugus
karboksil (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino (-NH2) yang salah
satunya terletak pada atom C (Hamdan 2007).
Albumin
merupakan protein terpenting yang disintesis oleh hati dan hati adalah
satu-satunya tempat sintesis protein. Albumin merupakan unsur utama yang
terdapat pada putih telur. Albumin mempunyai berat molekul tinggi (66000) dan
mengandung 584 asam amino. Produksi albumin yang normal dalam rentang 120-200
mg per kg per hari (Sabiston 1987).
Gelatin
ialah protein hewani yag tidak lengkap, diambil dari jaringa hewani, seperti
tulang dan jaringan ligament. Dapat dijumpai dalam beberapa sari daging dan
dalam beberapa kaldu. Juga didapati dalam sayuran tertentu, sebuah contoh ialah
agar-agar yang digunakan dalam pembuatan jeli dan kaldu (Pearce 2009).
Kasein
merupakan senyawa fosfo-gliko protein berbentuk misela (diameter 0,1 mikro),
berikatan dengan kalsium fosfat dan sitrat yang meliputi 75% protein dalam susu
sapi.Kasein alami terdiri atas protein 94%, kalsium (Ca) 35%, fosfor (P) 2,2%,
asam sitrat (0,5%) dan magnesium (Mg 0,1%). Kasein mengandung lysine,
kekurangan sistin (0,4%), tetapi kaya akan metionin (kira-kira 3%) dan dapat
dihidrolisis menjadi oligopeptida yang larut dan mudah dicerna (Djarir 2002).
Uji
millon berfungsi untuk mengetahui adanya gugus phenol dalam protein. Pereaksi
Millon terdiri dari merkuri nitrit (HgNO2) dan merkuri nitrat (Hg(NO3)2).
Protein yang mengandung gugus hidroksil Phenil (-OH) dapat bereaksi dengan
larutan mercuri nitrat dapat menghasilkan larutan atau endapan berwarna putih
kemudian berubah warna menjadi merah setelah dipanaskan (Sutresna 2008).
Prinsip
dari uji millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.
Tirosin merupakan asam amino yang mempunyai molekul fenol pada gugus R-nya,
yang akan membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon. Dari hasil percobaan
diketahui bahwa albumin, gelatin, kasein, dan fenol tidak mengandung tirosin,
sedangkan pepton mengandung tirosin. Seharusnya fenol, albumin, dan kasein
positif dalam uji millon karena tirosin memiliki molekul fenol pada gugus R-nya
dan albumin serta kasein mengandung tirosin sebagai salah satu asam
penyusunnya, namun pada percobaan tersebut tidak dihasilkan hasil positif.
Penyimpangan tersebut terjadi karena kesalahan kerja pada praktikan, bahan yang
telah terkontaminasi (Handini 2009).
Uji
belerang dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam bahan-bahan yang diujikan
terdapat asam amino sistein atau metionin atau tidak. Sistein dan metionin
merupakan asam amino yang mengandung S pada molekulnya. Reaksi Pb-asetat dengan
asam amino tersebut akan membentuk endapan berwarna hitam atau kelabu.
Penambahan NaOH dalam percobaan tersebut ialah untuk mendenaturasi protein
sehingga ikatan yang menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb-asetat dan
membentuk garam PbS. Berdasarkan hasil percobaan albumin dan kasein yang
berwarna gelap atau kuning gelap, sehingga kasein dan albumin megandung
metionin atau sistein. Reaksi yang terjadi ialah
Uji Xantoproteat digunakan untuk mengetahui adanya inti benzene dalam dalam
molekul-molekul asam aminonya. Inti benzene dapat ternitrasi oleh asam pekat
menghasilkan turunan nitrobenzene. Fenilalanin, triptofan, dan tirosin yang
mengandung inti benzene pada molekulnya juga mengalami reaksi denga HNO3pekat,
Albumin, kasein, gelatin, pepton dan fenol seluruhnya menunjukkan hasil yang
positif karena semua bahan mengandung inti benzene pada molekulnya (Handini
2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar