Google ads

Minggu, 28 Juni 2015

Sterilisasi



Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat (in situ) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehid, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gama. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Mikrobiologi, 2006:75).
Sterilisasi dapat dilakuhkan dengan tiga cara, yaitu: sterilisasi pemanasan basah dengan menggunakan uap air panas, sterilisasi kering dalam tanur, dan pembakaran total (Mikrobiologi, 2006:85).
Berdasarkan pada ketiga cara tersebut, sterilisasi dapat dibagi dalam:
1.      Sterilisasi kering
2.      Sterilisasi basah
Sterilisasi kering
Sterilisasi kering dapat dilakuhkan dengan cara sebagai berikut:
a.      Pemijaran
Pemijaran diterapkan pada ose ujung-ujung pinset, dan sudip (spatula) logam.
b.      Jilatan api (Flaming)
Jilatan api diterapkan terhadap skapel, jarum, mulut tabung biakan, kaca objek, dan kaca penutup. Benda-benda ini dijilatkan pada api bunsen tanpa membiarkannya memijar (Mikrobiologi, 2006:86).
c.       Tanur uap panas (Hot-Oven)
Sebagian besar sterilisasi kering dilakuhkan dengan alat ini.Biasanya digunakan suhu 160-165°C selama 1 jam. Cara ini baik dilakuhkan terhadap alat-alat kering terbuat dari kaca, seperti tabung reaksi, pinggan petri, labu, pipet, pinset, skapel,gunting, kapas hapus tenggorok, alat suntik dari kaca (Mikrobiologi, 2006:86).

Sterilisasi Basah
Sterilisasi basah dapat dilakuhkan dengan cara sebagai berikut.
a.      Penggodongan dalam Air
Cara ini hanya cukup untuk mematikan mikroorganismeyang tidak berspora.Memang ada spora ysng tidak tahan penggodogan, tetapi endospore dari family Bacillacea ada yang tahan penggodongan selam 1-3 jam. Untuk keprluaan desinfeksi dalam rumah tangga (bukan sterilisasi) penggodogan selama 5 menit biasanya cukup, asal dijaga bahwa air panas itu benar-benar berkontak secara langsung dengan mikroorganisme tersebut bukan hanya bagian luarnya atau bungkusnya saja(Mikrobiologi, 2006:87).
b.   Uap dalam Tekanan
Pensterilan dengan uap dalam tekanan dilakuhkan dalam autoklaf.Suhu dapat meningkat sampai 121°C. Bila uap itu dicampur dengan udara yang sama banyak, pada tekanan yang sama, maka suhu yang tercapai hanya 110°C. itu sebabnya udara dalam autoklaf harus dikeluarkan sampai habis untuk memperoleh suhu yang diinginkan (121°C). dalam suhu tersebut semua mikroorganisme, baik vegetative maupun spora dapat dimusnahkan dalam waktu yang tidak lama, yaitu sekitar 15-20 menit (Mikribiologi, 2006:87).


 Pelaksanaan sterilisasi
1.      Sterilisasi dengan pemanasan kering
a.       Sterilisasi dengan pemijaran yaitu dengan memanaskan di dalam api hingga menjadi merah, digunakan untuk mensterilkan jarum ose.
b.      Sterilisasi dengan udara kering yaitu memanaskan di dalam oven pada suhu 1600C - 1700C selama 1-2 jam. Digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yaitu erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi dan gelas ukur.
2.      Sterilisasi dengan pemanasan basah
a.       Sterilisasi dengan uap bertekanan yaitu dengan memanaskan di dalam Autoclave pada suhu 1210C selama 15 menit, digunakan untuk mensterilkan alat-alat mikrobiologi dan tembat pertumbuhan bakteri.
b.      Sterilisasi dengan merebus yaitu dengan mendidihkan secara langsung untuk mensterilkan alat-alat mikrobiologi.
  Sterilisasi secara Kimia
            Sterilisasi secara Kimia yaitu dengan cara menggunakan bahan-bahan kimia yang disebut desinfektan. Desinfektan yaitu bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi alat-alat atau barang, dapat membunuh bakteri tetapi tidak menjamin alat atau barang itu steril (Soemarno, 2000).

Tidak ada komentar:

Google Ads