Belimbing
adalah nama Melayu untuk jenis tanaman buah dari keluarga Oxalidaceae, marga Averrhoa.
Tanaman belimbing dibagi menjadi dua jenis, yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan belimbing asam (Averrhoa bilimbi) atau lazim disebut
belimbing wuluh.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dengan familia Oxalidaceae, memiliki nama daerah yang beragam yaitu: limeng, selimeng, thlimeng (Aceh); selemeng (Gayo); asom, belimbing, balimbingan (Batak); malimbi (Nias); balimbieng
(Minangkabau); belimbing asam
(Melayu); balimbing (Lampung); calincing, balingbing (Sunda); belimbing wuluh (Jawa); bhalimbhing bulu (Madura); blingbing buloh (Bali); limbi (Bima); balimbeng (flores); libi
(Sawu); belerang (sangi), sedangkan
nama asingnya ialah bilimbi, carambola tree (Inggris); kamias (Filipina) (Hariana, 2006:36).
2.2.1
Sejarah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon
yang berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara
yang beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya
belimbing ditanam dalam bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan
sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan Amerika, jenis
belimbing yang populer dan digemari masyarakat adalah belimbing “Florida” (Abdul Rahman, 2003).
2.2.2
Klasifikasi Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi)
Klasifikasi
ilmiah belimbing wuluh menurut Ashok., et. al, (2013:136) sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi Linnaeus
Morfologi Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Belimbing wuluh merupakan
tanaman yang dapat berbuah sepanjang tahun. Berbentuk pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan
batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran
rendah sampai 500 m. Pohon
yang berasal dari Amerika tropis, tumbuh di tempat yang lembab dan tidak
ternaungi. Tanaman
ini berdaun majemuk, menyirip dengan jumlah
21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur,
ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm,
warnanya hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Buah belimbing wuluh
berbentuk bulat lonjong bersegi, panjangnya 4-10 cm, dengan bobot sekitar 20
gram, berwarna hijau pada waktu muda setelah tua kekuningan. Berbiji segitiga, masih muda berwarna hijau
setelah tua kuning kehijauan. Akar tunggang dan berwarna cokelat kehitaman.
Kulit buahnya berkilap dan tipis. Biji bentuknya bulat telur dan gepeng (Ashok., et.
al, 2013:136).
Manfaat Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi)
Manfaat belimbing wuluh yang bagian bunganya dapat digunakan
untuk: batuk, sariawan (stomatitis), perut sakit, gondongan (parotitis), bagian
daun untuk: rematik, batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi
berlubang; bagian buah untuk: jerawat, panu, tekanan darah tinggi (hipertensi),
kelumpuhan, memperbaiki fungsi pencernaan, radang rektum, dan air perasan buah
belimbing wuluh sangat baik untuk asupan kekurangan vitamin C (Hariana, 2006:36).
Kandungan Kimia Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi)
Buah belimbing wuluh mengandung
banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan
perlindungan terhadap berbagai penyakit. Belimbing wuluh mempunyai kandungan
unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium (Hariana, 2006:36).
Berdasarkan hasil
pemeriksaan kandungan kimia buah belimbing wuluh menunjukkan bahwa buah
belimbing wuluh mengandung golongan
senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pektin. Flavonoid
merupakan senyawa aktif antibakteri yang terkandung dalam buah belimbing wuluh (Zakaria.,
et. al, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar