Pencemaran bahan awal atau produk oleh bahan atau
produk lain harus dihindarkan. Risiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat
tidak terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau organism dari bahan atau
produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan pakaian
kerja operator. Tingkat risiko pencemaran ini tergantung dari jenis pencemar
dan produk yang tercemar. Di antara pencemar yang paling berbahaya adalah bahan
yang dapat menimbulkan sensitisasi kuat, preparat biologis yang mengandung
mikroba hidup, hormon tertentu, bahan sitotoksik, dan bahan lain berpotensi
tinggi. Produk yang paling terpengaruh oleh pencemaran adalah sediaan
parenteral, sediaan yang diberikan dalam dosis besar dan/atau sediaan yang diberikan
dalam jangka waktu yang panjang.
Tiap tahap proses, produk dan bahan hendaklah
dilindungi terhadap pencemaran mikroba dan pencemaran lain. Tindakan pencegahan
terhadap pencemaran silang dan efektifitasnya hendaklah diperiksa secara
berkala sesuai prosedur yang ditetapkan. Pencemaran silang hendaklah dihindari
dengan tindakan teknis atau pengaturan yang tepat, misalnya:
- produksi di dalam gedung terpisah (diperlukan untuk produk seperti penisilin, hormon seks, sitotoksik tertentu, vaksin hidup, dan sediaan yang mengandung bakteri hidup dan produk biologi lain serta produk darah).
- tersedia ruang penyangga udara dan penghisap udara.
- memperkecil risiko pencemaran yang disebabkan oleh udara yang disirkulasi ulang atau masuknya udara yang tidak diolah atau udara yang diolah secara tidak memadai.
- memakai pakaian pelindung yang sesuai di area di mana produk yang berisiko tinggi terhadap pencemaran silang diproses.
- melaksanakan prosedur pembersihan dan dekontaminasi yang terbukti efektif, karena pembersihan alat yang tidak efektif umumnya merupakan sumber pencemaran silang.
- menggunakan sistem self-contained.
- pengujian residu dan menggunakan label status kebersihan pada alat.
Penerapan 5S
dalam industri farmasi yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip CPOB memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas obat yang dihasilkan. Berikut
manfaat secara umum penerapan 5S di industri farmasi dalam kaitannya dengan
menjamin kualitas dan keamanan obat :
1.Mencegah
terjadinya mixed up, budaya 5R jika dilaksanakan dengan baik akan menciptakan
lingkungan kerja yang memungkinkan terhindar dari mixed up. Prinsip R Ringkas
pertama misalnya, kita harus menyingkirkan barang barang yang memang tidak
diperlukan untuk pekerjaan yang dilakukan, disusul R kedua yang berarti rapih
artinya barang atau peralatan disusun secara systematis sehingga memudahkan
dalampekerjaan, semua ini sangat sejalan dengan prinsip GMP. Bukankan menurut
prinsip CPOB dalam setiap tahap produksi harus dilakukan line clearance yang
secara prinsip sangat sejalan dengan R pertama dan R kedua
2.Mencegah
terjadinya cross contamination. Cross contamination dapat terjadi melalui
berbagai cara, salah satunya adalah system penempatan bahan atau peralatan
yang tidak sesuai. Misalnya tidak dipisahkan antara scope bersih
dan scope bekas di ruang timbang. Dalam hal ini prinsip 5R sangat penting
sekali dilaksanakan.
3.Mencegah
tejadinya kesalahan prosedur . Dengan suasana kerja yang ringkas, dan barang
barang yang tersusun secara systematis, serta peralatan dan lingkungan yang
resik makan kesalahan prosedur dapat dicegah. Line celarance adalah hal pertama
yang harus dilakukan setiap memulai aktifitas produksi.
4.Menjaga
kebersihan, dimana hal ini sangat mutlak diperlukan. Dalam CPOB aspek
kebersihan mulai dari personel higiene, kebersihan peralatan sampai dengan
lingkungan kerja merupakan hal yang sangat ditekankan
5.Menjaga
kebersihan peralatan, budaya menjaga peralatan agar selalu resik, dapat
mencegah kontaminasi silang dari produk sebelumnya serta dari cemaran mikroba
atau bahan bahan asing lainnya.
6.Menjaga
kelaikan mesin, sehingga setiap ada penyimpangan dapat terdeteksi sejak awal
sehingga kaulitas produk dapat selalu terjaga. Personel yang sangat
memperhatikan kondisi mesinnya adalah faktor penentu konsistensi proses dan
kualitas produk.
7.Membiasakan
untuk selalu melakukan pengecekan terhadap peralatan dan system yang ada
8.Membiasakan
hygiene personel
9.Membantu
menciptakan proses yang konsisten, prinsip R keempat rawat dan R kelima rajin
artinya menjadikan budaya R pertama sampai R ketiga sebagai bagian budaya
hidupnya. Tanpa menunggu disuruh atau ditegur atasan, baik diawasi maupun tidak
selalu melaksanakan 5R dengan penuh antusias. 5R sudah menjadi bagian dari
dirinya. Hal ini sangat penting sekali, karena semua proses atau system
yang sudah divalidasi hanya berguna jika dilaksanakan secara konsisten.
10.Memperbaiki
fow process, melalui lima 5 R aktifitas produksi bisa disederhanakan dan dibuat
lebih mudah sehingga terhidar dari kesalahan.
11.Dengan
penataan yang systematis memudahkan kerja sehingga kepatuhan karyawan terhadap
prosedur menjadi lebih baik
12.Memudahkan
sistem pengwasan mutu, managemen visual adalah hal yang mendasar dalam system
pengawasan, dibalik lingkungan kerja atau tumpukan peralatan yang berantakan
selalu tersembunyi kesalahan.
13.mempersingkat
delivery time, lingkungan kerja yang bersih dan tersusun secara systematis
mengurangi aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah (non added value
activity)
14.Mensuskeskan
audit, biasanya hal pertama yang paling berkesan bagi seorang auditor adalah
kebersihan dan kerapihan
15.Meningkatkan
efisiensi dilingkungan manufacture dan distribusi
16.Meningkatkan
image perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar