Metode yang digunakan untuk mengetahui kristalinitas
mineral adalah dengan
difraksi sinar X. Analisis difraksi sinar X merupakan metode yang bersifat tidak merusak, yang berarti bahwa
contoh tidak dipengaruhi oleh analisis dan masih dapat digunakan untuk analisis
lain. Akan tetapi metode ini tidak dapat diterapkan untuk analisis bahan yang
bersifat amorf atau nonkristalin (Zahriyah, 2009).
Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang pendek sebesar 0,7
sampai 0,2 Å yang dihasilkan dari penembakan logam dengan
elektron berenergi tinggi
kemudian elektron-elektron ini mengalami pengurangan kecepatan dengan
cepat dan energinya diubah menjadi energi foton
sehingga energinya besar (lebih besar daripada energi sinar UV-VIS) dan tidak mengalami pembelokan pada medan magnet (Zahriyah, 2009).
Ketika radiasi
elektromagnetik melewati suatu materi, terjadi interaksi dengan elektron dalam
atom dan sebagian dihamburkan ke segala arah. Dalam beberapa arah, gelombang
berada dalam satu fasa dan saling memperkuat satu sama lain sehingga terjadi
interferensi konstruktif sedangkan sebagian tidak satu fase dan saling
meniadakan sehingga terjadi interferensi destruktif (Hadrah, 2011).
Interferensi
konstruktif tergantung pada jarak antar bidang (d), besar sudut difraksi (θ)
dan berlangsung hanya apabila memenuhi hukum Bragg :
n.λ = 2.d.sin θ n
= 1,2,... (1)
Keterangan :
d = jarak interplanar
atau interlayer
θ = kisi difraksi sinar-X
θ = kisi difraksi sinar-X
λ = panjang
gelombang logam standar
n =
tingkat atau orde difraksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar