Aktivitas atau potensi antibakteri dapat
ditujukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambat terhadap
mikroorganisme. Suatu penurunan aktivitas antimikroba juga dapat menunjukkan
perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia sehingga
pengujian secara mikrobiologi atau biologi biasanya merupakan standar untuk
mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas.
Ada dua metode umum yang dapat digunakan,
yaitu penetapan dengan lempeng silinder atau cara “lempeng” dan penetapan
dengan turbidimetri atau cara “tabung”. Metode pertama berdasarkan difusi
antibiotik dari silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat
dalam cawan petri atau lempeng. Jadi mikroorganisme yang ditambahkan dihambat
pertumbuhannya pada daerah berupa lingkaran atau “zona” di sekeliling silinder
yang berisi larutan antibiotik. Metode turbidimetri berdasarkan hambatan
pertumbuhan biakan mikroorganisme dalam larutan antibiotik serba sama dalam
media cair yang dapat menumbuhkan mikroorganisme dengan cepat jika tidak terdapat
antibiotik (Harmita & Radji, 2008:12)
Penetapan
dengan metode lempeng dan metode turbidimetri, semua peralatan harus dicuci
bersih sebelum dan sesudah digunakan. Peralatan gelas, untuk menyimpan dan
memindahkan mikroorganisme uji, disterilkan
dengan pemanasan kering atau dengan uap air (Harmita & Radji,
2008:12).
Pengendalian termostatik diperlukan dalam
beberapa tahap penetapan secara mikrobiologi, yaitu pada saat membiakkan
mikroorganisme dan penyiapan inokula, serta selama inkubasi dalam penetapan
pada lempeng dan tabung. Suhu dengan penetapan lempeng dipertahankan lebih
kurang 0,5oC dari suhu yang dipilih. Pengendalian suhu yang lebih dekat
(lebih kurang 0,1oC dari suhu yang dipilih) sangat penting untuk
diinkubasi pada penetapan dengan cara tabung. Hal ini dapat dicapai dengan
mengatur sirkulasi udara atau air; kapasitas panas dari air yang lebih besar
lebih menguntungkan dari pada sirkulasi udara (Harmita & Radji,
2008:12).
Pengukuran
transmitan dalam pita frekuensi yang sempit membutuhkan spektrofotometer yang
sesuai dan mempunyai sumber cahaya yang panjang gelombang yang dapat diubah
atau dibatasi dengan menggunakan filter 530 nm untuk pengukuran serapan pada
pengujian dengan cara tabung. Untuk tujuan tersebut, alat dapat diatur sehingga
dapat menerima tabung yang digunakan untuk inkubasi dan menggunakan sel yang
dimodifikasi, yang dilengkapi dengan pipa pembuangan untuk memudahkan
pertukaran isi dengan cepat, atau lebih disukai sel yang mempunyai saluran
untuk pengaliran secara sinambung selama pengukuran. Atur serapan dengan blanko
untuk serapan nol menggunakan media cair yang jernih tanpa inokula yang
disiapkan seperti yang dinyatakan untuk masing-masing antibiotik, termasuk
larutan uji dan formaldehida dalam jumlah yang sesuai dalam setiap contoh. (Catatan
pengukuran serapan dan transmitan dapat digunakan untuk penyiapan inokula)
(Harmita & Radji,
2008:13) .
Untuk penetapan cara lempeng, gunakan cawan
petri kaca atau plastik (lebih kurang 20 mm x 100 mm) yang mempunyai tutup dari
bahan yang sesuai. Untuk silinder, gunakan silinder besi tahan karat atau
porselen dengan toleransi ukuran masing-masing lebih kurang 0,1 mm; diameter
luar 8 mm, diameter dalam 6 mm, dan tinggi 10 mm. Cuci silinder dengan seksama untuk
membersihkan semua residu, kadang-kadang diperlukan asam seperti asam nitrat 2
N atau asam kromat (Harmita & Radji, 2008:13).
Media yang diperlukan untuk inokula
mikroorganisme terbuat dari bahan-bahan yang tertera pada kontak. Sedikit
modifikasi pada masing-masing bahan, atau media kering yang direkonstitusi,
dapat dilakukan dengan syarat media yang dihasilkan mempunyai daya menumbuhkan
yang sama atau lebih baik dan memberikan respons kurva baku yang sama (Harmita
& Radji,
2008:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar