Alkohol
adalah senyawa dengan rumus umum ROH, dimana R adalah alkali asam gugus alkali
yang di subtansi, semua alcohol terdapat gugus hidroksi (-OH). Variasi R
membuat aktivits alkohol bervariasi.
Alkohol adalah isomer
fungsional yaitu mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus funsionalnya
berbeda. Untuk alkohol ada juga yang bersifat optis aktif yaitu dapat memutar
bidang polarisasi cahaya cahaya yaitu alkohol yang mempunyai atom karbon
asismetris (C khiral) yaitu keempat gugus yang terikat berbeda satu sama lain. (Marham Sitorus : 2010)
Alkohol
merupakan kelompok senyawa organik yang cukup populer dan rumus molekulnya
secara umum dapat dituliskan sebagai R-OH, dengan R- adalah gugus alkil dan
gugus hidroksil –OH sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang hampir
mirip dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin
aromatik. Dan dengan Ar- (sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan Ar-OH
(Fessenden, 1997).
Karena merupakan turunan alkana, maka kemungkinan atom
hydrogen yang digantikan oleh gugus hidroksi dapat satu atau lebih, sehingga dikenal
(Besari, 1998)
a. Monohidroksi
alcohol, yaitu alcohol yang mengandung satu gugus hidroksi.
b. Polihidroksi
alcohol, yaitu alcohol yang mengandung lebih dari satu gugus hidroksi.
Atom oksigen yang bervalensi dua, biasa satu atau
keduanya berikatan dengan karbon, bila satu berikatan dengan hydrogen dan lain
terikat dengan karbon C – O – H. bentuk senyawa ini merupakan senyawa organic
hidroksilat. Ini yang disebut gugus fungsi hidroksil (OH-). Bila gugus –OH
terikat pada atom alifatis disebut alcohol, alifatik dan bila gugus O – H
terikat pada cincin aromatis disebut fenol. Sifat kimia keduanya ini berbeda,
alcohol alifatis dapat dibagi berdasarkan dimana gugus O – H terikat pada atom
karbon : yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Klasifikasi alcohol
:
·
Alcohol
primer
Yaitu –OH nya
terikat pada atom C primer, rumus umum :
H
|
R - C – OH misalnya CH2- CH2-OH
|
H
·
Alcohol
skunder
Yaitu –OH
terikat pada atom C sekunder, rumus umum :
H CH3
| |
R - C – OH , misalnya H
– C - OH
H |
CH3
·
Alcohol
tertier
Yaitu –OH nya
terikat pada atom C tertier, rumus umum,
H CH3
| |
R - C – OH , misalnya CH3
- CH 2 – C - OH
H |
CH3
Sifat-sifat fisika dari alkohol :
• Titik didih alkohol lebih tinggi dibanding dengan titik didih alkana yang mempunyai atom C yang sama. Hal ini karena dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol terasosiasi dan biasanya membentuk jembatan.
• Makin banyak atom C, makin tinggi titik didihnya.
• Alkohol BD nya lebih tinggi daripada alkan, tetapi lebih rendah daripada air
• Alkohol-alkohol rendah.
(Marappung : 2002)
• Titik didih alkohol lebih tinggi dibanding dengan titik didih alkana yang mempunyai atom C yang sama. Hal ini karena dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol terasosiasi dan biasanya membentuk jembatan.
• Makin banyak atom C, makin tinggi titik didihnya.
• Alkohol BD nya lebih tinggi daripada alkan, tetapi lebih rendah daripada air
• Alkohol-alkohol rendah.
(Marappung : 2002)
Pembuatan
alcohol :
a.
Demerkuarsi
– oksimerkurasi
b.
Oksidasi
– hidroborasi
c.
Sintesis
grinard
d.
Hidrolisis
alkil hilida
e.
Kondensasi
andol
f.
Reduksi
karbonil
g.
Reduksi
asam dan ester
h.
Hidrolisis
alkena
Fenol mempunyai gugus yang seperti alcohol akn
tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic. Tata namanya
biasanya dipergunakan nama lazim dengan akhiran –ol.
Fenol mempunyai sifat-sifat, yaitu (Riawan, 1990) :
a. Mempunuai
sifat asam
b. Mudah
dioksidasi
c. Member
reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3
d. Mempunyai
sifat antiseptic, beracun, dan mengikis
e. Fenol
bisa digunakan sebagai antiseptikum, aspirin, dan fenolftalein.
Perbedaan
alcohol dan fenol (Kimia Organik, 1982) :
a. Hydrogen
pada fenol bersifat asam daripada alcohol
b. Gugus
–OH pada fenol terikat [ada cincin aromatic sedang pada alcohol terikat pada
atom terbuka, gugus OH pada arometik sulit disubtitusi pada alcohol biasa
disubtitusi.
c. Gugus
–OH pada aromatik (fenol) sulit tersubtitusi dibandingkan gugus –OH pada
alcohol.
Keasaman
dari fenol dapat dilihat dari resonansi molekul feno. Elektron bebas dari atom oksigen tertarik kedalam inti
benzena dan terdistribusi merata ke seluruh molekul akibatnya atom oksigen bermuatan positif dan melepaskan
proton. Dengan adanya molekul air, sifat keasaman fenol dapat dilihat (Tim
Dosen Kimia Organik, 2004)
Manfaat alkohol dan fenol (Wilbraham, 1992)
Metanol yang diubah menjadi metanal digunakan untuk
membuat polimer. Disamping itu, methanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat
senyawa organic lain seperti ester.
Etanol
tidak beracun, tetapi bersifat memabukkan
dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Dalam kehidupan sehari-hari, alcohol dapat
kita temukan dalam spiritus, dalam alcohol rumah tangga dalam tape maupun
miniman beralkohol.
Butil
hidroksitoluena (BHT) merupakan turunan sintetik dari fenol yang digunakan sebagai pengawet makanan.
Turunan fenol lainnnya yaitu timol digunakan
sebagai antiseptik dalam pembuatan obat kumur (Wilbraham, 1992)
1 komentar:
Fajnie to wszystko zostaĆo tu opisane.
Posting Komentar