Google ads

Jumat, 21 Agustus 2015

Biologi Sel Tumbuhan


       Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa yunani kytos, “wadah”) adalah ilmu yang mempelajari sel. Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan diantara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekuler. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang menungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molecular, dan biologi perkembangan.
          Makhluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel banyak (multiseluler) berdsarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya system endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki system endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh system membrane. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki system endomembran. Pada sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki system endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membrane.
Sel tumbuhan 
Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma, kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan.
1.       Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.
2.      Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron(μ). Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas sedangkan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1.     Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
v  Amiloplas (untak menyimpan amilum)
v  Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak), dan
v  Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2.    Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3.      Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
v  Karotin (kuning)
v  Fikodanin (biru)
v  Fikosantin (kuning)
v  Fikoeritrin (merah)
4.    Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi: air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organic, protein, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain), enzim , butir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas vakuola.
5.    Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H202) sebagai produk-samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H202 yang dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini mengandung suatu enzim yang mengubah H202  menjadi air.
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri menjadi dua setelah mencapai ukuran tertentu.
6.    Plasmodesmata
Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk memfasilitasi, komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman. Fungsi plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus yang memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya. Plasmodesmata berada di daerah dinding  sel yang disebut bidang pit primer.

Tidak ada komentar:

Google Ads