Sterilisasi
dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat (in situ)
oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehid, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra
atau sinar gama. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh
sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Mikrobiologi, 2006:75).
Sterilisasi
dapat dilakuhkan dengan tiga cara, yaitu: sterilisasi pemanasan basah dengan
menggunakan uap air panas, sterilisasi kering dalam tanur, dan pembakaran total
(Mikrobiologi, 2006:85).
Berdasarkan
pada ketiga cara tersebut, sterilisasi dapat dibagi dalam:
1. Sterilisasi
kering
2. Sterilisasi
basah
Sterilisasi
kering
Sterilisasi
kering dapat dilakuhkan dengan cara sebagai berikut:
a.
Pemijaran
Pemijaran
diterapkan pada ose ujung-ujung pinset, dan sudip (spatula) logam.
b.
Jilatan
api (Flaming)
Jilatan
api diterapkan terhadap skapel, jarum, mulut tabung biakan, kaca objek, dan
kaca penutup. Benda-benda ini dijilatkan pada api bunsen tanpa membiarkannya
memijar (Mikrobiologi, 2006:86).
c.
Tanur
uap panas (Hot-Oven)
Sebagian
besar sterilisasi kering dilakuhkan dengan alat ini.Biasanya digunakan suhu
160-165°C selama 1 jam. Cara ini baik dilakuhkan terhadap alat-alat kering
terbuat dari kaca, seperti tabung reaksi, pinggan petri, labu, pipet, pinset,
skapel,gunting, kapas hapus tenggorok, alat suntik dari kaca (Mikrobiologi,
2006:86).
Sterilisasi
Basah
Sterilisasi
basah dapat dilakuhkan dengan cara sebagai berikut.
a.
Penggodongan
dalam Air
Cara ini hanya cukup
untuk mematikan mikroorganismeyang tidak berspora.Memang ada spora ysng tidak
tahan penggodogan, tetapi endospore dari family Bacillacea ada yang tahan penggodongan selam 1-3 jam. Untuk
keprluaan desinfeksi dalam rumah tangga (bukan
sterilisasi) penggodogan selama 5 menit biasanya cukup, asal dijaga bahwa
air panas itu benar-benar berkontak secara langsung dengan mikroorganisme
tersebut bukan hanya bagian luarnya atau bungkusnya saja(Mikrobiologi, 2006:87).
b.
Uap
dalam Tekanan
Pensterilan dengan uap
dalam tekanan dilakuhkan dalam autoklaf.Suhu dapat meningkat sampai 121°C. Bila
uap itu dicampur dengan udara yang sama banyak, pada tekanan yang sama, maka
suhu yang tercapai hanya 110°C. itu sebabnya udara dalam autoklaf harus
dikeluarkan sampai habis untuk memperoleh suhu yang diinginkan (121°C). dalam suhu
tersebut semua mikroorganisme, baik vegetative maupun spora dapat dimusnahkan
dalam waktu yang tidak lama, yaitu sekitar 15-20 menit (Mikribiologi, 2006:87).
Pelaksanaan
sterilisasi
1. Sterilisasi
dengan pemanasan kering
a. Sterilisasi
dengan pemijaran yaitu dengan memanaskan di dalam api hingga menjadi merah,
digunakan untuk mensterilkan jarum ose.
b. Sterilisasi
dengan udara kering yaitu memanaskan di dalam oven pada suhu 1600C -
1700C selama 1-2 jam. Digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas
yaitu erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi dan gelas ukur.
2. Sterilisasi
dengan pemanasan basah
a. Sterilisasi
dengan uap bertekanan yaitu dengan memanaskan di dalam Autoclave pada suhu 1210C
selama 15 menit, digunakan untuk mensterilkan alat-alat mikrobiologi dan tembat
pertumbuhan bakteri.
b. Sterilisasi
dengan merebus yaitu dengan mendidihkan secara langsung untuk mensterilkan
alat-alat mikrobiologi.
Sterilisasi secara Kimia
Sterilisasi
secara Kimia yaitu dengan cara menggunakan bahan-bahan kimia yang disebut
desinfektan. Desinfektan yaitu bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi
alat-alat atau barang, dapat membunuh bakteri tetapi tidak menjamin alat atau
barang itu steril (Soemarno, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar