Pada
umumnya, sintesis biodiesel dilakukan melalui reaksi transesterifikasi
menggunakan katalis basa cair (NaOH atau KOH) dan enzim (lipase), dan melalui
proses esterifikasi dengan menggunakan katalis asam cair (H2SO4
atau H3PO4). Hasil konversi reaksi pembentukan biodiesel
dengan menggunakan katalis basa cair dapat mencapai 98%, bila menggunakan
katalis asam cair dapat mencapai 99%, dan penggunaan enzim lipase dapat
menghasilkan konversi mencapai 91% (Fanny dkk, 2012).
CaO merupakan katalis
heterogen jenis oksida logam yang sering digunakan untuk reaksi
transesterifikasi. Oksida-oksida
tersebut berasal dari logam transisi, logam alkali dan logam alkali
tanah. Oksida logam-logam transisi cenderung bersifat asam, mahal, dan
menghasilkan yield yang rendah.
Berbeda dengan oksida logam alkali dan alkali tanah yang bersifat basa, murah,
dan menghasilkan konversi yang tinggi (Fanny dkk, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar