Google ads

Sabtu, 15 Agustus 2015

Kalsium Oksida (CaO) Sebagai Katalis


          Pada umumnya, sintesis biodiesel dilakukan melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa cair (NaOH atau KOH) dan enzim (lipase), dan melalui proses esterifikasi dengan menggunakan katalis asam cair (H­2SO4 atau H3PO4). Hasil konversi reaksi pembentukan biodiesel dengan menggunakan katalis basa cair dapat mencapai 98%, bila menggunakan katalis asam cair dapat mencapai 99%, dan penggunaan enzim lipase dapat menghasilkan konversi mencapai 91% (Fanny dkk, 2012).
CaO merupakan katalis heterogen jenis oksida logam yang sering digunakan untuk reaksi transesterifikasi. Oksida-oksida  tersebut berasal dari logam transisi, logam alkali dan logam alkali tanah. Oksida logam-logam transisi cenderung bersifat asam, mahal, dan menghasilkan yield yang rendah. Berbeda dengan oksida logam alkali dan alkali tanah yang bersifat basa, murah, dan menghasilkan konversi yang tinggi (Fanny dkk, 2012).

Tidak ada komentar:

Google Ads