Google ads

Selasa, 11 Agustus 2015

Crude Palm Oil (CPO)


          Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak yang berasal dari daging buah sawit yang telah melewati tahap perebusan di sterilizing station dan dilanjutkan dengan pengepresan di pressing station. Dalam daging buah sawit terdapat 43% crude palm oil yang tersusun atas berbagai jenis asam lemak, yaitu asam palmitat (C16) 40%-46%, asam Oleat (C18-1) 39%-45%, asam linoleat (C18-2) 7%-11%, asam stearat (C18) 3,6%-4,7% dan asam miristat (C14) 1,1%-2,5% (Rachmaniah dkk, 2009). Crude palm oil (CPO) mengandung asam lemak bebas yang relatif tinggi berkisar 3%-5%, sedangkan untuk memproduksi biodiesel asam lemak bebas harus ≤ 1%. Untuk itu, dalam penelitian ini dibutuhkan perlakuan untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas sebelum crude palm oil (CPO) digunakan sebagai bahan baku biodiesel melalui reaksi esterifikasi. Kadar asam lemak bebas dalam crude palm oil (CPO) dipengaruhi oleh tingkat kematangan (ripe) dari buah kelapa sawit. Semakin lewat matang buah kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku, semakin tinggi pula kadar asam lemak bebas. Kenaikan kadar ALB juga turut dipercepat oleh faktor panas, H2O, keasaman dan biokatalis (Kurniasih, 2012).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkonversi crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel, tetapi keseluruhannya menggunakan satu tahap reaksi saja. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengubah crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa KOH. Produk crude palm oil methyl ester (CPOME) kemudian di blending dengan petroleum diesel. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa blending CPOME30 memberikan hasil dapat bercampur dengan baik tanpa terjadi separasi dan memiliki karakteristik yang mendekati petroleum diesel (Zuhdi dan rahayu, 2005). Sementara pada penelitian lain dilakukan optimasi biodiesel dari CPO menggunakan reaksi transesterifikasi dengan variasi temperatur reaksi, waktu reaksi, kecepatan putaran pengaduk, rasio molar dan rasio katalis KOH. Dari hasil penelitian, diperoleh kandungan ester tertinggi sebesar 93,573% (Alkabbashi dkk, 2009).

Tidak ada komentar:

Google Ads