Google ads

Minggu, 16 Agustus 2015

Methanol & Gliserol

Metanol
          Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Metanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan tambahan bagi etanol industri (Hikmah dan Zuliyana, 2010)
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2                        2 CO2 + 4 H2O
Sifat – sifat fisik dan kimia metanol ditunjukkan pada tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.6. Sifat –sifat fisik dan kimia Metanol
Massa Molar
32,04 g/mol
Wujud
Cairan tidak berwarna
Specific Gravity
0,7918
Titik Leleh
-970C, -142,90F (176 K)
Titik Didih
64,70C, 148,40F (337,8 K)
Kelarutan dalam air
Sangat larut
Keasaman (pKa)
~15,5
Sumber : (Hikmah dan Zuliyana, 2010)

Gliserol
          Gliserol adalah produk samping produksi biodiesel dari reaksi transesterifikasi. Gliserol merupakan senyawa alkohol dengan gugus hidroksil berjumlah 3 dan dikenal dengan nama 1,2,3 propanetriol. Gliserol merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan merupakan cairan kental yang memiliki rasa manis (Widayat dkk, 2013).
Sifat fisik dari gliserol merupakan cairan tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental dengan rasa yang manis, densitas 1,261, titik lebur 18,20C, titik didih 2900C dan gliserol juga digunakan sebagai penghalus pada krim cukur, sabun, dalam obat batuk dan syrup atau untuk pelembab. Gliserol disebut juga dengan gliserin yang merupakan hasil samping dari reaksi pembentukan biodesel. Gliserol dapat didegredasi secara biologis, tidak beracun dan tidak berbahaya (Damayanti, 2011).

Tidak ada komentar:

Google Ads