Biofuel
adalah bahan bakar yang berasal dari sumber hayati (renewable energy). Biofuel, apabila diartikan sebagai
pengganti BBM, maka biofuelmerupakan
salah satu bentuk energi yang dapat berasal dari biomassa ataupun dari
perengkahan rantai hidrokarbon minyak nabati ataupun turunannya.
Biofuel
dapat dibedakan menjadi biogas dan bio-oil. Namun karena kesulitan dalam
pengolahannya, biogas jarang diteliti
maupun diproduksi. Biofuel dengan
fasa cair mengandung fraksi gasoline
(bensin), kerosine (minyak tanah) dan
diesel (solar). Persentase fraksi gasoline, kerosine dan diesel dari biofuel dapat berubah-ubah, tergantung
pada bahan yang digunakan, kondisi operasi serta katalis yang digunakan [Nurjannah, 2010].
Siswanto dkk [2008] melakukan
penelitian menghasilkan biofuel melalui proses perengkahan katalitik minyak
sawit dengan katalis MCM-41 yang melibatkan reaksi perengkahan paralel yang
menghasilkan organic liquid product
(OLP), gas tidak terkondensasi dan kerak. OLP terdiri dari bensin, minyak tanah
dan diesel, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi operasi berupa rasio
minyak dengan katalis danWeight Hourly Space Velocities(WHSV) terhadap
konversi umpan OLP dan selektivitas bensin. Kondisi optimum produksi OLP juga
diperoleh dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dalam mikroreaktor unggun
tetap pada suhu 450 °C. Rentang WHSV berada pada kisaran 15 sampai 25, dan O/C
rasio bervariasi pada kisaran 30 sampai 50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil tertinggi dari OLP adalah 60,73% berat pada O/C ratio 32,50 dan WHSV
19,38.
Biodiesel
dalam unsur kimianya merupakan alkil ester (metil, etil,isopropyl, dan
sejenisnya) berasal dari asam-asam lemak, biasanya, biodiesel dihasilkan
dariminyak kelapa sawit, minyak biji jarak, dan sebagainya. Biodiesel umumnya dibuat melaluireaksi
metabolisis atau etanolisis minyak lemak nabati atau hewani dengan alkohol (metanol/etanol). Karena memiliki sifat
fisika dan kimia yang mirip dengan BBM alternatifyang memiliki potensi besar untuk
memenuhi sebagian kebutuhan BBM diesel.
Bioetanol memiliki
banyak kemiripan dengan bensin.
Bioetanol dihasilkan darisumber nabati dari tumbuhan bergula, berselusa, atau
berpati seperti tetes tebu,nira, sorgum,nira nipah, singkong, ubi jalar dan
lain-lain.Karateristik bioetanol adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki
angka oktan yang tinggi
2. Mampu
menurunkan tingkat opasiti asap, emisi partikulat yang membahayakan kesehatan
dan emisi CO dan CO2
3. mirip dengan bensin,
sehingga penggunaanya tidak memerlukan modifikasi mesin.
4. Tidak
mengandung senyawa timbal
Ethanol berasal dari alkohol yang
strukturnya sama dengan bir atau minumananggur. Untuk membuat alkohol dilakukan
melalui proses fermentasi dari bahan bakutumbuhan yang mengandung karbohidrat
tinggi, seperti ketela pohon.Banyak ragam jenis energi yang dapat masuk
kategori biofuel misalnya, biomassa,bioenergidari sampah, minyak goreng
bekas, biodiesel, bioalcohols, biogas (yangmenafaatkan kotoran hewan
maupun manusia), solid biofuels, syngas (synthetic gas-gasbuatan)
dan masih banyak lagi jenisnya.
Sedangkan bio-oil adalah biofuel yang
berasal dari minyak nabati (straight
vegetable oil)dan biomass yang diproses secara termokimia melalui pencairan
langsung atau pirolisis cepat.biomass berasal dari sisa metabolisme makhluk
hidup, limbah industri atau rumah tanggayang dapat di daur ulang, misalnya
kayu, gabah jerami, kotoran hewan bahkan sisa-sisamakanan. Bio-oil dapat juga
digunakan sebagai pengganti minyak tanah dan minyak bakar[Kardono, 2008].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar