Metanol
Metanol
juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa
kimia dengan rumus kimia CH3OH. Metanol merupakan bentuk alkohol paling
sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas
(berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan
pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan tambahan bagi
etanol industri (Hikmah dan Zuliyana, 2010)
Reaksi kimia metanol yang terbakar di
udara dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
Sifat – sifat fisik dan kimia metanol
ditunjukkan pada tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.6. Sifat –sifat
fisik dan kimia Metanol
Massa Molar
|
32,04 g/mol
|
Wujud
|
Cairan tidak berwarna
|
Specific
Gravity
|
0,7918
|
Titik Leleh
|
-970C, -142,90F
(176 K)
|
Titik Didih
|
64,70C, 148,40F
(337,8 K)
|
Kelarutan dalam air
|
Sangat larut
|
Keasaman (pKa)
|
~15,5
|
Sumber : (Hikmah dan Zuliyana, 2010)
Gliserol
Gliserol
adalah produk samping produksi biodiesel dari reaksi transesterifikasi.
Gliserol merupakan senyawa alkohol dengan gugus hidroksil berjumlah 3 dan
dikenal dengan nama 1,2,3 propanetriol. Gliserol merupakan cairan yang tidak
berwarna, tidak berbau dan merupakan cairan kental yang memiliki rasa manis
(Widayat dkk, 2013).
Sifat
fisik dari gliserol merupakan cairan tidak berwarna, tidak berbau, cairan
kental dengan rasa yang manis, densitas 1,261, titik lebur 18,20C,
titik didih 2900C dan gliserol juga digunakan sebagai penghalus pada krim
cukur, sabun, dalam obat batuk dan syrup atau untuk pelembab. Gliserol disebut
juga dengan gliserin yang merupakan hasil samping dari reaksi pembentukan
biodesel. Gliserol dapat didegredasi secara biologis, tidak beracun dan tidak
berbahaya (Damayanti, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar