Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak yang
berasal dari daging buah sawit yang telah melewati tahap perebusan di sterilizing
station dan dilanjutkan dengan pengepresan di pressing station.
Dalam daging buah sawit terdapat 43% crude palm oil yang tersusun atas
berbagai jenis asam lemak, yaitu asam palmitat (C16) 40%-46%, asam Oleat
(C18-1) 39%-45%, asam linoleat (C18-2) 7%-11%, asam stearat (C18) 3,6%-4,7% dan
asam miristat (C14) 1,1%-2,5% (Rachmaniah dkk, 2009). Crude palm oil (CPO)
mengandung asam lemak bebas yang relatif tinggi berkisar 3%-5%, sedangkan untuk
memproduksi biodiesel asam lemak bebas harus ≤ 1%. Untuk itu, dalam penelitian
ini dibutuhkan perlakuan untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas sebelum crude
palm oil (CPO) digunakan sebagai bahan baku biodiesel melalui reaksi
esterifikasi. Kadar asam lemak bebas dalam crude palm oil (CPO)
dipengaruhi oleh tingkat kematangan (ripe) dari buah kelapa sawit.
Semakin lewat matang buah kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku,
semakin tinggi pula kadar asam lemak bebas. Kenaikan kadar ALB juga turut
dipercepat oleh faktor panas, H2O, keasaman dan biokatalis
(Kurniasih, 2012).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengkonversi crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel, tetapi
keseluruhannya menggunakan satu tahap reaksi saja. Penelitian sebelumnya telah
dilakukan untuk mengubah crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel melalui
reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa KOH. Produk crude palm oil
methyl ester (CPOME) kemudian di blending dengan petroleum diesel.
Dari hasil penelitian diketahui, bahwa blending CPOME30 memberikan hasil
dapat bercampur dengan baik tanpa terjadi separasi dan memiliki karakteristik
yang mendekati petroleum diesel (Zuhdi dan rahayu, 2005). Sementara pada
penelitian lain dilakukan optimasi biodiesel dari CPO menggunakan reaksi
transesterifikasi dengan variasi temperatur reaksi, waktu reaksi, kecepatan
putaran pengaduk, rasio molar dan rasio katalis KOH. Dari hasil penelitian,
diperoleh kandungan ester tertinggi sebesar 93,573% (Alkabbashi dkk, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar