Google ads

Selasa, 10 Maret 2015

Metoda Penyarian Sampel



        Sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari suatu simplisia menggunakan pelarut yang sesuai disebut dengan ekstrak. Penyarian adalah proses pengambilan zat berkhasiat (metabolit sekunder) dari suatu simplisia dengan menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Untuk melakukan penyarian dapat dilakukan beberapa cara, yaitu:
a. Maserasi
        Maserasi adalah proses penyarian sederhana dengan jalan merendam bahan alam tumbuhan dalam pelarut dan waktu tertentu, sehingga bahan akan jadi lunak dan larut. Kecuali dinyatakan lain, dilakukan dengan cara sebagai berikut : 10 bahagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat kehalusan tertentu, dimasukkan kedalam bejana, tuangi dengan 75 bahagian cairan penyari, tutup, biarkan selama 3-5 hari pada tempat yang terlindung cahaya dan dilakukan berulang-ulang dan dicuci ampas dengan cairan penyari secukupnya, sehingga didapat hasil maserasi 100 bahagian. Hasil perasan dipindahkan kedalam bejana tertutup dan biarkan di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya (Djamal, 1990).
b. Perkolasi
        Perkolasi adalah proses penyarian dengan jalan melarutkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu perkolator. Caranya yaitu : simplisia dengan derajat kehalusan tertentu sebanyak 10 bahagian dibasahi dengan cairan penyari sebanyak 2,5-5 bahagian, maserasi sekurang-kurangnya selama 3 jam dalam bejana tertutup. Pindahkan sedikit demi sedikit kedalam perkolator sambil ditekan-tekan dan tuang cairan penyari secukupnya sampai cairan penyari menetes dan diatas simplisia terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator, biarkan selama 24 jam. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit dan tambahkan berulang-ulang cairan penyari diatasnya sampai didapatkan 80 bahagian perkolat dan tambahkan cairan penyari selama 2 hari ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya. Endap dan tuangkan dengan mencegah penguapan pelarut sekecil mungkin.
        Penyarian secara perkolasi lebih sempurna dari maserasi, perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan bisa dilakukan untuk zat berkhasiat yang rusak ataupun yang tidak rusak karena pemanasan (Djamal, 1990).
c. Digestasi
        Digestasi adalah proses penyarian yang sama seperti maserasi dengan menggunakan pemanasan suhu 30°C-40°C. Cara ini dilakukan untuk simplisia pada suhu biasa tidak tersari dengan baik. Jika pelarut yang dipakai mudah menguap pada suhu kamar dapat digunakan alat pendingin tegak, sehingga penguapan dapat dicegah (Djamal, 1990).
d. Infusa
        Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90ºC selama 15 menit. Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung suhu mencapai 90ºC sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki (Anonim, 2000).
e. Sokletasi 
        Sokletasi adalah salah satu penyarian dengan memakai pelarut organik  dengan memakai alat soklet. Pada cara ini pelarut dan simplisia diletakkan terpisah. Prinsipnya adalah penyarian dilakukan berulang-ulang sehingga penyarian lebih sempurna dan pelarut yang dipakai relatif sedikit. Bila penyarian telah selesai maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Cara ini merupakan metoda yang paling umum dipakai di laboratorium dan industri. Biasanya pelarut yang digunakan mudah menguap atau mempunyai titik didih yang rendah (Djamal, 1990).

Tidak ada komentar:

Google Ads