Google ads

Senin, 16 Maret 2015

Sediaan Gel/Jel



1.1.Definisi Gel
            Sediaan semi padat meliputi salep, pasta, krim dan gel. Sifat umum sediaan ini adalah mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan.
            Gel merupakan system semi padat yang terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Ansel. 2008). Gel pada umumnya memilki karakteristik yaitu strukturnya yang kaku. Gel dapat berupa sediaan yang jernih atau buram, polar atau non polar dan hidroalkoholik tergantung konstituennya. Gel biasanya terdiri dari gom alami (tragacanth, guar atau xanthan), bahan semi sintesis ( methylcellulose, carboxymethylcellulose atau hydroxyethylcellulose ), bahan sintesis ( carbomer ). Viskositas gel pada umumnya sebanding dengan jumlah dan berat molekul bahan pengental yang ditambahkan.
            Gel dapat dikelompokkan menjadi : lipophilic gels dan hydrophilic gels. Lipophilic gel (oleogel) merupakan gel dengan basis yang terdiri dari parafin cair. Polletilen atau minyak lemak yang ditambah dengan silica koloid sabun – sabun alumunium atau seng. Sedangkan hydrophilic gels, basisnya terbuat dari air, gliserol atau propilen glikol yang ditambah dengan gelling agent seperti amilum, turunan selulosa, carbomer dan magnesium, aluminium silikat (Ansel. 2008)
            Keuntungan sediaan gel meliputi elastic, kemampuan penyebarannya pada kulit baik ; daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori ; mudah dicuci dengan air ; pelepasan obatnya baik.

Tidak ada komentar:

Google Ads