Google ads

Sabtu, 20 Juni 2015

BAHAYA BERAS PLASTIK

Bahan kimia yang terkandung dalam plastik itulah yang sangat membahayakan kesehatan bagi manusia. Salah satu bahan kimia yang paling berbahaya adalah Bisphenol A (BPA). Bahan ini mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar risiko keguguran kandungan.

Dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik mempunyai sifat, jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu lebih dari 200º C bisa mencair. Bila temperature kemudian diturunkan (didinginkan), material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali.

Termoset setelah diproses menjadi produk tidak dapat kembali seperti bentuk semula. Jika diumpamakan dengan makanan, termoplastik seperti coklat yang dapat mencair dan mengeras berulang kali dan tetap saja kita akan mendapatkan coklat, sedangkan termoset seperti biskuit yang sekali dicetak tidak dapat kembali ke bentuknya lagi.

di China beras ‘plastik’ adalah beras buatan manusia. Beras ini dibuat dari campuran berupa aci yang didalamnya berisi zat karbohidrat dan campuran vitamin serta nutrisi lainnya. Patut dicatat ini bukan beras dari plastik tetapi beras yang dibuat dari bahan-bahan tepung dan ditambahkan vitamin.

Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine. Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah ‎penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).
Kemungkinan besar ada plasticizer yang mengandung Pthalat atau PPC yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat pipa ar atau paralon untuk PPC. Tetapi kecil kemungkinan PPC ada di beras tersebut karena sifatnya anti air. Hasil jadinya tetap akan kaku keras‎. FAD sudah menegaskan tidak lagi memperbolehkan penggunaan zat Pthalat,
      
      Jenis Plastik dan Penggunaan

Kode 1 bertuliskan PET atau PETE

PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.

Kode 2 Bertuliskan HDPE

HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.

Kode 3 Bertuliskan PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk bahan mainan anak di bawah tiga tahun.

Kode 4 Bertuliskan LDPE

LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek

Kode 5 Bertuliskan PP

PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini.

Kode 6 Bertuliskan PS
PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas dan pakai makanan styrofoam, sendok, dan garpu plastik, yang biasa ada pada kotak makanan. Kotak CD juga mengandung Polystyrene. Kandungan bahan kimia plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dari kemasan langsung berpindah ke makanan.

Kode 7 Bertuliskan PC
.
PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam “food grade” dan dapat digunakan sampai 140º C.

      Kandungan Kimia Yang Terdapat Pada Beras Plastik

Kandungan kimia yang terdapat pada beras plastik yakni benzyl butyl phthalate (BBP), bis 2-ethylhexyl phtalate (DEHP), dan diisononyl phthalate (DINP). Ketiga zat ini biasa dipakai sebagai pelentur pada pipa dan kabel.

Cara Analisa

Pertama, dari bentuknya, tampilan beras asli memiliki guratan dari bekas sekam padi, sedangkan beras plastik tidak terlihat guratan pada bulirnya dan bentuknya agak lonjong.
Kedua, dari ujung-ujung bulir beras, pada beras asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat kapur yang mengandung karbohidrat. Sedang beras bercampur plastik tidak ada warna putihnya.
Ketiga, jika beras asli direndam dalam air maka akan berubah warna menjadi lebih putih, sedangkan beras plastik hasilnya tidak akan menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi putih.
Keempat, jika beras palsu ditaruh di atas kertas maka terlihat beras tidak natural, berbentuk lengkung, tidak ada patahan.
Kalau dipatahkan akan pecah menjadi bentuk kecil-kecil. Sementara beras asli bentuk bulirnya sedikit menggembung dan kalau dipatahkan hanya terbelah menjadi dua.

Uji Beras Plastik menggunakan alat yaitu dengan:
a.       Alat FTIR (Fourier Transform Infrared)) untuk mengidentifikasi gugus fungsi bahan , identifikasi jenis polimer yang mungkin terkandung dalam beras.
b.      Menggunakan alat Differential Scanning Calorymeter (DSC) untuk melihat titik leleh beras.


Dampak Konsumsi Beras Plastik

Mengkonsumsi beras yang ada kandungan plastiknya dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang pada kesehatan seseorang. Dampak akut atau dampak yang segera terasa jika kita makan cuma satu piring adalah mual, pusing sampai diare, Sementara, dampak kronis atau jangka panjang yang ditimbulkan jika mengonsumsi beras plastik adalah timbulnya kanker.
Selain itu, kandungan plastik dalam beras plastik juga akan sulit diekskresi tubuh, sehingga bisa merusak ginjal yang menyebabkan gagal ginjal. Jika  sisa metabolisme itu sulit keluar, maka di kemudian hari akan menjadi karsionogenik yang  menimbulkan  berbagai macam kanker.

Di China disebut Artificial Rice, bisa dikatakan beras premium karena harganya sangat mahal dibandingkan harga beras biasa. Di China beras ‘plastik’ adalah beras buatan manusia. Beras ini dibuat dari campuran berupa aci yang didalamnya berisi zat karbohidrat dan campuran vitamin serta nutrisi lainnya. Patut dicatat ini bukan beras dari plastik tetapi beras yang dibuat dari bahan-bahan tepung dan ditambahkan vitamin.

Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine.
Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah ‎penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).

Kemungkinan besar ada plasticizer yang mengandung Pthalat atau PPC yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat pipa air atau paralon untuk PPC. Tetapi kecil kemungkinan PPC ada di beras tersebut karena sifatnya anti air. Hasil jadinya tetap akan kaku keras‎. FAD menegaskan tidak lagi memperbolehkan penggunaan zat Pthalat. Beras plastik, istilah dari beras yang memiliki kandungan resin beracun dilaporkan sudah menyebar di sejumlah negara Asia. Penyebaran tersebut termasuk pada negara yang memiliki banyak penduduk miskin, semisal India, Indonesia serta Vietnam. Beras tersebut dibuat dari kentang, dibentuk hingga menyerupai beras namun diberi campuran resin. Isu yang beredar, beras berbahaya itu juga sudah dijumpai di wilayah Singapura.

Akan tetapi, pemerintah Singapura menyatakan bahwa pihaknya sudah bergerak cepat untuk lakukan pemeriksaan demi memastikan tak ada beras plastik beredar dalam negara yang terkenal kaya dan tinggi kinerja pejabat publiknya tersebut. Berita terkait beras plastik tersebut bermuara dari wilayah China. Sejumlah pakar kesehatan sudah berusaha memperingatkan bahwa penggunaan beras plastik tersebut dapat memicu kerusakan serius dalam pencernaan manusia.
Beras plastik itu pertama kalinya terungkap di kawasan Taiyuan, provinsi Shaanxi, lalu menyebar dengan sangat cepat lewat sosial media dan aplikasi perpesanan ponsel. Dari wilayah Malaysia, pemerintah negara tersebut mengatakan masih belum ada temuan kasus beras plastik di wilayahnya.

Cara Pembuatan Beras Palsu

Pembuatan beras plastik dengan cara plastik dimasukkan dalam mesin untuk dihancurkan hingga berupa bubur. Setelah berubah bentuk dari plastik menjadi bubur plastik, maka beras palsu ini akan dicetak sehingga menyerupai benang kasar. Setelah itu, plastik akan dipotong menggunakan mesin sehingga sangat mirip dengan beras.


Tidak ada komentar:

Google Ads