Bahan
kimia yang terkandung dalam plastik itulah yang sangat membahayakan kesehatan
bagi manusia. Salah satu bahan kimia yang paling berbahaya adalah Bisphenol A
(BPA). Bahan ini mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar
risiko keguguran kandungan.
Dilihat
dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik
mempunyai sifat, jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan
sampai suhu lebih dari 200º C bisa mencair. Bila temperature kemudian
diturunkan (didinginkan), material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk
kembali.
Termoset
setelah diproses menjadi produk tidak dapat kembali seperti bentuk semula. Jika
diumpamakan dengan makanan, termoplastik seperti coklat yang dapat mencair dan
mengeras berulang kali dan tetap saja kita akan mendapatkan coklat, sedangkan
termoset seperti biskuit yang sekali dicetak tidak dapat kembali ke bentuknya
lagi.
di
China beras ‘plastik’ adalah beras buatan manusia. Beras ini dibuat dari
campuran berupa aci yang didalamnya berisi zat karbohidrat dan campuran vitamin
serta nutrisi lainnya. Patut dicatat ini bukan beras dari plastik tetapi beras
yang dibuat dari bahan-bahan tepung dan ditambahkan vitamin.
Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine. Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).
Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine. Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).
Kemungkinan
besar ada plasticizer yang mengandung Pthalat atau PPC yang banyak digunakan
sebagai bahan pembuat pipa ar atau paralon untuk PPC. Tetapi kecil kemungkinan
PPC ada di beras tersebut karena sifatnya anti air. Hasil jadinya tetap akan
kaku keras. FAD sudah menegaskan tidak lagi memperbolehkan penggunaan zat
Pthalat,
Jenis Plastik dan Penggunaan
Kode 1 bertuliskan PET atau PETE
PET
atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai botol minuman,
minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak
boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya,
jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia
yang terlarut semakin banyak.
Kode
2 Bertuliskan HDPE
HDPE
atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan
obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol
kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.
Kode
3 Bertuliskan PVC
PVC
atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan
bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis
plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang
penggunaan PVC untuk bahan mainan anak di bawah tiga tahun.
Kode 4 Bertuliskan LDPE
Kode 4 Bertuliskan LDPE
LDPE
atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus,
misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek
Kode 5 Bertuliskan PP
Kode 5 Bertuliskan PP
PP
atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, dan botol
bayi menggunakan plastik jenis ini.
Kode
6 Bertuliskan PS
PS
atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas dan pakai
makanan styrofoam, sendok, dan garpu plastik, yang biasa ada pada kotak
makanan. Kotak CD juga mengandung Polystyrene. Kandungan bahan kimia plastik
jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah
ini, styrene dari kemasan langsung berpindah ke makanan.
Kode 7 Bertuliskan PC.
Kode 7 Bertuliskan PC.
PC
atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi,
melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan
perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang
tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam “food
grade” dan dapat digunakan sampai 140º C.
Kandungan Kimia Yang Terdapat
Pada Beras Plastik
Kandungan kimia yang terdapat pada beras
plastik yakni benzyl butyl phthalate (BBP), bis 2-ethylhexyl phtalate (DEHP),
dan diisononyl phthalate (DINP). Ketiga zat ini biasa dipakai sebagai pelentur
pada pipa dan kabel.
Cara Analisa
Pertama, dari bentuknya, tampilan beras asli memiliki
guratan dari bekas sekam padi, sedangkan beras plastik tidak terlihat guratan
pada bulirnya dan bentuknya agak lonjong.
Kedua, dari ujung-ujung bulir beras, pada beras
asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat
kapur yang mengandung karbohidrat. Sedang beras bercampur plastik tidak ada
warna putihnya.
Ketiga, jika beras asli direndam dalam air maka akan
berubah warna menjadi lebih putih, sedangkan beras plastik hasilnya tidak akan
menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi putih.
Keempat, jika beras palsu ditaruh di atas kertas maka
terlihat beras tidak natural, berbentuk lengkung, tidak ada patahan.
Kalau dipatahkan akan
pecah menjadi bentuk kecil-kecil. Sementara beras asli bentuk bulirnya sedikit
menggembung dan kalau dipatahkan hanya terbelah menjadi dua.
Uji Beras Plastik
menggunakan alat yaitu dengan:
a. Alat FTIR (Fourier Transform Infrared)) untuk
mengidentifikasi gugus fungsi bahan , identifikasi jenis polimer yang mungkin
terkandung dalam beras.
b. Menggunakan alat Differential Scanning
Calorymeter (DSC) untuk melihat titik leleh beras.
Dampak Konsumsi Beras Plastik
Mengkonsumsi
beras yang ada kandungan plastiknya dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan
dampak jangka panjang pada kesehatan seseorang. Dampak akut atau dampak yang
segera terasa jika kita makan cuma satu piring adalah mual, pusing sampai
diare, Sementara, dampak kronis atau jangka panjang yang ditimbulkan jika
mengonsumsi beras plastik adalah timbulnya kanker.
Selain itu, kandungan plastik dalam beras
plastik juga akan sulit diekskresi tubuh, sehingga bisa merusak ginjal yang menyebabkan
gagal ginjal. Jika sisa metabolisme itu
sulit keluar, maka di kemudian hari akan menjadi karsionogenik yang menimbulkan berbagai macam kanker.
Di China disebut Artificial Rice, bisa
dikatakan beras premium karena harganya sangat mahal dibandingkan harga beras
biasa. Di China beras ‘plastik’ adalah beras buatan manusia. Beras ini dibuat
dari campuran berupa aci yang didalamnya berisi zat karbohidrat dan campuran
vitamin serta nutrisi lainnya. Patut dicatat ini bukan beras dari plastik
tetapi beras yang dibuat dari bahan-bahan tepung dan ditambahkan vitamin.
Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine.
Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).
Agar menjadi mirip beras, campuran tadi dilapisi oleh zat yang dinamakan plasticizer. Kemudian dicetak dengan mesin khusus yang dinamakan Extruder Mechine.
Penggunaan zat plasticizer dalam proses pembuatan beras plastik aman asalkan terdaftar dan sesuai ketentuan. Yang tidak dibenarkan adalah penggunaan zat campuran plastik lainnya seperti Pthalat atau PPC (Polivynil Chlorida) yang biasa terkandung di dalam pipa paralon. Penggunaan zat pthalat atau PPC bisa mengakibatkan penyakit kanker dan tidak direkomendasikan oleh Badan Food and Drug (FAD).
Kemungkinan besar ada plasticizer yang
mengandung Pthalat atau PPC yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat pipa
air atau paralon untuk PPC. Tetapi kecil kemungkinan PPC ada di beras tersebut
karena sifatnya anti air. Hasil jadinya tetap akan kaku keras. FAD menegaskan
tidak lagi memperbolehkan penggunaan zat Pthalat. Beras
plastik, istilah dari beras yang memiliki kandungan resin beracun dilaporkan
sudah menyebar di sejumlah negara Asia. Penyebaran tersebut termasuk pada
negara yang memiliki banyak penduduk miskin, semisal India, Indonesia serta
Vietnam. Beras tersebut dibuat dari kentang, dibentuk hingga menyerupai beras
namun diberi campuran resin. Isu yang beredar, beras berbahaya itu juga sudah
dijumpai di wilayah Singapura.
Akan tetapi, pemerintah Singapura menyatakan bahwa
pihaknya sudah bergerak cepat untuk lakukan pemeriksaan demi memastikan tak ada
beras plastik beredar dalam negara yang terkenal kaya dan tinggi kinerja
pejabat publiknya tersebut. Berita terkait beras plastik tersebut bermuara dari
wilayah China. Sejumlah pakar kesehatan sudah berusaha memperingatkan bahwa
penggunaan beras plastik tersebut dapat memicu kerusakan serius dalam
pencernaan manusia.
Beras plastik itu pertama kalinya terungkap di kawasan
Taiyuan, provinsi Shaanxi, lalu menyebar dengan sangat cepat lewat sosial media
dan aplikasi perpesanan ponsel. Dari wilayah Malaysia, pemerintah negara
tersebut mengatakan masih belum ada temuan kasus beras plastik di wilayahnya.
Cara
Pembuatan Beras Palsu
Pembuatan beras plastik dengan cara plastik dimasukkan
dalam mesin untuk dihancurkan hingga berupa bubur. Setelah berubah bentuk dari
plastik menjadi bubur plastik, maka beras palsu ini akan dicetak sehingga
menyerupai benang kasar. Setelah itu, plastik akan dipotong menggunakan mesin
sehingga sangat mirip dengan beras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar