1. Definisi
Pada
kebudayaan barat alternative medicine adalah praktek penyembuhan yang tidak
berhubungan dengan dunia obat atau sesuatu
yang belum dapat ditunjukkan secara konsisten menjadi efektif. Dalam
prakteknya, alternative medicine lebih mementingkan terapi berdasarkan suatu
budaya atau sejarah daripada latar belekang ilmu pengetahuan.
Alternative
medicine sering dikelompokkan dengan complementary medicine. Beberapa peneliti
menentang pengelompokan ini. Mereka lebih menyukai perbedaan pendekatan.
Meskipun demikian, istilah Complementary and Alternative Medicine telah menjadi
suatu standard yang disingkan dengan CAM. The National
Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM) menjelaskan CAM
adalah suatu kelompok medis yang berbeda
dari segi system,praktek dan produk yang berbeda dengan praktek pengobatan
konvensional. Istilah alternative medicine digunakan untuk menggambarkan
pengobatan pengganti praktek pengobatan konvensional. Sedangkan istilah
complementary medicine digunakan untuk menggambarkan praktek menggunakan
bersama atau melengkapi perawatan medis konvensional. Kombinasi antara
alternative medicine dan complementary medicine dalam praktek medis yang
menghasilkan bukti efikasi ilmiah dikenal dengan integrated medicine.
NCCAM mengelompokkan alternative medicine dan
complementary medicine menjadi 5 bagian :
1.
Sistem pengobatan secara utuh dari suatu
kelompok, seperti : pengobatan tradisional cina dan ayurveda.
2.
Mind-body medicine, yang memasukkan
pendekatan kekuatan pikiran ke dalam dunia medis dengan menggali hubungan
antara pikiran,tubuh, dan jiwa. Pikiran dapat mempengaruhi fungsi tubuh dan
gejala penyakit.
3.
Praktek berdasarkan biologi dengan
menggunakan bahan bahan yang berasal dari alam seperti herba,makanan,vitamin,
dan bahan alam lainnya.
4.
Praktek penggerakan tubuh tubuh,
sepereti chiropractic dan osteopathic.
5.
Energy medicine,berhubungan dengan
energi
a.
Biofield therapies, dimaksudkan untuk
mempenhgaruhi medan energy putative yang mengelilingi dan berpenetrasi ke
tubuh. Belum ada bukti empiris yang dapat mendukung terapi ini.
b.
Bioelektromagnet therapy, menggunakan
medan elektromagnetis verifiable seperti medan denyutan, arus bolak-balik atau
medan arus rata diluar kebiasaan.
2. Penggunaan Alternative Medicine
Penggunaan
obat alternative di beberapa Negara maju mengalami peningkatan. Sebuah penelitian tahun 1998 menggambarkan
peningkatan penggunaan obat alternatif dari 33,8% pada tahun 1990 menjadi
42,1%. Studi menunjukkan bahwa obat alternative sering digunakan bersama dengan
pengobatan konvensional dimana terdapat bukti-bukti yang bermutu tinggi dan
lebih efektif (integrative medicine).
Menurut Andrew T. Weil M.D., syarat-syarat untuk menjadi
suatu integrative medicine, meliputi:
·
Penggunaan metode obat konvensional
dan CAM yang cocok.
·
Partisipasi pasien
·
Kesadaran akan kesehatan
seperti halnya perawatan penyakit.
·
Pilihan kearah natural
(alami)
·
Minimally-invasive methods
(metoda yang menimbulkan kerusakan minimal)
Terapi komplementer sering digunakan untuk mengurangi rasa sakit
kronis pasien. Terapi komplementer sering digunakan pada terapi paliatif untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai contoh intervensi non farmakologi
pada pikiran pasien bisa memperbaiki suasana hati pasien sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien.
Terapi komplementer yang bisa mengurangi rasa sakit pasien antara
lain: acupuncture,
low-level laser therapy, meditation, aroma therapy, Chinese medicine, dance
therapy, music therapy, massage, herbalism, therapeutic touch, yoga,
osteopathy, chiropractic, naturopathy, and homeopathy. Sedangkan terapi
komplementer yang sering digunakan di inggris antara lain: Alexander technique,
Aromatherapy, Bach and other flower remedies, Body work therapies including
massage, Counselling stress therapies, hypnotherapy, Meditation, Reflexology,
Shiatsu, Maharishi Ayurvedic medicine, Nutritional medicine, and Yoga.
3. Pendidikan medis
Di
Amerika terjadi peningkatan medical college yang menawarkan pendidikan
pengobatan alternative. Pada 729 sekolah
kedokteran di amerika serikat terdapat 60% dari sekolah kedokteran standar, 95%
dari sekolah kedokteran osteopathic dan 84.8% dari sekolah keperawatanschools
mengajarkan CAM (Complementary Alternative Medicine)
4. Peraturan
Dalam
kaitannya dengan banyaknya terapi natural dan banyaknya klaim dari praktisi
kesehatan, obat alternative telah menjadi suatu perdebatan. Mulai dari
pengertian, aturan makan, ramuan, keamanan, dan klaim atas suatu metode
merupakan sumber kontroversi selama ini. Dalam beberapa kasus obat alternative
juga dikaitkan dengan isu politik yang mengaitkannya dengan obat sintetis yang
telah legal sementara obat alterenatif belum diketahui berapa kadar pastinya.
Untuk itu pemerintah berupaya untuk membuat suatu aturan yang jelas.
Di
Australia, Australian regulatory guidelines for complementary medicines (ARGCM)
telah meminta bahwa pemakaian pestisida, fumigan, logam beracun, toksin mikroba, radionuklida dan kontaminasi
mikroba termasuk bahan-bahan herbal harus diawasi. Bagaimanapun, However,bahan-bahan herebal yang terdapat
dalam monografi farmakope harus memberikan informasi yang terperinci untuk
digunakan sebagai acuan kebijakan.
5. Alternative and Evidence-based
medicine
a.
Testing
of efficacy
Banyak
pengobatan alternative yang telah diuji memberikan hasil yang berbeda.
Kebanyakan belum dipatenkan sehingga sedikit pihak swasta yang mau melakukan
riset ke arah ini. Tambahannya,di banyak negara pengobatan alternatif dapat
dipasarkan tanpa ada bukti efikasi. Untuk meningkatkan pembiayaan riset obat
alternative ini, the US
National Center for Complementary and Alternative Medicine telah
menghabiskan dana lebih dari $ 1000000 untuk melakukan riset efikasi obat
alternative sejak 1992.
b.
Testing
of safety
·
Interaction
with conventional pharmaceuticals
Obat
alternative yang aktif biologis bisa jadi berbahaya bila digunakan bersamaan dengan
obat konvensional. Sebagai contoh:
terapi immuno-augmentation, tulang ikan hiu, terapi bioresonance,terapi
oxygen dan ozon, terapi potensiasi insulin. Beberapa pengobatan herbal bisa
berbahaya bila digunakan bersamaan dengan obat-obat kemoterapi atau obat-obat
anestesi selama pembedahan.
·
Potential
side effect
Pengobatan
konvensional diharuskan untuk menguji efek samping yang tidak diinginkan.
Sedanghkan pengobatan alternatif umumnya tidak melakukan pengujian efek samping
sama sekali. Semua pengobatan baik itu konvensional atau alternative yang
memberikan efek biologi atau psikologi juga mempunyai efek samping biologi
ataupun psikologi. Jadi bukan berarti bahan-bahan alami tidak memiliki esfek
samping.
·
Treatment
delay
Orang-orang
yang telah berhasil menggunakan terapi alternative minor akan menggunakan
terapi yang sama tapi untuk penyakit yang lebih serius dan akan mencari terapi
lain yang lebih efektif.
6. Pendekatan Pengobatan Alternatif
Sebuah
study tahun 1998 menunjukkan kira-kira 4,4% penggunaan obat alternative
merupakan penggantian dari pengobatan kenvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar