Biologi sel (juga disebut sitologi,
dari bahasa yunani kytos, “wadah”)
adalah ilmu yang mempelajari sel. Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel
merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan
persamaan dan perbedaan diantara berbagai jenis sel merupakan hal penting
khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekuler. Persamaan dan
perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang menungkinkan
prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan
digeneralisasikan pada jenis sel sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan
erat dengan genetika, biokimia, biologi molecular, dan biologi perkembangan.
Makhluk hidup seluler baik yang bersel
tunggal (unicellular) maupun yang bersel banyak (multiseluler) berdsarkan pada
beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya system endomembran, dikelompokkan
dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik,
merupakan tipe sel yang tidak memiliki system endomembran sehingga sel tipe ini
memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh system membrane. Sel prokariotik
terdapat pada bakteri dan ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan
tipe sel yang memiliki system endomembran. Pada sel eukariotik merupakan tipe
sel yang memiliki system endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas
karena dibatasi oleh sistem membrane.
Sel tumbuhan
Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel
tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel hewan. Perbedaan tersebut yakni:
pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma, kloroplas, dan vakuola
besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang terdapat pada sel
tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan.
1.
Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari
bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi
sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu
dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.
Umumnya sel tumbuhan mengandung
plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron(μ). Plastida ada yang berwarna ada yang
tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas sedangkan yang berwarna
disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut
amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang
mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi
sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
v Amiloplas (untak menyimpan amilum)
v
Elaioplas
(Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak), dan
v Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida
ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis.
3.
Kromoplas yaitu plastida yang
mengandung pigmen, misalnya :
v Karotin (kuning)
v Fikodanin (biru)
v Fikosantin (kuning)
v Fikoeritrin (merah)
Vakuola
terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel tumbuhan
tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada sel
tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan
umumnya berisi: air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam
organic, protein, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid
(misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain), enzim ,
butir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan
vaknola non kontraktil. Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel
sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas
antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas vakuola.
Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang
dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer
hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen
peroksida (H202) sebagai produk-samping, dari sinilah
organel tersebut mengambil namanya. H202 yang dibentuk
oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini mengandung
suatu enzim yang mengubah H202 menjadi air.
6. Plasmodesmata
Merupakan
suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk memfasilitasi,
komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman. Fungsi
plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus yang
memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya.
Plasmodesmata berada di daerah dinding sel yang disebut bidang pit primer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar