Google ads

Jumat, 13 Maret 2015

retinopati diabetic



I. Pendahuluan

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.Pembagian DM :DM tipe 1: Kerusakan fungsi sel beta di pankreas , Autoimun, idiopatik, DM Tipe 2 Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang tidak ditularkan (Non-Communicable disease ) dan sering ditemukan di masyarakat seluruhdunia. Di negara berkembang DM juga sebagai penyebab kematian 4 – 5 kalidibanding dengan penyakit lain.
Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan (komplikasi).Kadar glukosa darah yang tinggi secara terus-menerus selama bertahun-tahun pada akhirnya merusak organ-organ tubuh. Hampir seluruh organ tubuh dapat terpengaruh oleh diabetes kronis: mata, jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan lain-lain.
DM dapat menyebabkan komplikasi pada organ mata. Bentuknya dapat berupa  glaukoma (peningkatan tekanan bola mata), katarak (kekeruhan pada lensa mata), dan komplikasi yang paling penting yaitu retinopati diabetik (perubahan pembuluh darah dalam mata atau retina).

II.    Komplikasi Diabetes Melitus pada Organ Mata
1.      Penyakit katarak
           Adalah penyakit kekeruhan pada lensa mata yang biasanya dialami oleh para lanjut usia. Pada penderita DM yang tidak terkontrol. Gejala penyakit tersebut dapat terjadi pada usia yang lebih muda sebagai akibat penumpukkan zat-zat sisa metabolisme gula oleh sel-sel lensa mata.Pencegahan katarak pada penderita DM adalah dengan mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal dan memakai obat tetes mata khusus.


2.      Glaukoma
Diketahui lebih tinggi dialami oleh para penderita DM dibandingkan pada mereka yang normal.Pengobatan penyakit tersebut pada penderita DM tidak berbeda dengan orang yang normal.
3.      Retinopati diabetik
Adalah komplikasi DM yang disebabkan oleh perubahan pembuluh darah di retina.Retina merupakan selaput saraf yang melapisi bagian dalam dinding belakang bola mata dan berfungsi menangkap cahaya dan menyampaikan bayangan ke otak.Pembuluh darah retina yang rusak dapat menyebabkan kebocoran cairan atau darah, pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal, dan timbulnya jaringan ikat.Kelainan itu dapat mengganggu kemampuan retina dalam menyampaikan bayangan ke otak.
Retinopati diabetik merupakan penyebab timbulnya kebutaan baru di Indonesia.Kemungkinan menjadi buta bagi penderita DM yang tidak terkontrol adalah 25 kali lebih besar jika dibandingkan dengan orang normal pada umumnya.Artinya, semakin lama menderita DM, maka kemungkinan menderita retinopati diabetik juga semakin besar. Jika seseorang sudah menderita DM selama 15 tahun, diketahui kemungkinannya sekitar 80% akan mengidap retinopati diebetik.Memperkecil terhadap timbulnya retinopati dengan manajemendiabetesyang baik, meliputi dietketat,  olahraga,  obat-obatan,  mengontrol  penyakit  penyerta  seperti  hipertensi  dan  kadar kolesterol tinggi, serta  menghentikan kebiasaan merokok.
Gejala Retinopati Diabetik
·         Pandangan kabur
·         Floaters (benda yang melayang-layang pada penglihatan)

III.Patofisiologi Retinopati Diabetik
Mekanisme terjadinya RD masih belum jelas, namun beberapa studi menyatakan bahwa hiperglikemi kronis merupakan penyebab utama kerusakan multipel organ. Komplikasi hiperglikemia kronis pada retina akan menyebabkan perfusi yang kurang adekuat akibat kerusakan jaringan pembuluh darah organ, termasuk kerusakan pada retina itu sendiri.Terdapat 4 proses biokimiawi yang terjadi pada hiperglikemia kronis yang diduga berhubungan dengan timbulnya retinopati diabetik, antara lain:
1.      Akumulasi Sorbitol
Produksi berlebihan serta akumulasi dari sorbitol sebagai hasil dari aktivasi jalur poliol terjadi karena peningkatan aktivitas enzim aldose reduktase yang terdapat pada jaringan saraf, retina, lensa, glomerulus, dan dinding pembuluh darah akibat hiperglikemi kronis. Sorbitol merupakan suatu senyawa gula dan alkohol yang tidak dapat melewati membrana basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak dalam sel. Kerusakan sel terjadi akibat akumulasi sorbitol yang bersifat hidrofilik sehingga sel menjadi bengkak akibat proses osmotik.
2.      Pembentukan protein kinase C (PKC)
Dalam kondisi hiperglikemia, aktivitas PKC di retina dan sel endotel vaskular meningkat akibat peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol, yang merupakan suatu regulator PKC dari glukosa.PKC diketahui memiliki pengaruh terhadap agregasi trombosit, permeabilitas vaskular, sintesis growth factor dan vasokonstriksi.Peningkatan PKC secara relevan meningkatkan komplikasi diabetika, dengan mengganggu permeabilitas dan aliran darah vaskular retina.
3.       Pembentukan Advanced Glycation End Product (AGE)
Glukosa mengikat gugus amino membentuk ikatan kovalen secara non enzimatik. Proses tersebut pada akhirnya akan menghasilkan suatu senyawa AGE. Efek dari AGE ini saling sinergis dengan efek PKC dalam menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular, sintesis growth factor, aktivasi endotelin 1 sekaligus menghambat aktivasi nitrit oxide oleh sel endotel. Proses tersebut tentunya akan meningkatkan risiko terjadinya oklusi vaskular retina. AGE terdapat di dalam dan di luar sel, berkorelasi dengan kadar glukosa.


4.      Pembentukan Reactive Oxygen Speciesi (ROS)
ROS dibentuk dari oksigen dengan katalisator ion metal atau enzim yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2), superokside (O2-). Pembentukan ROS meningkat melalui autooksidasi glukosa pada jalur poliol dan degradasi AGE. Akumulasi ROS di jaringan akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang menambah kerusakan sel.

IV. Terapi
Pola terapi yang dapat diterapkan untuk mengatasi diabetes mellitus komplikasi mata ini ada beberapa tahap yaitu :
1.   Pengontrolan / regulasi  kadar gula dalam darah dan kolesterol
2.   Mengatur tekanan darah
3.   Mengubah gaya hidup (Pengaturan Diet dan olahraga)
4.   Terapi farmakologi
Dengan tahapan di atas, diharapkan pasien dapat memiliki kadar normal baik gula darah maupun tekanan darah.
1.   Pengontrolan kadar gula darah dan kolesterol
Batasan Sindroma metabolik yang diajukan oleh National Cholesterol Education Program, Adult Treatment Panel III, tahun 2001 bahwa Faktor resiko adanya sindroma metabolik adalah Obesitas Abdominal (Lingkar panggul) pada laki laki> 102 cm ( 40 inci ) dan wanita > 88 cm ( 35 inci), Kadar trigleserida ≥ 150 mg/dl ( 1,7 mmol/L ), Kadar kolesterol HDL pada laki laki < 40 mg/dl ( 1.4 mmol/L) dan wanita < 50 mg/dl ( 1,3 mmol/L ),Gula darah puasa  normal < 110 mg/dL, Gula darah 2 jam setelah makan normal< 140 mg/dL, Gula darah puasa pada diabetes  > 126 mg/dl, Gula darah setelah 2 jam makan pada diabetes > 200 mg/dL .
2.   Mengontrol tekanan darah
Menurut Joint National Committee 7, tekanan darah diklasifikasikan menjadi :
Normal :<120/80 mmHg,
Prehipertensi : 120-139/80-89 mmHg,
Hipertensi :Derajat 1 :140-159 mmHg (sistole) atau 90-99 mmHg (diastole)
Derajat 2 :160 mmHg (sistole), 100 mmHg (diastole) 
Peningkatan tekanan darah akut dapat menyebabkan vasokonstriksi ireversibelpembuluh darah retina; pada arteriosklerosis dinding pembuluh darah arteriol akanterjadi penebalan.Hipertensi yang lama dan berat dapat mengarah kepada perubahan pembuluhdarah yang eksudatif, akibat kerusakan endotel dan nekrosis.Gabungan hipertensi dandiabetes meningkatkan resiko kehilangan penglihatan.Salah satu tanda awal dan tanda klasik retinopati hiertensif adalah penyempitanarteriol.Untuk itu harus dijaga tekanan darah normal.
3. Mengubah gaya hidup
Pengaturan Diet
Perencanaan makan atau diet menurut sudoyo, dkk perencanaan diet ini prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk menurunkan berat badan, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki profil lipid, dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.
Untuk itu kita perlu mengetahui apa saja yang perlu disiapkan untuk mengatur pola diet pada penderita diabetes. Berikut inilah lima langkahnya secara garis besar:
1.      Mengetahui apa yang harus dimakan dan apa yang sebaiknya dikurangi dari makanan
2.      Mengetahui seberapa banyak Anda perlu makan
3.      Mengatur jadwal makan
4.      Menyusun menu sesuai selera Anda sendiri
5.      Hal-hal lain yang tetap perlu dilakukan


1.   Mengetahui apa yang harus dimakan dan apa yang sebaiknya dikurangi dari makanan
Untuk memudahkan para penderita diabetes mengetahui apa jenis makanan yang baik bagi mereka dan apa pula jenis makanan yang perlu dikurangi, para ahli diabetes di dunia telah membuat piramida diet diabetes. Struktur piramida tersebut dapat Anda lihat berikut ini.

Piramid makanan penderitadiabetes melitus

Prinsip dari piramida ini adalah:
·         Makanan di dasar piramida (serealia, sayuran, dan buah-buahan) baik untuk penderita diabetes; jadi boleh dimakan lebih banyak.
·         Makanan di puncak piramida (susu, daging, minyak, gula) kurang baik untuk penderita diabetes, jadi sebaiknya dikurangi.


Adapun unsur-unsur dari piramida ini terdiri atas:
a.      Starches (serealia)
Sebagai sumber energi jumlah karbohidrat yang diberikan pada penderita diabetes melitus tidak boleh melebihi dari 55-65% dari total kebutuhan energi sehari. Terdiri atas gandum, roti (whole grain), jagung, kentang, nasi (tidak termasuk beras giling sempurna), dan kacang-kacangan. karbohidrat yang diberikan seperti: tepung whole grain, tepung whole wheat, whole grain seperti beras merah, sereal yang mengandung whole grain dan sedikit tambahan gula.Konsumsi 6-10 penukar/hari. Satu penukar = 1 potong roti = 1/3 porsi nasi.
b.      Vegetables (sayuran)
Dengan minimal 25 gram serat makanan sehari-hari.sayuran segar dikonsumsi mentah atau dikukus seperti antara lain : wortel, seledri, tomat, brokoli, kacang hijau. bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, ketimun segar, kol atau selada segar, terung, sawi, bawang merah dan putih akan memekan kenaikan glukosa dan kolesterol darah.Konsumsi 3-4 penukar/hari. Satu penukar = 1 mangkuk salad.
c.       Fruits (buah-buahan)
Mengkomsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C, Vitamin C mungkin adalah cara termudah dan termurah untuk memerangi aspek dari penyakit Ini.Penting dalam sintesis kolagen, dan membantu mempertahankan kekuatan kapiler. Buah-buahan yang mengandung vitamin C antara lain : stroberi, jambu biji, apel,  papaya, kiwi, tomat, mangga, pisang, salak, semangka.Konsumsi 2-3 penukar/hari. Satu penukar = 1 apel kecil.
d.      Milk (susu)
Konsumsi 2 penukar/hari. Satu penukar = 1 gelas susulow-fat.


e.       Meat and meat substitutes (daging dan penggantinya)
Jumlah kebutuhan protein yang diberikan sekitar 10-15% dari total kalori/hari. Seperti : daging panggang atau daging rebus, daging rendah lemak seperti sirloin, keju rendah lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan panggang atau kukus, tahu tumis, dikukus, atau dipadukan dengan sup, kacang kedelai panggang atau rebus.serta semua  produk hewani lainnya (telur, tofu, keju). Konsumsi 4-7 penukar/hari. Satu penukar = 1 butir telur ayam = 1/3 potong daging tanpa lemak.
f.        Fats and sweets (lemak dan makanan manis).
Lemak mempunyai kandungan energi sebesar 9  kilokalori/gram. Lemak penting untuk membawa vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Pembatasan asupan lemak dapat  memperbaiki profil lipid yang tidak normal.Lemak antara lain meliputi mentega, mayonnaise, margarin, minyak, krim keju. Sedangkan makanan manis (manisan) antara lain meliputi es krim, sirup, donat, biskuit, kue-kue. Konsumsi maksimal 3-5 penukar/hari. Satu penukar = 1 sendok teh minyak = 1 roti donat polos.
2.   Mengetahui seberapa banyak Anda perlu makan
Berapa banyak Anda perlu makan sangat tergantung dari berat badan Anda saat ini dan seberapa berat aktivitas Anda.Akan sangat baik jika Anda dapat mencapai berat badan yang ideal.Umumnya dalam sehari pria dewasa membutuhkan 2000-2400 kkal per hari, sedangkan wanita membutuhkan 1600-2000 kkal per hari.
Hindarilah pikiran bahwa menderita diabetes berarti Anda tidak boleh makan.Asupan makanan yang kurang menyebabkan tubuh Anda lemah dan mudah terserang penyakit. Selain itu tubuh dapat berespons dengan memproduksi glukosa lebih banyak, sehingga secara tidak langsung respons Anda terhadap manajemen diabetes akan memburuk.

3.     Mengatur jadwal makan
           Langkah selanjutnya adalah membagi jumlah kebutuhan makanan Anda dalam sehari menjadi beberapa kali; sehingga Anda akanmakan sedikit-sedikit tetapi lebih sering. Hal ini penting bagi penderita diabetes agar glukosa darahnya tidak melonjak. Jadwal makan pada penderita diabetes yang dianjurkan adalah 6 kali sehari; yang terdiri atas 3 kali makan di jam biasa (makan pagi 20%, siang30% , dan malam25%) dan 3 kali selingan (morning snack, afternoon snack, dan evening snack 10-15%) (selang waktu tiga jam).
4.     Menyusun menu sesuai selera Anda sendiri
Menyusun menu sesuai selera Anda sendiri,anda tentunya akan lebih paham bagaimana menghitung penukar dan mengatur diet; sehingga Anda tidak akan cepat bosan dan tetap berselera makan. Dibawah ini merupakan rumus perhitungan menu yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun menu makanan yang sesuai.
Rumus perhitungan :
1.      BBI ( Berat Badan Ideal )
BBI = Tinggi Badan (cm) - 100 cm - 10%.
BBI digunakan untuk menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan
Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas
Contoh :seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg - 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari.
2.      BMR
Merupakan jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain.
3.      IMT/BMI

                       

Olahraga
Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik/Olahraga seperti jalan santai, bersepeda, aerobic,  dapat membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gula dapat turun. FID (frekuensi, intensitas, dan durasi) olahraga bagi penderita diabetes pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat.Frekuensi olahraga adalah 3-5 kali seminggu.Sebaikanya dipilih waktu yang tepat karena panas matahari dapat membakar kalori lebih banyak.Ini berbahaya dapat menyebabakan hipoglikemik.Intensitas berkisar 60-75% DSM (denyut nadi maksimal) yang perhitungan nya 220-umur dalam tahun).Durasi nya kira-kira 60 menit setiap kali berolahraga pada zone latihan.

V. Pantangan bagi penderita diabetes
Untuk mempercepat proses kesembuhan, penderita diabetes mellitus mau tidak mau harus menghindari sejumlah pantangan makanan penderita diabetes mellitus. Ini fungsinya untuk menjaga supaya kadar gula dalam darah bisa stabil dan tidak naik terlalu tinngi. Beberapa pantangan makanan itu diantranya adalah :
1. Sumber Karbohidrat Tinggi
Makanan tinggi karbohidrat merupakan oknum penyebab gula darah seseorang naik drastis.Oleh karena itu, konsumsinya harus sesuai dengan anjuran dokter. Makanan yang berkarbohidrat tinggi antara lain beras putih dan segala olahannya seperti nasi, bubur, dan lontong.


2. Mie, Spagheti dan Roti
Makanan di atas jelas tidak termasuk golongan makanan untuk Diabetes Melitus. Bahan pembuatnya yang terdiri atas tepung gandum dan juga tepung beras sangat banyak mengandung karbohidrat dan berisiko meningkatkan kadar gula darah.
3.Kafein dan Alkohol
kafein& Alkohol tidak bagus untuk hati dan pankreas yang bertugas memproduksi hormon insulin. Hindari segala jenis minuman yang mengandung alkohol dan juga kafein.Dampak yang dibawa oleh kedua jenis minuman ini terhadap penyakit DM selalu buruk.

VI. Kesimpulan
1.      Diabetes Melitus yang tidak terkelola dengan baik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan (komplikasi).
2.      Diabetes Melitus dapat menyebabkan komplikasi pada organ mata. Bentuknya dapat berupa  glaukoma (peningkatan tekanan bola mata), katarak (kekeruhan pada lensa mata), dan komplikasi yang paling penting yaitu retinopati diabetik (perubahan pembuluh darah dalam mata atau retina).
3.      Penyakit Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan kemauan keras penyakit ini dapat dikendalikan dan dengan berbekal pengetahuan yang cukup dan keinginan yang kuat maka Diabetes Melitus bukan penyakit yang menakutkan.
4.      Dengan pengontrolanregulasi  kadar gula dalam darah dan kolesterol, mengatur tekanan darah , mengubah gaya hidup (pengaturan diet dan olahraga) serta terapi farmakologi dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
5.      Untuk mempercepat proses kesembuhan, penderita diabetes mellitus mau tidak mau harus menghindari sejumlah pantangan makanan penderita diabetes mellitus. Ini fungsinya untuk menjaga supaya kadar gula dalam darah bisa stabil dan tidak naik terlalu tinngi.
VII. DAFTAR PUSTAKA
*  http://bahayadiabetes.com/index.php?option=com_content&view=article&id    =73:diet-pada-penderita-diabetes&catid=36:bahaya-diabetes&Itemid=53&lang=en.
*      http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=RETINOPATI+DIABETICUM
*      http://id.hicow.com/retinopati-diabetik/retina/diabetes-mellitus-234033.html

Tidak ada komentar:

Google Ads