Taksonomi Shigella dysenteriae
Menurut Entjang
(2003), Klasifikasi Shigella dysenteriae adalah sebagai berikut :
Filum : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobactericeae
Genus : Shigella
Spesies : Shigella
dysenteriae
Morfologi Shigella dysenteriae
Shigella
dysenteriae merupakan bakteri patogen pada usus yang dikenal sebagai penyebab
penyakit disentri pada manusia. Bakteri ini berbentuk batang, tidak bergerak,
tidak berspora, tidak berselubung, fakultatif aerob dan Gram negatif serta
mengeluarkan endotoksin (Entjang, 2001).
Pembiakan
dan Pertumbuhan Shigella dysenteriae
Shigella
dysenteriae dapat tumbuh dengan baik pada media
yang digunakan sehari-hari seperti SS AGAR, Endo agar, EMB agar, dan Mac Conkey
agar karena dapat meragikan glukosa. Shigella membentuk asam dan karbohidrat,
tetapi jarang menghasilkan gas. Shigella bersifat aerob dengan suhu optimum 370C
dan ph 6,4-7,8. Koloni shigella dysenteriae pada media EMB agar, Endo agar, SS
agar, dan Mac Conkey agar, tidak berwarna (Soemarno, 2000).
Struktur Antigen
Shigella
mempunyai susunan antigen yang kompleks, sebagian mempunyai antigen O dan
beberapa diantaranya memiki antigen K (Jawetz, 2005).
Patogenitas Shigella
dysenteriae
Infeksi
Shigella terjadi pada saluran
pencernaan. Shigella menyebabkan
3bentuk diare yaitu : 1. Dysentri klasik dengan kombinasi tinja yang lembek dan
disertai darah. 2. Watery diare. 3. Kombinasi keduanya. Gejala klinik yang
ditimbulkan berupa demam dan nyeri abdomen. Penyembuhan terjadi 2-7 hari
(Jawetz, 2005).
Pengujian secara In vitro
Pengujian secara in vitro
adalah pengujian yang dilakukan diluar tubuh, yang berkenaan dengan percobaan
biologis yang dilakukan didalam petridisk atau alat laboratorium lainnya dengan
tujuan untuk melakukan percobaan di dalam laboratorium (Irianto, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar