I. Pendahuluan
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.Pembagian DM :DM
tipe 1: Kerusakan fungsi sel beta di pankreas , Autoimun, idiopatik, DM Tipe 2 Menurunnya
produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang tidak
ditularkan (Non-Communicable disease ) dan sering ditemukan di
masyarakat seluruhdunia. Di negara berkembang DM juga sebagai penyebab kematian
4 – 5 kalidibanding dengan penyakit lain.
Diabetes yang tidak terkelola
dengan baik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan
(komplikasi).Kadar glukosa darah yang tinggi secara terus-menerus selama
bertahun-tahun pada akhirnya merusak organ-organ tubuh. Hampir seluruh organ
tubuh dapat terpengaruh oleh diabetes kronis: mata, jantung, pembuluh darah,
ginjal, sistem saraf, dan lain-lain.
DM dapat menyebabkan
komplikasi pada organ mata. Bentuknya dapat berupa glaukoma (peningkatan tekanan bola mata),
katarak (kekeruhan pada lensa mata), dan komplikasi yang paling penting yaitu
retinopati diabetik (perubahan pembuluh darah dalam mata atau retina).
II. Komplikasi Diabetes Melitus pada
Organ Mata
1. Penyakit katarak
Adalah
penyakit kekeruhan pada lensa mata yang biasanya dialami oleh para lanjut usia.
Pada penderita DM yang tidak terkontrol. Gejala penyakit tersebut dapat terjadi
pada usia yang lebih muda sebagai akibat penumpukkan zat-zat sisa metabolisme
gula oleh sel-sel lensa mata.Pencegahan katarak pada penderita DM adalah dengan
mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal dan memakai obat tetes mata
khusus.
2.
Glaukoma
Diketahui lebih tinggi dialami oleh
para penderita DM dibandingkan pada mereka yang normal.Pengobatan penyakit
tersebut pada penderita DM tidak berbeda dengan orang yang normal.
3.
Retinopati
diabetik
Adalah komplikasi DM yang disebabkan
oleh perubahan pembuluh darah di retina.Retina merupakan selaput saraf yang
melapisi bagian dalam dinding belakang bola mata dan berfungsi menangkap cahaya
dan menyampaikan bayangan ke otak.Pembuluh darah retina yang rusak dapat
menyebabkan kebocoran cairan atau darah, pertumbuhan pembuluh darah yang
abnormal, dan timbulnya jaringan ikat.Kelainan itu dapat mengganggu kemampuan
retina dalam menyampaikan bayangan ke otak.
Retinopati
diabetik merupakan penyebab timbulnya kebutaan baru di Indonesia.Kemungkinan
menjadi buta bagi penderita DM yang tidak terkontrol adalah 25 kali lebih besar
jika dibandingkan dengan orang normal pada umumnya.Artinya, semakin lama
menderita DM, maka kemungkinan menderita retinopati diabetik juga semakin
besar. Jika seseorang sudah menderita DM selama 15 tahun, diketahui
kemungkinannya sekitar 80% akan mengidap retinopati diebetik.Memperkecil
terhadap timbulnya retinopati dengan manajemendiabetesyang baik, meliputi
dietketat, olahraga, obat-obatan, mengontrol penyakit
penyerta seperti hipertensi dan
kadar kolesterol tinggi, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Gejala Retinopati Diabetik
·
Pandangan kabur
·
Floaters (benda yang melayang-layang pada
penglihatan)
III.Patofisiologi Retinopati Diabetik
Mekanisme terjadinya RD masih belum jelas, namun beberapa
studi menyatakan bahwa hiperglikemi kronis merupakan penyebab utama kerusakan
multipel organ. Komplikasi hiperglikemia kronis pada retina akan menyebabkan
perfusi yang kurang adekuat akibat kerusakan jaringan pembuluh darah organ,
termasuk kerusakan pada retina itu sendiri.Terdapat 4 proses biokimiawi yang
terjadi pada hiperglikemia kronis yang diduga berhubungan dengan timbulnya
retinopati diabetik, antara lain:
1. Akumulasi
Sorbitol
Produksi
berlebihan serta akumulasi dari sorbitol sebagai hasil dari aktivasi jalur
poliol terjadi karena peningkatan aktivitas enzim aldose reduktase yang
terdapat pada jaringan saraf, retina, lensa, glomerulus, dan dinding pembuluh
darah akibat hiperglikemi kronis. Sorbitol merupakan suatu senyawa gula dan
alkohol yang tidak dapat melewati membrana basalis sehingga akan tertimbun
dalam jumlah yang banyak dalam sel. Kerusakan sel terjadi akibat akumulasi
sorbitol yang bersifat hidrofilik sehingga sel menjadi bengkak akibat proses
osmotik.
2. Pembentukan
protein kinase C (PKC)
Dalam
kondisi hiperglikemia, aktivitas PKC di retina dan sel endotel vaskular
meningkat akibat peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol,
yang merupakan suatu regulator PKC dari glukosa.PKC diketahui memiliki pengaruh
terhadap agregasi trombosit, permeabilitas vaskular, sintesis growth factor
dan vasokonstriksi.Peningkatan PKC secara relevan meningkatkan komplikasi
diabetika, dengan mengganggu permeabilitas dan aliran darah vaskular retina.
3. Pembentukan
Advanced Glycation End Product (AGE)
Glukosa
mengikat gugus amino membentuk ikatan kovalen secara non enzimatik. Proses tersebut
pada akhirnya akan menghasilkan suatu senyawa AGE. Efek dari AGE ini saling
sinergis dengan efek PKC dalam menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular,
sintesis growth factor, aktivasi endotelin 1 sekaligus menghambat
aktivasi nitrit oxide oleh sel endotel. Proses tersebut tentunya akan
meningkatkan risiko terjadinya oklusi vaskular retina. AGE terdapat di dalam
dan di luar sel, berkorelasi dengan kadar glukosa.
4. Pembentukan
Reactive Oxygen Speciesi (ROS)
ROS
dibentuk dari oksigen dengan katalisator ion metal atau enzim yang menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2), superokside (O2-).
Pembentukan ROS meningkat melalui autooksidasi glukosa pada jalur poliol dan
degradasi AGE. Akumulasi ROS di jaringan akan menyebabkan terjadinya stres
oksidatif yang menambah kerusakan sel.
IV.
Terapi
Pola
terapi yang dapat diterapkan untuk mengatasi diabetes mellitus komplikasi mata ini ada
beberapa tahap yaitu :
1. Pengontrolan /
regulasi kadar gula dalam darah dan kolesterol
2.
Mengatur tekanan darah
3.
Mengubah gaya hidup (Pengaturan Diet dan olahraga)
4.
Terapi farmakologi
Dengan
tahapan di atas, diharapkan pasien dapat memiliki kadar normal baik gula darah
maupun tekanan darah.
1.
Pengontrolan kadar gula darah
dan kolesterol
Batasan Sindroma metabolik yang diajukan
oleh National Cholesterol Education
Program, Adult Treatment Panel III, tahun 2001 bahwa Faktor resiko adanya
sindroma metabolik adalah Obesitas Abdominal (Lingkar panggul) pada laki
laki> 102 cm ( 40 inci ) dan wanita > 88 cm ( 35 inci), Kadar
trigleserida ≥ 150 mg/dl ( 1,7 mmol/L ), Kadar kolesterol HDL pada laki laki
< 40 mg/dl ( 1.4 mmol/L) dan wanita < 50 mg/dl ( 1,3 mmol/L ),Gula darah
puasa normal < 110 mg/dL, Gula darah 2 jam setelah makan normal<
140 mg/dL, Gula darah puasa pada diabetes
>
126 mg/dl, Gula darah setelah 2 jam makan pada diabetes > 200 mg/dL .
2.
Mengontrol tekanan darah
Menurut Joint National Committee 7, tekanan darah
diklasifikasikan menjadi :
Normal :<120/80 mmHg,
Prehipertensi : 120-139/80-89 mmHg,
Hipertensi :Derajat 1 :140-159 mmHg
(sistole) atau 90-99 mmHg (diastole)
Derajat 2 :160 mmHg (sistole), 100
mmHg (diastole)
Peningkatan tekanan darah akut dapat
menyebabkan vasokonstriksi ireversibelpembuluh darah retina; pada
arteriosklerosis dinding pembuluh darah arteriol akanterjadi penebalan.Hipertensi
yang lama dan berat dapat mengarah kepada perubahan pembuluhdarah yang
eksudatif, akibat kerusakan endotel dan nekrosis.Gabungan hipertensi
dandiabetes meningkatkan resiko kehilangan penglihatan.Salah satu tanda awal
dan tanda klasik retinopati hiertensif adalah penyempitanarteriol.Untuk itu
harus dijaga tekanan darah normal.
3. Mengubah gaya hidup
Pengaturan
Diet
Perencanaan makan atau diet menurut sudoyo, dkk
perencanaan diet ini prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan
pada status gizi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan
individual. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk menurunkan berat
badan, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki profil lipid, dan
meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.
Untuk
itu kita perlu mengetahui apa saja yang perlu disiapkan untuk mengatur pola
diet pada penderita diabetes. Berikut inilah lima langkahnya secara garis
besar:
1.
Mengetahui apa yang harus dimakan dan
apa yang sebaiknya dikurangi dari makanan
2.
Mengetahui seberapa banyak Anda perlu
makan
3.
Mengatur jadwal makan
4.
Menyusun menu sesuai selera Anda
sendiri
5.
Hal-hal lain yang tetap perlu
dilakukan
1.
Mengetahui
apa yang harus dimakan dan apa yang sebaiknya dikurangi dari makanan
Untuk
memudahkan para penderita diabetes mengetahui apa jenis makanan yang baik bagi
mereka dan apa pula jenis makanan yang perlu dikurangi, para ahli diabetes di
dunia telah membuat piramida diet diabetes. Struktur piramida tersebut dapat
Anda lihat berikut ini.
Piramid makanan
penderitadiabetes melitus
Prinsip dari piramida ini adalah:
·
Makanan di dasar piramida (serealia, sayuran,
dan buah-buahan) baik untuk penderita diabetes; jadi boleh dimakan lebih
banyak.
·
Makanan di puncak piramida (susu, daging,
minyak, gula) kurang baik untuk penderita diabetes, jadi sebaiknya dikurangi.
Adapun
unsur-unsur dari piramida ini terdiri atas:
a. Starches
(serealia)
Sebagai sumber energi jumlah karbohidrat yang
diberikan pada penderita diabetes melitus tidak boleh melebihi dari 55-65% dari
total kebutuhan energi sehari. Terdiri atas gandum, roti (whole
grain), jagung, kentang, nasi (tidak termasuk beras giling sempurna), dan
kacang-kacangan. karbohidrat yang
diberikan seperti: tepung whole grain, tepung whole wheat,
whole grain seperti beras merah, sereal yang mengandung whole grain
dan sedikit tambahan gula.Konsumsi 6-10 penukar/hari. Satu penukar = 1 potong
roti = 1/3 porsi nasi.
b. Vegetables
(sayuran)
Dengan
minimal 25 gram serat makanan sehari-hari.sayuran segar dikonsumsi
mentah atau dikukus seperti antara lain : wortel, seledri, tomat, brokoli,
kacang hijau. bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, ketimun
segar, kol atau selada segar, terung, sawi, bawang merah dan putih akan memekan
kenaikan glukosa dan kolesterol darah.Konsumsi 3-4 penukar/hari. Satu penukar =
1 mangkuk salad.
c. Fruits
(buah-buahan)
Mengkomsumsi
buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C, Vitamin C mungkin adalah cara termudah dan
termurah untuk memerangi aspek dari penyakit Ini.Penting dalam sintesis kolagen, dan membantu
mempertahankan kekuatan kapiler. Buah-buahan yang mengandung vitamin C
antara lain : stroberi, jambu biji, apel,
papaya, kiwi, tomat, mangga, pisang, salak, semangka.Konsumsi 2-3
penukar/hari. Satu penukar = 1 apel kecil.
d. Milk
(susu)
Konsumsi
2 penukar/hari. Satu penukar = 1 gelas susulow-fat.
e. Meat
and meat substitutes (daging dan penggantinya)
Jumlah kebutuhan protein yang diberikan sekitar
10-15% dari total kalori/hari. Seperti : daging panggang atau daging
rebus, daging rendah lemak seperti sirloin, keju rendah lemak, daging ayam
tanpa kulit, ikan panggang atau kukus, tahu tumis, dikukus, atau dipadukan
dengan sup, kacang kedelai panggang atau rebus.serta semua produk hewani lainnya (telur, tofu, keju).
Konsumsi 4-7 penukar/hari. Satu penukar = 1 butir telur ayam = 1/3 potong
daging tanpa lemak.
f.
Fats and sweets (lemak
dan makanan manis).
Lemak mempunyai kandungan energi sebesar 9 kilokalori/gram. Lemak penting untuk membawa
vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Pembatasan asupan
lemak dapat memperbaiki profil lipid
yang tidak normal.Lemak antara lain meliputi mentega, mayonnaise,
margarin, minyak, krim keju. Sedangkan makanan manis (manisan) antara lain
meliputi es krim, sirup, donat, biskuit, kue-kue. Konsumsi maksimal 3-5
penukar/hari. Satu penukar = 1 sendok teh minyak = 1 roti donat polos.
2.
Mengetahui
seberapa banyak Anda perlu makan
Berapa
banyak Anda perlu makan sangat tergantung dari berat badan Anda saat ini dan
seberapa berat aktivitas Anda.Akan sangat baik jika Anda dapat mencapai berat
badan yang ideal.Umumnya dalam sehari pria dewasa membutuhkan 2000-2400 kkal
per hari, sedangkan wanita membutuhkan 1600-2000 kkal per hari.
Hindarilah
pikiran bahwa menderita diabetes berarti Anda tidak boleh makan.Asupan makanan
yang kurang menyebabkan tubuh Anda lemah dan mudah terserang penyakit. Selain
itu tubuh dapat berespons dengan memproduksi glukosa lebih banyak, sehingga
secara tidak langsung respons Anda terhadap manajemen diabetes akan memburuk.
3.
Mengatur
jadwal makan
Langkah
selanjutnya adalah membagi jumlah kebutuhan makanan Anda dalam sehari menjadi
beberapa kali; sehingga Anda akanmakan
sedikit-sedikit tetapi lebih sering. Hal ini penting bagi penderita
diabetes agar glukosa darahnya tidak melonjak. Jadwal makan pada penderita
diabetes yang dianjurkan adalah 6 kali
sehari; yang terdiri atas 3 kali
makan di jam biasa (makan pagi 20%, siang30%
, dan malam25%) dan 3 kali selingan (morning snack, afternoon snack, dan
evening snack 10-15%) (selang waktu tiga jam).
4.
Menyusun
menu sesuai selera Anda sendiri
Menyusun menu sesuai selera Anda sendiri,anda tentunya akan lebih paham bagaimana menghitung penukar
dan mengatur diet; sehingga Anda tidak akan cepat bosan dan tetap berselera
makan. Dibawah ini merupakan rumus perhitungan menu yang dapat digunakan
sebagai panduan dalam menyusun menu makanan yang sesuai.
Rumus
perhitungan :
1. BBI
( Berat Badan Ideal )
BBI = Tinggi Badan (cm) - 100 cm -
10%.
BBI digunakan untuk menghitung
jumlah kalori yang dibutuhkan
Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan
Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat
Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas
Contoh
:seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70
kg, maka BBI = 64 kg - 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori =
1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini
memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari.
2. BMR
Merupakan
jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut jantung,
bernafas, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain.
3.
IMT/BMI
Olahraga
Selain memperhatikan pola makan sehari-hari,
penderita harus melakukan latihan fisik/Olahraga seperti jalan santai,
bersepeda, aerobic, dapat membakar
kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan
demikian kadar gula dapat turun. FID (frekuensi, intensitas, dan durasi)
olahraga bagi penderita diabetes pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang
diterapkan untuk orang sehat.Frekuensi olahraga adalah 3-5 kali
seminggu.Sebaikanya dipilih waktu yang tepat karena panas matahari dapat
membakar kalori lebih banyak.Ini berbahaya dapat menyebabakan
hipoglikemik.Intensitas berkisar 60-75% DSM (denyut nadi maksimal) yang
perhitungan nya 220-umur dalam tahun).Durasi nya kira-kira 60 menit setiap kali
berolahraga pada zone latihan.
V.
Pantangan bagi penderita diabetes
Untuk
mempercepat proses kesembuhan, penderita diabetes mellitus mau tidak mau harus
menghindari sejumlah pantangan makanan
penderita diabetes mellitus. Ini fungsinya untuk menjaga
supaya kadar gula dalam darah bisa stabil dan tidak naik terlalu tinngi.
Beberapa pantangan makanan itu diantranya adalah :
1. Sumber
Karbohidrat Tinggi
Makanan
tinggi karbohidrat merupakan oknum penyebab gula darah seseorang naik
drastis.Oleh karena itu, konsumsinya harus sesuai dengan anjuran dokter.
Makanan yang berkarbohidrat tinggi antara lain beras putih dan segala olahannya
seperti nasi, bubur, dan lontong.
2. Mie,
Spagheti dan Roti
Makanan
di atas jelas tidak termasuk golongan makanan untuk Diabetes Melitus. Bahan
pembuatnya yang terdiri atas tepung gandum dan juga tepung beras sangat banyak
mengandung karbohidrat dan berisiko meningkatkan kadar gula darah.
3.Kafein dan Alkohol
kafein&
Alkohol tidak bagus untuk hati dan pankreas yang bertugas memproduksi hormon
insulin. Hindari segala jenis minuman yang mengandung alkohol dan juga kafein.Dampak
yang dibawa oleh kedua jenis minuman ini terhadap penyakit DM selalu buruk.
VI. Kesimpulan
1. Diabetes Melitus yang tidak terkelola dengan
baik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan (komplikasi).
2. Diabetes
Melitus dapat menyebabkan komplikasi pada organ mata. Bentuknya dapat
berupa glaukoma (peningkatan tekanan
bola mata), katarak (kekeruhan pada lensa mata), dan komplikasi yang paling
penting yaitu retinopati diabetik (perubahan pembuluh darah dalam mata atau retina).
3.
Penyakit Diabetes melitus tidak
dapat disembuhkan, tetapi dengan kemauan keras penyakit ini dapat dikendalikan
dan dengan berbekal pengetahuan yang cukup dan keinginan yang kuat maka Diabetes
Melitus bukan penyakit yang menakutkan.
4. Dengan pengontrolanregulasi kadar gula dalam
darah dan kolesterol, mengatur tekanan darah , mengubah gaya hidup (pengaturan diet
dan olahraga) serta terapi farmakologi dapat mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut.
5. Untuk
mempercepat proses kesembuhan, penderita diabetes mellitus mau tidak mau harus
menghindari sejumlah pantangan makanan
penderita diabetes mellitus. Ini fungsinya untuk menjaga
supaya kadar gula dalam darah bisa stabil dan tidak naik terlalu tinngi.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
http://bahayadiabetes.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=73:diet-pada-penderita-diabetes&catid=36:bahaya-diabetes&Itemid=53&lang=en.
http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=RETINOPATI+DIABETICUM
http://id.hicow.com/retinopati-diabetik/retina/diabetes-mellitus-234033.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar