Pengertian Lemak
Lipid adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan kelompok besar zat seperti lemak yang terjadi secara alami.
Mereka membentuk berbagai kelompok senyawa yang hanya memiliki sedikit kesamaan
yakni dapat larut dalam pelarut organik, misalnya kloroform dan alkohol tetapi tidak
dapat larut dala air. Lipid adalah komponen yang penting dalam komponen dan
struktural serta fungsional dari semua membran.
Lemak
(Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun
lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah
minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan
tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan
cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan padatdisebut lemak.
Lemak tersusun
atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen
lemak adalah asam lemak dan gliserol. Setiap satu gram lemak menghasilkan 9,3
kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari.Kebutuhan per hari lemak esensial
untuk anak adalah 1-2% omega-3 dari total asupan per hari seluruh gizi dan 5-6%
energi untuk omega 6.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak
juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Jenis-jenis
Lemak
Karena lemak
memiliki beberapa peran penting bagi tubuh, maka lemak tidaklah harus selalu
dihindari. Yang penting adalah untuk dapat memilih secara baik makanan dan
jenis lemak yang terkandung dalam makanan yang akan kita santap. Berikut ini
adalah keterangan tentang jenis-jenis lemak yang terkandung dalam makanan
Lemak Jenuh
Lemak ini
pemicu kadar kolesterol darah dan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung
koroner. Lemak jenuh mudah dikenali dari bentuknya, yaitu berbentuk padat atau
berlilin (waxy) pada suhu ruangan. Lemak jenuh banyak ditemukan pada
produk-produk hewani, seperti daging yang berwarna merah, produk-produk yang
berasal dari unggas, mentega dan susu murni (whole milk).
Dari bahan
nabati, sumber lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak kelapa, minyak sawit dan
beberapa minyak tropis lainnya.
Lemak Trans
Lemak trans
memberikan efek peningkatan kadar kolesterol darah yang tidak jauh berbeda
dengan lemak jenuh, demikian juga efeknya pada resiko terkena penyakit jantung.
Mungkin masyarakat Indonesia belum terlalu familier dengan istilah lemak trans,
trans fatty acid, padahal sesungghunya jenis lemak ini sering sekali
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Lemak trans
merupakan lemak tidak jenuh yang mengalami penambahan atom hidrogen. Dengan
adanya penambahan atom hidrogen ini, maka lemak tidak jenuh yang umumnya
berbentuk cair (berasal dari minyak tumbuhan), menjadi berbentuk padat dan
awet.
Keuntungan
dari proses ini adalah lemak lebih tahan terhadap proses ransiditas yang dapat
menyebabkan minyak menjadi tengik. Proses penambahan atom hydrogen ini disebut
proses hidrogenasi (hydrogenated).
Hasil dari
proses hidrogenasi salah satunya berupa margarin, yang banyak dijumpai dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lemak terhidrogenasi merupakan salah
satu komponen yang umum dipakai untuk memproduksi kue-kue hasil industri
makanan, seperti biskuit cracker, cookies, cake, donat dan kentang goreng.
Margarin
(mentega yang terbuat dari minyak nabati) mengandung lemak trans dalam kadar tinggi,
maka konsumsi margarin dalam jumlah yang banyak sebagai pengganti minyak goreng
untuk menumis tidak akan jauh berbeda efeknya dalam meningkatkan kolesterol
dibandingkan dengan penggunaan minyak goreng itu sendiri.
Lemak Tak Jenuh Ganda
Lemak tak
jenuh pada umunya berwujud cair pada suhu ruangan dan di dalam lemari
pendingin. Apabila lemak tak jenuh ganda dipakai sebagai pengganti lemak jenuh
dalam memasak, maka dapat berefek membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Selain itu,
lemak tak jenuh ganda juga dapat membantu menurunkan jumlah deposit kolesterol
di dalam pembuluh darah arteri. Lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada
minyak nabati, seperti minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak
kedelai dan minyak biji kapuk.
Salah satu
jenis lemak tak jenuh ganda adalah golongan asam lemak omega 3. Golongan asam
lemak omega 3 yang terkenal adalah asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam
eikosapentaenoat (EPA). Asam lemak tak jenuh ganda golongan ini memiliki peran
penting bagi kesehatan.
Berdasarkan
hasil penelitian, asam lemak omega 3 berperan menurunkan resiko serangan
jantung, mencegah denyut jantung yang tidak normal dan menurunkan tekanan
darah. Asam lemak omega 3 juga dapat mencegah beberapa jenis kanker.
Sumber
makanan kaya omega 3 terutama terdapat pada lemak ikan air laut dalam, seperti
salmon, mackerel dan herring. Sedangkan sumber omega 3 juga dapat diperoleh
dalam jumlah yang lebih sedikit pada minyak nabati, seperti minyak kedelai, flaxseed
dan minyak kanola.
Kebutuhan
tubuh akan omega 3 dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 2-3 porsi ikan per
minggu. Namun dengan meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan saat ini, maka
wanita hamil, atau wanita yang berencana untuk mengandung hendaknya membatasi
asupan ikan air laut dalam tiap minggunya. Hal ini untuk mencegah dari adanya
kemungkinan kontaminasi merkuri.
Lemak Tak
Jenuh Tunggal
Bila
digunakan untuk menggantikan jenis lemak lain, maka lemak tak jenuh tunggal
dapat menurunkan resiko penyakit jantung, karena sifatnya yang menurunkan kolesterol
darah.
Di lain
pihak, lemak tak jenuh tunggal lebih tahan terhadap proses oksidasi
dibandingkan dengan lemak tak jenuh ganda. Proses oksidasi inilah yang dapat
memicu timbulnya kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Jenis lemak
ini pada umumnya berwujud cair pada suhu ruangan, namun dapat berubah menjadi
padat jika disimpan di dalam lemari pendingin. Sumber lemak tak jenuh tunggal
adalah minyak zaitun, minyak kacang (peanut) dan minyak kanola. Alpukat dan
sebagian besar kacang-kacangan juga memiliki kadar lemak tak jenuh tunggal yang
cukup tinggi.
Kolesterol
Tubuh pada
dasarnya dapat membentuk kolesterol sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, namun
selain itu, tubuh juga mendapat tambahan kolesterol dari luar, yaitu dari bahan
makanan hewani, seperti daging, unggas, seafood, telur dan produk susu.
Kolesterol
berperan penting dalam struktur dan fungsi seluruh sel tubuh, namun kolesterol
juga berperan sebagai komponen utama deposit lemak atau plak yang berbentuk
pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Plak yang terbentuk ini dapat
memperlambat aliran darah dan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan
stroke.
C. Sifat-Sifat
Lemak
1.
Sifat-sifat fisik Lemak
a. Lemak hewan berbentuk
zat padat, sedangkan lemak tumbuhan berbentuk zat cair.
b. Asam lemak jenuh mempunyai titik didih tinggi,
sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki titik didih rendah.
c. Lemak larut pada
pelarut nonpolar. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.
d. Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh
terbentuknya trimetil-amin dari lecitin.
e. Bobot jenis dari lemak biasanya ditentukan pada
temperatur kamar.
f. Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur
kimia.
g. Minyak tidak larut dalam air
kecuali minyak jarak (coastor oil, sedikit larut dalam alkohol dan larut
sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida dan pelarut halogen).
h. Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan
bertambahnya panjang rantai karbon.
i. Rasa pada lemak selain terdapat
secara alami, juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai
hasil penguraian pada kerusakan lemak.
j. Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan
campuran lemak dengan pelarut lemak.
k. Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan
minyak.
l. Shot melting point adalah temperatur pada saat
terjadi tetesan pertama dari lemak.
m. Slipping point digunakan untuk pengenalan
lemak alam serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya.
2. Sifat-sifat kimia
Lemak
a. Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari
trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui
reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan
pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis,
lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi
mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam
lemak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan
dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan
telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol
dipulihkan dengan penyulingan.
d. Hidrogenasi
Proses
hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak
pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai, lemak didinginkan dan
katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah lemak yang bersifat
plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
e. Pembentukan keton
Keton dihasilkan melalui
penguraian dengan cara hidrolisa ester.
f. Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak
antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi
ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak.
Kegunaan
Lemak Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Lemak dapat dimanfaatkan untuk
beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1.
Sumber energi bagi tubuh
Lemak
dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi, mempertahankan suhu tubuh, dan
pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Lemak merupakan bahan makanan yang
kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2.
Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak
dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
3.
Bahan pembuatan sabun
Sabun
dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH dan NaOH. Sabun yang
mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit)
dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut
sabun lunak dan di dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun
mandi.
4. Menjadi cadangan energi dalam bentuk
sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
5. Lemak mempunyai fungsi selular dan
komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk
ke dalam sel.
6. Menopang
fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid
hormon dan
kelenjar empedu.
7. Menjadi
suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
8. Berfungsi
sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar yang kurang bersahabat.
9. Lemak juga merupakan sarana
sirkulasi energi
di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
G. Proses
Metabolisme Lemak Dalam Tubuh
Proses
metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein, dan
lemak berfungsi untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi
kebutuhan energi di dalam sel. karena itu semua proses metabolisme tersebut,
asetil Ko A memiliki peranan yang sangat besar dalam menghasilkan energi.
Metabolisme
Lemak merupakan proses tubuh untuk
menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan
dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi
energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu,
tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang
kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme
setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki
jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah
bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam
bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan glliserol, seperti
yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk
kedalam proses metabolisme energi.
pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan
glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA, dengan
memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi,
seperti dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
gambar diatas menjelaskan bahwa asam lemak dan
gliserol yang merupakan hasil sintesis lemak memasuki proses metabolisme energi
dengna bantuan proses glikolisis.
Asam lemak
hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh
tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol,
karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak
dapat membentuk glukosa dari lemak. karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa
dari lemak maka organ tubuh tertentu seperti sistem saraf tidak dapat mendapat
energi dari lemak, dan karena hal itu pula proses pembakaran lemak tubuh
membutuhkan proses yang panjang, salah satunya harus membutuhkan bantuan
glukosa.
Berikut
adalah proses metabolism lemak dalam tubuh
1.
Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup
tinggi bagi makhluk hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh,
menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan
yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara
dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai
keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan
itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
·
Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah.
Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh
tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
- Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.
- Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
- Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
- Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.
- Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
- Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat.
- Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.
Sementara
itu:
·
Misel akan diproses oleh enzimlipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian
masuk melewati celah membran intestin.
·
Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol
ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada
vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan
disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan
LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada
trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan
istilah gula darah walaupun:
o
trigliserida terjadi karena proses ester di dalam
vesikel kilomikron
o
lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah
berbagai macam asam lemak dan gliserol.
·
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL
dan LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui
proses dehidrogenasi kembali
menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air;
dan kebalikannya garam + air --> asam + basa
o
Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin
disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
o
Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di
dalam jaringan adiposa.
·
Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk
ke dalam proses glikolisis.
·
Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan
proses oksidasi, dengan
bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.
2. Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana
asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di
dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian
besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak
serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon
dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah
langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi
Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi
yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam
lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk
degradasi.
K. Gizi dan kesehatan
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah
berbentuk triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak
makanan adalah penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (A,
D,
E,
dan K)
dan karotenoid. Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk
memenuhi kebutuhan asam lemak esensial tertentu, misalnya asam
linoleat (asam
lemak omega-6)
dan asam
alfa-linolenat
(sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari
prekursor sederhana di dalam makanan. Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18
karbon per molekulnya, lemak majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan
kedudukan ikatan gandanya.
Sebagian besar minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga
matahari, dan jagung). Asam alfa-linolenat ditemukan di
dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-kacangan, dan
leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai). Minyak
ikan kaya akan asam lemak omega-3
berantai panjang asam
eikosapentaenoat
dan asam
dokosaheksaenoat.
Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik yang
berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan
jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan
hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan bahwa asupan lemak
trans, yaitu
yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi
sebagian, adalah
faktor risiko bagi penyakit jantung.
Banyaknya nutrisi
yang dibutuhkan manusia antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Jumlah energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas
sehari-hari. Sedikitnya ada beberapa
contohnya.
Ekskresi
Lemak di eskresikan sebagai bahan sisa (waste product)
CO2 DAN H2O. Jalur ekskresi dari kedua zat ini telah
dibicarakan pada ekskresi bahan sisa karbohidrat. Lemak di dalam makanan tidak
di cerna dan di serap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam
tinja. Kalau tinja mengandung kadar lemak yang tinggi dari biasanya, disebut
steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan bewarna
agak pucat karna garam kalsium dari asam lemak.
Absorbsi
lemak mudah terganggu pada berbagai penyakit gastrointestinal, diantara pada
penyakit yang disertai diarrhoea, seperti sprue tropik. Juga pada penyakit yang
disertai gangguan sekresi empedu, pencernaan dan penyerapan lemak menderita
gangguan dan banyak lemak terbuang di dalam tinja.
Kebutuhan
tubuh akan lemak
Kebutuhan tubuh akan lemak ditinjau dari sudutnya
fungsinya
1. Lemak
sebagai sumber utama energi
2. Lemak
sebagai sumber PUFA
3. Lemak
sebagai pelarut vitamin yang larut dalam lemak
Lemak merupakan zat gizi padat
energi, nilai kalorinya 9 kalori setiap gram lemak. Dalam bentuk lemak dapat
yang disimpan energi dalam jumlah besar di massa yang kecil, dan tidak
memerlukan banyak air seperti pada penimbunan karbohidrat dan protein, sehingga
mempunyai volume maupun berat yang relatif rendah.
Didalam
hidangan sebaiknya dari jumlah kalori total, sebesar 15-20 persen berasal dari
lemak, sehingga kebutuhan akan lemak dapat di hitung tegas karna kebutuhan
energi dapat di tentukan dengan jelas.
Lemak nabati pada umumnya kaya akan
PUFA dengan jumlah lemak yang di anjurkan untuk konsumsi di Indonesia, dan
mengingat lemak di dalam hidangan untuk sebagian besar berupa lemak nabati,
maka kebutuhan akan PUFA akan cukup terpenuhi.
Lemak
seperti yang dikonsumsi sekarang di dalam hidangan di indonesia, tidak cukup
untuk penyerapan vitamin yang larut lemak. Jumlah yang dianjurkan akan memenuhi
kebutuhan lemak sebagai pelarut vitamin tersebut.
Penyerapan
dan Transport
Absorpsi lipida terutama terjadi
dalam jejunum. Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membrane mukos usus
halus dengan cara difusi fasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara:
(1) Kehadiran protein mengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang
memasuki sel. (2) Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida yaitu
produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi,
kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asatill-Ko-A dan
kolesterol asetil-transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh
konsentrasi tinggi kolesterol makanan. Sebagian besar hasil pencernaan lemak
berupa monogliserida dan asam lemak rantai panjang (C12 atau lebih) didalam
membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.
Dalam beberapa tahun terakhir,
terjadi perkembangan dalam ilmu makanan untuk mengembangkan pengganti lemak dan
minyak dalam makanan. salah satu zat pengganti ini di bentuk oleh reaksi
sukeisa dan ester asam lemak dari lemak nabati. Produk yang dihasilkan dikenal
sebagai olestra. Olestra ini tidak diserap, dan karna itu tidak memberi kalori
lemak. Namun olestr memiliki sifat yang mirip lemak dalam persiapan makanan.
Dengan demikian , olestra memungkinkan konsumsi energi lebih bila digunakan
sebagai pengganti lemak untuk pembuatan makanan, dan mengurangi lemak darah
jika menggantikan asam lemak jenuh. Olestra di izinkan dalam makanan ringan
tertentu di amerika serikat namun belum disetujui untuk digunakan di Inggris
Raya.
Jenis
dan sumber lemak
Minyak goreng
Minyak goreng berfungsi
sebagai penghantar panas, penambahn rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan
pangan. Mutu minyak goreng ditentukan
oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein
(hidrasi gliserol membentuk aldehida tidak jenuh) yang tidak diinginkan dan
dapat menimbulkan rasa gatal ditenggorokan.
Makin tinggi titik asap makin tinggi mutu minyak goreng tersebut. Titik
asap minyak goreng ditentukan oleh kadar gliserol bebas. Minyak goreng dapat
diproduksi dari berbagai macam bahan mentah, misalnya kelapa, kopra, kelapa
sawit, kacang kedelai, biji jagung
(lembaganya), biji bunga matahari, biji Zaitun (olive) dan lain-lain.
Minyak goreng yang
mengandung asam lemak esensial atau asam lemak tak jenuh jamak, bila digunakan
untuk menggoreng (suhu 50-180), maka asam lemak
essensial atau asam lemak tidak jenuhnya akan mengalami kerusakan (teroksidasi
oleh udara dan suhu tinggi); demikian pula beta-karoten (pro-vitamin A) yang
terkandung dalam minyak goreng tersebut akan mengalami kerusakan.
Selama
digunakan untuk menggoreng, sifat fisio-kimia minyak akan berubah, semakin lama
digunakan semakin banyak perubahan yang terjadi. Misalnya minyak tersebut akan
semakin kotor akibat terbentuknya warna coklat (reaksi browning), semakin kental (akibat
terjadinya polimerisasi asam-asam lemak) dan kadar peroksidanya bertambah.
Faktor-faktor
yang dapat merusak kualitas minyak adalah :
-
Absorpsi bau
oleh lemak
-
Aktivitas enzim
alam bahan yang mengandung lemak
-
Aktivitas
mikroba yang terkandung dalam lemak
-
Oksidasi oleh
oksigen dari udara
-
Kombinasi dua
atau lebih dari empat penyebab tersebu
Mentega
Mentéga adalah makananproduk susu, dibuat dengan mengadukkrim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit,
sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan
kadang-kadang bahan untuk menggoreng.
Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat
didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar /
suhu ruangan.Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter
adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.
Mentega dibuat dari lemak susu manis
(sweat cream) atau asam (sour cream).
Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat
diasamkan dengan penambahan bakteri asam laktat pada lemak susu (cream) yang
telah dipasteurisasi, sehingga memungkinkan terjadinya fermentasi. Mentegayangdibuatdarilemaksusu
asam mempunyaicitarasa yang kuat.
Mentega diolah dari susu, dengan proses
pemecahan emulsi air dalam minyak (o/w) dengan pengocokan. Lemak susu dipisahkan dari komponen lain
dengan baik melalui proses pengocokan (churning), sehingga secara mekanik film
protein di sekeliling globula lemak retak dan pecah, sehingga memungkinkan
globula lemak menggumpal dan menyusup ke permukaan. Mentega merupakan emulsi air dalam minyak
dimana sekitar 18% air terdispersi di
dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang berperan sebagai
emusifier.
Lemak susu dinetralkan dengan garam-garam karbonat
kemudian dipasteurisasi, lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan
atau dapat diasamkan dengan penambahan pupukan murni bakteri asam laktat pada
lemak susu yang telah dipasteurisasi, sehingga terjadi fermentasi selama 3-4
jam, bakteri akan menguraikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat dan
menimbulkan senyawa diasetil yang manimbulkan cita rasa yang khas.
Margarin
Margarin
ialah mentega buatan. Bisa dibuat dari minyak nabati, atau minyak hewani. Bisa juga mengandung susu saringan, garam dan pengemulsi. Margarin mengandung lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin banyak digunakan
sebagai pengganti mentega. Ada juga margarin rendah kalori, yang mengandung lemak lebih sedikit.
Margarin dapat dibuat
dari lemak hewani dan lemak nabati yang juga merupakan emulsi air dalam minyak
dengan persyaratan mengandung lemak minimal 80%. Margarin merupakan mentega tiruan yang dibuat
dari minyak nabati (kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, bunga matahari, biji
kapas, dll) atau lemak hewani (tallow/lemak sapi, lard/lemak babi) dengan rupa,
bau, konsistensi, rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
Lemak yang akan digunakan dimurnikan terlebih
dahulu, kemudian dihidrogenasi hingga konsistensi yang diinginkan. Lemak diaduk, diemulsikan dengan susu skim
yang telah dipasteurisasi, dan diinokulasi dengan bakteri yang sama pada
pembuatan mentega. Setelah inokulasi,
dibiarkan 12-24 jam sehingga terbentuk emulsi sempurna, kadang-kadang ditambahkan
emulsifier seperti lesitin, gliserin atau kuning telur. Bahan lain yang ditambahkan adalah garam,
natrium benzoat, pengawet, dan vitamin A.
Karena
minyak nabati berada dalam keadaan cair pada suhu ruang, maka untuk membuatnya
menjadi padat dilakukan proses hidrogenasi, yaitu penambahan atom hydrogen pada
ikatan rangkap asam-asam lemak tidak jenuh. Prosesnya adalah mengalirkan gas
Hidrogen (H2) ke dalam minyak panas dengan katalisator berupa
platina (Pt) atau nikel (Ni).
Shortening/Mentega Putih
Shortening yang dikenal di pasaran
sebagai “Mentega Putih” adalah lemak yang dapat dimakan (edible fat) yang
digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti membuat adonan roti, bahan
untuk membuat butter cream, dan juga untuk menggoreng. Disebut sebagai
Shortening karena pada saat adonan roti dicampur, lemak akan menghambat
pembentukan gluten yang ada pada terigu, atau dengan kata lain memperpendek
gluten (dalam bahasa Inggris to shorten). Dari kata to shorten atau
memperpendek inilah muncul istilah Shortening.
Shortening terbuat dari 100% lemak,
baik lemak nabati ataupun lemak hewani ataupun campuran keduanya, yang sudah
dimurnikan dan dihilangkan baunya. Secara umum fungsi shortening mirip dengan
margarin yaitu untuk membuat adonan roti lebih empuk dan lebih enak pada saat
dimakan. Selain itu karena kandungannya 100% lemak maka dapat juga digunakan
untuk menggoreng.
Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat
plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih sehingga disebut
mentega putih. Bahan ini diperoleh dari pencampuran duaatau lebih lemak, ataudengan cara hidrogenasi. Berdasarkan cara pembuatannya ada
tigamacamshorteningyaitu :
a.
Compound, adalahshortening
yang dihasilkandaricampuanlemakhewani yang bertitik cair tinggi, lemakbertitik
cair rendah, danlemak yang sudahmengalamihidrogenasi.
Daripencampuranlemak-lemaktersebutakandiperolehshorteningdengankonsistensitertentu,
bersifatplastik pada selangsuhuyanglebardantahan lama.
b.
Hydrogenated,
adalah
shortening yang dihidrogenasi yang dibuat dengan cara mencampurkandua atau
lebih minyak dengan bilangan iodin dan konsistensi yang berbeda-beda.
c.
High
ratio shortening (Hydrogenated shortening yang ditambah
emulsifier). Misalnya monogliserida, digliserida, lesitin, dan kadang-kadang
ditambahkan gliserol.
Umumnya mentega putih dibuat dari minyak nabati
seperti minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, minyak kacang tanah, dan
lain-lain. sifat-sifat mentega putih
didasarkan atas nilai shortening dan sifat plastis. Nilai shortening adalah kemampuan mentega
putih untuk melumas dan mengempukkan bahan pangan yang tergantung juga dari
sifat plastisnya. Sifat plastis
tergantung dari perbandingan jumlah lemak padat dan lemak cair dan sifat-sifat
kristal lemaknya.
Sifat mentega putih ditentukan oleh “nilai shortening” dan sifat plastisnya. Nilai shortening menentukan keempukan roti/kue, yang tergantung juga pada jumlah lemak padat dan lemak cair serta sifat-sifat kristal lemaknya.
Kandungan
lemak dalam makanan tertentu
Makanan
|
Lemak(%)
|
Lard
|
99
|
Margarin
|
81
|
Mentega
|
82
|
Keju krim
|
47
|
Keju cheddar
|
34
|
Sosis daging babi
|
32
|
Ikan haring
|
19
|
Daging sapi
|
14
|
Telur
|
10
|
Susu
|
3,8
|
Roti tawar
|
1,7
|
Beras
|
1,0
|
Ikan haddock
|
0,6
|
Kentang
|
0
|
Akibat
kekurangan lemak
1. Kurangnya
penyerapan lemak
Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang
bisa ditimbulkan dari kekurangan lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan
satu nutrisi yang bermanfaat untuk penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang
mencukupi dalam tubuh, kita akan memperoleh fungsi yang baik dalam penyerapan
vitamin sehingga tubuh akan bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin seperti
vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap
vitamin, kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula.
Akan terjadi berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti
misalnya, kekurangan vitamin A bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau
mata yang mudah lelah, kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan gangguan kulit,
dan lain sebagainya.
2. Makan
menjadi berlebih
Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan
mereka. Namun, banyak pula dari mereka yang tidak berhasil menjalankan program
dietnya. Banyak orang kemudian menyerah karena tidak cukup kuat motivasi yang
mereka miliki. Setelah tidak pernah mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu
tertentu selama program diet, badan mereka kekurangan lemak. Kemudian, saat
mereka menyerah dalam program dietnya, mereka makan dengan porsi yang lebih
banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat asupan lemak selama diet.
Kekurangan lemak dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah
lapar jika tubuh kita kekurangan asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya,
banyak orang mengkonsumsi produk rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan
lemak dan yang mana pada kenyataannya produk semacam ini justru mengandung
lebih banyak gula. Dapat disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu
tubuh untuk menjadi kelebihan berat badan.
3. Depresi
dan gangguan mental lainnya
Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat
kekurangan lemak. Mungkin kita tidak cukup peka untuk menyadari gejala ini.
Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan serta dalam mempengaruhi
perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat membentuk hormone atau
senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa
kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental seseorang.
Akibat Kelebihan Zat Lemak
- Obesitas
- Kolesterol
- Asam Urat
- Jantung Koroner
- Kelebihan lemak tubuh bisa mempercepat proses penuaan otak sehingga menimbulkan risiko lebih besar terkena penyakit otak yang berkaitan dengan usia tua. Misalnya, alzheimer. Orang setengah baya yang kelebihan berat badan atau gemuk, makin sedikit memiliki kadar zat-zat kimia penanda fungsi dan kesehatan otak. Demikian hasil temuan Dr. Stefan Gazdzinski dan para koleganya dari San Francisco VA Medical Center. Semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) berarti semakin rendah konsentrasi N-acetyl-aspartate (NAA) di daerah frontal, temporal dan parietal otak. BMI merupakan rasio tinggi badan terhadap berat tubuh. NAA adalah zat kimia otak yang berguna untuk beberapa fungsi serta menjadi penanda kesehatan otak secara keseluruhan.
- Hipertensi dan penyakit Diabetes
- Makanan yang kita makan, akan membuat tambahan lemak pada tubuh kita. Lemak ini sendiri ada dua bagian, lemak yang kaya protein dan lemak yang miskin protein. Lemak yang kaya protein dapat membantu regenerasi sel bentuk hormon pelindung sel pelindung syaraf. Tapi lemak yang miskin protein, akan membawa banyak efek negatif pada tubuh kita, diantaranya diabetes dan ketidak-seimbangan nutrisi pada tubuh kita.
- Akibat penyempitan pembuluh darah karena Bubur Lemak LDL, diantaranya Hipertensi, Jantung, dan Stroke. Hipertensi mengakibatkan Tekanan Darah > 80/120 dan kepala kita sering merasa sakit, limbung, telinga berdenging, gelisah, dan emosi yang tidak stabil. Stroke yang terjadi awalnya organ tubuh menurun hingga berfungsi tinggal 80%. Kemudian stroke lanjutan yang mengakibatkan organ tubuh berfungsi hanya 60%. Akibat parah adalah menyebabkan kematian.
- LDL ini juga mengendap di organ tubuh penting lainnya, diantaranya: Jantung, ginjal, paru-paru, lever, pankreas, yang mempengaruhi organ tubuh dan merusaknya. Pankreas yang berfungsi memproduksi INSULIN, untuk merubah Zat Gula menjadi Energi, jika timbunan LDL nya tinggi, membuat produksi insulin menurun. Hal ini bisa mengakibatkan kadar gula dalam tubuh meningkat. Dan akibatnya timbul penyakit kencing manis atau diabetes melitus.
Kesimpulan
-
Lemak memiliki banyak peranan dalam
tubuh, lemak merupakan sumber energi. Dalam pangan, lemak berfungsi sebagai
pengikat rasa.
-
Berdasarkan klasifikasinya, pembagian
lemak terbagi berdasarkan penampilan, panjang rantai karbon, sumber, dan jumlah
ikatan rangkap.
-
Jenis-jenis lemak adalah minyak goreng,
mentega, margarin dan shortening atau mentega putih
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar