Google ads

Senin, 23 Maret 2015

ulkus peptikus



Penyakit ulkus peptikus (tukak) merupakan pembentukan pada saluran pencernaan bagian atas yang diakibatkan oleh pembentukan asam dan pepsin. 3 bentuk umu dari ulkus peptikus adalah ulcer yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, obat anti inflamasi non steroid (NSAID) dan kerusakan mukosa yang berhubungan dengan stress.
Patofisiologi
Patogenesis dari tukak duodenal dan tukak lambung merupakan factor refleksi dari kombinasi ketidaknormalan patofisiologi dan lingkungan serta factor genetic. Kebanyakan tukak terjadi disebabkan oleh asam dan pepsin dari H. pylori, NSAID, atau kemungkinan factor lain yang mengganggu ketahanan mukosa normal dan mekanisme penyembuhan. Tingkat minimal dari sekresi asam lambung adalah penting untuk pembentukan tukak. Sekresi asam pada malam hari biasanya dapat memperparah pasien dengan tukak duodenal. H. pylori dapat menyebabkan penyakit ulcer dengan merusak pertahanan mukosa melalui kolaborasi racun dan enzim, dengan mengubah imunitas dan dengan meningkatkan pengeluaran antral gastrin yang dapat meningkatkan sekresi asam. Aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), dan etodolac (Lodine) adalah sedikit dari contoh-contoh dari kelompok obat-obat NSAID. NSAID dapat menyebabkan luka pada gastro duodenal melalui 2 cara, yaitu :
1. Secara langsung atau iritasi topical dari jaringan epitel
2. Dengan menghambat system dari sintesis endogenous mukosa saluran cerna prostaglandin
Merokok juga dapat mengganggu proses penyembuhan penyakit ulcer dan kemungkinan penyakit tersebut dapat kambuh kembali.

Gejala peptic ulcer

Gejala dari penyakit peptic ulcer sangat beragam. Banyak pasien-pasien peptic ulcer mengalami indigestion (salah cerna) yang sangat tidak nyaman. Beberapa melaporkan ada perasaan terbakar pada perut bagian atas atau nyeri lapar satu sampai tiga jam setelah makan dan ditengah malam. Gejala ini seringkali segera dihilangkan dengan makanan atau antacids. Peptic ulcer seringkali datang dan pergi secara spontan tanpa pernah diketahui oleh individu itu, kecuali komplikasi serius (seperti perdarahan atau perforasi) terjadi.

Mendiagnosa peptic ulcer

1.      Pemeriksaan fisisk menunjukkan rasa sakit epigastrik meliputi daerah dari bawah tulang dada hingga daerah sekitar pusar.
2.      Tes laboratorium yang rutin tidak menolong menegakkan diagnosis ulkus tanpa komplikasi. Hematokrit, hemoglobin dan hemoculte tes digunakan untuk mendeteksi perdarahan.
3.      Diagnosis dari H. pylori dapat digunakan tes invasive dan non invasive. Tes invasive dengan melakukan endoskopi dan biopsy mukosa atas lambung untuk histology, kultur bakteri dan mendeteksi aktivitas urease. Tes non invasive meliputi uji pernafasan urea dan tes deteksi antibody.
4.      Diagnosis ulkus tergantung dari visualisasi dari lubang tukak melalui radiografi saluran cerna atas. Radiografi lebih dipiloih sebagai prosedur diagnosis awal pada pasien yang dicurigai menderita tukak tanpa komplikasi.
Terapi peptic ulcer
a.       Tujuan terapi
Sasaran terapi adalah menghilangkan nyeri tukak, mengobati ulkus, mencegah kekambuhan, dan mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan tukak. Pada penderita dengan H. pylori (+), tujuan terapi adalah mengatasi mikroba dan menyembuhkan penyakit dengan obat yang efektif.
b.      Terapi non farmakologi
Pasien dengan tukak harus mengurangi stress, merokok, dan penggunaan NSAID. Jika tidak dapat dihentikan penggunaaan NSAID, dipertimbangkan pemberian dosis yang rendah atau diganti dengan Asetaminofen cox2 inhibitor relative selektif, antagonis reseptor H2 atau proton pump inhibitor. Pasien harus menghindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit tukak seperti makanan pedas, kafein dan alcohol.
c.       Terapi farmakologi
Penggunaan obat-obat seperti antibiotik untuk pasien yang terinfeksi H. pylori dengan tukak aktif dan penggunaan H2 reseptor antagonis (simetidin, famotidin, nizatidin, ranitidin), proton pump inhibitor (omeprazol, lansoprazol, rapeprazol, pantoprazol, esomeprazol) dan mucosal defense (sukralfat).

Tidak ada komentar:

Google Ads