Google ads

Sabtu, 07 Maret 2015

Mikroba Penyebab Keputihan




1.      Staphylococcus  aureus
Merupakan bakteri Gram positif, yang termasuk famili Micrococcaceae. Mempunyai sel yang berkelompok seperti buah anggur dan kokus yang berarti benih bulat. Bakteri ini sering ditemukan sebagai bakteri flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia. Beberapa jenis bakteri ini dapat membuat enterotoksin yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Infeksi oleh bakteri ini menimbulkan penyakit pada manusia. Setiap jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, dan pembentukan abses.
Bakteri ini mempunyai diameter antara 0,8-1,0 mikron. Bakteri ini tidak bergerak dan berspora, tumbuh baik pada suhu 37°C suasana aerob, bakteri ini bersifat anaerob fakultatif dan dapat tumbuh dalam udara yang hanya mengandung hidrogen dan pH optimum untuk pertumbuhan adalah 7,4. Pada lempeng agar, koloninya berbentuk bulat, diameter 1-2 mm, warna khasnya ialah kuning keemasan (Syahrurachman dkk., 1994).
2.      Chlamydia  trachomatis
Chlamydia trachomatis adalah salah satu dari tiga bakteri yang termasuk ke dalam genus Chlamydia. Bakteri ini berukuran 0,2-1,5 mikron, berbentuk sferis dan merupakan parasit intrasel obligat. Meskipun ukurannya kecil, namun bakteri ini bukan termasuk virus melainkan bakteri. Terbukti dari sifat-sifat yang tidak terdapat pada virus, yaitu memiliki ribosom, RNA dan DNA, dinding sel terdiri dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, membelah secara biner dan pertumbuhannya dapat dihambat oleh obat-obat antibakteri (Syahrurachman dkk., 1994). Bakteri ini sudah lebih dahulu dikenal sebagai penyebab penyakit mata yang disebut trakoma, namun bisa juga ditemukan dalam cairan vagina dan menyebabkan penyakit uretritis non-spesifik (non gonore). Keputihan yang ditimbulkan oleh bakteri ini tidak begitu banyak dan lebih encer. Bila infeksi terjadi berbarengan dengan bakteri gonococcus, bisa menyebabkan peradangan panggul yang berat, kemandulan sampai kehamilan di luar kandungan (Dalimartha, 1999).
3.      Gardnerella  vaginalis
Bakteri ini berbentuk batang, bersifat Gram negatif, letaknya bergerombolan mengelilingi sel epitel dan disebut clue cell. Karena bakteri ini sering ditemukan dalam vagina maka dianggap sebagai bagian dari jasad renik normal yang hidup disana (komensal). Peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri ini disebut vaginosis bakterial. Keputihan yang timbul warnanya putih keruh keabu-abuan, agak lengket dan berbau amis seperti ikan, disertai rasa gatal dan panas pada vagina. Seringkali infeksi ini tanpa gejala, namun setelah berhubungan seksual sering tercium bau yang tidak enak pada alat kelamin. Adakalanya bau tersebut tercium sewaktu penderita kencing atau haid (Dalimartha, 1999).


2.3 Jamur

        Candida albicans adalah suatu ragi lonjong, bertunas yang menghasilkan pseudomiselium baik dalam biakan maupun dalam jaringan eksudat. Ragi ini adalah flora normal selaput mukosa saluran pernapasan, saluran pencernaan dan genitalis wanita (Jawetz et al., 1996). Candida albicans dapat menimbulkan suatu keadaan yang disebut kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir pada mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis (Djuanda dkk., 2002).
        Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk ke dalam kelas Blastomycetes, famili Cryptococcaceae. Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang paling patogen adalah Candida albicans. Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Morfologi koloni Candida albicans pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa, umumya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin, kadang-kadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang telah tua (Anonim, 2009a).
        Candida albicans pada tubuh manusia dapat bersifat dua macam yaitu sebagai saprofit dan sebagai parasit. Beberapa faktor predisposisi dapat mengubah sifat saprofit Candida albicans menjadi patogen antara lain: penggunaan antibiotika, kortikosteroid, penyakit diabetes melitus, kehamilan, kelembapan yang tinggi dan pemakaian pil antihamil (Dalimartha, 1999).
 

Tidak ada komentar:

Google Ads